Salam Sejahtera dalam Kasih Kristus, Redaksi akan menyajikan beberapa pendapat/pemikiran yang berasal dari para Pembaca, silahkan anda menanggapinya kembali apabila pemikiran anda lain dari pemikiran para Pembaca yang sudah mengirim tanggapannya, sebagai berikut : 1. Tanggapan I dari Pak Petrus Gunawan * Pancasila sebagai dasar negara adalah tepat. Yang salah adalah pelaksanaannya dalam kehidupan kita sehari- hari. Kita cenderung menggunakannya sebagai "topeng" atau retorika saja tanpa adanya tindakan yang konsisten dengan apa yang kita katakan. Yang penting disini adalah kewibawaan orang- orang yang berwewenang nenegakkan hukum dengan keberanian untuk menegakkannya tanpa pandang bulu, seperti di Amerika, dimana Presidenpun dapat diseret ke pengadilan. * Penguasa Orde Baru adalah orang orang yang munafik seperti yang saya uraikan diatas. Jauh kata dari perbuatan. * Saya tidak dapat memberikan komen atas keduanya. (baca 2 point ajakan diskusi: redaksi) 2. Tanggapan dari Pak Pieter Pitojo a.) Saya melihat bukan Pancasilanya yang gagal. Pancasila telah disosialisasikan sedemikian rupa oleh orde baru dengan P4. P4 ini yang gagal, karena dipaksakan masuk ke otak, tapi perilakunya tidak pernah disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila. Masyarakat ini ini kan paternalistik, apa yang dibuat di atas, ya itu yang ditiru. Yang atas korupsi, sampai bawah juga korupsi semua. Nah, kenapa nilai-nilai luhur Pancasila tidak sampai ke perbuatan ?. Sekali lagi ya karena paternalistik itu, kalau yang diatas tidak mengamalkan, jangan harap yang di bawah (rakyat) akan mengamalkan juga. Omong kososng!. b.) Bagaimana sebenarnya penguasa Orde Baru memposisikan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ? Saya rasa posisi Pancasila sebagai dasar negara dan dasar dari segala perilaku (way of life) yang didoktrinkan orde baru sudah betul. Cuma jangan dipaksakan, harus diterima dengan kerelahan dan kesadaran penuh bahwa Pancasila adalah yang terbaik untuk keutuhan bangsa. c.) Di mana letak perbedaan bentuk penyelewengan Pancasila oleh Orde Lama dengan penyelewengan oleh Orde Baru ? Sama saja, 2 orde itu cuma memakai Pancasila untuk kepentingan politik penguasa saja. Pancasila hanya di bibir, berhenti di otak, tidak dilakukan di dalam kehidupan. 3. Tanggapan II dari Pak Petrus Gunawan Menurut hemat saya persoalan yang paling mendasar dari negara kita adalah tidak adanya kemauan politik untuk melaksanakan Pancasila secara murni dan konsekwen, seperti yang kita lihat sampai saat ini ; ada perbedaan perlakuan secara hukum antara "yang berpengaruh" dan "Yang tidak mempunyai pengaruh" di negara kita ini. Saya berpendapat pendidikan moral Pancasila yang ada sekarang sudah memadai. Yang terpenting adalah teladan yang nyata dari para pejabat negara yang dengan konsisten melaksanakan Pancasila. Kalau hal ini sudah betul- betul dilaksanakan, saya yakin rakyat dengan sadar akan mencontohnya, karena budaya kita adalah meniru apa yang diperbuat oleh orang -orang yang diatasnya. Didalam rumah tangga contohnya, kita tidak dapat mengharapkan anak-anak berbuat baik kalau si orang tuanya tidak baik. Peradilan para pejabat yang KKN harus dilakukan, sebab kalau tidak ini merupakan preseden yang buruk bagi masa depan negara kita. Akan tetapi, kita harus menyusun skala prioritas tentang apa yang harus dilaksanakan segera, dan apa yang kemudian, dengan mempertimbangkan situasi yang sudah sangat parah saat ini. Pendapat saya, perut rakyat harus mendapat prioritas yang terutama, dan masalah hukum kemudian. mengapa demikian? Karena, kalau kita memaksakannya, mantan babe dan antek-anteknya tentunya "secara diam-diam tidak rela" untuk diperlakukan secara demikian dan kondisi negara kita pasti akan semakin rusuh, karena kenyataannya sampai sekarang dialah yang sebenarnya paling berkuasa dinegeri ini, walaupun sudah lengser. Diharapkan akan adanya persepsi yang sama untuk menyusun skala prioritas ini dari semua komponen bangsa. Sementara ini dulu tanggapan saya. ================================= Ayo para Netters, silahkan ungkapkan pemikiran anda. Mari berpikir kritis !!!! (Redaksi/Eskol) ********************************** Informasikan perkembangan keamanan yang terjadi di lingkungan ke [EMAIL PROTECTED] atau Hot Line: (031) 5475305,5479083-84 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ "Ajakan Diskusi tentang Kerusuhan Berbau SARA" Syalom para "Netters", Bagaimana tanggapan saudara-saudara tentang berbagai kerusuhan akhir-akhir ini apabila dikaitkan dengan negara kita sebagai negara Pancasila ? Mulai hari ini redaksi mencoba untuk mengajak siapa saja yang dapat membaca ajakan ini untuk mendiskusikan posisi Pancasila yang sebenarnya dalam kasus-kasus SARA yang terjadi baru-baru ini. Persoalan yang mungkin kita bahas : 1. Apakah dengan banyaknya kerusuhan berbau SARA itu menunjukkan kegagalan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara ? 2. Bagaimana sebenarnya penguasa Orde Baru memposisikan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ? 3. Di mana letak perbedaan bentuk penyelewengan Pancasila oleh Orde Lama dengan penyelewengan oleh Orde Baru ? Perlu diketahui oleh pembaca bahwa beberapa persoalan di atas perlu kita bahas bersama dengan harapan kita dapat menyumbangkan pemikiran tentang arti penting Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, dan kalau Pancasila masih sangat dibutuhkan maka perlu adanya "penguatan" Pancasila ini. Penguatan ini tidak ada pada Pancasila, melainkan ada pada masing-masing diri warga negara Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan penyadaran akan penguatan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Mari kita diskusikan bersama. Setelah topik ini diharapkan kita akan berangkat ke topik diskusi berikutnya yang tentu lebih menarik lagi. Kami tunggu opini anda. Salam dan Doa Redaksi ======== "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) ********************************************************************** * Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED] BII Cab. Pemuda Surabaya, a.n. Robby (FKKS-FKKI) Acc.No. 2.002.06027.2 ********************************************************************** * Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan: subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) *********************************************************************** Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED] BII Cab. Pemuda Surabaya, a.n. Robby (FKKS-FKKI) Acc.No. 2.002.06027.2 *********************************************************************** Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan: subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l
[Eskol-Net]- BOUNCE eskolnet-l@home.mitra.net.id: Approval required:
Buletin Elektronik Eskol-Net Fri, 29 Jan 1999 02:52:06 -0500