````````````````````````` H O T S P O T [EMAIL PROTECTED] ^*^*^*^*^*^*^*^* <*>PENYERANGAN DESA SEPE <*>BOM MELEDAK DI GEREJA SION POSO <*>MENKOPOLKAM DATANG BUPATI MENGHILANG ^*^*^*^*^*^*^*^*
PENYERANGAN DESA SEPE ======================= Pada tanggal 1 Desember 2001, Laskar Jihad menyerang desa Sepe. Siang hari sekitar jam 12 siang meluncurlah 4 truk TNI dari arah Poso menuju arah Selatan (Tentena dan sekitarnya). Maksud perjalanan ini adalah menenmpatkan anggota TNIdi desa-desa untuk melakukan penjagaan keamanan. Mereka merupakan pasukan TNI yang baru tiba kemarin 30 November 2001 dari Kesatuan 721 Wirabuana. Laskar Jihad datang dari arah dusun Buyukatedo (Bukit Labu). Pada jam 21.00 malam penyerang mulai datang dan menembakan senjata api organik. Masyarakat desa sepe yang sudah pernah diserang beberapa kali (Desembe 2000 dan Oktober 2001) keluar dari area pemukiman dan bertahan di lorong yang merupakan jalan hubungan desa sepe dan dusun buyukatedo (Desa Sepe). Terjadi kontak fisik yang hebat dan laskar jihad tidak dapat menembusi pertahanan Masyarakat desa Sepe. Sekitar jam 22.30 dua truk Aparat TNI tiba. Aparat TNI menyuruh masyarakat mundur agar aparat TNI bisa masuk ditempat terjadinya kontak. Masyarakat mundur dan menghormati niat baik ini. Tetapi gerakan TNI adalah gerakan mundur sehingga memudahkan langkah maju laskar jihad. Dalam waktu beberapa jam saja hampir seluruh rumah pemukiman masyarakat habis dibakar. Tetapi sebelum dibakar berjalanlah Laskar Jarah menjarah barang-barang dirumah penduduk seperti alat-alat elektronik, kursi dan lain sebagainya. Dalam peristiwa ini terdapat korban luka empat orang warga desa sepe. Hari ini bertambah lagi desa yang berpenduduk Kristen habis dibakar. Di Sepe, tertinggal beberapa rumah saja yang tidak mungkin untuk ditinggali pemiliknya. ********* BOM MELEDAK DI GEREJA SION POSO ================================ Hari Senin, 3 Desember 2001 sekitar jam 13.00 siang terdengar 4 kali ledakan Bom dari arah Gereja Sion Poso. Saksi mendengar ledakan ini dari depan kantor Kodim Poso. Saksi juga melihat sejumlah massa sekitar 300 orang terkonsentrasi di depan gereja tersebut. Ternyata bom tersebut meledak di samping Gereja Sion Poso tepatnya di gedung pertemuan Gereja. Gedung pertemuan ini yang juga dipakai untuk penyelenggaraan pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK Sion Poso) berdampingan dengan rumah Pendeta. Kondisi gedung rusak parah (tidak dapat digunakan lagi). Sementara Pendeta dan keluarga sempat diselamatkan, cuma sampai berita ini dimuat, tempatnya belum diketahui. Kejadian ini terjadi menjelang kedatangan Menkopolkam Susilo Bambang Yudoyono dan rombongan yang direncanakan pada tanggal 5 Desember 2001. Menjelang kedatangan menteri tersebut, aparat keamanan terlihat semakin banyak, namun aksi-aksi teror tetap tidak berhenti. ******* MENKOPOLKAM DATANG BUPATI MENGHILANG ======================================== Hari Rabu, 5 Desember 2001 jam 16.00 Menkopolkam Susilo Bambang Yodoyono beserta rombongan tiba di Tentena Kabupaten Poso Sulawesi Tengah. Turut bersama rombongan adalah Menkokesra Jusuf Kalla, mendagri Hari Sabarno, Menhankam Matori Abd Djalil, Kapolri diwakili oleh Komisaris Sjacroedin serta beberapa pejabat negara lainnya. Sedangkan dari Propinsi, rombongan di dampingi Gubernur dan Kapolda Sulawesi Tengah, MUI Sulteng KH. Asegaf dan rombongan. Rombongan disambut dengan upacara adat penyambutan tamu "PEKASIWIA" di lapangan Puselemba Tentena oleh Masyarakat Tentena,Tripika Kecamatan Pamona Utara, tokoh Ketua Synode GKST AL Rampalodji, Pastor Jimmy Tumbelaka dari umat Katolik, Rinaldy Damanik dari Crisis Center, tokoh adat J Santo, WL Sawolino mewakili AMSIMAR dan tokoh-tokoh lainnya. Penyambutan tamu secara adat "PEKASIWIA" merupakan penghormatan tertinggi dari budaya Pamona dalam penyambutan Tamu (tamu terhormat). Sebenarnya pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat ini akan dilangsungkan di Poso, tetapi karena keamanan yang sangat tidak mendukung sehingga pihak masyarakat Kristen tetap meminta agar rombongan menteri bisa hadir ke Tentena. Pihak Polri menjembatani pertemuan ini, dengan dua helikopter Bapak Simatoepang, Bapak Sjacroedin dan Bapak Manggabarani tiba di Tentena pada jam 10.00 Pagi. Disepakati mengirim utusan ke Poso untuk memintakan rombongan Bapak Menteri agar bisa hadir di Tentena dengan maksud sekaligus bisa melihat secara langsung pengungsi korban kerusuhan dan kondisi masyarakat tentena yang sebenarnya. Berangkatlah utusan ke Poso menggunakan helikopter, yang terdiri dari Pdt Rinaldy Damanik, pdt Lies Sigilipu, Pastor Jimmy Tumbelaka dan W.L Sowolino. Akhirnya, pada jam 16.00 sore Menteri dan rombongan tiba di Tentena sedangkan utusan tersebut sebelum nya telah kembali juga ke Tentena dengan menggunakan helikopter. Pada pertemuan di lapangan Puselemba ini, Menteri Bambang Yudoyono menyampaikan pesan Presiden RI, untuk melakukan langkah terpadu dalam proses pemulihan keamanan (Jadi ada langkah-langkah pemulihan keamanan). Selain itu Menteri juga mengatakan bahwa per tanggal 1 Januari 2002 penduduk yang bukan penduduk asli poso harus sudah keluar dari Poso. Juga akan dilakukan sweeping senjata api, tajam maupun bahan peledak. Yang janggal dari pertemuan ini adalah ketidak hadiran Bupati Poso Muin Pusadan. Sumber : CC GKST **************** "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) *********************************************************************** Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED] Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772 atau BCA Cab. Darmo Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838 *********************************************************************** Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan: subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l