Hello,
Posting yg sama saya terima dari milis perkawinan atas posting Retno 
Widuri yg di re posting oleh ____Lisa________pada Dec 2004:

nice story......
=====================================================
When You Divorce Me, Carry Me Out in Your Arms

Pada hari pernikahanku,aku membopong istriku.
Mobil pengantin berhenti didepan  flat kami yg cuma berkamar satu.
Sahabat2ku menyuruhku untuk membopongnya begitu keluar dari mobil.
Jadi kubopong ia memasuki rumah kami.
Ia kelihatan  malu2. Aku adalah seorang pengantin pria yg sangat bahagia.

Ini adalah kejadian 10 tahun yg lalu.
Hari2 selanjutnya berlalu demikian simpel seperti secangkir air bening:
Kami mempunyai seorang anak, saya terjun ke dunia usaha dan berusaha 
untuk menghasilkan banyak uang.
Begitu kemakmuran meningkat, jalinan kasih diantara kami pun semakin surut.

Ia adalah pegawai sipil.
setiap pagi kami berangkat kerja bersama2 dan sampai dirumah juga pada 
waktu yg bersamaan.
Anak kami sedang belajar di luar negeri.
Perkawinan kami kelihatan bahagia.
Tapi ketenangan hidup berubah dipengaruhi oleh perubahan yg tidak kusangka2.

Dew hadir dalam kehidupanku.

Waktu itu adalah hari yg cerah.
Aku berdiri di balkon.
dengan Dew yg sedang merangkulku.
Hatiku sekali lagi terbenam dalam aliran cintanya.
ini adalah  apartment  yg kubelikan untuknya.

Dew berkata , "kamu adalah jenis pria terbaik yg menarik para gadis. "
Kata2nya tiba-tiba mengingatkanku pada istriku.
Ketika kami baru menikah,istriku pernah berkata, "Pria sepertimu,begitu 
sukses, akan menjadi sangat menarik bagi par gadis. "
Berpikir tentang ini, Aku menjadi ragu2.
Aku tahu kalo aku telah menghianati istriku.
Tapi aku tidak sanggup menghentikannya.
Aku melepaskan tangan Dew dan berkata, "kamu harus pergi membeli 
beberapa perabot, O.K.?.Aku ada sedikit urusan dikantor"
Kelihatan ia jadi tidak senang karena aku telah berjanji menemaninya.
Pada saat tersebut,ide perceraian menjadi semakin jelas dipikiranku 
walaupun kelihatan tidak mungkin.
Bagaimanapun,aku merasa sangat sulit untuk membicarakan hal ini pada 
istriku.
Walau bagaimanapun ku jelaskan, ia pasti akan sangat terluka.
Sejujurnya,ia adalah seorang istri yg baik.
Setiap malam ia sibuk menyiapkan makan malam.
Aku duduk santai didepan  TV.
Makan malam segera tersedia.
Lalu kami akan menonton  TV sama2.
Atau,Aku akan menghidupkan komputer,membayangkan tubuh Dew.
Ini adalah hiburan bagiku.

Suatu hari aku berbicara dalam guyon, "seandainya kita bercerai, apa yg 
akan kau lakukan? "
Ia menatap padaku selama beberapa detik tanpa bersuara.
Kenyataannya ia percaya bahwa perceraian adalah sesuatu yg sangat jauh 
dari ia.
Aku tidak bisa membayangkan bagaimana ia akan menghadapi kenyataan jika 
tahu bahwa aku serius.

ketika istriku mengunjungi kantorku, Dew baru saja keluar dari ruanganku.
Hampir seluruh staff menatap istriku dengan mata penuh simpati dan 
berusaha untuk menyembunyikan segala sesuatu selama berbicara dengan 
ia.. Ia kelihatan sedikit kecurigaan Ia berusaha tersenyum pada bawahan2ku.
Tapi aku membaca ada kelukaan di matanya.

Sekali lagi, Dew berkata padaku," He Ning, ceraikan ia, O.K.? Lalu kita 
akan hidup bersama."
Aku mengangguk.
Aku tahu aku tidak boleh ragu2 lagi.
Ketika malam itu istriku menyiapkan makan malam, ku pegang 
tangannya,"Ada sesuatu yg harus kukatakan"
Ia duduk diam dan makan tanpa bersuara.
Sekali lagi aku melihat ada luka dimatanya.
Tiba2 aku tidak tahu harus berkata apa.
Tapi ia tahu kalo aku terus berpikir.
"aku ingin bercerai", ku ungkapkan topik ini dengan serius tapi tenang.
Ia seperti tidak terpengaruh oleh kata2ku, tapi ia bertanya secara 
lembut,"kenapa?"
"Aku serius. " Aku menghindari pertanyaannya. Jawaban ini membuat ia 
sangat marah.
Ia melemparkan sumpit dan berteriak kepadaku,"Kamu bukan laki2!" .

Pda malam itu, kami sekali saling membisu.
Ia sedang menangis..
Aku tahu kalau ia ingin tahu apa yg telah terjadi dengan perkawinan kami.
Tapi aku tidak bisa memberikan jawaban yg memuaskan sebab hatiku telah
dibawa pergi oleh Dew.

Dengan perasaan yg amat bersalah, Aku menuliskan surai perceraian dimana
istriku memperoleh rumah, mobil dan 30% saham dari perusahaanku.
Ia memandangnya sekilas dan mengoyaknya jadi beberapa bagian..
Aku merasakan sakit dalam hati.
Wanita yg telah 10tahun  hidup bersamaku sekarang menjadi seorang yg asing
dalam hidupku.
Tapi aku tidak bisa mengembalikan apa yg telah kuucapkan.

Akhirnya ia menangis dengan keras didepanku,dimana hal tersebut tidak 
pernah kulihat sebelumnya.
Bagiku, tangisannya merupakan suatu pembebasan untukku.
Ide perceraian telah menghantuiku dalam beberapa minggu ini dan sekarang 
sungguh2 telah terjadi ..

Pada larut malam,aku kembali ke rumah setelah menemui klienku.
Aku melihat ia sedang menulis sesuatu.
Karena capek aku segera ketiduran .Ketika aku terbangun tengah malam, 
aku melihat ia masih menulis.
Aku tertidur kembali.
Ia menuliskan syarat2 dari perceraiannya: ia tidak menginginkan apapun 
dariku,tapi aku harus memberikan waktu sebulan sebelum 
menceraikannya,dan dalam waktu sebulan itu kami harus hidup bersama 
seperti biasanya.
Alasannya sangat sederhana: Anak kami akan segera menyelesaikkan 
pendidikannya dan liburannya adalah sebulan lagi dan ia tidak ingin anak 
kami melihat kehancuran rumah tangga kami.
Ia menyerahkan persyaratan tersebut dan bertanya," He Ning, apakah kamu 
masih ingat bagaimana aku memasuki rumah kita ketika pada hari 
pernikahan kita?

Pertanyaan ini tiba2 mengembalikan beberapa kenangan indah kepadaku .
Aku mengangguk dan mengiyakan.
"Kamu membopongku dilenganmu", katanya, "jadi aku punya sebuah 
permintaan, yaitu  kamu akan tetap membopongkuku pada waktu perceraian kita.
Dari sekarang sampai akhir bulan ini, setiap pagi kamu harus membopongku 
keluar dari kamar tidur ke pintu ."
Aku menerima dengan senyum.
Aku tahu ia merindukan beberapa kenangan indah yg telah berlalu dan 
berharap perkawinannya diakhiri dengan suasana romantis.

yg kelanjutan ceritanya adalah sbb:

Aku tahu ia merindukan beberapa kenangan indah yg telah berlalu dan 
berharap perkawinannya diakhiri dengan suasana romantis.

Aku memberitahukan  Dew soal syarat2 perceraian dari istriku.
Ia tertawa keras dan berpikir itu tidak ada gunanya.
"Bagaimanapun trik yg ia lakukan,ia harus menghadapi hasil dari 
perceraian ini," ia mencemooh.
Kata2nya membuatku merasa tidak enak.

Istriku dan aku tidak mengadakan kontak badan lagi sejak kukatakan 
perceraian itu.
kami saling menganggap orang asing.
Jadi ketika aku membopongnya dihari pertama, kami kelihatan salah tingkah.
Anak kami menepuk punggung kami,"wah, papa membopong mama,mesra sekali"
Kata2nya membuatku merasa sakit..
Dari kamar tidur ke ruang duduk, lalu ke pintu, aku berjalan 10 meter 
dengan ia dalam lenganku.
Ia memejamkan mata dan berkata dengan lembut," mari kita mulai hari 
ini,jangan memberitahukan pada anak kita."
Aku mengangguk, merasa sedikit bimbang.Aku melepaskan ia di pintu.
Ia pergi menunggu bus, dan aku pergi ke kantor.

Pada hari kedua, bagi kami terasa lebih mudah.
Ia merebah di dadaku,Kami begitu dekat sampai2 aku bisa mencium wangi di 
bajunya.
Aku menyadari bahwa aku telah sangat lama tidak melihat dengan mesra 
wanita ini.
Aku melihat bahwa ia tidak muda lagi.beberapa kerut tampak di wajahnya.

Pada hari ketiga, ia berbisik padaku, "kebun diluar sedang 
dibongkar.hati2 kalau kamu lewat sana."

Hari keempat,ketika aku membangunkannya,aku merasa kalau kami masih 
mesra seperti sepasang suami istri dan aku masih membopong kekasihku 
dilenganku.

Bayangan  Dew menjadi samar.

Pada hari kelima dan enam, ia masih mengingatkan aku beberapa 
hal,seperti,dimana ia telah menyimpan baju2ku yg telah ia setrika, aku 
harus hati2 saat memasak, dll.
Aku mengangguk.
Perasaan kedekatan terasa semakin erat.
Aku tidak memberitahu  Dew tentang ini.

Aku merasa begitu ringan membopongnya.Berharap setiap hari pergi ke kantor
bisa membuatku semakin kuat.
Aku berkata padanya,"kelihatannya tidaklah sulit membopongmu sekarang"

Ia sedang mencoba pakaiannya, aku sedang menunggu untuk membopongnya keluar.
Ia berusaha mencoba beberapa tapi tidak bisa menemukan yg cocok.
Lalu ia melihat,"semua pakaianku kebesaran".
Aku tersenyum.Tapi tiba2 aku menyadarinya sebab ia semakin kurus itu 
sebabnya aku bisa membopongnya dengan ringan bukan disebabkan aku 
semakin kuat.
Aku tahu ia mengubur semua kesedihannya dalam hati.
Sekali lagi , aku merasakan perasaan sakit

Tanpa sadar ku sentuh kepalanya.
Anak kami masuk pada saat tersebut."Pa,sudah waktunya membopong mama keluar"
Baginya,melihat papanya sedang membopong mamanya keluar menjadi bagian 
yg penting .
Ia memberikan isyarat agar anak kami mendekatinya dan merangkulnya 
dengan erat.
Aku membalikkan wajah sebab aku takut aku akan berubah pikiran pada 
detik terakhir.
Aku menyanggah ia dilenganku, berjalan dari kamar tidur,melewati ruang 
duduk ke teras
Tangannya memegangku secara lembut dan alami.
aku menyanggah badannya dengan kuat seperti kami kembali ke hari 
pernikahan kami.
Tapi ia kelihatan agak pucat dan kurus, membuatku sedih.

Pada hari terakhir,ketika aku membopongnya dilenganku, aku melangkah 
dengan berat.
Anak kami telah kembali ke sekolah.
ia berkata,"sesungguhnya aku berharap kamu akan membopongku sampai kita tua"
Aku memeluknya dengan kuat dan berkata "antara kita saling tidak 
menyadari bahwa kehidupan kita begitu mesra".

Aku melompat turun dari mobil tanpa sempat menguncinya.
Aku takut keterlambatan akan membuat pikiranku berubah.
Aku menaiki tangga.
Dew membuka pintu.
Aku berkata padanya," Maaf  Dew, Aku tidak ingin bercerai. Aku serius".
Ia melihat kepadaku, kaget. Ia menyentuh dahiku."Kamu tidak demam".
Kutepiskan tanganya dari dahiku"maaf, Dew,Aku cuma bisa bilang maaf 
padamu, Aku tidak ingin bercerai. Kehidupan rumah tanggaku membosankan 
disebabkan ia dan aku tidak bisa merasakan nilai2 dari kehidupan,bukan 
disebabkan kami tidak saling mencintai lagi.
Sekarang aku mengerti sejak aku membopongnya masuk ke rumahku, ia telah 
melahirkan anakku. Aku akan
menjaganya sampai  tua. Jadi aku minta maaf padamu"

