`````````````````````````````````````````` Sari Berita : Kamis, 16 Agustus 2001 ^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^^*^*^* @ BI Kebangetan Jika Rupiah Stabil, Tapi Suku Bunga Tak Turun @ KH Wahid Akui Terpaksa Keluarkan Dekrit Pendukungnya Tidak Menyesali Masa Lampau @ Presiden: Jangan Buka Peluang Terulangnya KKN @ Pidato Kenegaraan Presiden Megawati: IMF Harus Beri Ruang 'Bernafas' @ Akbar Dukung Kunjungan Mega ke Negara-Negara ASEAN ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ BI Kebangetan Jika Rupiah Stabil, Tapi Suku Bunga Tak Turun Reporter: A Krisna Maharani ==================== detikcom - Jakarta, BI dinilai kebangetan alias melampaui batas jika sampai bulan depan rupiah stabil pada level fundamental, tapi suku bunga tidak juga diturunkan dan tetap mempertahankan kebijakan uang ketat. Demikian dikemukakan oleh pengamat ekonomi Indef Drajat H Wibowo saat dihubungi detikcom, Kamis (16/8/2001), sehubungan dengan sikap BI untuk tidak menurunkan suku bunga kendati nilai rupiah mulai menguat. "Kalau sampai satu bulan rupiah stabil pada level fundamental, sekitar Rp 8.300-8.900 per dolar AS, tapi suku bunga tidak turun dan uang ketat diteruskan, maka BI sudah kebangeten, melampaui batas," tukas Drajat. http://www.detik.com/bisnis/ekonomi/2001/08/16/2001816-082947.shtml KH Wahid Akui Terpaksa Keluarkan Dekrit Pendukungnya Tidak Menyesali Masa Lampau ================================ koridor.com [16 Aug 2001, 12:51] Mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengakui terpaksa mengeluarkan maklumat atau yang dikenal dengan Dekrit, bukan karena ingin mengeluarkannya. Kepada pendukungnya Gus Dur minta tak usah menyesali masa lampau. "Saya mengumumkan keadaan bahaya yang sering dikatakan dekrit, sebagai akibat, bukan sebab. Tapi saya terpaksa, bukan saya ingin, jangan terbalik. Kalau terbalik akibatnya merugikan banyak orang," Gus Dur menjelaskan. Hal itu diungkapkan di hadapan peserta Mukernas PKB dan Munas Alim Ulama PKB, di Jakarta, Rabu (15/8). Penjelasan ini juga menurut Gus Dur dimaksudkan untuk menjawab pesan KH Dr Said Aqil Siraj. http://www.koridor.com/artikel.htm/115940 Hukum dan Kriminal PRESIDEN: JANGAN BUKA PELUANG TERULANGNYA KKN Kamis, 16 Agustus, 2001 12:26:46 PM =========================== Jakarta - Presiden Megawati Soekarnoputri dalam sidang di depan DPR yang dipimpin Ketua DPR Akbar Tandjung menegaskan komitmennya untuk memberantas praktek-praktek dan jangan membuka peluang KKN, termasuk yang mungkin dilakukan keluarga dekatnya. `Izinkanlah saya dengan rendah hati melaporkan kepada Sidang yang mulia ini bahwa secara pribadi, saya telah mengumpulkan seluruh keluarga dekat saya dan meminta kepada mereka untuk sungguh-sungguh berjanji agar jangan membuka peluang sedikitpun bagi terulangnya KKN tersebut di kalangan keluarga saya,` kata Megawati, di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Kamis. http://www.antara.co.id/berita.asp?id=14962 Kopitime - Kamis, 8/16/01 11:18:42 AM bbwi Pidato Kenegaraan Presiden Megawati: IMF Harus Beri Ruang 'Bernafas' ======================== Presiden Megawati Sukarnoputri, dalam pidato kemerdekaan pagi ini (16/8) memberikan sinyalemen bahwa pemerintah akan bekerja keras menggalang persatuan nasional sembari mengupayakan reformasi ekonomi. Presiden juga menekankan bahwa mengadakan kesepakatan dengan kalangan donor internasional merupakan target yang harus diperjuangkan. "Kita harus berjuang keras untuk memenuhi komitmen kita pada kreditor," ujar Presiden Megawati dalam pidatonya. IMF akhir tahun lalu menangguhkan program bantuan kepada Indonesia karena pemerintah dinilai gagal memenuhi komitmen reformasi yang dijanjikan pada donor, termasuk diantaranya percepatan proses penjualan aset milik pemerintah. http://www.kopitime.com/kopihot/indexhot.asp?story_id=12666 Akbar Dukung Kunjungan Mega ke Negara-Negara ASEAN 16 Aug 2001 12:7:13 WIB ================== TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua DPR Akbar Tandjung mendukung penuh rencana Presiden Megawati Sukarnoputri mengunjungi negara-negara angota ASEAN. Dukungan itu disampaikan Akbar saat memberikan sambutan pada Sidang Paripurna DPR yang berlangsung di Ruang Nusantara gedung MPR/DPR Jakarta, Kamis (16/8) pagi. Sebagai anggota keluarga besar ASEAN kunjungan Mega diharapkan dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan program kerja pemerintah Indonesia. Ini dilakukan dalam rangka mencari dukungan bagi pemulihan ekonomi nasional. http://www.tempo.co.id/news/2001/8/16/1,1,13,id.html "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) *********************************************************************** Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED] Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772 atau BCA Cab. Darmo Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838 *********************************************************************** Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan: subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l