Posted by: "Jonru" [EMAIL PROTECTED] j0nru Sun Apr 27, 2008 7:47 pm (PDT) Ada "Hantu" Jonru di Koran Tempo
Ahad pagi (27 April 2008), saya berangkat ke Banda Aceh untuk memenuhi Undangan Ranup Organizer. Saya akan dipanelkan dengan Habiburrahman El Shirazy alias Kang Abik, penulis novel best seller Ayat Ayat Cinta, dalam sebuah workshop penulisan. Di perjalanan, saya membeli Koran Tempo, dan cukup excited ketika melihat lembar khusus Ruang Baca hadir dengan headline "Merebaknya Fiksi Islam". Saya bahkan menyempatkan diri membuka laptop di bandara, online sebentar, lalu mengirim email ke beberapa milis penulisan dengan judul "Sastra Islami @ Ruang Baca Koran Tempo, MInggu 27 April 2008". Tapi kegembiraan saya langsung hilang ketika beberapa menit kemudian, saya membaca kutipan berikut di halaman 9: === awal kutipan === Penulis fiksi Islami yang kerap menjadi pembicara pada banyak diskusi bertema fiksi islami, Jonriah Ukur Ginting, atau yang lebih dikenal lewat nama penanya Jonru, melihat fiksi Islami menjadi lari dari cita-citanya semula, yakni sebagai bacaan alternatif untuk memenuhi kebutuhan ruhaniah. "Buku-buku fiksi Islami yang kemudian beredar tak lagi sarat manka tetapi hambar dan membosankan, " kata penulis Kasih Tak Terlerai dan Cowok di Seberang Jendela ini. Pembaca tidak mendapatkan lagi pencerahan batin, tetapi sekadar hiburan yang tak begitu butuh ketajaman pikiran dan kedalaman rasa. Fiksi Islami tinggal sebatas komoditas. Karena itu, banyak penerbit yang sebelumnya mendukung, kini lebih berharap pada penerbitan nonfiksi atau kisah-kisah nyata. Jonru melihat keberadaan wakil penulis fiksi Islam Helvy Tiana Rosa di Dewan Kesenian Jakarta diharapkan bisa mendongkrak nasib fiksi Islam sehingga bisa diterima menjadi bagian dari sastra Indonesia. "Jika hendak disebut sebagai karya sasta, mau tidak mau fiksi Islam harus berkualitas, bernilai sastra dan estetika," katanya. "Untuk ukuran ini, mungkin baru Helvy, Asma, dan Habiburrahman yang bisa memenuhinya. " Sayang, menurut Jonru, bahkan Ayat-Ayat Cinta pun tergelincir karena unsur romantismenya yang begitu dramatis sehingga hampir menjadi roman picisan. "Padahal dari sisi muatannya, intertekstualitas nilai-nilai Ialam yang elok bisa menjadi representasi sastra Islam," katanya. === akhir kutipan === Ya Allah.... Apakah saya sedang mimpi? Kapan Koran Tempo mewawancarai saya? Kenapa mereka memuat ucapan bahkan opini yang seolah-olah dari saya, padahal itu bukan dari saya? Demi Allah, saya berani bersumpah: Saya sama sekali tidak pernah diwawancarai oleh Koran Tempo. Seketika saya gusar. Kejengkelan saya sudah di ubun-ubun. Terlebih karena dalam kutipan-kutipan di atas, jelas-jelas "jonru" menyerang Ayat Ayat Cinta dan sastra Islam secara umum. Ya, selama ini saya memang banyak bersikap kritis mengenai sastra Islam. Saya pernah menulis "Ayat Ayat Cinta bukan Kitab Suci". Tapi saya melakukan semua itu justru karena rasa cinta saya pada FLP, pada sastra Islam, pada Ayat-Ayat Cinta. Saya ingin agar sastra Islam semakin maju, semakin berkualitas, bukan sebaliknya. Oke, kalaupun misalnya (ini hanya misalnya lho....) ucapan dan opini "jonru" di atas benar-benar saya tulis di blog saya atau di milis-milis, lalu itu diambil oleh wartawan Koran Tempo, saya berpendapat bahwa itu sangat tidak etis dan melanggar etika jurnalistik, karena si wartawan langsung mengutipnya tanpa pernah mewawancarai saya, tanpa pernah konfirmasi pada saya. Faktanya, banyak kutipan di atas yang justru tak pernah saya ucapkan, dan tak sesuai dengan data saya yang sebenarnya. Berikut adalah dua data pada kutipan di atas yang tidak sesuai dengan diri saya: 1. "Penulis fiksi Islami yang kerap menjadi pembicara pada banyak diskusi bertema fiksi islami" ==> Selama ini, saya belum pernah secara khusus menjadi pembicara untuk seminar atau workshop bertema fiksi islami. 2. "kata penulis Kasih Tak Terlerai..." ==> Buku saya berjudul "Cinta Tak Terlerai", bukan seperti yang mereka tulis itu. Saya benar-benar heran, bagaimana mungkin koran sebesar dan semegah Koran Tempo bisa gegabah seperti itu? Apakah Anda sudah kehabisan nara sumber? Apakah Anda bingung harus mewawancarai siapa lagi? Wahai Koran Tempo Terhormat, terus terang saya SANGAT KECEWA pada Anda! Kutipan di atas jelas-jelas mengisyaratkan bahwa saya menyerang sasta Islam, saya menyerang Kang Abik. Sahabat saya Satriyo yang belum memahami masalah ini, sampai mengirimi saya SMS: "Asw. Jonru, sudah liat Ruang Baca Koran Tempo hari ini? Memang antum benar turut berpendpt bhw sastra islam tdk bermutu?" Lemaslah saya seketika. "Peperangan dimulai!" bisik saya di dalam hati. Kutipan di atas jelas-jelas memposisikan saya sebagai "orang luar" yang menyerang FLP dan sastra Islam" tanpa tedeng aling-aling. * * * Alhamdulillah. .. jam 9 pagi saya tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh, dan bertemu langsung dengan Kang Abik. Sungguh surprise ketika dia langsung berkomentar sebelum saya bicara, "Saya tahu itu bukan antum. Tenang saja Mas Jonru." Seketika saya terharu. Sebelumnya saya sempat khawatir bila Kang Abik "termakan" oleh kutipan Koran Tempo itu, lalu di hatinya timbul perasaan tidak suka terhadap saya. Namun ucapan dia benar-benar melegakan saya, benar-benar membuat saya bahagia dan tak gusar lagi. Saya merasa mendapat dukungan yang amat besar dari orang yang "diserang oleh Jonru" tersebut. Hari itu, 27 April 2008, adalah untuk pertama kalinya saya bertemu Kang Abik. Saya terpesona oleh pribadi dia yang sangat bijaksana, rendah hati, namun sarat oleh ilmu. Saya merasa perlu banyak belajar dari Kang Abik. Peristiwa ASAL KUTIP ala Koran Tempo tersebut pun, insya Allah menjadi pelajaran yang amat berharga bagi saya. Saya seketika sadar, bahwa mulai sekarang saya harus lebih hati-hati bila ingin menulis apapun dan membicarakan apapun. Kepada pihak Koran Tempo, saya minta klarifikasi Anda atas masalah ini. Sebab saya percaya bahwa tindakan Anda ini jelas-jelas telah melanggar kode etik jurnalistik. Dari kamar wisma Diana Banda Aceh, 28 April 2008 Jonru -- Thanks dan wassalam Jonru Founder PenulisLepas. com http://www.penulisl epas.com/ v2 Telp: 0852-1701-4194 / 021-9829-3326 YM: jonrusaja Belajar Menulis Jarak Jauh, Kapan Saja di Mana Saja, Berlaku Internasional =====>>> http://www.SekolahM enulisOnline. com Mau menerbitkan buku tapi belum tahu caranya? http://www.naskahok e.com/e-mbig :) Peluang Bisnis untuk Penulis? ===>>> http://bisnis. penulislepas. com/ Personal blog: http://www.jonru. net http://jonru. multiply. com Ingin belajar menulis? http://www.belajarm enulis.com ____________________________________________________________________________________ Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ [Non-text portions of this message have been removed]