Membandingkan antara ketiga partai besar yang ada pada
saat ini, yaitu Demokrat dan Golkar serta PDIP, boleh dibilang hampir sama
antara satu dengan lainnya.
 
Dalam arti kata, walau tak sama persis 100 %, namun pada
beberapa hal bolehlah dikatakan bahwa hal yang serupa dijumpai di masing-masing
ketiga partai tersebut.
 

Hal tersebut, antara lainnya adalah bahwa ketiganya,
yaitu Demokrat dan Golkar serta PDIP, jika dilihat dari patronnya, boleh
dikatakan figur patronnya sama-sama menduduki jabatan strategis di kepengurusan
partainya masing-masing.
Susilo Bambang Yudhoyono menjabat sebagai Ketua Dewan
Pembina di DPP partai Demokrat.
 
Hal yang sama juga berlaku di partai Golkar, dimana pada
masa lalu, Soeharto juga duduk sebagai Ketua Dewan Pembinanya. Demikian pula
dengan PDIP, dimana Megawati juga duduk sebagai Ketua Umum partainya.

 
Selanjutnya, istri dari Susilo Bambang Yudhoyono, yaitu
Kristiani Herawati Yudhoyono atau biasa dipanggil dengan nama Ani Yudhoyono,
pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum di DPP Partai Demokrat.
 
Namun, hal tersebut tidak dijumpai di partai Golkar. Pada
masa lalu, Tien Soeharto sebagai istri Soeharto belum pernah terdengar
menduduki jabatan di sebagai Wakil Ketua Umum di DPP partai Golkar.
 
Justru hal yang berbeda namun serupa dengan partai
Demokrat malahan dijumpai di PDIP. Dimana suami dari Megawati, yaitu Taufik
Kiemas juga duduk sebagai Ketua Dewan Pembina di parati yang dipimpin oleh
istrinya.
 

Selanjutnya, jika dilihat dari jarak antara kelahiran
partainya dengan teraihnya kursi puncak kekuasaan dan kecepatan mencapai ukuran
sebagai partai yang besar, bolehlah dikatakan hampir sama diantara ketiga partai
itu. Ini dengan catatan jika PDIP dihitung kelahirannya sejak memisahkan diri
dari PDI, dan Golkar sejak terbentuknya Sekber Golkar.
 
Malahan dalam hal percepatan kelipatan raihan suaranya,
partai Demokrat bolehlah dibilang justru prestasinya berada dipaling atas,
mengingat keberhasilannya meraih suara lipat tiga hanya dalam waktu empat
tahun.
 
 
Hal lainnya, di partai Demokrat, jika dikutip berdasarkan
isi dari buku yang berjudul “Membongkar Gurita Cikeas : Di Balik
Skandal Bank Century” diungkapkan bahwa ada beberapa saudara dari
keluarga Presiden SBY yang duduk sebagai pengurus di DPP partai Demokrat dan
anggota DPR RI, antara lain adalah :
 
Kolonel (purn) Hadi Utomo adalah suami dari adik
kandungnya ibu Ani Yudhoyono, yaitu Mastuti Rahayu, menjabat sebagai Ketua Umum
DPP partai Demokrat.
 
Hartanto Edhie Wibowo , atau biasa dipanggil dengan nama
Antok, adalah adik kandungnya ibu Ani Yudhoyono, menjabat sebagai Ketua
Departemen BUMN di DPP partai Demokrat. Selain itu beliau juga anggota DPR RI
di Komisi 7.
 
Edhie Baskoro Yudhoyono, atau biasa dipanggil dengan nama
Mas Ibas, adalah anak kandungnya ibu Ani Yudhoyono, menjabat sebagai Ketua
Departemen Kaderisasi di DPP partai Demokrat. Selain itu beliau juga anggota
DPR RI di Komisi 1.
 
Nurcahyo Anggoro Jati, atau biasa dipanggil dengan nama
Yoyok, adalah keponakannya ibu Ani Yudhoyono, tepatnya putra dari pasangan
Mastuti Rahayu dengan Kolonel (purn) Hadi Utomo, menjabat sebagai Ketua
Departemen Industri dan Perdagangan di DPP partai Demokrat. Selain itu beliau
juga anggota DPR RI di Komisi 9.
 
Agus Hermanto yang bertitel Insinyur dan Master Managemen
ini adalah adik kandungnya Kolonel (purn) Hadi Utomo, menjabat sebagai Ketua
Bidang Hubungan Luar Negeri di DPP partai Demokrat. Selain itu beliau juga
anggota DPR RI di Komisi 6.
 
 
Dari hal yang dipaparkan oleh buku yang berjudul “Membongkar
Gurita Cikeas : Di Balik Skandal Bank Century”, seperti yang
tersebut diatas itu, jika dilihat dari segi jumlah dari kerabat patronnya yang
menduduki jabatan strategis di DPP partainya masing-masing, mungkin boleh
dikatakan bahwa partai Golkar maupun PDIP sampai dengan saat ini belum mampu
menandingi partai Demokrat.
 
 
Begitulah perbandingan serba sekilas dari ketiga partai
besar yang ada pada saat ini, yaitu Demokrat dan Golkar serta PDIP.
 
 
Akhirulkalam, karena pemaparannya hanya dilakukan secara
sekilas dan singkat saja, maka tentunya perbandingannya belumlah lengkap.
 
Oleh sebab itu, adakah diantara para rekan-rekan pembaca yang berkenan 
berkonstribusi untuk melengkapinya ?.
 
 
*
Wallahualambishshawab.
 
 
*
Catatan Kaki :
Artikel-artikel lainnya yang antara lain berjudul  : ‘Dinasty dalam Dunia 
Politik’ dapat dibaca
dengan mengklikdisini , dan ‘Persiapan Kader untuk Pilpres 2014 ?’ dapat dibaca 
dengan mengklik disini , serta ‘Presiden Legendaris’ dapat dibaca dengan 
mengklik disini .
*
Demokrat
dan Golkar serta PDIP
http://polhukam.kompasiana.com/2010/01/08/demokrat-dan-golkar-serta-pdip/
*


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke