Kehormatan Menjadi Hamba Allah 
Cyprus, Turky 22 July 2007
Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al Haqqani Al
Qubrusi (q.s)


As-salamu 'alaikum!...Mintalah ampunan kepada Allah
yang Maha Kuasa!...A'udzu bi-llahi mina syaitani
rajim, Bismillahir Rahmanir Rahim, la haula wa la
quwatta illa bi-llahi-l 'Aliyu-l 'Azhim!

Wahai manusia! Wahai manusia, cukup sudah berada
dijalan yang salah-Madad, ya Sultanu-l Awliya, Madad,
ya Rijalallah- sudah cukuplah kalau kau tetapp
bersikeras berada dijalan yang salah…

Aku meminta Sheikh Hisham Efendi Hazretleri untuk
menuntunmu, tapi dia menolak; malah dia berkata: " Ya
Shaykh Nazim bicaralah! Orang-orang memahami yang saya
kami bicarakan 'bi-l aks' (dengan cara berlawanan)"
... Hahaha... Dia berkata kepadaku: "Wahai Sheikh,
bicaralah!" "Apa yang kami bicarakan?". Hal itu
tidaklah penting. Jika kau berbicara jujur, maka
mereka menanggapinya salah, jika kau bicara bohong
mereka mengatakan: 'Itu benar'…"

Oleh karena Kesucian-Nya… Yang Mulia Sheikh Hisham
Effendi Hazretleri memerintahkan itu: "Wahai Sheikh
Nazim, kau mengerti bahasa mereka, bicaralah dengan
mereka", dan aku berkata: "Ya, Pak, jika kau
memerintahkannya, aku akan melaksanakan… " Marhaban,
Sheikh!... Dia seorang yang sangat serius, tidak
pernah tersenyum…seperti saya, saya juga orang yang
sangat serius, tapi kalian semua membuatku tidak
terlalu serius…Kalian semua juga orang-orang bodoh,
gila, kalian datang padaku dan aku harus menyukai
kalian, maka jangan menjadi serius…

Sheikh Hisham Efendi, beliau memberiku ijin dan aku
bicara…dibawah bumi, melampaui langit. Semoga Allah
memberikan Berkah-berkah- Nya kepadamu! Kami memohon
pengampunan. Ini pertemuan yang rendah hati,
orang-orang datang dari seluruh dunia kesini, dari
Timur, dari Barat…Segala sesuatu yang aku bicarakan,
kalian memahaminya berbeda, jika segala sesuatu yang
aku bicarakan tidak benar, kalian meyakininya itu
benar. Itulah posisi kita sekarang ini- Allah
mengampuni kita, demi kehormatan hamba Allah Maha
Kuasa yang paling terhormat dan mulia, Sayyidina
Muhammad salallahu alayhi wasalam.

Ya. Grandsheikh, sang pilar, pilar utama Thariqah
Naqsybandi, Shah Bahaudin Naqshband, beliau berkata
bahwa: "Pilar Thariqah kita adalah memberikan
orang-orang sesuatu yang dapat mereka pahami dan mudah
bagi mereka." Semua Awliya / Saints mencari jalan yang
mudah bagi orang-orang, karena kau belum mancapai
posisi patuh atau taat. Kita masih belum mencapai
tingkat penghambaan dan penghambaan ini sangat
bermakna dimuka bumi ini. 

Karena penghambaan mempunyai beberapa tingkatan, di
satu waktu kau dapat patuh/taat, dari satu tingkat ke
tingkat lain kau dapat memberikan penghormatan tinggi
kepada Allah yang Maha Kuasa. Penghormatan yang tinggi
adalah sebuah kalimat yang dapat kau pahami.
Penghormatan yang tinggi adalah memuji Nama Allah, dan
memuji adalah sesuatu yang maha dahsyat.. karena jika
kalian tidak memberikan seluruh kekuatanmu untuk
melakukannya, maka kalian tidak bisa mencapai
tujuanmu. 

Tingkatan memuji Allah tidaklah terhitung, tidak
dibatasi. Dan kini kita dimuka bumi ini dan seluruh
Nabi diutus untuk mengajari manusia bagaimana
seharusnya mereka memuji Tuhan yang Maha Kuasa, Allah
swt. Tapi tingkatan memuji ini tidak akan pernah
berakhir, tak terhitung, atau tidak terbatas.

Aku tidak berkata bahwa kita berada di tingkat awal
memuji Tuhan kita, memuji Tuhan Penguasa Surga, karena
kita belum mencapai tingkat itu; kita masih berada
ditingkat patuh/taat bahkan di tingkat terendah dari
kepatuhan dan ketaatan. Kepatuhan yang telah
diperintahkan kepada kita adalah hanya untuk menjadi
"hamba", menjadi hamba-hamba Tuhan Alam Semesta, Tuhan
yang menciptakan semua mahkluk, dan hal ini adalah
pokok mendasar yang tidak bisa berubah bagi semua
manusia, posisi yang tidak dapat berubah bagi manusia
adalah penghambaan. 

Seluruh manusia- harus tahu bahwa itulah tingkat awal
kita dan kalian harus menjaganya dari awal hingga
akhir, misi kita adalah penghambaan. Kalian harus
berusaha mengajari dirimu sendiri seperti juga kau
mengajari generasimu. Pengetahuan pertama yang harus
kau ajarkan kepada anak-anakmu –generasimu- adalah
bahwa mereka hamba bagi Sang Pencipta dan bahwa Tuhan
Penguasa Surga-lah yang memberikan kepada mereka,
mengenakan mereka dengan pakaian penghambaan. Tidak
ada posisi lain bagimu!

Tetapi saat  ini kalian telah ditipu oleh syetan.
Syetan, tidak menyukai penghambaan, itu adalah titik
yang telah dibuang oleh setan dan pengikutnya, apakah
alasannya mereka berbuat itu? Alasannya adalah setan
meminta tingkat melebihi penghambaan. Setan Azazil
lebih terpelajar di Surga, bahkan dia mengajari para
Malaikat dan pengetahuannya juga sangat tinggi.  Tapi
setan tidak senang berada ditingkat penghambaan. Dia
meminta tingkat diatas tingkat yang lainnya. Dia tahu
begitu banyak hal, tapi dia hanya bodoh pada satu hal,
yaitu dia berada ditingkat penghambaan, tapi dia minta
lebih dari tingkat penghambaan ke tingkat lainnya. Hal
itulah yang membuatnya terperosok.

Penghambaan dianugerahkan kepada seluruh ummat manusia
dan (juga kepada) para Malaikat, tapi setan meminta
hal yang lain, dia tidak bahagia selalu menjadi hamba,
hamba dan hamba… dan dia berkata: "Mengapa aku selalu
menjadi seekor cacing kecil? Aku harus menjadi lebih
besar, besar, besar sehingga aku menjadi naga! Aku
tidak suka selalu menjadi makhluk kecil, tidak, aku
harus tumbuh besar dan harus menjadi seekor naga!"  

Siapakah kalian hingga ingin menjadi naga atau berada
ditingkat naga? Setan tidak bahagia menjadi cacing
kecil: "Tidak, aku tidak pernah menyukainya! Aku
berusaha melampaui tingkat penghambaan agar menjadi
naga!" Oleh karenanya, ketika Tuhan Penguasa Surga
menciptakan Nabi Adam as dan Allah swt memerintahkan
setan "Lakukan sajda, sujudlah kepada Adam (as)!"
Setan menjawab: "Apa itu? Seharusnya seluruh ciptaan
berlutut kepadaku, dan kini Kau memerintahkanku untuk
sujud kepada Adam (as)? Pelajaran apakah itu!" Ajaran
setan; itulah ajaran setan yang melingkupi seluruh
dunia saat ini: mereka tidak menerima berada pada
tingkat penghambaan, tidak!

"Bagaimana aku bisa menjadi seorang hamba padahal aku
lulus dari  Universitas Boston" atau: "Aku baru
memperoleh gelar Doktor Filsafat dari Universitas
Sorbonne"... "Bagaimana aku bisa menjadi seorang hamba
padahal aku baru saja lulus dari Boston? Bagaimana
bisa? Aku berusaha naik ke atas, dan kau menjadikan
aku berada ditingkat penghambaan? Tidak, kami tidak
suka dengan itu!" Itulah penyakit yang menjadikan
orang-orang kini berjatuhan ke Neraka.

Kita telah diciptakan dan kita telah dihormati untuk
berada pada tingkat "penghambaan". Kau tidak
seharusnya mempertimbangkan apapun diantara
orang-orang lain! Siapakah kamu? Kau meminta
dinaikkan, diambil dari penghambaan, apakah kau tidak
pernah berpikir bahwa "Aku hanyalah seorang hamba bagi
Pencipta-ku, Tuhan-ku, tidak ada hal lainnya!" Dan
siapa yang mencapai titik tersebut, waktu itu setan
akan mencapai tingkat memuji. Kepatuhan membawanya ke
tingkat memuji Sang Tuhan, Sang Pencipta, tapi setan
berkata: "Tidak, aku tidak akan berlutut, aku harus
dipuji! Aku tidak suka orang lain dipuji. Siapa Adam
dan Kau memberikan kemuliaan itu kepada Adam dan
memerintahkan aku berlutut kepadanya? Aku tidak akan
pernah berlutut!".. . 

Pergilah ke Neraka!... Saat ini semua orang ingin
dipuji: "Aku lulus dari Universitas Sorbonne", "Aku
Doktor Filsafat dari Universitas Cambridge", "Aku
memperoleh gelar Master dari Universitas Oxford"...
Itulah... Mereka tidak pernah berpikir tentang
identitas mereka bahwa mereka hanyalah hamba. Allah
berfirman: "Aku hanya menjadikanmu naik dari satu
tingkat ke tingkat lain; awal dari kepatuhan, dan
kemudian Aku akan mendandanimu dengan kehormatan
pujian. Aku memujimu!" Tapi kau begitu tinggi. Kalian
tidak pernah memohon jalan sejati menjadi hamba yang
terpuji. (Hanya) dengan penghambaan kau akan menemukan
jalan ke tingkat (menjadi) terpuji dan kemudian ke
tingkat pemujian tanpa terhitung!

Dan Allah berfirman: "...wa kullun fi falakin
yasbahun...- semua orang yang memohon berenang dalam
samudera pemujian. Bersabarlah, wahai hamba-Ku,
Aku-lah satu-satunya yang dapat menganugerahimu sebuah
samudera dari pemujian bahwa tiada yang lain. Partner
bagi Tuhan adalah syirik! Samudera itu hanya bagiMu,
tidak akan ada seorang teman bagiMu: '...kullun fi
falakin yasbahun'...

Semua orang yang Aku ciptakan dan AKU memberikan
mereka kehormatan, kau telah dianugerahi dari
kehormatan pujian dan itu seharusnya sebuah samuderan
dan (tiada) teman bagiMu dalam samudera itu,
seharusnya itu hanya bagiMu!" Tapi kau tidak
memahaminya! Kau meminta untuk terjun; kau
meninggalkan samudera kepatuhan dan penghambaan dan
kau meminta samudera yang lain bagimu. Tidak! Tidak,
ini kesalahan besarmu! Kau harus mencari, pertama kau
harus berusaha mencari apa maksud penciptaanmu,
kemudian Sang Pencipta akan menganugerahimu sebuah
kehormatan dan kau akan berada dalam samudera pujianmu
seorang diri. Samudera pujian tidak hanya satu, atau
itu tidak hanya bagi satu orang saja, tapi untuk semua
orang.

Tapi orang-orang tidak penah memahami. Oleh karenanya
kami disini berusaha melakukan sesuatu dan memohon
kepada Allah yang Maha Kuasa untuk menganugerahi kita
sesuatu untuk dipahami…Dan Dia tidak menganugerahi
Diri-Nya sendiri, tapi menggunakan manusia lain
–sebagai Nabi dan Awliya- jika kalian mengikuti mereka
beserta ajarannya, maka kalian dapat memahami sesuatu,
kemudian kalian akan dianugerahi dari samudera rahmat
pemujian tanpa akhir.

Wahai manusia, Allah yang Maha Kuasa tidak mencegah
samudera itu darimu, tapi kaulah orang yang keras
kepada seperti batu, dan kau tidak pernah mengerti. 

Semoga Allah mengampuni kita!...Itulah sesuatu yang
sedikit banyak dari pengertian kami, tapi demi
kehormatan Sheikh Hisham Effendi- (sebuah) hal yang
sangat, sangat, sangat kecil dari spiritualitas,
dianugerahi kepada teman-teman kami atau dianugerahi
kepada para pengikut kami, sehingga mereka bahagia
disini dan Akhirat.

Semoga Allah mengampuni kita...Orang-orang berada
dijalan yang salah. Berusahalah memohon jalan yang
benar, berusahalah bagaimana caranya kita untuk
mencapai jalan yang benar yang akan membimbing diri
kita ke Hadirat Illahiah bagi Tuhan Penguasa Surga,
Sang Pencipta. Demi kehormatan yang paling terhormat
dalam Hadirat Illahiah-Nya, Sayyidina Muhammad
salallahu alayhi wasalam, Fatiha.

Wa min Allah at Tawfiq

Rabbani Sufi Institut Indonesia
www.mevlanasufi.blogspot.com
www.rumisuficafe.blogspot.com

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

Kirim email ke