Dengan hormat,
Semoga opini yang dimuat di online www.detik.com bermakna baik bagi tanah air,

Untuk keluar dari berbagai masalah aspek kepemimpinan nasional menjadi faktor 
yang penting. Kesalahan memilih pemimpin mengembalikan bangsa ini ke jurang 
keterpurukan yang lebih parah dari sebelumnya.


Taruna Ikrar
-------------------------------
Kamis, 12/03/2009 18:41 WIB
Pemimpin Idaman
Taruna Ikrar - Opini


Jakarta - Untaian kepulauan di sepanjang Nusantara bagaikan zamrud di 
katulistiwa. Merupakan idaman bangsa-bangsa di dunia sejak zaman dahulu kala. 
Sejarah mencatat bahwa setelah zaman Kerajaan Sriwijaya (683-1293 M) 
dilanjutkan dengan Kerajaan Majapahit (1293-1500 M) yang menguasai hampir 
seluruh Kepulauan Nusantara tersebut. Selanjutnya kegemilangan Kerajaan 
Sriwijaya dan Majapahit berakhir setelah terpecah menjadi beberapa 
kerajaan-kerajaan kecil di Nusantara.

Pada kondisi yang demikian sejalan dengan berdatangannya para kompeni, seperti 
Belanda, Portugis, Inggris, dan terakhir Jepang. Akhirnya nusantara secara 
silih berganti menjadi jajahan atau kolonialisasi bangsa-bangsa tersebut di 
atas. Hal ini disebabkan karena kekayaan alam yang berlimpah disertai dengan 
kondisi yang terpecah-pecah sehingga dengan mudah ditaklukkan.

Namun, dengan kesadaran untuk bersatu kembali sebagai suatu bangsa yang 
berdaulat, bangsa yang besar, dan mempunyai harga diri. Dengan seluruh daya 
upaya dan perjuangan sampai tetes darah penghabisan, dari segenap tumpah darah 
Indonesia akhirnya bangsa ini lepas dari belenggu penjajahan tahun 1945.

Bangsa di sepanjang Nusantara ini memproklamasikan kemerdekaannya sebagai 
Bangsa Indonesia. Sekarang bangsa ini telah merdeka lebih dari 63 tahun atau 
lebih setengah abad. Bahkan telah melewati tiga fase kritis: fase perjuangan 
fisik untuk keluar dari belenggu penjajah 1945, fase revolusi tahun 1966, dan 
fase reformasi tahun 1998. Namun, tanda-tanda kemakmuran seluruh tumpa darah 
Indonesia masih jauh dari harapan.

Dengan kondisi real tersebut di atas berarti ada yang salah dalam manajemen 
kenegaraan kita. Kesalahan tersebut yang berakibat kepada keterpurukan 
Indonesia hingga jatuh ke lembah krisis multi dimensional, seperti: krisis 
keuangan, krisis kepercayaan, krisis kepemimpinan, krisis keamaan, krisis 
sistem pendidikan, bahkan pernah terjadi krisis pangan.

Walaupun telah dibentuk KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) namun sampai dengan 
sekarang masih merajalela korupsi, kolusi, dan nepotisme di tengah masyarakat. 
Tentunya merupakan ironi karena ketiga isu ini menjadi faktor utama jatuhnya 
Orde Baru dan menjadi pilar bangkitnya fase Reformasi.

Untuk keluar dari berbagai masalah di atas tentunya aspek kepemimpinan nasional 
menjadi faktor yang sangat penting. Bahkan boleh dikatakan sebagai faktor 
dominan. Salah satu buah dari reformasi adalah berubahnya sistem pemilihan umum.

Pemilihan umum yang merupakan pesta demokrasi dalam waktu dekat seharusnya 
disukseskan oleh seluruh komponen bangsa. Kesuksesan pemilihan umum ini, baik 
berupa pemilihan anggota legislatif maupun pemilihan presiden dan wakil 
presiden Republik Indonesia; tentunya merupakan momentum yang sangat tepat 
untuk mengubah wajah bangsa Indonesia untuk periode 5 tahun mendatang. 
Kesalahan memilih pemimpin tidak mustahil akan mengembalikan bangsa ini ke 
urang keterpurukan yang lebih parah dari sebelumnya.

Olehnya sudah saatnya berbagai kompenen bangsa berpartisipasi dalam pemilihan 
umum tersebut, dan menentukan pilihannya sesuai hati nurani, yaitu memilih 
pemimpin yang bisa memperbaiki bangsa indonesia menjadi bangsa yang maju, 
beradab, makmur, adil, dan sejahtera, serta sentosa.

Pemimpin yang bisa mengemban amanah tersebut di atas adalah pemimpin idaman 
seluruh bangsa yang setidaknya memenuhi kriteria ideal yaitu:

1. Pemimpin yang mempunyai visi; yang memiliki pandangan yang jauh ke depan dan 
mampu memberikan landasan yang tepat untuk melanjutkan estafet pembangunan 
nasional untuk sampai kepada cita-cita bersama bangsa Indonesia.

2. Mempunyai program yang konkrit dan dapat mengimplementasikannya secara nyata 
untuk mengatasi Krisis multi dimensional (Ekonomi, Politik, Kesehatan, 
Pendidikan, Moral, Pertahanan Keamanan).

3. Secara nyata Memperlihatkan pemihakan terhadap Kemajuan dan keunggulan 
Komparatif Bangsa.

4. Dalam Prinsip Moral, tidak pernah melakukan tindakan tindakan yang melanggar 
moral seperti (Korupsi, Pelanggaran HAM, dan lain-lain).

5. Secara Politik Mempunyai kekuatan yang signifikan dalam menjalankan tugas 
dan tanggung jawabnya sebagai penyambung suara rakyat, dalam memperjuangkan 
hak-hak rakyat dan bangsa Indonesia secara keseluruhan.

6. Dapat bertindak dan mengambil keputusan yang tepat dalam menyelesaikan 
berbagai persoalan yang telah muncul dan kemungkinan akan mencul di masa depan.

7. Dalam setiap tindakannya selalu mengutamakan kepentingan seluruh bangsa 
Indonesia di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan partainya.

Jika kriteria di atas terpenenuhi tidak mustahil 5 tahun ke depan Bangsa 
Indonesia akan menjadi bangsa yang makmur sejahtera. Disegani oleh 
bangsa-bangsa lain di dunia dalam percaturan Internasional. Bahkan akan menjadi 
Bangsa "Baldathun Tayibathun Warrabbur Ghafur".

Selamat memilih pemimpin ideal dan terbaik bagi bangsa tercinta.
http://suarapembaca.detik.com/read/2009/03/12/184133/1098640/471/pemimpin-idaman


Taruna Ikrar
Postdoctoral Scholar,
University of California, School of Medicine, Irvine, CA, 92617, US of America
President Center For Interregional Study (CFIS)

(msh/msh)
dimuat juga di:
http://medicals.multiply.com/photos/album/53/National_Publication_19_Ideal_leader_Pemimpin_Idaman_www.detik.com

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke