Sumber:http://hiburan.kompasiana.com/2009/11/30/belajar-humor-dan-satir-cerdas-dari-antologi-cerpen-anton-chekhov/



SEBAGAI pembaca setia di Kompasiana ini, acapkali saya baca cerita-cerita
pendek yang lumayan apik. Beberapa dengan gaya penyajian melankolik. Itu
sah-sah saja. Tiada larangan di dalamnya. Namun demikian, sebagai pengamat
pinggiran, jarang saya temukan cerpen-cerpen dengan konten humor dan satir
cerdas yang membangkitkan rasa kemanusiaan terdalam.

Oleh karenanya, saya akan mengajak anda untuk belajar humor dan satir cerdas
dan mencerahkan jiwa, salah satunya, dengan membaca cerpen pengarang
terkemuka Anton Chekhov.

Mengenai Chekhov sendiri, ia lahir 24 Januari 1860 di kota terpencil
Taganrok Rusia. Ayahnya seorang pedagang. Chekhov adalah bungsu dari lima
bersaudara. Pada 1884 ia memperoleh gelar dokter.

Dalam menulis cerpennya kadang ia menggunakan nama pena Antonskaya
Chekotske. Cerpen-cerpen Chekhov acapkali diutarakan secara simbolik dan
metaforik. Inti makna cerpennya terletak pada akhir ceritanya.

Acapkali Chekhov menulis penuh dengan unsur parodi dan satir yang dibumbui
humor kelas tinggi dan main-main serta olok-olok yang pada gilirannya
membentuk *genre* tersendiri yang kemudian dikenal dengan “Chekovian”.

Kejelian dan ketajaman menangkap fenomena sosial aktual yang remeh-remeh,
merupakan unsur sangat penting dan mendasar dari cerpen-cerpennya. Daftar
cerita pendek (*short stories*) karya Anton Chekhov bisa anda lihat Klik
Sini <http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_short_stories_by_Anton_Chekhov>.

Membaca cerpen-cerpennya, kita akan menemukan bahwa Chekhov bukan pribadi
yang suka pada cerita-cerita besar (grand narratives), melainkan wacana
sehari-hari, tentang kehidupan kita yang nyaris tidak pernah kita gubris,
kita sadari, dan kita renungkan.

Sebagai contoh, salah satu cerpennya, “*Selingkuh Berbuntut Dendam”*.
Melalui cerpen ini kita diajak berpikir tentang kekonyolan seorang suami
tatkala dalam suatu pesta ulang tahun di rumah sahabatnya mendengar
bisik-bisik sang istri (yang sejatinya seorang peselingkuh) diajak berkencan
dengan seorang lelaki. Agar kencan rahasia tersebut aman disepakati menaruh
pesan terlebih dahulu pada secarik kertas ke dalam pot marmer di sebuah
taman tepat pukul 06.00 sore.

Lantaran si suami sahnya mendengar percakapan tidak sengaja itu, disusunlah
suatu rencana untuik menjebak selingkuhan istrinya. Dengan gaya penulisan
mengalir dan jenaka, di akhir cerita ternyata Chekhov meruntuhkan
dugaan-dugaan pembacanya mengenai *ending *cerita dengan suatu penyajian
konyol dan tidak terduga. Chekhov meng-*knock out *(KO) para pembacanya.

Agar anda dapat mengenal, mengetahui dan belajar gaya penulisan ala Anton
Chekhov yang telah sedikit saya uraikan di atas. Berikut mohon anda bersabar
untuk membaca lumayan panjang dari awal hingga akhir salah satu cerita
pendeknya yang menawan, *The Orator* yang ditulis Chekhov pada 1886.
Diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi* Orator Ulung* dan dikutip dari
buku “*Matinya Buruh Kecil*“, penerbit Melibas Jakarta Tahun 2001. Buku itu
sendiri merupakan terjemahan dari karya Anton Chekhov “*The Early Stories*“.
 Silakan anda baca sekarang! Nikmati kedahsyatan alur ceritanya….

*Orator Ulung*

PADA suatu pagi nan indah mereka menguburkan Juru Taksir Pajak, Kiril
Ivanovich Babylonov. Ia meninggal oleh dua keluhan yang sering ditemukan di
tanah air kita, istri yang cerewet dan alkoholisme. Tatkala iring-iringan
upacara penguburan bergerak perlahan ke luar dari gereja menuju pekuburan,
salah satu dari kolega almarhum, si Poplavsky, ke luar dari kereta dan
menghambur mendatangi rumah temannya, Grigory Petrovich Vodkin. Vodkin masih
muda, tapi namanya sudah terkenal. Seperti para pembaca akan ketahui
nantinya, ia menyandang bakat yang langka dalam hal menyusun pidato tanpa
persiapan lebih dulu untuk pernikahan, hari ulang tahun, dan ritus
pemakaman. Ia dapat berpidato dalam segala kondisi, setengah tidur, dalam
keadaan perut kosong, mabuk seperti seorang pangeran, atau dalam keadaan
demam tinggi. Kata-kata meluncur dari mulutnya laksana air keluar dari pipa,
berbuncah-buncah, kumbang-kumbang hitam didalam rumah minum tidaklah
seberapa jika dibandingkan dengan kata-katanya yang memabukkan dalam aliran
perbendaharaan kata-katanya. Ia bicara begitu pintar begitu panjang
bertele-tele, sehingga kadang, terutama pada upacara pernikahan seorang
keluarga saudagar, satu-satunya jalan untuk menyetopnya ialah dengan
mengundang polisi.


selengkapnya cerpen di atas silakan Klik Tautan yang telah disediakan di
atas!


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

=====================================================
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=====================================================
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
    forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke