Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/
--- On Mon, 11/2/09, S Manap <rana...@yahoo.se> wrote: From: S Manap <rana...@yahoo.se> Subject: minta tolong forwardkan tulisan ini ke SP To: la_l...@yahoo.com Date: Monday, November 2, 2009, 11:32 PM Melihat Singapura. Tujuh belas tahun yang lalu, di lapangan terbang Bangkok, seorang pemuda Thailan bertanya padaku: ”Anda mau kemana? Pertanyaannya segera kujawab: ”Aku mau ke Singapura”. Dia bertanya lagi: ”Berapa lama di Singapura? ”Dua hari saja” kataku. Lalu dia berkata: ”Untuk apa dua hari, satu hari saja cukup. Singapura itu kecil, dalam satu hari sudah bisa dikelilingi dari Timur sampai be Barat dari Utara sampai ke Selatan”. Aku percaya padanya. Apalagi kalau melihat peta dunia, Singapura itu betul-betul kecil. Dua tahun yang lalu seorang teman menawarkan jasa baiknya padaku: ”Mampirlah di Singapura, jalan-jalan, masih banyak yang bisa dilihat di Singapura”. Minggu yang lalu aku mampir di Singapura dalam perjalanan pulang dari tanah air. Aku diterima oleh beberapa teman lama antara lain Liong May Swan seorang penulis yang sudah menerbitkan empat buku dan sekarang sedang menyiapkan penerbitan bukunya yang ke lima. Penulis perempuan asal Jakarta ini menanyakan kesanku tentang bukunya yang terakhir ”Sisters in Paradise”. Aku tidak bisa menjawab pertanyaannya sekalipun kukatakan bahwa aku sudah membacanya. Kenyataannya buku itu baru kubaca sebagian kecil saja, berhubung aku banyak kesibukan lain ketika buku itu kuterima dari salah seorang temanku yang mengirimkannya dari Negeri Belanda. Kali ini oleh salah seorang temanku, aku dibawa berjalan-jalan keliling Singapura. Bukan hanya Singapura, malahan temanku itu membawaku berkeliling sampai ke Johor Baru (Malaysia) dan Pulau Batam (Indonesia). Perjalanan ke Johor Baru dan Batam ini akan kuceritakan kemudian. Nampaknya teman yang menemaniku selama di Singapura ini memiliki kesukaan melihat-lihat taman. Karena itu aku dibawanya berkunjung ke beberapa taman besar dan kenamaan. Yang pertama kami jalan-jalan di Singapure Botanical Garden. Taman ini luas dan bersih. Di sini ada air terjun buatan, ada pohon-pohon besar yang sudah berusia ratusan tahun. Kami duduk-duduk di bangku panjang dengan menghadap ke lapangan berumput yang berombak meninggi dan merendah. Dalam hatiku terpikir, taman ini indah luar biasa, serba teratur dan terawat dengan baik, tidak perlu kuatir digigit nyamuk sekalipun di malam hari, apalagi menurut teman yang menemaniku itu, di sini serba aman, tidak perlu membayar untuk masuk, kecuali membayar tempat parkir karena kami membawa mobil yang distir sendiri oleh temanku itu. Yang kedua kami masuk ke taman Kent Ridge Park di daerah Buona Vista. Ini adalah taman diatas bukit yang jalannya berliku-liku menuju sampai ke puncak. Di sini juga kami duduk-duduk di atas bangku di bawah pohon-pohon yang bersih di satu ketinggian. Dari tempat itu kami arahkan pandangan ke Selatan, di mana yang tampak daerah Pelabuhan Pasir Panjang. Lampu-lampu di pelabuhan kelihatan luar biasa indahnya. Sebagaimana taman yang pertama taman ini juga sangat teratur , bersih, tidak bernyamuk. Di taman ini orang dengan berjalan kaki maupun mengendarai mobil bebas untuk masuk tanpa pembayaran sama sekali. Hanya saja, karena jalannya cukup menanjak, umumnya hanya dikunjungi oleh mereka yang membawa mobil, kalau tidak bisa ngos-ngosan. Lain halnya bagi mereka yang memang ingin jogging. Yang ketiga kami masuk ke Kebun-kebun Umum di sekitar lingkungan HDB (Housing Development Board) yaitu perumahan rakyat bertingkat yang di subsidi oleh pemerintah. Di Singapura 85% dari rakyatnya tinggal di HDB yang terawat dengan baik. Tempat ini juga indah dan sangat nyaman duduk-duduk di tempat duduk gazebo semacam pavilion kecil di mana orang bisa berteduh merebahkan badan sambil menikmati angin spoi-spoi bertiup yang menyegarkan badan setelah lelah karena berjalan-jalan. Sambil duduk-duduk atau merebahkan badan kita bisa melihat banyak pohon mangga yang buahnya bergelayutan di sekitar tempat bermainnya anak-anak. Di sini kita bisa melihat bahwa pemerintah Singapura sangat memperhatikan kepentingan rakyat baik dari segi tempat tinggal maupun lingkungannya. Yang ke empat temanku membawaku masuk ke Hort Park singkatan dari Hortculture Park yang terletak di Hydrabad Street di daerah Alexander. Di sini terdapat kolam ikan buatan dengan bermacam-macam ikan warna-warni di dalamnya. Di kamar contoh (show room) diperlihatkan bagaimana menggunakan tanam-tanaman serta bunga-bungaan dalam memperindah lingkungan hidup tanpa mengeluarkan biaya besar. Juga diperkenalkan tanaman Vertikal Gardening yaitu menghiasi tembok rumah dengan tanaman. Sebetulnya bukan hanya menghias, tapi juga dapat mengurangi panas udara dalam rangka menyesuaikan lingkungan hidup di Singapura yang lahannya sangat terbatas. Di sini juga ada kursus tanam menanam bagi publik yang menunjukkan bahwa pemerintah memberikan kursus/pelajaran yang berguna dalam menciptakan lingkungan hidup yang lebih nyaman bagi rakyat. Masuk ke taman ini juga gratis. Hanya bagi yang membawa mobil dikenai biaya parkir. Yang ke lima kami meniti The Southren Ridge, berupa jembatan tinggi yang berbelit-belit khusus untuk pejalan kaki. Jembatan mengelilingi pohon-pohon rindang dari hutan lindung yang terdapat di sekelilingnya yang menjulang ke atas sehingga orang akan merasa seolah-olah berjalan di dalam hutan. Jembatan digunakan untuk berjalan dengan santai, Juga digunakan bagi orang yang suka jogging. Jembatan terdiri dari 3 jurusan yang bersambungan dengan panjang seluruhnya 9 Km . Jembatan sengaja dibuat bergelombang dengan mengikuti tinggi rendahnya pohon-pohon di sekitarnya. Jembatan ini sangat indah. Untuk menempuh seluruh jembatan perlu sepasang kaki yang kuat, karena itu kami hanya menempuh sebagian saja. Untuk berjalan-jalan maupun jogging di jembatan ini sama sekali bebas biaya. Dengan begitu aku berkesan, kalau taman-tamannya saja begitu luas perlu banyak waktu untuk mengelilinginya apalagi berkeliling di seluruh Singapura, tentu perlu waktu yang lebih panjang lagi. Maka pendapat pemuda Thailan ketika aku berada di Bangkok bahwa Singapura cukup dikelilingi dalam waktu satu hari dari Barat sampai ke Timur, dari Utara sampai Selatan kurang sesuai dengan kenyataan dan terlalu mengecilkan arti Singapura. Disamping membawaku ke taman-taman tersebut diatas, temanku juga membawaku jalan-jalan di daerah pertokoan termasuk memasuki toko IKEA yang isinya mirip dengan IKEA di Kungens Kurva tidak jauh dari tempat tinggal kami. Saya juga dibawa masuk untuk melihat dan mencoba makanan di berbagai rumah makan yang menyediakan berbagai macam makanan yang lezat dengan harga yang murah. Satu hal lain yang perlu juga dicatat, bahwa di Singapura kemanapun kita pergi baik di daerah pertokoan, taman-taman, rumah makan, kita akan dengan mudah menemukan fasilitas umum seperti toalet yang bersih, dalam mana orang bisa menggunakannya tanpa pembayaran. Sesuai dengan permintaanku, maka temanku membawaku pergi melihat daerah yang bernama Tanjong Katong (ejaan Melayu). Satu lagu lama yang sudah kudengar sejak masih duduk di bangku Sekolah Rakyat (sekarang Sekolah Dasar) berbunyi: Tanjong katong airnya biru Tempat orang mencuci muka Masih sekampung akulah rindu Konon pula jauh di mata. Menurut teman yang membawaku bepergian ke situ, Tanjong Katong yang dulu dinyanyikan sebagai airnya biru itu sudah ditutup dengan pasir yang didatangkan dari Riau. Yang ada sekarang hanyalah jalan raya dengan nama Tanjong Katong Road yaitu jalan raya dengan bangunan rumah beserta pertokoan (ruko) di kiri kanannya. Yang dulunya berair biru itu sudah menjadi jalan toll yang dinamakan ECP (East Coast Parkway) yang menuju ke Airport Changi, dengan bangunan di kiri kanannya serta taman panjang yang luas sebagai tempat orang jogging dan beristirahat. Di sini banyak terdapat rumah makan yang banyak menghidangkan sea food (makanan laut). Singapure chilli crab (sambal kepiting) yang terkenal di seluruh dunia justru terdapat di sini, sampai-sampai ada yang menganjurkan supaya nama hidangan tersebut dipatenkan menjadi kepunyaan Singapura. S.Manap. 01-11-09 Sök efter kärleken! Hitta din tvillingsjäl på Yahoo! Dejting: http://se.meetic.yahoo.net