Berikut kutipan dari www.kompas.com / Blog Kompasiana Danangprobotanoyo | 29 Desember 2009 | 10:53
Posisi pribadi saya dalam perkara Centurygate (maaf) sampai saat ini adalah netral, Jika perdebatan hanya berputar pada permasalahan perlu atau tidak perlu menalangi Bank Century atau perdebatan berkisar pada kekhawatiran akan terjadinya dampak sistemik atau tidak sehubungan penyelamatan Century. Dua kutub berseberangan masing-masing punya argumen kuat untuk itu. Dan jika hal itu yang terus diperdebatkan maka sampai kiamat tidak akan ketemu, ibarat memperdebatkan : mana yang duluan, telur apa ayam. Sikap saya dalam kemelut Century hanya dua : 1. Selamatkan dana nasabah kecil dari bank century (saya bukan nasabah disitu) 2. Usut tuntas dan ajukan ke pengadilan jika ada penyelewengan pra & pasca bailout bank Century Ingat, argumen penyelamatan Century tidak bisa ditepis begitu saja, kita punya pengalaman krisis 1997/1998. Kalau sampai krisis itu berulang lagi, rakyat biasa yang jadi korbannya, banyak dari mereka kena PHK, dirumahkan, lapangan kerja tak ada dll ekses krisis. Sedang, para pengamat (yang punya argumen tidak bakal terjadi dampak sistemik, jika bank century dimatiin) apalagi para anggota DPR jelas tidak akan terkena dampak apapun jika krisis benar-benar melanda, mereka tetap kaya, jaya dan tenar. Harap diketahui saja, gara-gara krisis global, di daerah Yogyakarta (dan banyak daerah lain) industri Handicraft banyak yang tutup karena tiada lagi order dari luar negeri. Mau debat lagi??!! Jadi, saya punya sikap mendukung Pansus Angket Century, jika motifnya benar-benar hanya (dan hanya) untuk mengungkap penyelewengan yang mungkin terjadi pra & pasca bailout century. Jika motifnya “cuma” untuk mendongkel kekuasaan dari lawan politik, maka saya ucapkan selamat berebutan kekuasaan, kami sebagai rakyat hanya bisa bilang, persetan dengan kekuasaanmu. ( Penulis adalah Alumni UGM, bekerja untuk korporat asing dan menjadi penulis lepas di media massa. Interes pada permasalahan : Sos-Bud, Politik,Hukum, Kebijakan Publik, Nasionalisme, Hankam, Pemberdayaan Masyarakat & Keberpihakan kepada Rakyat. Anti Penindasan & anti diskriminasi