Dew tiba2 seperti tersadar.
Ia memberikan tamparan keras kepadaku dan menutup pintu dgn kencang dan 
tangisannya meledak.
Aku menuruni tangga dan pergi ke kantor
Dalam perjalanan aku melewati sebuah toko bunga, ku pesan sebuah buket 
bunga kesayangan istriku
Penjual bertanya apa yg mesti ia tulis dalam kartu ucapan?
Aku tersenyum, dan menulis " Aku akan membopongmu setiap pagi sampai 
kita tua.."

bagian yg tak terlupakan adalah:
"antara kita saling tidak menyadari bahwa kehidupan kita begitu mesra".
Kehidupan rumah tanggaku membosankan disebabkan ia dan aku tidak bisa 
merasakan nilai2 dari kehidupan

Semoga bermanfaat,
Wassallam,




Taman Bintang1 wrote:

>Pada hari pernikahanku,aku membopong istriku.Mobil pengantin berhenti
>didepan flat kami yg cuma berkamar satu.
>Sahabat2ku menyuruhku untuk membopongnya begitu keluar dari mobil.Jadi
>kubopong ia memasuki rumah kami.
>Ia kelihatan malu2. Aku adalah seorang pengantin pria yg sangat
>bahagia.Ini adalah kejadian 10 tahun yg lalu.
>
>Hari2 selanjutnya berlalu demikian simpel seperti secangkir air
>bening:Kami mempunyai seorang anak, saya terjun ke dunia usaha dan
>berusaha untuk menghasilkan banyak uang.Begitu kemakmuran meningkat,
>jalinan kasih diantara kami pun semakin surut.
>
>Ia adalah pegawai sipil.setiap pagi kami berangkat kerja bersama2 dan
>sampai dirumah juga
>pada waktu yg bersamaan.Anak kami sedang belajar di luar
>negeri.Perkawinan kami kelihatan bahagia.
>Tapi ketenangan hidup berubah dipengaruhi oleh perubahan yg tidak
>kusangka2.Dew hadir dalam kehidupanku.
>
>Waktu itu adalah hari yg cerah.Aku berdiri di balkon.dengan Dew yg
>sedang merangkulku.Hatiku sekali lagi terbenam dalam aliran cintanya.
>ini adalah apartment yg kubelikan untuknya.
>
>Dew berkata , "kamu adalah jenis pria terbaik yg menarik para gadis. "
>Kata2nya tiba-tiba mengingatkanku pada istriku.
>Ketika kami baru menikah,istriku pernah berkata, "Pria sepertimu,
>begitu
>sukses, akan menjadi sangat menarik bagi para gadis. "
>
>Berpikir tentang ini, Aku menjadi ragu2. Aku tahu kalo aku telah
>menghianati istriku. Tapi aku tidak sanggup menghentikannya.
>Aku melepaskan tangan Dew dan berkata, "kamu harus pergi membeli
>beberapa perabot, O.K.?.Aku ada sedikit urusan dikantor"
>Kelihatan ia jadi tidak senang karena aku telah berjanji menemaninya.
>Pada saat tersebut,ide perceraian menjadi semakin jelas dipikiranku
>walaupun kelihatan tidak mungkin.Bagaimanapun,aku merasa sangat sulit
>untuk membicarakan hal ini pada istriku. Walau bagaimanapun ku
>jelaskan,
>ia pasti akan sangat terluka. Sejujurnya,ia adalah seorang istri yg
>baik. Setiap malam ia sibuk menyiapkan makan malam. Aku duduk santai
>didepan TV. Makan malam segera tersedia. Lalu kami akan menonton TV
>sama2. Atau,Aku akan menghidupkan komputer,membayangkan tubuh Dew. Ini
>adalah hiburan bagiku.
>
>Suatu hari aku berbicara dalam guyon, "seandainya kita bercerai, apa yg
>akan kau lakukan? " Ia menatap padaku selama beberapa detik tanpa
>bersuara.
>Kenyataannya ia percaya bahwa perceraian adalah sesuatu yg sangat jauh
>dari bayangannya. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana ia akan
>menghadapi
>kenyataan jika tahu bahwa aku serius.
>
>ketika istriku mengunjungi kantorku, Dew baru saja keluar dari
>ruanganku. Hampir seluruh staff menatap istriku dengan mata penuh
>simpati dan
>berusaha untuk menyembunyikan segala sesuatu selama berbicara
>dengannya.
>Ia kelihatan sedikit curiga. Ia berusaha tersenyum pada bawahan2ku.
>Tapi aku membaca ada kelukaan di matanya.
>
>Sekali lagi, Dew berkata padaku," He Ning, ceraikan ia, O.K.? Lalu kita
>akan hidup bersama."
>Aku mengangguk. Aku tahu aku tidak boleh ragu2 lagi.Ketika malam itu
>istriku menyiapkan makan malam, ku pegang tangannya,"Ada sesuatu yg
>harus kukatakan"
>Ia duduk diam dan makan tanpa bersuara. Sekali lagi aku melihat ada
>luka
>dimatanya. Tiba2 aku tidak tahu harus berkata apa. Tapi ia tahu kalo
>aku
>terus berpikir.
>"aku ingin bercerai", ku ungkapkan topik ini dengan serius tapi tenang.
>Ia seperti tidak terpengaruh oleh kata2ku, tapi ia bertanya secara
>lembut,"kenapa?"
>"Aku serius. " Aku menghindari pertanyaannya. Jawaban ini membuat ia
>sangat marah. Ia melemparkan sumpit dan berteriak kepadaku,"Kamu bukan
>laki2!" .
>
>Pada malam itu, kami sekali saling membisu. Ia sedang menangis.. Aku
>tahu kalau ia ingin tahu apa yg telah terjadi dengan perkawinan kami.
>Tapi aku tidak bisa memberikan jawaban yg memuaskan sebab hatiku telah
>dibawa pergi oleh Dew.
>
>Dengan perasaan yg amat bersalah, Aku menuliskan surat perceraian
>dimana
>istriku memperoleh rumah, mobil dan 30% saham dari
>perusahaanku.Ia memandangnya sekilas dan mengoyaknya jadi beberapa
>bagian. Aku merasakan sakit dalam hati. Wanita yg telah 10 tahun hidup
>bersamaku sekarang menjadi seorang yg asing dalam hidupku. Tapi aku
>tidak bisa mengembalikan apa yg telah kuucapkan.
>
>
>Akhirnya ia menangis dengan keras didepanku,dimana hal tersebut tidak
>pernah kulihat sebelumnya. Bagiku, tangisannya merupakan suatu
>pembebasan untukku.
>Ide perceraian telah menghantuiku dalam beberapa minggu ini dan
>sekarang
>sungguh2 telah terjadi .
>
>Pada larut malam,aku kembali ke rumah setelah menemui klienku. Aku
>melihat ia sedang menulis sesuatu. Karena capek aku segera ketiduran
>.Ketika aku terbangun tengah malam, aku melihat ia masih menulis. Aku
>tertidur kembali. Ia menuliskan syarat2 dari perceraiannya: ia tidak
>menginginkan apapun dariku,tapi aku harus memberikan waktu sebulan
>sebelum menceraikannya,dan dalam waktu sebulan itu kami harus hidup
>bersama seperti biasanya.Alasannya sangat sederhana: Anak kami akan
>segera menyelesaikan pendidikannya dan liburannya adalah sebulan lagi
>dan ia tidak ingin anak kami melihat kehancuran rumah tangga kami.
>
>Ia menyerahkan persyaratan tersebut dan bertanya," He Ning, apakah kamu
>masih ingat bagaimana aku memasuki rumah kita ketika pada hari
>pernikahan kita?
>Pertanyaan ini tiba2 mengembalikan beberapa kenangan indah kepadaku .
>Aku mengangguk dan mengiyakan. "Kamu membopongku dilenganmu", katanya,
>"jadi aku punya sebuah permintaan, yaitu kamu akan tetap membopongkuku
>pada waktu perceraian kita. Dari sekarang sampai akhir bulan ini,
>setiap
>pagi kamu harus
>Membopongku keluar dari kamar tidur ke pintu ." Aku menerima dengan
>senyum. Aku tahu ia merindukan beberapa kenangan indah yg telah berlalu
>dan
>berharap perkawinannya diakhiri dengan suasana romantis.
>   
>  Lanjutan Cerita >>> 
>
>[Non-text portions of this message have been removed]
>
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Check out the new improvements in Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/6pRQfA/fOaOAA/yQLSAA/wrSolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 


 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke