Memperkuat Zikir dengan Asma “Allah”
Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani ar Rabbani
www.mevlanasufi.blogspot.com


Bismillah hirrohman nirRohim

Allah swt berfirman dalam kitabnya, Sebutlah nama
Tuhanmu dan beribadahlah kepada-Nya dengan penuh
ketekunan (73:8).  

Qadi Thanaullah Panipati berkata, “Ketahuilah bahwa
ayat ini merujuk pada pengulangan nama yang pokok (ism
al-dzat),” yaitu “Allah.” (Qadi Thanaullah Panipati,
Tafsir Mazhari (10:111)).  Arti yang sama secara
mendalam juga terdapat pada bagian akhir ayat 6:91,
Surah al-Anam, “Katakanlah Allah. Kemudian biarkan
mereka bermain dengan kesesatannya.”

Rasulullah sallallahu alaihi wasalam bersabda, “Waktu
tidak akan berjalan bila “Allah Allah” tidak
disebutkan lagi di bumi.” Menurut sanad yang lain,
beliau bersabda, “Waktu tidak akan berjalan pada
seseorang yang mengucapkan “Allah, Allah.” (Keduanya
diriwayatkan oleh Muslim dalam Sahih-nya, buku
mengenai Iman, bab 66 yang berjudul dzahab al-iman
akhir al-zaman, “Hilangnya iman di akhir zaman.”)

Imam Nawawi dalam komentarnya terhadap bab ini
berkata, “Ketahuilah bahwa riwayat kedua versi hadits
ini sangat banyak dalam hal pengulangan nama Allah dan
begitulah adanya seperti yang ditemukan di semua
sumber yang berwenang.” (Nawawi, Syarh sahih Muslim,
Dar al-Qalam, Beirut ed. Vol. ½ hal 537).

Imam Muslim menempatkan hadits ini dalam kepala bab,
hilangnya iman di akhir zaman, meskipun dalam hadits
tersebut tidak disebutkan masalah iman. Hal ini
menunjukkan bahwa mengucapkan, “Allah, Allah”
menunjukkan keimanan.  Mereka yang mengucapkannya
menunjukkan keimanan mereka, dan sebaliknya mereka
yang tidak mengucapkannya tidak menunjukkan keimanan
mereka.  Oleh sebab itu mereka yang memerangi orang
yang mengucapkannya sebenarnya lebih buruk dari mereka
yang imannya lemah dan tidak mengucapkan “Allah,
Allah”.

Nawawi menyoroti keaslian dari pengulangan ini untuk
membuktikan bahwa pengulangan kata, “Allah, Allah”
adalah sunna matsura, atau praktik yang diwariskan
oleh Rasulullah saw dan para Sahabat.  Tetapi Ibnu
Taymiyya mendesak agar kata itu tidak berdiri sendiri,
melainkan harus tersusun, misalnya dalam bentuk seruan
(yakni, “Ya Allah”) sehingga kontradiksi dengan
sunnah.

Perlu dicatat bahwa translasi Shiddiqi terhadap Sahih
Muslim mengandung kesalahan translasi dari riwayat
pertama yang dinyatakan di atas sebagai, “Waktu
(Berbangkit) tidak akan datang selama Allah masih
diagungkan di dunia,” dan yang kedua sebagai, “Waktu
(Berbangkit) tidak akan datang kepada seseorang selama
dia berdoa kepada Allah.”  Sebagian translasi ini
adalah salah, tetapi sebagai komentar dapat diterima
karena mengucapkan “Allah, Allah”berarti
berdoa kepada-Nya.  Hal ini berlaku bagi semua ibadah,
sesuai dengan sabda Rasulullah, “Berdoa—itulah arti
ibadah.” (riwayat Tirmidzi dan lainnya).  Namun untuk
mengakuratkan translasinya, bentuk kata yang disorot
oleh Nawawi harus dipertahankan dalam segala
penjelasan mengenai hadits ini. Bukan sekedar “berdoa
kepada Allah ” tetapi dikatakan “Allah,
Allah,”  munurut kata-kata diucapkan oleh Rasulullah
sendiri.  

Orang yang mengetahui bahwa zikir, “Allah, Allah”
telah disebutkan oleh Rasulullah saw sendiri tidak
leluasa untuk memikirkan lebih dalam apakah zikir itu
digunakan oleh para Sahabat atau tidak, dengan maksud
untuk menyelidiki validitasnya. Validitasnya cukup
dibuktikan dengan pernyataan bahwa Rasulullah
mengatakannya.  Tambahan lagi, Bilal ra biasa
berzikir, ”Ahad, Ahad” ketika dia disiksa.  Ibnu
Hisham berkata dalam Sira-nya,

“Ibnu Ishaq meriwayatkan [dengan sanad transmisinya]
bahwa, ‘Bilal ra adalah seorang Muslim yang imannya
kuat, hatinya suci… Umayya bin Khalaf biasa
menyiksanya dengan menjemurnya di panas matahari,
menelantangkan tubuhnya dan meletakkan sebuah batu
besar di dadanya.  Kemudian dia berkata, “Kamu tinggal
di sini sampai mati atau mau menyangkal Muhammad  saw
dan menyembah al-Latta dan al-Uzza.”  Selama menjalani
siksaan ini, Bilal  ra biasa mengucapkan, “Ahad,
Ahad”—“Satu, Satu!” (Ibnu Hajar menyatakannya dalam
al-Isaba (1:171 #732). 

Wa min Allah at Tawfiq

wasalam, arief hamdani
www.rabbani-sufi.blogspot.com
www.mevlanasufi.blogspot.com

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

Kirim email ke