Lho SBY ini bagaimana. Yang menyadap kan sudah jelas KPK. Berdasarkan perundangan yang berlaku, KPK berhak melakukan penyadapan. Lha kalau sekarang justru SBY mempersoalkan hak penyadapan tersebut, lantas maunya SBY ini apa ya??? Bukankah dalam banyak kasus pengungkapan korupsi, seperti kasus Jaksa Urip, dilakukan dengan cara menyadap telepon para Koruptor??? Mengapa bukannya berterima kasih karena KPK telang mengungkap ke masyarakat bahwa disekitar SBY itu banyak pengkhianat dan mencatut nama SBY untuk melakukan tindak kriminal??? Apakah ini merupakan tanda - tanda bahwa SBY secara tidak langsung mengakui bahwa pembicaraan itu memang ada dan beberapa orang di sekitarnya berupaya keras untuk melibatkannya dalam kasus tersebut???? Waduh, jadi makin seru nih. Salam, Adyanto Aditomo
--- Pada Jum, 30/10/09, Agus Hamonangan <agushamonan...@yahoo.co.id> menulis: Dari: Agus Hamonangan <agushamonan...@yahoo.co.id> Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY: Saya Sangat Dirugikan Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Jumat, 30 Oktober, 2009, 10:32 PM JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Kepala Polri Jenderal Bambang Hendarso Danuri segera menyelidiki rekaman percakapan dugaan kriminalisasi Komisi Pemberantasan Korupsi yang turut mencatut nama beliau. "Saya meminta Kapolri untuk mengusut secara tuntas rekaman itu. Seperti apa rekamannya, siapa yang bercakap-cakap dalam transkrip itu, apa rekaman itu mengarah pada persoalan Bibit dan Chandra. Buka, jelaskan, usut secara tuntas. Saya dirugikan. Sangat dirugikan," tegas SBY kepada para wartawan, Jumat (30/10) di Kantor Kepresidenan, Jakarta. SBY menambahkan, setelah polisi mengetahui siapa yang bercakap-cakap dalam rekaman tersebut, mereka harus menyelidiki pihak yang menyadap percakapan tersebut. "Lihat, apakah itu sesuai dengan undang-undang. Bayangkan kalau di negeri ini semua orang yang punya uang membeli penyadap, dan menyadap semaunya. Maka akan ada lautan penyadapan. Ini melanggar hukum dan undang-undang. Kita harus tertibkan semuanya," ujarnya. Dalam transkrip rekaman yang beredar di media massa sejak Minggu ini, terdapat percakapan yang diduga Anggodo Widjojo dengan dua petinggi Kejaksaan Agung. Selain itu, beberapa nama perwira tinggi Polri juga disebut-sebut dalam percakapan tersebut. http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/10/30/ 18074596/ sby.saya. sangat.dirugikan Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/ [Non-text portions of this message have been removed]