T = Lagi-lagi saya down mas. Kalo lagi alone sering down.


J = Sama, saya juga gitu. 



T = Sama gimana ? Sometimes I feel your trouble. And I will be honest
to say that you are the same with me, being alone. Yes we live in one
consciousness, one with all people. But I think I have different
trouble with people. I don't know what that is, I can't say about my
mind and feeling. Sejujurnya yg saya rasakan masalah yg aneh !



J = Masalah apa ? Kalo mao cerita plis cerita aja. Saya sudah dengar
segala macam cerita yg very aneh-aneh jadi tidak akan kaget lagi. But
it's up to you. 



T = Entah saya merasakan hal yg kadang membuat saya muak mengetahui masa depan. 
Entahlah.



Aku ingin memberikan cerita. Bayangan pribadiku terlihat dalam suatu
masa, sedang berdiri dalam sebuah zaman, entah zaman apa. Melihat
banyak hal berjatuhan dan penyembahan. Hujan turun saat itu, dengan
banyak orang-orang yg sedih dan tak berkesudahan.



Aku merasakan hal lain dalam diriku sendiri, tak mungkin aku ungkapkan
dengan kata-kata. Dan seolah diriku berkata untuk menunggu waktu capai
tiba.



Daku berdiri dalam dua jalan, layaknya simbol iblis dan malaikat. Yin
dan Yang. Terang dan gelap gulita. Saya merasakan daya kemampuan
mereka. Tapi apa maksudnya. Aku bertanya kepada alam dan semesta tapi
tanpa jawaban. Pikiranku sulit dikendalikan.



Dan yg bisa saya ungkapkan di hati hanya kalimat: Help me, anybody help me and 
please, control my mind.



J = Anda merasa bahwa pikiran anda tidak terkontrol. 



Berjalan sendiri ke suatu "masa" (dalam tanda kutip). Dan masa itu anda
artikan sebagai suatu masa depan di mana anda berdiri di suatu
persimpangan jalan. Anda bisa jalan ke kiri ataupun ke kanan. 



Pikiran anda tidak bisa anda kendalikan karena anda tidak tahu dengan
pasti ada apa di jalan yg kiri, dan ada apa di jalan yg kanan. Pedahal
tidak ada apa-apa yg menakutkan.



Baik anda mengambil jalan yg kiri maupun yg kanan, anda tetap akan
menjadi diri anda sendiri saja kalau anda tidak jatuh ke dalam jebakan
yg dipasang oleh orang-orang agama. 



Agama selalu bekerja dalam kesempitan, menjanjikan kedamaian batin
kalau anda mau menyerahkan pikiran anda untuk dikontrol. Sekali anda
masuk dalam jebakan agama, maka akan perlu waktu bertahun-tahun untuk
melepaskan diri darinya. 



Anda akan diiming-imingi dengan tiket masuk Sorga kalau anda puasa,
kalau sembahyang lima waktu, kalau membaca kitab suci, kalau ber-zakat.
Pedahal anda cuma akan menjadi budak agama. Bukan orang bebas melainkan
budak. Budak dari orang-orang yg menempatkan diri sebagai pemuka agama.



Kalau anda merasa kesepian, at least anda akan bisa menulis apa yg
menyebabkan anda kesepian. Tulis saja ! Tulis saja ketika anda merasa
bahwa tidak ada orang yg mengerti anda walaupun pada kenyataannya semua
orang lain memang tidak akan pernah mengerti diri kita yg sesungguhnya.
Bahkan kita sendiripun tidak mengerti siapa diri kita sesungguhnya. 



Ada orang yg jujur seperti saya dan bilang bahwa kita tidak akan
mengerti siapa sesungguhnya diri kita. Yg kita bisa tahu cuma kenyataan
bahwa kita sadar. Dari mana asalnya kesadaran kita tidak bisa kita
ketahui, dan akan ke mana kesadaran kita setelah tubuh fisik kita mati
juga tidak kita ketahui. 



Karena cuma itu yg kita bisa tahu, akhirnya kita akan melakukan apa yg
kita bisa lakukan di sini dan saat ini saja. Untuk apa dipikirkan dari
mana datangnya kesadaran kita ? Sampai kapanpun kita tidak akan tahu.
Yg kita ingat hanyalah kejadian ketika kita masih kecil sekali, dan
tahu-tahu kita sudah masuk sekolah dan bisa berbicara. Cuma itu saja.



Kita tidak tahu akan ke mana kesadaran kita setelah kita mati. Kita
cuma tahu bahwa kita sadar, selalu sadar. Bahkan di dalam tidurpun kita
selalu sadar, walaupun umumnya kita tidak ingat apa saja yg kita lihat
ketika kita tidur. 



Dan karenanya saya selalu bilang bahwa yg abadi itu kesadaran kita thok. Aware 
of being aware. Sadar bahwa kita sadar.



Karena kita sadar akhirnya kita akan bisa mengalami apapun yg mau dan
bisa kita alami. Pengalaman itu bisa secara fisik ketika kita sedang
terjaga. Bisa pula secara non fisik ketika kita tidur. Dan siapa bilang
bahwa apa yg kita alami ketika tidur itu bukan pengalaman, experience ?
Mereka pengalaman juga yg dialami oleh kesadaran kita. Cuma dialaminya
di alam non fisik. Di dalam pikiran kita saja.



Dan siapa bilang bahwa apa yg kita alami secara non fisik itu kurang
nilainya dibandingkan dengan pengalaman fisik ? ... Malah, kemungkinan
besar, yg kita alami secara non fisik justru bernilai lebih tinggi bagi
kejiwaan kita. Yg fisik itu datang dan pergi, sama saja seperti kita
makan minum dan having sex. Datang dan pergi begitu saja. Tetapi yg non
fisik itu abadi. 



Kita ingat ada keterkaitan emosional antara kejiwaan kita dengan
hal-hal tertentu. Ternyata, kalau diurutkan, hal-hal yg dekat dengan
kita secara emosional bukanlah hal fisik melainkan abstrak belaka.



Nah, ternyata ada orang-orang yg bisa menangkap "rahasia" itu. Rahasia
dalam tanda kutip. Ternyata kita manusia ini rindu dendam untuk
diberikan segala macam santapan "rohani" (dalam tanda kutip juga).
Perlu diberikan santapan karena kita tidak percaya kepada kesadaran yg
ada di diri kita sendiri, dan karena kita selalu merasa kesepian. 



Pedahal tidak ada yg perlu disantap secara rohani selain kenyamanan
diri kita sendiri which is pengertian bahwa apapun yg kita lakukan
merupakan urusan kita sendiri saja, dan bukan urusan orang lain. Dan
segala macam santapan rohani yg dijejalkan kepada kita mostly akan
selalu membuat diri kita menderita sampai kita mau menerima bahwa ada
"Allah" dan syariatnya.



Allah seharusnya ditulis dalam tanda kutip karena kalau sudah
d-syiarkan dalam bentuk ayat-ayat, atau sudah di-khotbahkan dalam
ritual ibadah bersama... itu sudah bukan Allah yg asli melainkan
buat-buatan saja. Ada yg namanya mind control atau upaya pengendalian
pikiran anda yg dilakukan oleh manusia-manusia bertopeng agama. 



Agama itu kejam, anda akan diiming-imingi Sorga as well as
ditakut-takuti dengan Neraka. Anda akan jadi budak seumur hidup anda.
Sampai anda mati. Sebagian orang menerima takdir menjadi budak agama
sampai mati, dan sebagian lagi tidak.



Kalau para ulama itu khotbah tentang Sorga dan Neraka biasanya kita
akan diam saja. Dan itu bukan berarti kita lebih goblok dibandingkan
dengan mereka, melainkan karena kita memiliki sopan santun. Pedahal
kita bisa saja bilang bahwa semuanya itu bullshit, omong kosong. 



Bisa saja, dan itu bukan penghinaan agama melainkan HAM Kebebasan
Berbicara. Syiar dan khotbah agama itu HAM Kebebasan Berbicara, dan
kita juga berhak untuk bilang bahwa semuanya omong kosong. Sama-sama
HAM Kebebasan Berbicara bukan ? 



Dan rupanya sekarang pemerintah Indonesia sudah cukup maklum bahwa para
ulama itu harus diawasi juga ceramahnya. Kalau tidak diawasi, umat yg
mendengarkan ulama khotbah akan berpikir bahwa apa yg dikhotbahkan itu
betul. Betul bahwa Kristen itu menyembah manusia. Pedahal yg disembah
oleh Kristen bukanlah manusia melainkan konsep saja. 



Sama saja seperti Islam yg juga menyembah konsep. Allah itu konsep. 



Biarpun menjanjikan Sorga dan mengancam dengan Neraka, Allah itu konsep
saja. Konsep abstrak. Konsep mati dan tidak ada apa-apanya. Yg ada
apa-apanya adalah kesadaran kita. Kesadaran anda yg bisa kesepian itu,
yg bisa mengajak bicara diri anda sendiri. 



Yg asli dan berfaedah itu adalah ketika anda berbicara dengan kesadaran
yg ada di diri anda sendiri, dan bukan berbicara dengan "Allah". Allah
itu konsep, sedangkan kesadaran anda bukan konsep. Anda sadar karena
anda sadar. Itu real. The only real thing in your life.



Barusan saya lihat wajah ketua MUI di TV yg protes atas dilakukannya
pengawasan oleh kepolisian atas ceramah-ceramah yg dilakukan para
ulama. Tentu saja dia protes karena dia mau menjual konsep "Allah". Dan
konsep Allah yg ditawarkan oleh MUI dan para ulama itu tentu saja harus
nyerempet "terorisme" (dalam tanda kutip juga). Terorisme bisa berupa
teror fisik seperti peledakan bom. Bisa pula berupa teror mental dengan
bilang bahwa Islam itu agama terakhir dan sempurna sehingga agama-agama
lainnya statusnya lebih rendah. Itu inti dari ajaran Islam yg dijual di
ceramah-ceramah agama. Maksudnya supaya mereka yg memeluk Islam menjadi
PD dan tidak kesepian lagi. 



Tetapi itu kan cuma isapan jempol saja. 



Walaupun sudah dewasa ternyata banyak dari kita masih seperti anak
kecil yg mau percaya saja segala bohong-bohongan itu. Mau saja terima
bahwa kalau puasa akan mengumpulkan pahala sehingga nanti akan masuk
Sorga. That's nonsense. Omong kosong. Yg bukan nonsense adalah fakta
bahwa puasa diciptakan oleh pemuka agama agar kita bisa menjadi manusia
yg bisa disetir. Bisa disuruh semakin lama semakin takwa, semakin patuh
pada ulama, semakin menurut pada suami yg bebas kawin lagi. Semakin
rajin bayar zakat. Semakin lama semakin tidak menjadi diri sendiri.



Jalan menjadi diri sendiri memang jalan yg "sepi" (sekali lagi dalam tanda 
kutip). 



Tetapi ini jalan yg benar-benar memberikan kita kesempatan untuk
menjadi manusia yg utuh. Yg bisa berpikir bagi diri kita sendiri tanpa
memperdulikan segala macam memedi yg disodorkan oleh agama maupun
budaya. Kita tahu bahwa kita manusia bebas, dan apapun yg kita pilih
merupakan HAM yg ada di diri kita. Tetapi jalannya memang sepi karena
tidak ada janji di situ.



Yg ada adalah kemungkinan-kemungkinan. 



Kalau saya diam saja, kemungkinan yg terjadi adalah saya tidak akan
kemana-mana, saya akan tetap di sini-sini saja. Kalau saya bicara,
akhirnya saya akan diminta untuk berbicara terus. Kalau saya berbicara
terus, akhirnya banyak orang akan terbantu. Dan orang-orang yg terbantu
itu akan bisa membantu orang-orang lainnya lagi. Itu saja.



Tetapi kesepian awal yg ada di diri saya tentu saja akan tetap ada. 



That's the loneliness of God. Memang ada dan akan selalu ada. Anda
adalah salah satu pucuk dari kesadaran universal dan abadi yg kita
sebut sebagai God. Ini Allah yg asli. Dan memang selalu kesepian
sehingga harus selalu kreatif menciptakan dan menciptakan. Apapun bisa
diciptakan oleh kesadaran kita. Selalu seperti itu sepanjang masa.



Ciptakan saja, jalani saja, enjoy saja.





+



Leo

@ Komunitas Spiritual Indonesia 
<http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.



Ciptakan saja, jalani saja, enjoy saja.


      Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. 
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

Kirim email ke