`````````````````````````````````````````` Sari Berita : Senin, 6 Agustus 2001 ^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^^*^*^* * Megawati sepakati tuntutan 'blok Muslim' * Editorial: Dikotomi Orang Parpol dan Kaum Profesional Di Kabinet * Warga NU Bersikap Arif Tanggapi Penurunan Gus Dur * Tamu Asing Pertama Megawati di Istana Negara, Dubes AS * Ganti Presiden, Gerak Wartawan Istana Dibatasi * Ekonomi tak pulih, puluhan PMA di Batam tutup ^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^* Senin, 06/8/2001, 07:31 WIB Megawati sepakati tuntutan 'blok Muslim' Laporan Andy Luhur =============== satunet.com - Presiden Megawati Sukarnoputri menyetujui tuntutan konsesi 'blok Muslim' dalam parlemen, termasuk sejumlah posisi menteri dan janji untuk tidak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Langkah Presiden, sebagaimana dilansir Derwin Pereira dari Straits Times, Senin, dinilai sebagai upaya untuk menopang posisi kepresidenan Megawati sendiri sampai Pemilihan Umum 2004. Sumber-sumber Straits Times mengatakan bahwa selain diam-diam mendukung Ketua Umum DPP PPP Hamzah Haz saat pemilihan Wakil Presiden, Juli lalu, Megawati juga akan memenuhi sejumlah tuntutan yang diajukan 'blok Muslim', terdiri dari PPP, PAN, PBB dan PK yang mengisi 30% kursi parlemen. http://www.satunet.com/artikel/isi/01/08/06/60892.html Kopitime - Sabtu, 8/4/01 12:19:58 PM bbwi Editorial: Dikotomi Orang Parpol dan Kaum Profesional Di Kabinet ========================= Mencuatnya wacana siapa saja yang layak duduk di kabinet telah menambah kategori persyaratan untuk menempatkan seseorang duduk di kabinet. Wacana yang bergulir ini menandakan adanya keinginan untuk tidak mengulangi pengalaman masa lalu, dimana dalam menentukan orang-orang yang duduk di kabinet karena mempunyai ikatan dengan partai yang diwakili. Konsekuensi dari keadaan ini jelas terlihat dalam mengambil segala kebijakan yang selalu menghitung untung-rugi bagi partai yang diwakilinya, bukan untuk kepentingan masyarakat luas. Dikotomi orang parpol dan kaum profesional dalam kabinet memang mengandung multi-penafsiran. Di sini perlu adanya indikator-indikator tentang kategori-kategori yang dimaksud. Jangan sampai dikotomi yang ada justru menguntungkan atau merugikan dalam menempatkan seseorang di kabinet. http://www.kopitime.com/kopihot/indexhot.asp?story_id=12248 Politik WARGA NU BERSIKAP ARIF TANGGAPI PENURUNAN GUS DUR Senin, 6 Agustus, 2001 9:09:15 AM ========================= Magelang - Warga Nadlatul Ulama (NU) diminta bersikap arif dalam menanggapi penurunan KH Abdurrahman Wahid sebagai presiden melalui Sidang Istimewa MPR. ` Kita semua dituntut untuk arif dan bijaksana demi masa depan bangsa dan negara kita. Kita harus bisa menerima kenyataan ini dengan iman,` kata Rois Suriah PB NU KH Fuad Hasyim di Magelang, Minggu. Hasyim yang juga pimpinan Pondok Pesantren Buntet Cirebon, Jawa Barat mengemukakan ikhwal itu tatkala berbicara dalam Tahlilan dan Silaturahmi warga NU Kabupaten Magelang di lapangan kecamatan Tegal Rejo yang dihadiri sekitar sepuluh ribu warga NU setempat. http://www.antara.co.id/berita.asp?id=14551 August. 06, 2001 10:40:11 WIB Tamu Asing Pertama Megawati di Istana Negara, Dubes AS ====================== JAKARTA, Mandiri - Hari pertama memasuki kantornya di Istana Negara, Senin 6 Agustus 2001, Presiden Megawati Soekarnoputeri langsung dijejali agenda yang sangat padat. Tamu asing pertama adalah Dubes Amerika Serikat di Jakarta Gelbard. Selain Gelbard, Megawati diagendakan juga menerima Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional IGP Ary Suta dan sejumlah tamu penting lainnya. Kantor Megawati di Istana Negara ini, menurut staf protokol kepresidenan, hanya bersifat sementara. "Kantor Megawati nanti di Museum yang berada di kawasan Istana Negara dan Istana Merdeka," katanya kepada pers di Jakarta pekan lalu. http://www.mandiri.com/? Ganti Presiden, Gerak Wartawan Istana Dibatasi Reporter: D. Sanggabuwana ==================== detikcom - Jakarta, Ganti presiden ganti kebijakan. Inilah yang terjadi di lingkungan wartawan Istana. Bila di era Gus Dur, wartawan dapat bebas berlalu lalang mencari narasumber, kini langkah mereka di-stop. Kapling untuk wartawan pun telah ditentukan. Wartawan hanya boleh melintasi jalan antara wisma negara dan press room Istana Merdeka dengan jarak 50 meter. Lain itu, tidak boleh. Hal ini jelas berbeda dengan aturan yang diberlakukan di Pemerintahan Gus Dur. Dari awal prosedur kedatangan pun sudah berubah. Biasanya, wartawan masuk melalui pintu depan Istana Negara, Jl. Veteran. Sekarang diubah melalui pintu wisma negara. http://www.detik.com/peristiwa/2001/08/06/200186-101829.shtml Ekonomi tak pulih, puluhan PMA di Batam tutup 06 Aug 01 09:48 WIB (Astaga.com) Laporan Novi Nuryanti ================ satunet.com - Hampir dipastikan akhir Mei 2002 puluhan Penanaman Modal Asing (PMA) akan menutup usahanya dan puluhan ribu tenaga kerja menganggur jika pemerintah tidak segera memulihkan perekonomian nasional. Penegasan tersebut dikemukakan oleh General Manajer Kawasan Industri Batamindo, John Sulistiawan dan Presiden Direktur PT. Sat Nusa Persada, Abidin Hasibuan yang ditemui. Mereka minta pemerintah serius dalam mengatasi pemulihan ekonomi dan tidak memojokkan pengusaha. Kemungkinan terjadinya penutupan massal puluhan PMA di Pulau Batam pada akhir Mei 2001 bisa menjadi kenyataan. Karena sekarang ini saja perusahaan yang mayoritas memproduksi elektronika mengalami penurunan pesanan 20-70 persen menyusul memburuknya pertumbuhan perekonomian AS dan Jepang yang selama ini menjadi konsumen terbesar produk elektronika Batam. http://www.astaga.com/warta/terkini/artikel.php?article_id=72211 "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) *********************************************************************** Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED] Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772 atau BCA Cab. Darmo Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838 *********************************************************************** Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan: subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l