Soetrisno Bachir Gundah Adanya Isyarat Indonesia Gagal

*Yogyakarta-RoL--*Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional
(DPP PAN) Soetrisno Bachir merasa gundah dengan adanya isyarat bahwa
Indonesia nyaris terjerumus sebagai bangsa yang gagal.

Hal itu ditegaskan Soetrisno Bachir saat berdiskusi dengan sejumlah
cendekiawan dan intelektual di Yogyakarta, Jumat malam.

Hadir dalam diskusi itu diantaranya Rektor UII Prof. Edy Suwandi Hamid, Staf
pengajar UGM Dr. Muchtar Mas`ud dan Rektor Univ. Ahmad Dahlan, Dr Kasiarno.

"Hal ini perlu kita tegaskan karena tanda-tanda (Indonesia) menjadi bangsa
dan negara gagal mulai terlihat," katanya.

Dijelaskannya bahwa tanda-tanda itu diantaranya adalah pengangguran dan
kemiskinan semakin tinggi, eksploitasi kekayaan alam yang habis-habisan
tanpa menyisakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat.

Di saat yang sama, ujarnya, para elit bangsa sibuk bertengkar dan rebutan
kursi kekuasaan demi dirinya sendiri dan bukan untuk rakyat banyak.

Lebih lanjut, Soetrisno mengutip hasil riset Lembaga The Fund For Peace yang
dikutip majalah Foreign Policy edisi Juli 2007 yang menyebutkan bahwa
Indonesia terkategori sebagai bangsa yang gagal itu.

"Kita berada di peringkat ke-60 dari 177 negara yang kegagalannya
dikarenakan salah pengelolaan dan hilangnya kesempatan," katanya.

Terkait dengan ancaman kegagalan negara itu, Soetrisno kemudian menyarankan
perlunya bangsa ini melakukan tiga hal.

Pertama, perlu dilakukan gerakan kemandirian bangsa lewat pengembangan
kewirausahaan dan sejumlah negara terbukti berhasil melaksanakannya sehingga
menjadi negara maju seperti Jepang, Singapura, RRC, Korea Selatan dan bahkan
Malaysia.

"Kedua, agar kita tidak menjadi bangsa gagal, saya selalu mengajak
pentingnya menggelorakan gerakan kesetiakawanan sosial sehingga terjalin
empati dan simpati antar sesama," katanya.

Upaya ketiga, menurut Soetrisno Bachir adalah mengefektifkan negara dan
memodernkan pemerintahan agar fungsinya kembali seperti yang diamanatkan
para pendiri bangsa. *antara/**pur*








   BERITA LAIN

 • Tiga Hakim Konstitusi akan
Diganti<http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=305364&kat_id=23>



 • Warga Jakpus Kebingungan Dapatkan
Gas<http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=305363&kat_id=23>



 • Ratusan Baut Rel Kereta Api
Raib<http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=305362&kat_id=23>



 • Harga Beras Ditahan Stabil pada Rp4.995 per
Kg<http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=305360&kat_id=23>



 • Flu Burung Telah Bertransmisi dari Manusia ke
Manusia<http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=305359&kat_id=23>



 • PKS Wacanakan Presidensial Diganti Parlementer
<http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=305358&kat_id=23>



 • Bursa Kerja Diserbu Ribuan
Caker<http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=305357&kat_id=23>



 • Operasi BNN Dikeluhkan Perajin
Jamu<http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=305356&kat_id=23>



 • Telkomsel Siapkan Fitur Collect Call
<http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=305355&kat_id=23>



 • Satria Muda Samakan
Kedudukan<http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=305354&kat_id=23>














-- 
OK TAUFIK


[Non-text portions of this message have been removed]



Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke