Kalau saya memandangnya beda Pak, kalau dia bersikap
seperti yang anda bilang, orang akan menduga bahwa
issue itu benar. Jadi kalau memang tidak benar dia
harus meluruskannya. Ini bukan masalah sepele, tetapi
masalah integritas, masalah martabat dan harga diri.
Masa seorang Presiden bisa
Bang Mula,
Setahu saya pertemuan SBY dengan Amin Rais bukan untuk
mempetieskan masalah dana DKP, tetapi daripada
diributkan di media massa biarlah proses hukum yang
berjalan. Buktinya KPK tetap memprosesnya dan tidak
pernah diperintahkan untuk mempetieskan kasus ini.
Horas!
Mula Harahap
Menurut saya malah sebaliknya, kalau SBY tidak
melaporkannya, maka sebagian besar masyarakat akan
menganggap tuduhan tersebut benar. Mungkin bagi anda
hal itu tidak penting, tetapi bagi yang lain termasuk
saya integritas itu harus dijunjung tinggi. Salam.
--- achmad_diny [EMAIL PROTECTED]
Walaupun terlambat, saya juga ingin mengucapkan:
Selamat Ulang Tahun dan Semoga Panjang Umur kepada
Pak Totot. GBU.
--- Selorina Lebang [EMAIL PROTECTED] wrote:
Hello semuannya,
Selamat Ulang Tahun buat Co-Moderator : Totot.
Dengan bertambahnya umur, kiranya diberikan
kesehatan
Pak Haniwar boleh juga cara kampanyenya. Saya sendiri
tidak banyak tahu kejelekan dan kebaikan masing-masing
calon, cuma sebal saja karena calonnya cuma 2 dan
adanya kecurigaan mengingat harta keduanya yang
jumlahnya cukup besar, apa ya sebagai pegawai negeri
dapat diperoleh harta sebesar itu
Saya juga mengucapkan: Selamat Ulang Tahun Semoga
Panjang Umur. Kok ulang tahunnya bisa dekat-dekatan
sama Pak Totot ya? Tinggal tunggu makan-makannya
saja. Nggak usah yang mahal-mahal, yang dekat-dekat
saja seperti yang sudah lama direncanakan. Salam.
--- manneke budiman [EMAIL PROTECTED]
Ya, untuk sore hari waktunya adalah: 16.30 - 19.00.
Memang awalnya adalah 16.00 - 19.00, tetapi atas
permintaan para pedagang, khususnya di daerah kota
kemudian diundurkan menjadi 16.30 - 19.00. Salam.
--- Dewono Siswardiyanto
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Untuk sore hari, bukankah waktunya mulai
Putri saya, lulusan Akuntansi Atmajaya terus
melanjutkan study di Amerika selama setahun untuk
enrichment dan setelah itu bekerja di New Yersey
bagian Administrasi di suatu RS selama 3 tahun, baru
saja kembali ke Indonesia untuk berlibur. Selama di
Jakarta saya suruh melamar ke berbagai
Saya setuju dengan tulisan Putra. Saya hanya rakyat
biasa dan tidak punya kaitan dengan dukung mendukung
SBY. Tetapi akal sehat saya melihat tidak ada yang
salah dengan apa yang dilakukan SBY. Memang kalau
kita sudah apriori terhadap seseorang, apa saja yang
dilakukan orang tersebut bisa salah.
Bagi saya tidak ada untungnya mendukung SBY. Cuma
menurut saya sampai saat ini dia belum melakukan
sesuatu yang tercela. Sebagai manusia tentu dia juga
pasti banyak kelemahan. Tetapi sebagai Presiden saya
rasa dia juga layak dihormati. Salam.
--- Haniwar Syarif [EMAIL PROTECTED] wrote:
Mas
Kalau kritiknya proporsional justru sangat baik dan
saya setuju hal itu sangat perlu. Salam.
--- Barnabas Rahawarin [EMAIL PROTECTED] wrote:
hahaha...
Sepakat Mas Haniwarlah. Mas Godlip kayak AJI
(Aliansi
Jurnalistik Indonesia) aja. Ingin berdiri di tengah,
eh... malah tahu-tahu-nya
Saya pun sangat menyukai dan selalu menunggu tulisan
Bang Mula yang pintar meramu kata-kata sehingga enak
dicerna. Horas!
--- Mula Harahap [EMAIL PROTECTED] wrote:
Dari dulu saya senang membaca buku dan mengamati
peristiwa yang
berkaitan dengan komunikasi politik. Kesenangan saya
itu
Justru karena itu mereka jadi sombong dan menganggap
remeh bangsa kita. Cara yang paling baik adalah
mengejar ketinggalan kita dan berusaha melampaui
mereka. Cara lain rasanya tidak ada, mau ngajak
perang? Hari gini
--- Hendra Bujang [EMAIL PROTECTED] wrote:
Tapi sekarang malaysia lebih
Pak Putra, dia kan study di Malaysia dapat beasiswa
dari Petronas? Gimana sih Pak?
--- Putra [EMAIL PROTECTED] wrote:
Hehehe funny...You hate Malaysia but you study
there...
Kenapa tidak belajar di sini saja? Menurut saya
universitas-universitas di Indonesia (swasta dan
negeri)
Saya setuju dengan Pak Kukuh dan Pak Bambang. Tetapi
menurut saya kita perlu menunjukkan sikap dan menuntut
permohonan maaf. Bagaimana pun kecongkakan mereka
perlu dikasih pelajaran. Salam.
--- kukuh kumara [EMAIL PROTECTED] wrote:
Setuju banget Pak Bambangkalau masih
ganyang2anya
Saya dapat berita dari seorang kawan kejadian yang
agak berbeda dan katanya sudah dimuat di Gatra,bahwa
wasit karate kita memang benar ditangkap sewaktu jalan
sktr jam 2 pagi karena dicurigai. Tetapi wasit karate
kita rupanya berang dan karena merasa jago karate maka
langsung dikaratelah salah
Pak Haniwar, anda rindu pada Bung Karno? Mungkin kalau
secara pribadi saya juga, karena pada zaman Bung Karno
saya sangat senang dengar pidatonya dan kebetulan
sekolah saya sering ditunjuk untuk membawakan
nyanyian-nyanyian pada saat beliau bertpidato di
Istora Senayan.
Tetapi kalau sama
Kalau saya tidak sepakat. Memang kita harus tunjukkan
kemarahan kita kepada Malaysia, tetapi menurut saya
harus proporsionallah. Kan sudah banyak yang
dilakukan, sudah demo ke kedutaan, dubesnya sudah
dipanggil oleh SBY, dll. Apakah reaksi masyarakat
yang demikian besar belum cukup? Malahan
Benar. Sutyoso lagi berambisi tampil sebagai capres
2009. Dia sekarang sedang menggalang Partai Keadilan
(lupa namanya) yang dahulu ketuanya Jen. Eddy
Sudradjat untuk mengusungnya sebagai capres. Kita
tunggu saja. Salam.
--- Putra [EMAIL PROTECTED] wrote:
--- In
Saya setuju dengan anda bahwa Pak KK adalah orang
besar yang tidak mungkin terprofokasi hanya dengan
lemparan botol. Setahu saya di Amerika pun tidak ada
masyarakat yang melempari perangkat negara. Saya
hanya pernah menyaksikan anggota parlemen saling
berantam di Taiwan bukan di Amerika. Jadi
Pantas nama Bapak Sulaeman, bijak seperti nabi
Sulaiman. Salam.
--- Sulaeman_H. [EMAIL PROTECTED] wrote:
Banyak perkara yang harus kita pahami dulu sebelum
sampai berani
berteriak histeris Ganyang ini ganyang itu! sebab
kita bukan
kelompok orang reaktif diluar proporsi.
Sebagai contoh,
Tulisan yang sangat bagus Pak Anton, walaupun dalam
beberapa hal saya tidak sependapat dengan anda.
Menurut saya Bung Karno dan SBY tidak bisa
diperbandingkan. Mereka adalah 2 pemimpin di zaman
yang berbeda. Bung Karno memang pintar, kharismatik
dapat menguasai berbagai bahasa dan sangat jago
Pak Haniwar kok marah? Itu kan persepsi saya. Orang
yang selalu menderetkan semua gelar dan dielu-elukan
dengan sorak-sorak hidup Bung Karno, menurut saya ya
arogan dan sombong. Menjurus ke kultus individu yang
saat ini sudah bukan waktunya lagi. Kalau memang dia
tidak mau digitukan kan dia
DPR itu hanya pura-pura saja meributkan kenaikan
karcil toll. Sama seperti kasus Lapindo, dll. biar
kelihatan seolah-olah belain rakyat, gitu loh
Sebentar lagi juga sudah adem ayem, percaya deh.
Salam.
--- [EMAIL PROTECTED] wrote:
Pantesan aja pada ga protes atawa demo ...
nah mereka
Dengan senang hati Pak, saya akan traktir. Tinggal
bikin janji saja. Terima kasih.
--- Haniwar Syarif [EMAIL PROTECTED] wrote:
nggak marah kok mas..
ngebangunkan orang kok dianggap marah..
malah lagi nunggu di undang Mas Godlip datang ke
warung nya mas Godlip..
imgin juga ngicip
Pak Bambang,
Kalau saya boleh ikut menjawab pertanyaan Bapak, maka
saya akan memilih Mega kembali sebagaimana saya pernah
dulu memilih PDIP saat Mega dizolimi sama Suharto,
apabila:
1. Mega bisa menjamin orang miskin di Indonesia akan
berkurang dalam tempo 2 tahun (sama waktunya selama
SBY jadi
Kepada rekan-rekan miliser FPK yang beragama Islam,
dengan tulus saya mengucapkan: Selamat Menunaikan
Ibadah Puasa! Salam.
To those leaning on the sustaining infinite, to-day is big with blessings.
Pak Bungaran, sayang anda hanya mengingat satu dua
yang baik dari Megawati sedangkan yang jelek-jelek
terutama yang dilakukan para pengikutnya seolah-olah
tidak tampak. Kalau saya sama seperti Pak Putra
seandainya yang muncul sebagai capres hanya Megawati,
SBY dan calon-calon yang sebelumnya
Yang jelas Pak, menurut saya orang kaya tambah banyak,
tetapi orang miskin juga bertambah sebanding dengan
pertambahan penduduk juga kan?
Salam.
--- Ray Indra [EMAIL PROTECTED] wrote:
Saya jadi bingung, satu laporan bilang membaik,
sedangkan laporan lain
bilang sebaliknya.
Pemerintah bilang
Pak Godlip berani bilang Jaksa agung jaman
Mega...JELAS JELAS BERSALAH
( kapan pengadilannya pak , )
Yg mendholimi juga bilang Mega bodoh
Pak Haniwar,
Kapan saya bilang Jaksa Agung zaman Mega jelas-jelas
bersalah? Coba baca kembali baik-baik. Saya
mengatakan bahwa anak buahnya
Pak Haniwar,
Oklah, kalau ada istilah keseleo lidah maka waktu
itu mungkin saya keseleo tangan, tetapi yang saya
maksudkan adalah pada waktu itu kuat sekali indikasi
bahwa mantan jaksa agung tsb bersalah dalam hal
pembelian rumah yang diadukan oleh mantan anak buahnya
sendiri, tetapi apa yang
Terus terang saya adalah penggemar Gus Dur. Tetapi
menurut saya akan jauh lebih terhormat apabila Gus Dur
tetap menjadi Guru Bangsa daripada berusaha mencari
kekuasaan lagi yang saya yakin jika terpilih kembali
akan terulang suasana kepemimpinannya yang dulu banyak
menimbulkan kontroversi.
Para pengacara Suharto bisa dituntut gak ya, karena
mereka kan dibayar dari uang haram hasil korupsinya
Suharto? Salam.
--- Esaf [EMAIL PROTECTED] wrote:
yg jelas selama suharto masih berkuasa atas duit
haram itu, selama
itu pula hukum bisa dibeli utk kepentingannya
sendiri (dan
Kalau menurut saya masalahnya adalah berapa seriuskah
kejaksaan ingin menuntut Suharto? Kalau tidak serius
ya memang pasti susah untuk memenangkan gugatan
terhadap Suharto di Pengadilan kalau tidak bisa
mengemukakan bukti yang cukup walau pun secara kasat
mata kita sebenarnya bisa melihat banyak
Saya setuju sekali dengan pandangan Bapak soal
pengentasan kemiskinan. Kalau kita biarkan orang
miskin menjadi peminta-minta, maka hidup mereka tidak
akan pernah berubah (tetap saja jadi
peminta-minta)karena sudah nyaman mendapat duit tanpa
kerja keras. Jadi kita akan mendidik orang jadi
Dari sekian banyak rekan-rekan anggota milis yang
menanggapi masalah ini sepertinya hanya Pak Walsuparmo
yang mendukung tindakan FPI. Saya agak heran juga
mengikuti jalan pikiran Bapak. Salam.
--- walsuparmo [EMAIL PROTECTED] wrote:
Salam,
Mohon dimengerti bahwa apa yang dilakukan FPI adalah
diambil
pemerintahpun tidak
sesuai atau membantu memperbaiki environment dari
pemuda2 ini.
Kekerasan bukan sesuatu yg membantu tetapi sesuatu
yg membikin
mereka membatu.
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Godlip
Pasaribu
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Dari sekian banyak
Memang kalau cerita mengenai tilang-menilang ini
banyak yang lucu. Satu kali teman saya bersama
beberapa mobil lain ditangkap karena memasuki jalan
yang hanya pada jam-jam tertentu saja dibolehkan.
Orang yang mengendarai Mobil Mercy yang di depan teman
saya memberikan Rp 50.000,- lalu pergi.
Setuju dengan Pak Astomo, biar gaji dinaikkan 1000 x,
kalau cara-cara sekarang masih dipertahankan, mis. mau
masuk polisi bayar, mau ikut pendidikan bayar, dlsb.
maka jangan harap bisa berubah. Soalnya dari awal
sudah diajari korupsi dan mungkin sekalian cara
mengembalikan uang yang keluar tsb.
Saya juga punya saudara polisi dan saya yakin semua
anggota milis punya saudara atau kerabat polisi. Kita
tdk mempermasalahkan pribadi polisi tetapi kenyataan
yang kita lihat sehari-hari yang sungguh tidak sesuai
lagi dengan zaman ini. Disaat kita menggebu-gebu
ingin memberantas korupsi tetapi
Kalau saya lain lagi ceritanya. Kebetulan tahun 2002
yl saya punya kesempatan jalan-jalan ke Amerika,
tepatnya ke Boston dengan stop over di Los Angeles dan
Detroit. Waktu tiba di Los Angeles, saya mengambil
kereta dorong untuk tas saya yang cukup berat kalau
ditenteng. Demikian juga sewaktu
Menurut saya sih nggak mungkin pura-pura nyuap,
soalnya yang nyuap juga ditahan kok? Mungkin saja
memang di dalam Komisi KY sudah banyak yang gak benar
dan itu diketahui oleh Irawadi dan dia tidak mau hanya
sendirian yang kena, akhirnya nyanyilah dia. Salam.
--- rzain [EMAIL PROTECTED] wrote:
Saya juga meragukan kalau ada istri yang dengan ikhlas
mengijinkan suaminya untuk berpoligami. Begitu juga
dengan persyaratan asal adil. Bagaimana cara
mengukurnya? Bahkan adil secara materi pun sangat
sulit untuk mengukurnya, apalagi adil dalam kasih
sayang, dlsb. Salam.
--- manneke budiman
Kalau nggak salah Perusahaan Swasta tidak termasuk
dalam Keputusan ini kan? Perusahaan Swasta menurut
saya dapat memutuskan sendiri hari liburnya sesuai
dengan kebijakan masing-masing Perusahaan (CMIIW). Di
Perusahaan tempat saya bekerja, libur hanya sampai
tgl. 16 Oktober. Salam.
--- sonar
Saya sih sangat mendukung ide busway karena memang
terasa manfaatnya sangat besar. Tetapi seharusnya
tidak dipaksakan di seluruh jurusan. Ada jalur-jalur
yang belum memungkinkan yang malah membuat kemacetan
makin menjadi-jadi/parah. Tidak dapat dipungkiri
bahwa tujuan melayani masyarakat
Saya juga ikut:
Godlip Pasaribu,
Kavling DKI Meruya Ilir, Blok VI/5, Rt 04/Rw 01,
Meruya Utara, Kembangan , Jakarta Barat 11620
--- wirajhana eka [EMAIL PROTECTED] wrote:
Aku ikut:
Eka Wirajhana, Komp Mutiara Garuda Blok E3/9,
Kampung Melayu Timur, Teluk Naga, Tangerang 15510
From: manneke
Dulu saya ingin sekali pergi ke Malaysia karena
kebetulan pernah hampir dikirim training di sana
tetapi batal. Setelah itu saya ingin sekali ke Kuala
Lumpur dan Genting Highland. Sekarang keinginan itu
pupus sudah setelah menyaksikan berbagai kecurangan
dan tingkah memuakkan yang dilakukan
Betul Pak, menurut saya seorang terpidana betapa pun
kayanya tidak layak diberi fasilitas Ruang VVIP sekali
pun dia dapat membelinya. Ini menunjukkan ada yang
salah dalam penegakan hukum kita. Salam.
--- tjuk kasturi sukiadi [EMAIL PROTECTED]
wrote:
IF EVERYTHING MONEY CAN BUY THE RICH WILL
Saya juga tidak setuju dengan Mang Ucup yang
mengibaratkan hidup itu sebagai pinjaman buku dari
Tuhan. Menurut saya hidup itu bukan dipinjam tetapi
diberi. Oleh karena itu adalah hak prerogatip Tuhan
untuk mencabut atau memperpanjangnya. Memang sih
seperti Mang Ucup saya juga tidak ingin jadi
Pak Kukuh dan Pak Bambang,
Saya senang sekali Pak Kukuh mengangkat masalah
perkretaapian di Indonesia kembali. Saya setuju
sekali bahwa seharusnya pemerintah lebih
memprioritaskan pembenahan masalah transportasi dengan
KA. Untuk saat ini TGV mungkin masih terlalu ideal
karena terlalu mahal dan
Saya salut sama anda yang walaupun masih sangat muda
punya pikiran yang jernih dan baik. Saya setuju
dengan anda bahwa selayaknyalah SBY didukung dan
dihormati dalam melaksanakan program kerjanya. Bukan
terus-terusan dicela tanpa alasan yang jelas. Selama
dia masih berjalan dalam rel, tidak
Saya sangat setuju dengan pendapat Pak P.D. Negara.
Saya sangat heran ada anggota DPR yang tetap ingin
mempertahankan Syamsul Bahri hanya dengan alasan
praduga tidak bersalah. Seolah-olah di negara kita
ini tidak ada lagi calon yang bersih sehingga terpaksa
mengangkat orang yang jelas-jelas
Bahwa kita tetap harus mengkritisi pemerintahan SBY
dan menentang para birokrat busuk yang hingga kini
bercokokj di tubuh pemerintah kita saya setuju bangat.
Saya pun terus berusaha melakukannya. Yang saya
tidak setuju adalah orang yang sudah apriori yang
terus-terusan mencela sehingga apapun
Memang sih tidak ada yang bisa jamin bahwa yang muncul
dari calon perseorangan pasti lebih baik. Cuma
persoalannya kenapa harus dijegal sejak awal? Bisa
saja kan calon perseorangan itu lebih baik? Dan jika
memang tidak lebih baik pasti tidak akan terpilih.
Masalahnya partai besar keburu
Memang begitulah Pak Bambang. Sepertinya banyak yang
janggal dalam praktek-praktek penegakan hukum di
Indonesia ini. Kita yang awam hukum saja bisa melihat
begitu banyak kejanggalan-kejanggalan. Entah sampai
kapan kita menunggu dunia peradilan di Indonesia ini
bisa benar. Salam.
--- Bambang
Banyak dari rekan-rekan yang berkomentar tanpa membaca
secara utuh isi beritanya. Yang diucapkan SBY itu kan
adalah rakyat sering2 lupa berterima kasih kepada
individu2, seperti petugas pelabuhan, petugas kereta
api, petugas terminal yang tetap harus bertugas di
saat lebaran, sama persis seperti
PDIP Partai Wong Cilik? = Nonsense
--- sohibmachmud [EMAIL PROTECTED] wrote:
Dijawab: justru PDIP lah yang paling sesuai dengan
warna itu
(dibanding partai lain
maksudnya PDIP partai wong cilik ?
berapa kekayaan megawati ? juga pengurus partai
lainnya.
apa PDIP ini masih valid
Kalau menurut saya sih perkawinan itu adalah sesuatu
yang sakral, jadi tidak seharusnya dibuat main-main,
coba-coba, atau sistim kontrak. Perkawinan itu adalah
untuk seumur hidup. Jadi kalau pun sekarang ini
banyak yang main-main, kawin cerai, kumpul kebo, dlsb.
ya itu adalah excess. Tidak
Lebih hebat lagi ada pegawai yang gajinya tidak cukup
untuk sebulan tetapi bisa punya rumah besar, bbrp
mobil mewah dan masih bisa sekolahkan anak ke luar
negeri. Salam.
--- Adhie Massardi [EMAIL PROTECTED] wrote:
Hahaha...!
Database saya tentang pesulap Indonesia
memang terlalu sedikit.
Ibu Yuliati.
Saya khawatir jika kawin kontrak dan sejenisnya
dibolehkan, maka akan maraklah perselingkuhan dan
kawin cerai di negara kita ini. Mungkin benar,
sekarang ini makin banyak orang yang sudah tidak
menjunjung nilai-nilai moral. Akan tetapi menurut
saya hal itu harus tetap diperjuangkan
Pak Satrio,
Saya juga ingin beli. Kira-kira di mana saya bisa
mendapatkannya? Terima kasih.
--- Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED]
wrote:
Mas Ivan:
1. Betul. Saya pengarangnya.
2. Sayang sekali, buku saya tinggal satu-satunya
(cetakan lama 1991), tak bisa dibagi. Entah, apakah
PT.
Bahwa banyak wanita lain yang hebat-hebat dan
mempunyai kekuatan yang jauh lebih besar dari
laki-laki saya sangat setuju. Tetapi menurut saya hal
itu tidak perlu mengurangi penghargaan kita terhadap
ke-99 wanita yang masuk dalam daftar Powerful Woman in
Indonesia. Kita memang tidak tahu kriteria
Istri saya memelihara Gelombang Cinta sudah lama
sekali, ada satu yang sudah sangat besar dan sudah
berbuah dan banyak juga yang kecil-kecil. Biasanya
kalau tamu datang ke rumah bibit pohon tersebut sering
diminta sebagai oleh-oleh.
Sauatu hari datang orang ke rumah saya dan menyanyakan
kepada
Ibu Yuli,
Saya juga senang dan sangat mengagumi tanaman terutama
yang berbunga dan berwarna-warni. Tetapi saya kurang
bisa memahami mengapa ada tanaman seperti gelombang
cinta yang bisa mencapai harga yang begitu mahal ya
Bu, padahal menurut saya kecantikannya biasa saja?
Saya lebih suka
Saya bukan orang kaya. Akan tetapi menurut saya salah
besar kalau kita puas melihat orang-orang kaya
terjebak macet. Bukankah kita semua sebenarnya ingin
kaya? Kalau tidak ada orang kaya di mana kita kerja?
Mau jadi TKI lagi ke Malaysia? Mari kita jauhkan iri
hati, tetapi mari berjuang
Terima kasih atas penjelasan anda. Kalau maksudnya
demikian, saya pun setuju. Salam.
--- Abun Sanda [EMAIL PROTECTED] wrote:
Pak Pasaribu,
Kawan, mungkin Anda keliru, saya menyebutkan
sebagian di antara kita urat
rasanya putus alias tidak peka. Terminologinya,
sebagian di antara kita.
Nampaknya Pak Anton ini ahli dalam soal jual beli
saham ya? Boleh dong Pak keahliannya dishare. Terus
terang dari dulu tidak berani terjun di bidang ini
karena minimnya pemahaman. Tks.
--- anton_djakarta [EMAIL PROTECTED] wrote:
Kalau Antoni Amir itu menghubungi saya sebelumnya
sudah saya
Terima kasih banyak Pak Anton atas pencerahannya.
Saya sering mendengar istilah goreng menggoreng di
dunia saham. Kalau boleh tahu pelakunya siapa dan
tujuannya apa? Terima kasih.
--- anton_djakarta [EMAIL PROTECTED] wrote:
Yah, Pak Godlip sekarang dana asing lagi
banyak-banyaknya
Pak Anton,
Sekali lagi terima kasih banyak Pak atas
pencerahannya. Saya benar-benar mendapatkan sesuatu
yang selama ini menjadi pertanyaan saya. Kalau boleh
tahu Pak, katanya sekarang jual beli saham sudah bisa
online. Mungkin Bapak bisa berikan informasi
bagaimana cara dan syarat-syaratnya.
Rekan-rekan anggota milis,
Beberapa hari yang lalu di Kompas saya membaca berita
pembebasan anggota DPRD Sumbar oleh MA. Saya belum
melihat beritanya ditampilkan di milis ini, atau
barangkali saya tanpa sengaja menghapusnya? Yang saya
penasaran, diberitakan bahwa mereka terbukti korupsi
akan
Pak Satrio,
Menurut saya kita memang harus mengajar anak kita agar
selalu jujur, tetapi perlu diarahkan. Misalnya
mengambil barang yang bukan miliknya, menipu orang
atau berbohong itu tidak boleh. Tetapi mungkin perlu
diberitahu bahwa menyinggung perasaan orang lain itu
juga tidak baik. Jadi
Saya juga jadi senyum-senyum sendiri membaca cerita
Ibu Yuli. Salam.
--- Yuliati Soebeno [EMAIL PROTECTED] wrote:
Pak Godlip,
Cerita ini mengingatkan saya sewaktu saya
menyediakan diri menjadi volunteer untuk teman saya
di Inggris, dia adalah guru Bahasa Inggris dikelas
junior class.
Ooh begitu. Terima kasih Pak atas penjelasannya.
Salam.
--- rzain [EMAIL PROTECTED] wrote:
Merek tidak bersalah karena berdasarkan Perda yang
belum dicabut
waktu itu.
Diadili dengan PP baru dan PERDA yang sudah dicabut.
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Godlip
Pasaribu
Pak Anton, saya masih dalam tahap belajar jadi belum
berani terjun. Dulu saya sempat main saham tahun 90-an
tetapi saya sudah jual semua. Teman saya dapat saham
Jasa Marga tetapi cuma 20 lot. Apa memang dibatasi
atau karena tingginya peminat Pak? Saya sangat
berterima kasih atas tulisan Pak
Saya juga sangat setuju kalau dievaluasi. Saya sangat
mendukung busway tetapi pembangunannya perlu ditata
dengan baik sehingga tidak mengorbankan kepentingan
masyarakat banyak. Jangan mentang-mentang orang
bilang bagus langsung serentak mau dibangun sampai ke
pelosok-pelosok sekalipun tidak
Setuju dengan anda.� Selama ini yang saya tahu dia baru dalam taraf tebar
pesona, belum ada sesuatu pencapaian yang konkrit.� Salam.
quot;To those leaning on the sustaining infinite, to-day is big with
blessings.quot;
--- On Mon, 7/14/08, berry1168 [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: berry1168
Pada saat membaca tulisan ini saya sedang berada di kampung Bapak, tepatnya di
Samarinda. Tahun 2001 yang lalu saya juga berkunjung ke Samarinda. Pada saat
itu sepanjang perjalanan dari Balikpapan dan Samarinda masih belum ada
rumah-rumah penduduk, tetapi sekarang, hampir sepanjang jalan
Maaf Pak Stephanus, satu-satunya propinsi di Kalimantan yang belum pernah saya
kunjungi adalah Kalimantan Tengah, padahal sepupu saya ada yang sudah
bertahun-tahun tinggal di Palangkaraya. Saya sering ke Kaltim, Kalbar dan
Kalsel. Tetapi kalau diminta berbagi pemikiran mengenai keadaan di
Pak Anton dan Pak Stephanus,
�
Saya baru kembali dari Samarinda kemarin sore.� Sayangnya saya kembali dengan
pincang karena kaki kiri saya bengkak mungkin akibat malamnya makan kerang dan
udang air tawar yang besar-besar.� Jadi saya kembali dari Samarinda dengan
cedera di kaki bukan
Luar biasa ya?� Sudah berkali-kali teleponnya bisa disadap masih tidak jera
juga dan masih mau atur strategi dari dalam penjara.� Tidak ada tobatnya nih
orang-orang dan kelihatan sekali tanpa merasa berdosa atau menyesal.� Lebih
heran lagi mereka bebas bertelepon ria dari dalam
Sekalipun saya mendukung agar para koruptor diberi hukuman seberat-beratnya,
tetapi kalau hukuman mati saya tetap�tidak setuju.� Saya tetap berkeyakinan
bahwa yang berhak mengakhiri hidup manusia hanyalah Penciptanya sendiri yaitu
Allah.� Salam.
quot;To those leaning on the sustaining
Pengacara Artalyta: Tak ada UU�yang melarang mengenai bertelepon dalam
tahanan, ujar pengacara Ayin, OC Kaligis kepada detikcom, Jumat
18/7/2008.��Sepertinya orang inilah yang menjadi Guru Besar Perancang
Skenario�untuk persidangan Ayin dan Urip ini.� Salam.� Sayangnya tidak
ada UU
Sangat prihatin dengan keadaan seperti ini.� Padahal kata Bung Karno: Bangsa
yang besar adalah yang menghargai sejarah.� Kenapa ya Pemerintah tidak
membangun/merawat Tugu Proklamasi sebagaimana Monas?� Bahkan menurut saya
tempat tersebut sangat layak dibuat museum dan dipercantik
Karena kebetulan sekarang menurut lembaga survey PDIP yang di atas maka hal ini
terus diangkat seolah-olah lembaga survey sudah paling benar. Dulu waktu SBY
masih di atas katanya lembaga survey belum tentu benar. Kalau menurut saya
lihat saja nantilah realisasinya. Salam.
quot;To those
Saya terakhir bertemu dengan Bung Syahrir sewaktu beliau memberikan ceramah
masalah prediksi Ekonomi Indonesia tahun 2003 di Gedung Danamon, Jl. Dr. Satrio
Kav. E4, No. 6.� Selamat jalan Pak Syahrir!
quot;To those leaning on the sustaining infinite, to-day is big with
blessings.quot;
--- On
Saya sangat sependapat dengan Bung Fadjroel.� Hukuman mati tidak akan
menyelesaikan masalah.� Banyak hukuman berat lain yang bisa diterapkan yang
bisa menimbulkan effek jera selain hukuman mati.� Salam.
quot;To those leaning on the sustaining infinite, to-day is big with
blessings.quot;
Saya tadinya sempat berpikir untuk menjadi GOLPUT. Tetapi lama-lama saya pikir
apakah dengan menjadi GOLPUT dapat menyelesaikan masalah? Bukankah jika semua
orang yang idealis menjadi GOLPUT tidak memberi kesempatan kepada para politisi
busuk untuk merajalela merampok kekayaan negeri ini ke
Saya juga heran, kenapa sih mereka ini tidak gentle saja mengakui kesalahan dan
mengembalikan dana yang diterimanya, daripada dipermalukan di depan pengadilan?
Paling tidak jika mereka mengaku dan mengembalikan masih ada sedikit respect
dari masyarakat kan. Apa mereka mengharapkan belas
Saya juga tidak pernah mengatakan akan mendukung SBY tahun depan.� Saya masih
melihat siapa yang pantas didukung.� Saya hanya heran melihat inkonsistensi
anda dan rekan-rekan anda mengenai hasil lembaga survey, itu saja.� Salam.
quot;To those leaning on the sustaining infinite, to-day is
Setahu saya Agus Hamonangan marganya Marpaung, jadi kalau dari marga pasti
tidak ada hubungan, kecuali ada hubungan kekerabatan dari sisi lain.� Salam.
To those leaning on the sustaining infinite, to-day is big with blessings.
--- On Sat, 8/2/08, mediacare [EMAIL PROTECTED] wrote:
From:
Setuju sekali dengan ide ini.� Dengan demikian diharapkan para koruptor tidak
lagi beracting bagaikan celebrity.� Salam.
To those leaning on the sustaining infinite, to-day is big with blessings.
--- On Thu, 8/7/08, aries cathlea [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: aries cathlea [EMAIL
Sebenarnya kalau menurut saya tergantung sekali dari moral dan integritas
pemberi maupun penerima. Sewaktu saya di BPPN tidak terhitung usaha orang
untuk menyuap saya, tetapi karena tidak diladeni ya tidak terjadi. Salam.
To those leaning on the sustaining infinite, to-day is big with
Setuju sekali dengan pendapat Pak Anton.� Kalau saya sih siapa saja yang
ingin mencalonkan diri menjadi Presiden patut didukung dan diacungi jempol.�
Jangan belum-belum sudah dipatahkan semangatnya.� Nanti dalam perjalanan,
mereka juga akan belajar apa yang disukai dan apa yang tidak
Setuju Pak teguh. Menurut saya orang GOLPUT itu hanya orang yang mau cuci
tangan tidak mau dipersalahkan jika pilihannya nanti kurang berhasil.
Sekalipun hak setiap orang untuk menjadi GOLPUT atau tidak, tetapi menurut saya
menjadi GOLPUT itu tidak ada manfaatnya sama sekali. Masa orang
Pak Tjuk, bagaimana caranya mau mengembalikan kedaulatan negeri ini kepada
rakyat Indonesia kalau tidak mau ikut pemilu alias golput alias NATO? Apakah
kalau GOLPUT menang dapat memimpin negeri ini dan membentuk pemerintahan?
Kalau demikian, mungkin saya juga mau bergabung dan mendukungnya.
Saya juga pernah GOLPUT, kalau tidak salah pada Pemilu 1995? Pada waktu itu
Pak Harto seng ada lawan tetapi saya tidak rela lagi lagi dia yang jadi
Presiden, sehingga saya memilih untuk GOLPUT saja. Tetapi sekarang saya kira
momennya sudah jauh berbeda karena Capres sudah makin banyak dan
seni, dan seni bisa dikembangkan di masyarakat yang (berusaha)
berbudaya.
Salam!
Adhie M Massardi
--- On Sun, 8/10/08, Godlip Pasaribu marnagan2003@ yahoo.com wrote:
From: Godlip Pasaribu marnagan2003@ yahoo.com
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] TOLAK Seragam Khusus Koruptor
To: Forum-Pembaca
Kalau menurut saya sih sah-sah sajalah mencalonkan diri sebagai caleg.� Itu
adalah hak pribadi seseorang.� Wong para artis saja rame-rame jadi caleg,
masa anak Presiden gak boleh?� Kalau dia diangkat jadi Ketua Umum Partai atau
mendapat proyek seperti anak-anak Pak Harto dulu barulah kita
Yang aneh ya angggota dewan Andi Rahmat itu. Kalau
tidak dijelaskan alasan penolakan, bagaimana Presiden
tahu kriteria seperti apa yang diinginkan DPR?
Bisa-bisa calon yang baru pun nanti ditolak lagi.
Kapan selesainya? Janganlah DPR, mentang-mentang
punya kewenangan menerima atau menolak
Setahu saya pengawas BI (on site supervisor) memang
tidak ditempatkan di semua Bank akan tetapi hanya pada
bank-bank tertentu yang dianggap masih perlu diawasi
dan itu pun setelah terjadi krisis th. 1998. Akan
tetapi anda benar bahwa hampir setiap tahun BI
melakukan audit terhadap bank-bank, jadi
1 - 100 dari 1164 matches
Mail list logo