Sederhana saja pak, Jika gaji Direktur dan Komisaris lalu bagai mana mereka mau membayar wanita simpanan, biaya2 hura-hura dll? :-)
--- In ekonomi-nasional@yahoogroups.com, A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Menarik juga kutipan seorang Miliser tentang ucapan > Gandhi yang menyatakan Bumi cukup untuk memberi makan > semua manusia. Tapi tidak cukup untuk memberi makan > seorang yang serakah. > > Rendahnya upah buruh menurut saya tak lepas dari > TERLAMPAU besarnya gaji Direktur, Komisaris, mau pun > Dividen yang diterima pemegang sahamnya padahal uang > perusahaan ada batasnya. Akibatnya gaji buruh yang > ditekan serendah-rendahnya. > > Alasan umum para Direktur untuk menolak kenaikan UMR > biasanya adalah perusahaan tidak punya uang. Padahal > gaji besar para Direktur yang sering jadi penyebab > utamanya. > > Sering terjadi gaji direktur Rp 100 juta/bulan atau > lebih sementara gaji buruh mentok di UMR rp 900 > rb/bulan (di beberapa daerah bisa rp 450 ribu/bulan). > Gaji Direktur mencapai 111 kali lebih dari gaji > buruhnya. Padahal di Jakarta gaji minimal agar hidup > layak bagi seorang pria dengan istri dan 2 anaknya > minimal rp 2 juta/bulan. > > Buruh perlu aturan untuk menutupi kesenjangan yang > terlampau besar antara gaji Direktur dan Buruh. > Misalnya gaji Direktur maksimal 40 x lipat dari gaji > terendah buruhnya. Jadi kalau gaji terendah rp 900 > ribu/bulan, gaji maksimal Direktur=Rp 36 juta/bulan. > > Jika Direktur itu ingin gajinya Rp 100 juta, dia harus > menaikan gaji terendah karyawannya jadi rp 2,5 > juta/bulan. > > Jika gaji terendah sudah mencapai 5 x UMR atau lebih, > baru Direktur bebas menaikan gajinya setinggi mungkin. > > Menurut saya aturan pembatasan kesenjangan gaji antara > Direktur dan buruh ini perlu guna mencegah kesenjangan > yang terlalu lebar. Ini bisa meningkatkan > kesejahteraan para buruh. > > Mudah-mudahan ini bisa jadi masukan bagi para buruh > yang besok demo memperingati May Day. Semoga demo > berjalan aman dan lancar serta tidak bikin macet jalan > (kasihan pekerja lainnya serta pedagang kecil yang > cari makan). > > Salam