Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] "Ibukota di Reformasi agar Rusuh 1998 Tidak Terulang"
Saya tidak sefaham kalau ibukota dipindahkan ke daerah lain manapun yg sudah ada kotanya, tetapi saya setuju pindah kalau dibuat ibukota baru, artinya sama sekali baru dari lahan kosong, sehingga infrastrukturnya benar2 baru dan futuristik. Dan saya setuju bertahap dulu! Salam Daniel Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: n...@kompas.com Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Mon, 16 Aug 2010 13:08:07 To: Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] "Ibukota di Reformasi agar Rusuh 1998 Tidak Terulang" Saya sih setuju pusat pemerintahan RI pindah ke Bali, sekitar istana Tampak Siring yang sudah megah itu. Aman, masyarakatnya enggak berangasan, ramah dan sopan santun. Salam Nas Powered by Telkomsel BlackBerry® = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Intervensi Asing dalam Pembuatan 79 Undang-Undang di RI
Lho? Bukannya Eva Kusuma dan partainya PDIP ada di DPR dan turut merancang serta mengesahkan semua produk UU itu? Lha kok mau disetir asing? Logika tak jalan, hasilnya jeruk makan jeruk. Mestinya rakyat menggugat mereka, bukan malah mereka yang ngeluh ke koran. Hadoh! manneke --- On Mon, 8/16/10, Satrio Arismunandar wrote: Received: Monday, August 16, 2010, 5:18 AM Beritasatu.com | Senin, 16 Agustus 2010 Asing Turut Campur Pembuatan Undang-Undang http://www.beritasa tu.com/articles/ read/2010/ 8/955/asing- turut-campur- pembuatan- undang-undang Badan Intelijen Negara atau BIN melaporkan, proses pembuatan 79 undang-undang di DPR dikonsep oleh konsultan asing. Pernyataan itu disampaikan oleh anggota DPR dari Fraksi PDI-P, Eva Kusuma Sundari, yang mengaku mendapatkan informasi tersebut dari laporan BIN. "Pasca reformasi, berdasarkan hasil laporan BIN, 79 UU kita, dikonsep oleh konsultan asing," kata Eva dalam sebuah acara diskusi di Jakarta. Eva mengatakan, campur tangan asing dalam pembuatan undang-undang itu adalah bentuk subversif terhadap konstitusi karena regulasi yang dibuat dan dihasilkan tidak lagi merujuk konstitusi. "Ke depan, guidance value kebijakan itu harus merujuk pada konstitusi," kata Eva. Sektor Mingas dan Pertanian Menurut Eva, campur tangan asing dalam proses pembuatan undang-undang kebanyakan menyangkut regulasi di sektor strategis. Antara lain undang-undang di sektor minyak dan gas, energi dan pertanian. "Bayangkan saja, sekarang 80 persen tambang kita dikuasai asing. Wajar bila sustaibility energi listrik, pupuk dan energi di dalam negeri tak terpenuhi," kata Eva. Dia memberi contoh, campur tangan asing dalam eksplorasi gas di Sulawesi. "Belum-belum, negara sudah menyatakan 20 persen hanya untuk dalam negeri. Padahal perusahaan gas negara teriak-teriak, " ujar Eva. Dia juga merujuk hasil kajian Serikat Tani yang menyebutkan ada 23 undang-undang yang berhubungan dengan pertanian tidak memihak para petani dalam negeri. "Undang-undang yang terkait migas, energi dan pertanian, sangat pro corporate," kata Eva. Dia menyimpulkan, praktek kekuasaan saat ini jarang sekali menggunakan konstitusi sebagai pegangan karena semua diserahkan kepada selera pasar sehingga yang muncul kemudian adalah negosiasi politik transaksional. Salah satu contohnya adalah Undang-Undang Politik yang di dalamnya ada wacana ambang batas atau parliamentary treshold. "Banyak partai setuju [ambang batas] 5 persen. PDI-P juga. Namun nanti akan ada transaksi, sehingga di dapat angka 3,5 persen," ujarnya. Memukul Kredibilitas DPR Menurut Eva, campur tangan asing dalam proses legislasi di Indonesia bukan saja mengejutkan, tapi juga berbahaya bagi kedaulatan dan kemandirian Indonesia sebagai sebuah bangsa. Menurutnya, campur tangan asing itu juga memukul kredibilitas parlemen sebagai lembaga legislasi. "Anggap saja [laporan BIN] itu otokritik bagi DPR. Ke depan jangan terjadi lagi. Biarlah alon-alon [pelan-pelan- Red] tapi orientasi pembuatan undang-undang benar-benar demi bangsa," kata dia. Rekan Eva di DPR, Teguh Juwarno mengatakan, sebagai sebuah bangsa, Indonesia bisa dikatakan adalah bangsa yang rendah diri karena semua tergantung asing. "Beli susu dari Australia. Padahal kita ini negara besar. Semua berkepentingan dengan Indonesia, misalnya kalau Australia mencoba menekan Indonesia, negara lain seperti Jepang akan bereaksi, karena akan ke mana Honda dan Kawasaki dipasarkan," kata wakil ketua komisi II DPR RI dari Fraksi PAN itu. Menurut Teguh, potensi penduduk yang besar tidak disertai mental pemimpin yang berdaulat. "Kita ini sebagai bangsa terbiasa ditanamkan sebagai bekas jajahan. Jadi mentalnya inlander. Mental penjilat," kata Teguh.*** Satrio Arismunandar Executive ProducerNews Division, Trans TV, Lantai 3 Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790 Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 3542, Fax: 79184558, 79184627 http://satrioarismunandar6.blogspot.com HP: 0819 0819 9163 "Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan turunnya si tigawarna (Belanda). Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk, belumlah pekerjaan kita selesai! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyaknya keringat" (Pidato Bung Karno, 17 Agustus 1950) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Apa yg kita banggakan dari Republik Indonesia...
Ass.Wr.Wb. Sudah lama tdk berkomunikasi dgn FPK krn kesibukan dgn kedatangan Keluarga yg baru dpt bergabung kembali menjadi atu setelah 1.5 thn terpisah (satu setengah). Selamat bagi umat Islman dalam menunaikan Ibadah Puasa pd bulan suci Ramadhan ini. Memang sedang ada kelucuan yg timbul di NKRI ini sejak mulainya ORBA memegang pucuk kepimpinan NKRI, yg hitam bisa dibilang putih sedang putih dibilang Hitam sesuai keinginan yg berkuasa alias memiliki uang utk mempengaruhi keinginannya ditambah2 lagi dgn adanya P4, meski tdk pernah mengikutinya tapi info yg diperoleh calon mertua waktu itu yg tdk terlaksana, beliau yg mengatakannya "aneh betul, kita2 para ibu2 sewaktu mengikuti P4 rasanya kurang serek tapi krn posisi suami maka harus ikut, dimana harus bisa mengkatakan yg salah adalah benar sdg yg bener disalahkan" dgn ucapan itu tersimaklah mengapa NKRI kita ini ambaradul karena semua peraturan2 yg pernah dikeluarkan semasa Bung Karno memimpin di putar balikan demi keuntungan yg memimpin masa ORBA, jadi jangan kaget ini semua terjadi. Yg dapat kita banggakan adalah pernah dihormati oleh Bangsa2 yg pernah dijajah, karena dgn kepimpinan Bung Karno yg pernah mengelarkan AA Conference yg merupakan titik Nadir bagi Kolonialisme Dunia dan Kemerdekaan bagi Negara2 yg Dijajah, Alam yg indah yg tdk ada duanya di Dunia ini dan Bangsa yg ramah berGotong Royong demi masa depan sebelum ORBA masuk dan merubah Tatana Kehidupan NKRI. Mohon maaf lahir dan Bathin dalam bulan Suci Ramadhan. Wassalam 2010/8/18 > > > Lucu memang ya pemerintah kita. > Dengan adanya nama keluarga untuk melacak silsilah keluarga menjadi sangat > mudah, kok malah dilarang. > > Untunglah sy dibekasi bisa memberi nama keluarga kpd anak2 saya. > Mungkin karena bukan marga ya...ndak tau lah > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: sonar sihombing > > > Sender: > Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com > Date: Mon, 16 Aug 2010 16:57:33 > To: > > > > Reply-To: > Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com > Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Apa yg kita banggakan dari Republik > Indonesia... > > > > > > Aku bangga karena masih bisa pakai marga Sihombing. Tetapi anak2ku sudah > ngak > bisa lagi pake marga karena dilarang Pemda DKI. > > sonar > > > > > ________ > From: T o T o T > > To: > Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com > Sent: Mon, August 16, 2010 10:51:21 AM > Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Apa yg kita banggakan dari Republik > Indonesia... > > > Kawans, > besok adalah HUT ke-65 Republik Indonesia. Bangsa dan negara kita. > Saya tergelitik untuk melemparkan pertanyaan setelah menyimak aneka dialog > dan > diskusi > mengenai keburukan dan keanehan di negara kita ini. Masa sih tidak ada > kebaikan > atau kebanggaan sama sekali? > > Apakah yang dapat anda banggakan dari RI sebagai bangsa, negara, dan tanah > air > anda? > > Mohon dijawab dengan satu kebanggaan beserta alasannya. Hanya kebanggaan > sebagai > rakyat dan bangsa Indonesia, bukan keburukan atau kekecewaan. > > Silahkan > > Salam, > Totot > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI ========= Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sketsa Puasa 2 : Berpuasa Berserial Animasi Malaysia
Saran saya sebaiknya, Seluruh Purnariawan TNI & Polri segera bertemu Presiden SBY guna menyampaikan uneg2nya tentang perilaku Malaysia terhadap Indonesia selama ini serta sikap pemerintah Indonesia yang tidak tegas. Begitu pula para prajurit TNI, mereka harus menyuarakan isi hatinya terhadap perilaku pongah dan sok jagoan Malaysia terhadap Indonesia. Tegaskan kepada Presiden, bahwa TNI tak ingin perang dengan Malaysia, tapi Malaysia sesekali perlu ditampar agar dia mengerti ! Salam hangat, Suhaimi - Original Message - From: iwan piliang To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com ; jurnali...@yahoogroups.com ; mediac...@yahoogroups.com ; presst...@yahoogroups.com Sent: Monday, August 16, 2010 2:44 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sketsa Puasa 2 : Berpuasa Berserial Animasi Malaysia Serial Upin Ipin, diputar berulang di TPI. Ceritanya kuat, walaupun secara teknis animasi, visual tokoh utamanya hanyalah dua bocah kembar plontos, minimalis; bersekolah, bermain, berkehidupan di kampung. Literair penggalan pengalaman saya di industri animasi, berupaya lalu patah di tengah jalan mengindustrikan animasi di Indonesia. Padahal kemampuan animator kita, jauh lebih baik dari Malaysia. Sama dengan lebih unggulnya skill anak Indonesiadi industri perminyakan. Setidaknya Dt. Noor M. Chalid, kartunis Kampong Boy, pernah ingin mengorder animasi ke saya. Pada13 Agustus lalu rasa keindonesiaan kita seakan ditampar oleh ditembaknya kapal Patroli Departemen Kelautan RI diwilayah RI, oleh Polisi Perairan Diraja Malaysia. Mereka menangkap tiga petugas kita. Saya menyebut langgam Malaysia ini bagaikan Orang Kaya Baru (OKB) di Indonesia . Kata orang kampung saya, mereka ongeh - - setingkat di atas congkak. Tarian Randai Sungai Geringging, tanah kelahiran saya, pernah pula diaku Malaysia sebagai keseniannya. Namun Upin dan Ipin tetaplah menghibur! Mana serial animasi kita? TIGA anak saya lelaki. Mereka sepuluh, delapan dan tiga tahun. Dua anak tertua kini sudah menjalankan ibadah puasa penuh. Hiburan utama kami di saat makan sahur bersama keluarga di Ramadan kali ini menyimak penggelan serial animasi Upin-Ipin, produksi Malaysia disiarkan oleh TPI. Di sebuah serialnya, Ipin membayangkan berbuka puasa melahap ayam goreng. Lalu kakaknya, Ros, mengajaknya berbelanja ke pasar. Kak Ros memberikan lembaran ringgit, sedianya dibelikan untuk dua tiga potong ayam sahaja. Namun Upin dan Ipin, justeru merasa dapat angin. Mereka membelanjakan semua ringgit ke aneka ayam; ayam golek, ayam madu, ayam goreng, ayam bakar, ayam pandan. Di pasar mereka melihat Mail, teman sekelas, menjual ayam goreng kegemaran Ipin. "Kau belilah ayamaku ni 'Pin, emak aku buat, enaklah!" Mail berpromosi. Si kembar itu pun sepakat membeli. Tak tanggung-tanggung, semua ayam goreng dagangan Mail bersisa,mereka borong.Visual Upin dan Ipin menenteng beragam bungkusan serba ayam dengan riang pulang. Tinggallah Kak Ros manyun terperangah, segenap ringgit telah berganti ayam. Di meja makan berbuka puasa. Meja penuh dengan hamparan piring berisi aneka penganan serba ayam. "Kau habiskan itu semua," ujar Ros ke Upin dan Ipin. Wajah Ros dongkol. "Tak lah Kak, tak kuat lagi kami makannya." suara Upin dan Ipin memelas. Susana di ruang makan di kampung melayu, Malaysia, itu. Opa- - nenek - - lalu menasehati Upin dan Ipin dengan suara khas, bijak, bahwa kalau lagi berpuasa, di siang hari, memang serasa semua makanan seakan terlahap,namun nyatanya di saat berbuka, sedikit sahaja dimakan, perut sudah berasa kenyang. Khas duniakanak-kanak, khas Melayu. "Betul, betul,betul!" ungkapan khas Ipin. Ia acap mengulang ucapan lema betul, bentuk persetujuannya akan sesuatu. Lalu anak Indonesia mengenallah budaya Malaysia melalui animasi. Berlanjut membanjirlah merchandising Upin Ipin, termasuk mewabah mainan tangkai es krim, diantaranya. Lantas pertanyaannya, mana budaya kita, mana industrianimasi Indonesia? PANTASKAH saya bertanya ? Setelah mencoba berbisnis di jasa iklan sejak berhenti jadi wartawan dari majalah SWA pada 1989, dari 1993 hingga 1995, saya fokus memproduksiserial animasi. Alasan saya ketika itu sederhana saja. Bahwa menjadi pengusaha haruslah punya produk dan atau jasa yang masuk ke pasaran. Itu pengusaha! Kalimat itu terus saya sosialisasikan di setiap menulis mengupas kewirausahaan hingga kini. Konon, kemajuan Cina dahsyat kini, tiada lain karena kegigihan membanjiri dunia dengan manca-ragam produk. Nah setelah "capai" di jasa yang saya rasakan lebih banyak tangan "di bawah", saya memilih industri tak dilirik orang ramai. Yakni serial animasi. Pilihan saya kala itu animasi wayang, dengan membuat karakter anak-anak, ada yang plontos macam Upin Ipin, namun berbaju wayang. Saya memilih judul Bu
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apa yg kita banggakan dari Republik Indonesia...
Saya bangga dengan banyak hal: Saya bangga pada para penjual tahu goreng, ketoprak, bakso, bubur ayam, sate, yang tetap tekun jualan meski diterpa gunjang-ganjing ekonomi, susah dapat kredit usaha, dan mesti kucing-kucingan sama Satpol PP. Bangga sebab mereka tidak memutuskan beralih ke jalan gampang: jadi maling atau rampok. Saya bangga pada para supir angkutan umum, yang mesti mulutnya kasar dan nyetirnya ugal-ugalan, tapi masih lebih suka cari makan halal dengan ngejar setoran daripada alih profesi jadi preman, yang tanpa usaha dapat duit mudah hanya dengan modal mata melotot dan mulut bau arak. Saya bangga pada para dokter yang dengan rela dan ikhlas mau bekerja di tempat-tempat terpencil yang minim fasilitas, dan ketika PTT-nya selesai, mereka memutuskan untuk tinggal di sana alih-alih membanjiri Jakarta. Saya bangga dengan para aktivis urban yang memutuskan "pulang ke desa" untuk bekerja mnghidupkan kembali tradisi permainan anak-anak rural yang nyaris mati tergilas kemajuan zaman: egrang, dakon, bekel, engkle, gundu, sebagaimana yang sudah mulai terjadi di Jember, Salatiga, dll. Saya bangga pada polisi, tentara, PNS rendahan yang masih sanggup jujur dan bersikap hidup sederhana, meski godaan berseliweran di mana-mana untuk menjadi korup, main kuasa, dan kabur dari tugas, serta uang sakunya disunati oleh para atasannya yang serakah dan gila kuasa. Saya bangga pada para perempuan penjual jamu gendong, penanam padi, pemetik daun teh, dan ya--juga pada para perempuan yang terpaksa harus menjual tubuh mereka demi menyambung hidup--sebab mereka tidak menyusahkan dan merugikan siapa-siapa, dan jika ada yang hancur akibat kerja mereka, itu adalah tubuh mereka sendiri yang setiap hari harus dipanggang di bawah cuaca ganas atau diinjak-injak para buaya darat. Saya bangga pada para aktivis bernyali tebal, yang berani bersuara berbeda, berjalan menentang arus, melawan kelaliman-, ketidakadilan, penindasan, yang kian hari kian menjadi 'normal' dan tak lagi dipandang penting oleh banyak orang. Dan mereka ini bahkan siap kehilangan nyawanya sekalipun (tribute untuk Munir dan Marsinah). Dan, dengan bantuan Tuhan, saya ingin sekali menjadi seperti mereka, mewarisi keluhuran mereka, keteguhan mereka, dan keberanian mereka. manneke --- On Mon, 8/16/10, Yuliati Soebeno wrote: From: Yuliati Soebeno Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Apa yg kita banggakan dari Republik Indonesia... To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Monday, August 16, 2010, 9:42 AM Mas Totot, Pertanyaan-nya juga menggelitik nih? Kalau menurut saya sebagai warga negara Indonesia, kebanggaan akan bangsa dan tanah air ini terutama adalah KEBUDAYAAN-nya yang kaya raya, akan keaneka ragaman dari seluruh daerah-daerah di Indonesia. Juga hasil KESENIAN yang sangat tinggi nilainya, dari beragam tekstil seperti batik dan tenun diseantero nusantara, sampai kekerajinan tangan lainnya yang tidak didapatkan dinegara lain dan juga kekayaan alamnya, flora dan fauna yang hanya ada di Indonesia. Namun yang paling saya banggakan adalah para PEMIMPIN seperti Sukarno dan Hatta, yang dengan segala serba kekurangannya pada mula-mula kemerdekaan Indonesia, tetapi bisa mengankat derajad bangsa dan negara Indonesia menjadi negara yang dikagumi dan disegani didunia. Semoga ini bisa menjawab pertanyaan anda, walaupun kurang mendetail. MERDEKA! Selamat berhari jadi bangsa dan tanah air Indoensia yang ke 65 tahun. Yuli
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Anak2 yg kegemukan
Pak Kukuh, Jangan lupa juga masih banyak orangtua macam kita2 yang tak terlihat oleh Pak Kukuh dan mendidik anak sendiri dengan sebaik2nya. Masih banyak orangtua yang berpikiran tidak ingin menjejali anak dg macam2 kursus sehingga tidak punya waktu bermain. Hal yang paling di senangi oleh setan/iblis adalah menghancurkan keluarga. Kalau banyak keluarga hancur maka negara pun bisa hancur. Setan selalu menggoda dari hal2 yg kecil, para ibu sibuk ber BB ria krn layanan BB terus bertambah murah. Para suami berlomba2 mengejar jabatan, uang dan gengsi hingga lembur tak kenal waktu. Akibatnya komunikasi dg anak2 dengan pasangan berkurang, semua mencari perhatian ke hal2 lainnya. Mari dari diri sendiri menjaga dan melindungi keluarga kita dengan sebaik2nya. Memperkuat keluarga dengan Malam Keluarga. Kalau keluarga kita kuat maka negara akan kuat. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Kukuh Kumara" Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Mon, 16 Aug 2010 21:40:00 To: ; ; Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Anak2 yg kegemukan 15% anak2 remaja di Amerika atau 1 dari 3 anak di Amerika kegemukan, mereka kurang gerak dan pola makan (junk/fast food) dan hidup (kurang gerak - kebanyakan main PS dan jadi Potatoe Coach) yg tidak sehat. Musim panas ini Michelle Obama mengundang atlet2 ternama dan anak2 ke Gedung Putih untuk memerangi kegemukan melalui gerakan "Let's Move". Tanpa kita sadari gejala inipun sepertinya muncul di Indonesia. Entah berapa persentasinya, namun dgn mudah kita saksikan mulai munculnya gejala anak2 yg kegemukan. Ironisnya pada saat yg bersamaan kita juga dapati anak2 yg mengalami gizi buruk, busung lapar dan berbagai jenis penyakit lainnya. Di kompleks2 perumahan di kota2 besar kita sering saksikan talita dan batita makan di meja makan terpanjang dan terbesar - jalanan kompleks - disuapin oleh para pengasuhnya aka "baby sitter", yg lebih sibuk ber-hp atau ber-sms-ria ketimbang mengurus anak yg mereka asuh. Trend ini juga bisa kita saksikan di mal-mal. Keseharian anak2 ini bagaikan sepenuhnya ada ditangan "baby sitter" karena kedua orang tua mereka adalah "ExMud" yg supersibuk. Jangan keliru bahwa mereka tdk memperhatikan perkembangan anak2 mereka. Berbagai kegiatan mereka siapkan dari "pre-school", les musik atau olah raga dlsb, dari pagi sampai petang kalau perlu. Tidak salah kalau Goenawan Mohamad menganggap "Hampir tiap hari kita menyaksikan anak-anak yg dihilangkan. Orang2 dewasa telah menguasai mereka. Dilayar televisi, mereka dibikin menyanyi seperti biduan komersial menyanyi, berkhotbah seperti para kiai berkhotbah, bersaing seperti para pecundang dewasa bersaing." Inikah generasi yg sedang kita siapkan untuk mengurus dan mewarisi bangsa dan negara kita menghadapi persaingan global? Dan juga mengentaskan kita dari banyak persoalan saat ini? Salam Kukuh Kumara Powered by Telkomsel BlackBerry® ========= Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links ========= Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Jalan Romo Slamet
Waduh, kaget juga baca berita ini Selamat jalan, Romo Slamet. Bapak di surga telah memanggilmu kembali ED Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Martin Widjaja Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tue, 17 Aug 2010 17:51:55 To: Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Jalan Romo Slamet Perkenankan saya untuk turut berduka dan merasa kehilangan buat kepergian Romo Slamet... Salam , martin - jkt From: stephanus Mulyadi To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Mon, August 16, 2010 4:41:21 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Jalan Romo Slamet Rekan Milis FPK, Sabtu, 14 Agustus 2010 Romo Blasius Slamet Lasmunadi, Pr, anggota milis FPK telah berbulang ke hadirat Ilahi karena serangan jantung. Romo Slamet dimakamkan tadi pagi jam 10.00 WIBA di pemakaman para Imam Keuskupan Purwokerto di Gua Maria Kaliori. Selamat jalan Romo Slamet, terima kasih atas pemikiran dan pelayanannya. Salam Mulyadi [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Buka Rekening Bantuan Fw: [IGI] Pakistan Dan Indonesia: Bantuan Bagi Sesama Muslim?
Saya suka sekali dengan posting Gene yang ini. Seperti sebuah tamparan yang tepat mengenai muka kita. "Plaaak...!" Dan kita terkaget-kaget dan bertanya-tanya, "Ada apa nih...?!" "Ada MANUSIA yang terkena bencana dan sangat butuh bantuan kita (kebetulan mayoritas mereka beragama Islam dan tinggal di Pakistan)! "Apakah kita perlu perduli?" "Masya Allah...! Tidakkah fakta bahwa mereka manusia (MUSLIM lagi! katanya lu muslim juga...!) dan mereka sangat membutuhkan bantuan cukup menggerakkan hati kita? Apalagi sekarang ini sedang bulan puasa...?!" Ah! Sudahlah. Mungkin ini tidak cukup mengerakkan hati kita untuk membantu karena kita memang tidak terbiasa bergerak sendiri dan mesti digerakkan dari luar diri kita. Tapi saya mau bicara ngalor-ngidul dengan Gene. "Do you know why people, I mean Indonesian moslems, do not really care about the Pakistanis suffer?" (saya pakai bahasa Inggris untuk gagah-gagahan karena Gene orang bule yang ngindonesia). My answer, Gene, brother, May be because Pakistan is so far...far away. (Tapi kok kita nyumbang sodara di Palestin...?! Ah, itu mah laen! Palestina mah sodara seiman yang harus dibela habis-habisan. Lu kayak kagak tau politik aja sih!) May be because orang Pakistan tidak ada hubungan saudara dengan kita (eh! adakah...?! Katanya di Pakistan banyak Ahmadiyahnya?!) May be because penderitaan orang Pakistan ini tidak ada hubungannya dengan penindasan atau kesewenang-wenangan Israel, Amerika Serikat dan Barat! (Coba kreatip dikit dengan menghubungkannya dengan kekejaman Zionis, Imperialis, atau minimal kaum Liberal kek. Baru tuh umat Islam bergerak...!) May be because pers Indonesia tidak tertarik dengan bencana alam (lagian kita aja kena bencana melulu!). Kapolri ngilang tuh baru berita! Rumornya sih digondhol UFO. Keren nggak...?! May be because para pemuka agama kita sedang sibuk mengingatkan umat Islam apa pentingnya puasa, bagaimana berbuka pusa yang paling afdhol, wirid apa yang perlu dibanyakin, merk speaker apa yang paling kenceng suaranya, korma apa yang paling nyes, atau sejenisnya. Bencana banjir...?! Dimane...?! Ah! Gua kira di kampung sebelah! Kok di tipi-tipi kagak ade diberitain ye? Isu kali...! Ati-ati sekarang ini banyak orang ngaku-ngaku kena bencana supaya kita nyumbang. Jangan marah, Gene! Ane terpaksa ngomong nylekit juga supaya sakitnya ati lu bisa dibagi-bagi. Tapi mari kita lakukan sesuatu, Gene. Buka DOMPET KEMANUSIAAN BAGI KORBAN BANJIR PAKISTAN. Saya akan nyumbang. Salam Satria Dharma http://satriadharma.com/ --- On Tue, 8/17/10, Satria Dharma wrote: From: Satria Dharma Subject: [stikom-bpp] Fw: [IGI] Pakistan Dan Indonesia: Bantuan Bagi Sesama Muslim? To: "Milis Istiqamah" , "Lukman AlHakim" , "center" , "keluarga unesa" , "dik menjur" , "Dikbud" , "milis stikom" , "SMPN 2 Surabaya" , "Pembaca Kompas" , "Forum Zakat" Date: Tuesday, August 17, 2010, 6:50 PM Dear all, Berikut ini cross-posting dari milis lain. Semoga menggerakkan kita. Salam Satria Dharma http://satriadharma.com/ --- On Tue, 8/17/10, Gene Netto wrote: Pakistan Dan Indonesia: Bantuan Bagi Sesama Muslim? Assalamu'alaikum wr.wb., Saya baca di berita, pemerintah Pakistan perkirakan 20 JUTA orang telah kehilangan rumah. Masih ada banjir di mana-mana, dan oleh karena itu 20 juta orang tidak punya rumah, tidak punya makanan atau air bersih, tidak ada tempat shalat, tidak ada listrik, tidak ada perlindungan dari cuaca. Sejak muncul berita tentang banjir besar yang melanda Pakistan, saya pantau terus di BBC dan situs berita lain. Anehnya, malah kelihatan bahwa di dalam berita Indonesia, topik ini tidak begitu besar. Di halaman depan koran jarang ada. Kalau mau lihat di situs berita, harus cari di bagian internasional. Tidak ada di paling depan (untuk menarik perhatian). Tapi kalau berita Kapolri “hilang”, sangat besar dan muncul di mana2. Lalu ada berita shalatnya Abu Bakar Basyir di dalam penjara, sahur buat Ariel di dalam penjara, proses pemilihan pemimpin baru KPK, pemblokiran situs porno oleh Kominfo, dan seterusnya. Tetapi berita PAKISTAN? Harus benar-benar dicari kalau mau baca. Sedangkan selama satu minggu atau lebih di BBC, hampir setiap hari menjadi berita nomor satu, yang diposisikan di paling atas. Seolah-olah orang kafir lebih peduli pada penderitaan orang Muslim daripada orang Muslim yang lain. Dan selama bulan Ramadhan ini, setiap kali masuk masjid, saya tidak sekalipun mendengar pengurus masjid membicarakan penderitaan 20 JUTA orang Muslim di Pakistan. Tidak ada pembacaan doa atau Al Fatihah untuk 20 juta saudara Muslim yang kehilangan rumah dan stok makanan serta air bersih di tengah bulan puasa. Tetapi pengumuman tentang isi tabungan masjid dan makanan untuk buka puasa sangat utama dan dijelaskan kepada jemaah. Penderitaan 20 juta saudara Muslim di Pakistan? Tidak ada satu kalimat maupun satu doa… Baran
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Saya Yakin Rekaman ADE-ARI Itu Ada !
t; > > > Ade Raharja adalah karibnya Susno. Kalau KPK bisa merekam pembicaraan Susno > dengan Lukas soal transaksi damai duit Century-nya Sampoerna, apa tidak > bisa ganti Susno menjebak petinggi KPK untuk damai dengan Anggodo ? Itulah > sinyal yang dimaksud Susno dengan kontra intelejen. Yang sangat mungkin > terjadi adalah barter. Susno tak diungkap rekaman pembicaraannya dengan > Lukas..demikian pula soal rekaman KPK. > > > > Sesaat setelah Susno lengser sebagai Kabareskrim, desakan Ade mundur dari > KPK ikut mengemuka. Tapi, sampai saat ini maksud tadi tak juga kesampaian. > Bagaimanapun juga, melengserkan Jaksa Fery dan Jenderal Ade dari KPK (meski > ketimpa sorotan miring) bukan perkara gampang. KPK mesti bijak > mempertimbangkan hubungan kelembagaan dengan kedua institusi tadi. > > > > Kembali ke soal rekaman. Saat ini tak ada untungnya bagi Polri menuruti > kemauan Hakim untuk menyerahkan rekaman pembicaraan ADE-ARI. Apalagi, kalau > ujung-ujungnya bakal menjerat perwira tinggi mereka sendiri di KPK. Lain > itu, memberikan rekaman pembicaraan, sama halnya menghidupkan kembali nama > Susno yang sudah dikubur dalam-dalam. > > > > Tatkala upaya Kapolri ke MA untuk tidak mensahkan rekaman pembicaraan > sebagai barang bukti gagal, tak ada jalan lain kecuali bilang tidak ada. > Masih banyak alibi yang bisa dikemukakan Kapolri dan Jaksa Agung untuk > merevisi ucapannya di depan DPR tempo hari. Termasuk senjata akhir, > dikibulin anak buahnya, salah satunya Susno, yang sekarang jadi pesakitan. > > > > Masyarakat-pun sepertinya lebih senang kalau Anggodo ditahan, ketimbang > Polisi dan KPK kembali diobok-obok Anggodo dan Kaligisya tho ? > > > > Terakhir, ada baiknya masyarakat menganggap bohongnya Kapolri dan Jaksa > Agung, jika keduanya dianggap demikian, sebagai bohong putih demi > kemaslahatan. So, biarkan saja Anggodo dan Ari Muladi masuk penjara. > Daripada terus-terusan jadi virusnya penegakkan hukum di negara kita. Tak > usah lagi kita ributkan bohong-nya Hendarman dan BHD. Toh, sebentar lagi > keduanya juga diganti. > > > Saya yakin rekaman itu ada. Hanya, bisa hilang atau sengaja dihilangkan. > -- Neta S Pane > > Misteri Rekaman Ade-Ary > Rekaman Percakapan Sengaja Dihilangkan? > Jumat, 13 Agustus 2010 | 18:23 WIB > > > JAKARTA, KOMPAS.com <http://kompas.com/> Polri sudah menyatakan bahwa > rekaman yang dimaksud dalam pernyataan Kapolri Jenderal (Pol) > BambangHendarso Danuri adalah call data record (CDR), sedangkan > rekaman percakapan > Ade Raharja-Ary Muladi tak pernah dimiliki Polri. > > Namun, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane tetap > meyakini rekaman itu ada. Ia menduga kemungkinan rekaman tersebut sengaja > "dihilangkan". Mengapa? "Saya yakin rekaman itu ada. Hanya, bisa hilang atau > sengaja dihilangkan," kata Neta, Jumat (13/8/2010) di Gedung DPR, Jakarta. > > Apa kepentingan di balik itu? "Bisa saja dihilangkan karena menyangkut orang > penting," ujarnya. > > Sebab, menurut Neta, karakter kerja kepolisian selalu mengejar data atau > indikasi awal yang dimilikinya. Jika telah mengantongi CDR, ia menilai tak > mungkin Polri tak mengejar isi percakapan tersebut. > > "Tetapi, peristiwa ini sudah menjadi tamparan bagi polisi dan KPK. Kalau > terbukti ada dugaan suap (Ade Raharja) melalui rekaman itu, maka membuktikan > bahwa oknum polisi di KPK itu mafia kasus. Bagi KPK juga tamparan, kenapa > tidak mengejar kasus ini dan menandakan mafia kasus sudah masuk ke lembaga > KPK," ujarnya. > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > = > Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : > > 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS > > 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , > http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ > > 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke > anggota > > 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id > > 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com > > KOMPAS LINTAS GENERASI > = > Yahoo! Groups Links > > > >
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sketsa Puasa 2 : Berpuasa Berserial Animasi Malaysia
sebuah saran yg sangat positif, permasalahnya adalah kapan lagi film unyil diproduksi secara konsisten ? memang saat ini ada film unyil, tapi itu hanya dikondisikan sebagai "pembawa acara" tidak seperti dulu yang ditayangkan selayaknya hiburan bermutu bagi anak Indonesia. Saat itu ada Pak Raden yang mewakilkan suku Jawa, mbok Bariyah sebagai suku Madura sampai ke Melani sebagai representative cina. Sungguh kombinasi yang cukup positif. Nah yang terjadi sekarang tidak ada tv yg memproduksi film seperti itu lagi, tv lebih penuh dengan sinetron basi ataupun kuis yg gak jelas itu. Panji koming dan oom pasikom sangat membumi tapi sekali lagi tdk ada yg mau memproduksi sebagai sebuah tontonan di media elektronik. salam merdeka agus berbagi informasi seputar Kebudayaan Indonesia di: www.indonesia-budaya.blogspot.com --- On Tue, 8/17/10, kart...@publicpolicylobbyfirm.com wrote: From: kart...@publicpolicylobbyfirm.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sketsa Puasa 2 : Berpuasa Berserial Animasi Malaysia To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, August 17, 2010, 4:47 PM Keponakan saya yang berusia 4 tahun, indigo dan dapat menembus dimensi dunia lain sangat tidak suka dengan kartun upin ipin, karena menurutnya kedua tokoh itu tidak menarik untuknya, selain karena berkepala plontos menyerupai tuyul yg sering dijumpainya, bahasa melayu yg digunakan juga tidak enak didengar.. Lucunya, ketika saya memperkenalkan tokoh si unyil dengan kostum sarung dan peci, dia sangat menyukainya, dia bilang unyil lebih enak dilihat dan cerdas.. Sebenarnya masuknya tokoh2 film kartun dari negara lain adalah merupakan Foreign Policy Strategy dalam bentuk "Soft Power" dan kita tidak sadar bahwa kita telah dijajah dalam bentuk doktrinisasi budaya.. Oleh karena itu, bagi sahabat sahabat yg peduli dengan produk budaya negeri sendiri, mulailah dengan bijak untuk selalu konsisten memperkenalkannya kepada anak anak, karena tidaklah membanggakan jika anak anak kita hanya kenal Mickey Mouse, Dora Emon, maupun Upin Ipin, tetapi tidak kenal Panji Koming, Si Unyil, Om Pasikom dan lain-lainnya yg tak kalah hebatnya dengan produk budaya bangsa lain.. Wassalam, Kartika Djoemadi
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Agus Yudhoyono Jadi Fasih Bicara
** KOMPAS/J OSDAR Agus Harimurti Yudhoyono. *JAKARTA, KOMPAS.com* - Pada acara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-65 Kemerdekaan RI, Selasa (17/8/2010) di Istana Merdeka, Jakarta, sebuah buku wawancara eksklusif sebuah harian "berplat merah" dengan putra sulung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono, dibagi-bagikan. Agus yang selama ini tidak pernah terlihat banyak komentar di berbagai acara kenegaraan maupun keluarga, menjadi terasa fasih bicara dalam buku tersebut. Ada satu kutipan menarik dalam buku setebal 18 halaman tersebut. Kepada harian berplat merah tersebut, Agus, yang baru saja menyelesaikan pendidikannya di John F. Kennedy School of Government, Harvard University, AS, mengatakan, dirinya beruntung tidak dilahirkan sebagai anak Presiden. "Saya ikuti karier bapak dari bawah. Dan itu indah," ujar Agus. Agus juga menuturkan salah satu momen yang paling diingatkan, yaitu, sebelum SBY terpilih sebagai Presiden. Saat itu, katanya, SBY sempat berpesan kepada keluarga untuk menyiapkan dua mental. "Satu, mental jika Bapak berhasil. Berarti akan terjadi perubahan kehidupan dalam keluarga. Kedua, siapkan juga mental jika gagal. Itu konsekuensinya juga banyak, bagaimana menerima realitas dan hubungan sosial dengan teman-teman," katanya. Selebihnya, dalam buku tersebut, Agus terlihat fasih bicara soal banyak hal, mulai dari demokrasi di Indonesia, perubahan iklim, pertumbuhan ekonomi, anggaran pendidikan yang terus meningkat, fenomena kebangkitan China, dan situasi keamanan dunia, khususnya terkait terorisme. "Saya menyebut aksi terorisme ini ibarat ayam dan telur. Apakah terorisme merupakan reaksi terhadap perang yang dilancarkan oleh si kuat, atau sebaliknya perang sebagai balasan dari aksi terorisme yang dilancarkan si lemah. Sangat menarik untuk diobservasi bersama, bagaimana Amerika dan Barat harus meredefinisikan postur mereka, sejauh mana mereka harus intervensi sebuah kawasan," kata Agus. Dikatakannya, harus disadari, ketika Soviet tumbang, rezim bipolar pun ikut tumbang, dan AS menjadi negara adikuasa satu-satunya. "Tapi sekarang dengan bangkitkan sejumlah kekuatan baru, seperti Uni Eropa dan BRIC (Brasil, Rusia, India, China), maka dunia telah berubah menjadi multipolar. Dengan demikian, menjadi tidak relevan jika dalam menyelesaikan permasalahan keamanan dunia dilakukan melalui pendekatan unilateralisme, kekuatan-kekuatan baru tersebut harus masuk ke dalam equation," kata Agus. Agus juga sempat menyinggung soal TNI dan politik. "Di alam reformasi dan demokrasi, saya melihat semakin kecil kemungkinannya TNI kembali berpolitik. Karena, bangsa kita semakin transparan dan akuntabel," katanya. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Redenominasi
Ass.Wr.Wb. Bung Eko kaya nggak tahu aja, ini khan Project, jadi kalau ada Project ada apa yoh? Bisa nggak dijawab khan simple dijawabnya modal mumpung, seperti dimasa lalu sebagai warisan ORBA. Wassalam 2010/8/4 e k o > Adakah yg bisa menjelaskan berapa anggaran yg akan dikeluarkan negara utk > redenominasi plus sosialisasi selama 10 tahun ini ? Dan apakah tdk ada > kegiatan lain yg lebih riil utk kesejahteraan rakyat ?
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] "Ibukota di Reformasi agar Rusuh 1998 Tidak Terulang"
bagaimana kalau pindah ke magelang saja, ke kampung halamanku. Heheheh Salam, mmd --- Sent from Nokia Messaging Service -Pesan Asli- Dari: berth...@yahoo.com Terkirim: 18:08:2010 08:02:51 Subjek: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] "Ibukota di Reformasi agar Rusuh 1998 Tidak Terulang" Lah sy dengar dr tetangga sy bbrp hari lalu, beliau peg pemda DKI, bahwa pemerintahan akan dipindah ke Jonggol seperti yg pernah direncanakan Pak Harto. Sy tanya apakah ini gosip atau beneran, beliau bilang betul, mulai 2011 sudah dipersiapkan anggarannya. Silakan cek dg camat Jonggol begitu dia bilang. Bertha Powered by Telkomsel BlackBerry®
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Keberadaan Pipa Kodeco Ganggu Ekonomi Jatim, PESANAN PIHAK ASING ???
Gubernur Jatim : Pipa Gas Kodeco yang menganggu jalur perdagangan laut Jatim itu, dipastikan sengaja dilakukan oleh Pihak Asing agar Produk Jatim Kalah Bersaing SURABAYA- Gubernur Jawa Timur siap melakukan perang dagang dengan luar negeri. salah satunya kebijakannya untuk menyelesaikan persoalan pipa Kodeco. Pasalnya posisi pipa Kodeco yang menganggu jalur perdagangan laut Jatim itu, dipastikan sengaja dilakukan pemerintah Luar negeri (LN), agar kualitas produk Jawa Timur kalah dengan negara lain. "Tertutupnya jalur itu, dilakukan Luar Negeri agar produk Jatim kalah dengan produk negara lain. Sehingga sebagus apapun kualitas produk kita, pasti bakal kalah dengan produk Hongkong, Singapur. Demi kepetingan Investasi Jatim, kita harus siap 'perang' dengan negara lain. Untuk mempertahakan produk Jatim mampu kompetitif dengan produk negara lain," ungkap Gubernur Jawa Timur Soekarwo dalam peringatan HUT RI ke 65 di Grahadi, kemarin Lebih jauh kata dia, untuk membuka jalur perdagangan internasional, Jawa Timur memiliki banyak potensi, diantaranya potensi agrobis dan potensi sumber daya alam (SDA) yang mumpuni. Namun saat ini, keberadaan pipa Gas PT Kodeko yang melalui alur pelayaran barat Surabaya (APBS) mulai menganggu masuknya kapal barang yang masuk. Karenanya lanjutnya, jalur pipa yang menganggu memang harus dipindahkan ke jalur yang aman bagi lalu lintas kapal dagang. "Jika ini, tetap dibiarkan maka akan mengancam jalur pedagangan internasional ke Jawa Timur. Dan ini jelas-jelas upaya negara asing memerangi jalur perdagangan di wilayah Jatim," tandas Soekarwo. Agar Jawa Timur benar-benar siap, maka pipa Kodeco yang 'keleleran' dijalur laut sisi barat Surabaya tersebut harus dipindahkan. Untuk itu, pemprop terus mendorong pemerintah pusat agar mendesak BP Migas untuk segera mengamankan jalur perdagangan Jatim melalui laut. Lanjut Gubernur Soekarwo, pemindahan jalur pipa Kodeco tersebut merupakan intruksi Menkoperekonomian. Termasuk upaya jangka pendek menanam pipa gas Kodeco dikedalam dasar laut, sehingga tidak menganggu jalur perdagangan laut. "Intruksi penanaman pipa gas Kodeco harus tuntas 10 Nopember 2010. Dengan begitu jalur perdagangan bagi Jatim semakin terbuka luas," tandasnya suami Nina Kirana itu. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Soal Sapi (Sapi beneran)
Saya setuju jika dikatakan pembinanan pertanian Idoebnsia salah kaprah tapi dalam pengertian , liobarealisasi gak mau, tapimeningkatkan daya saing petani gak bisa jadinya susah ..cuma koar koar ttg swa sembada tanpa makna, makanya target swa sembada mundur terus, dan kalau begini caranya gak pernah akan ada swa sembada, sa[pi, gula kedele pingin diskusi serius ttg ini .. ttg bagaimana seharusnya arah pembangunan pertanian kita mestinya jangan cuma protes impor dong..kan ada konsumen yang memerlukan , yg jumlahnya lebih ebsdar dari jumlahpetani mestinya, bagaimana membina petani dgnbenar shg ptroduksinya naik kwlaitasnya bagus dan harga nya bersaing dgn impor Bukan nahan impor, barang ajdi langka, harga melambung dan gak kebeli konsumen HS At 11:30 PM 8/16/2010, manneke budiman wrote: > > >Sebab stabilitas pasar adalah kunci survival >neoliberalisme. Tanpa pasar yang stabil, neoliberalisme bubar. > >Peternak sapi lokal tak akan kuat bersaing >melawan sapi impor yang didukung kapital besar >dan jaringan internasional. Tapi dalam >neoliberalisme, pemerintah tak boleh kasih >proteksi ke mereka. Yang harus diberi proteksi justru keran impor. > >manneke > >--- On Sun, 8/15/10, Kukuh Kumara ><<mailto:keykmr%40yahoo.com>key...@yahoo.com> wrote: > >From: Kukuh Kumara <<mailto:keykmr%40yahoo.com>key...@yahoo.com> >Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Soal Sapi (Sapi beneran) >To: ><mailto:forum-pembaca-kompas%40yahoogroups.com>forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com, > ><mailto:angka74%40yahoogroups.com>angk...@yahoogroups.com, ><mailto:koral-aup-stp%40yahoogroups.com>koral-aup-...@yahoogroups.com >Received: Sunday, August 15, 2010, 7:21 PM > >Ada apa ini? Menko Perekonomian menegaskan, >impor daging sapi atau sapi tetap diperlukan >untuk menjaga stabilitas harga di tingkat >pengecer. Atas dasar itu, pasokan sapi harus >dijamin mencukupi, berapa pun permintaan dari >masyarakat. (Kompas, 16 Agustus 2010). >Disisi lain pengusaha feedloter mengatakan bahwa >penurunan impor yg "mendadak" menyebabkan >ketidak pastian usaha terkait dengan volume dan >kontinuitas pasokan sapi (impor?) bagi >perusahaan produsen daging dan penggemukan sapi. >Penurunan impor ini kata feedloter akan >mengakibatkan utilisasi kapasitas kandang 72% >lebih rendah ketimbang posisi pada Desember 2009. >Padahal kemarin juga di Kompas, Direktur Jendral >Peternakan mengatakan bahwa penurunan impor >alokasi impor sapi tidak dilakukan mendadak, >karena Kemtan sudah mengeluarkan surat edaran >penghentian surat persetujuan pemasukan atau >izin impor sapi bakalan pada 20 Januari 2010. >Lebih lanjut dia mengatakan bahwa impor sapi >bakalan yg terlalu besar mengakibatkan harga >sapi ditingkat peternak jatuh. Karena saat ini >ada surplus ketersediaan sapi hingga 198,000 >ekor. Sapi2 tersebut tersebar di 18 provinsi sentra produksi sapi. >Masih berita di Kompas, ditengah harga sapi yg >melambung, ternyata peternak didaerah kesulitan >menjual sapi. Kalau ada pembeli, sapi ditawar dg harga murah. >Dari yg saya tangkap dan cerna diatas mana >sebeneranya yg betul dan benar2 mengedepankan kepentingan nasional? >Saya bukan ahli dagang sapi, jadi mohon yg >mempunyai pengetahuan atau keahlian bersedia memberi pencerahannya. > >Salam >Kukuh Kumara >Powered by Telkomsel BlackBerry® >
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Jalan Romo Slamet
Perkenankan saya untuk turut berduka dan merasa kehilangan buat kepergian Romo Slamet... Salam , martin - jkt From: stephanus Mulyadi To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Mon, August 16, 2010 4:41:21 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Jalan Romo Slamet Rekan Milis FPK, Sabtu, 14 Agustus 2010 Romo Blasius Slamet Lasmunadi, Pr, anggota milis FPK telah berbulang ke hadirat Ilahi karena serangan jantung. Romo Slamet dimakamkan tadi pagi jam 10.00 WIBA di pemakaman para Imam Keuskupan Purwokerto di Gua Maria Kaliori. Selamat jalan Romo Slamet, terima kasih atas pemikiran dan pelayanannya. Salam Mulyadi [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Apa yg kita banggakan dari Republik Indonesia...
Lucu memang ya pemerintah kita. Dengan adanya nama keluarga untuk melacak silsilah keluarga menjadi sangat mudah, kok malah dilarang. Untunglah sy dibekasi bisa memberi nama keluarga kpd anak2 saya. Mungkin karena bukan marga ya...ndak tau lah Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: sonar sihombing Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Mon, 16 Aug 2010 16:57:33 To: Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Apa yg kita banggakan dari Republik Indonesia... Aku bangga karena masih bisa pakai marga Sihombing. Tetapi anak2ku sudah ngak bisa lagi pake marga karena dilarang Pemda DKI. sonar From: T o T o T To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Mon, August 16, 2010 10:51:21 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Apa yg kita banggakan dari Republik Indonesia... Kawans, besok adalah HUT ke-65 Republik Indonesia. Bangsa dan negara kita. Saya tergelitik untuk melemparkan pertanyaan setelah menyimak aneka dialog dan diskusi mengenai keburukan dan keanehan di negara kita ini. Masa sih tidak ada kebaikan atau kebanggaan sama sekali? Apakah yang dapat anda banggakan dari RI sebagai bangsa, negara, dan tanah air anda? Mohon dijawab dengan satu kebanggaan beserta alasannya. Hanya kebanggaan sebagai rakyat dan bangsa Indonesia, bukan keburukan atau kekecewaan. Silahkan Salam, Totot [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] "Ibukota di Reformasi agar Rusuh 1998 Tidak Terulang"
Lah sy dengar dr tetangga sy bbrp hari lalu, beliau peg pemda DKI, bahwa pemerintahan akan dipindah ke Jonggol seperti yg pernah direncanakan Pak Harto. Sy tanya apakah ini gosip atau beneran, beliau bilang betul, mulai 2011 sudah dipersiapkan anggarannya. Silakan cek dg camat Jonggol begitu dia bilang. Bertha Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: n...@kompas.com Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Mon, 16 Aug 2010 13:08:07 To: Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] "Ibukota di Reformasi agar Rusuh 1998 Tidak Terulang" Saya sih setuju pusat pemerintahan RI pindah ke Bali, sekitar istana Tampak Siring yang sudah megah itu. Aman, masyarakatnya enggak berangasan, ramah dan sopan santun. Salam Nas Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Lisman Manurung Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Fri, 13 Aug 2010 09:26:54 To: Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] "Ibukota di Reformasi agar Rusuh 1998 Tidak Terulang" Jika di satu lokasi Jakarta terjadi chaos, maka pihak yang berwajib tidak bisa berada di lokasi pada waktu yang ditentukan karena jalan yang macet. Maka dengan segera bisa saja musibah macam 1998 merebak. Keputusan pak SBY untuk ngantor di Cekeas ada benarnya. Ada baiknya pusat aktifitas administrasi, yakni kantor para menteri dibuat di luar kota Jakarta. Peran Jakarta sebagai pusat seluruh aktifitas harus dirubah. Ancaman kudeta militer AD sudah tidak ada. Kalaupun ada mungkin diperlukan jika memang ada kesalahan di tingkat pimpinan negara. Oleh sebab itu pusat kegiatan angkatan AU dan AL harus dialihkan ke luar kota Jakarta. Basis AL di samping Surabaya perlu dibangun di ujung Sumatera. Sembari mengantisipasi pembangunan jembatan yang menghubungkan Sumatera dan Jawa, maka disekitarnya perlu dimanfaatkan untuk penjagaan atas keamanan. Jadi pengamanan fasilitas jembatan yang nilainya mencapai puluhan triliun itu tidak perlu mempebanyak polisi, tetapi memanfaatkan AL saja. Perkembangan e government sudah harus diadopsi. Daripada cuma mengurusi porno, Kementerian Kominfo harus memanfaatkan uang rakyat yang bukan pajak dari ummat saja untuk merubah manajemen pemerintahan sehingga berbasis e government. Kominfo perlu mempelajari bagaimana ratusan ribu tenaga kerja di kota-kota India dan kota-kota Filipina bekerja siang malam untuk melayani call centre AS melakui jaringan internet/satelit. Maksudnya rebut penguasaan e government dan terapkan di sini. = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pembiaran Negara (Indonesia ini mau dibawa ke mana?)
pertasnyaannya: dimana negara ? bukannya negeri ini seperti kampoeng tak bertuan? . On Fri, 2010-08-13 at 01:15 -0700, Satrio Arismunandar wrote: > > > > > > Pembiaran Negara > Jumat, 13 Agustus 2010 | 1:59 WIB > > Editorial > > Di negeri ini, berbagai > persoalan rakyat sepertinya tak kunjung selesai: kenaikan harga-harga > kebutuhan > pokok, kekerasan yang terus merebak, gangguan terhadap kebebasan > berkeyakinan, > kemiskinan. Pemberitaan mengenai penderitaan rakyat di seluruh pelosok > negeri > hadir dihadapan kita, silih berganti. Situasi ini sangat kontras > dengan > syarat-syarat kemajuan yang kita punyai, misalnya sumber daya alam, > gotong > royong, dan lain sebagainya. Krisis multidimensi adalah kata yang > tepat untuk > melukiskan keadaan negara saat ini. Dan kita sedang memasuki suatu > fase yang > disebut ‘nation and character destruction’. > Sementara itu, tidak terasa, bahwa republik ini akan berusia 65 tahun > sejak > diproklamirkan pad tanggal 17 agustus 1945. Dibandingkan dengan > cita-cita > proklamasi, situasi sekarang ini sudah sangat jauh bertolak belakang. > Dalam > pembukaan UUD 1945 jelas-jelas disebutkan tujuan dan arah negara ini > dibentuk, > yaitu untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah > darah > Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan > kehidupan bangsa, > dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, > perdamaian > abadi dan keadilan sosial. > Namun, setelah berpuluh-puluh tahun hidup berbangsa dan bernegara, > negara > tidak lagi melindungi tumpah darah Indonesia. Negara-negara > benar-benar absen > dalam kehidupan real rakyat sehari-hari; golongan minoritas ditindas, > TKI/TKW > disiksa di luar negeri, rakyat dirampas tanahnya, buruh menuntut > kesejahteraan, > dan lain sebagainya. Apakah itu tujuan dari negara hasil proklamasi > kemerdekaan > 17 Agustus 1945? > Bagaimana kita bisa menamakan seorang anak yang katanya sudah dewasa, > kalau > kenyataannya dia masih disuap oleh ibunya. Begitu pula dengan sebuah > bangsa yang > dikatakan merdeka, namun sebagaian besar rakyatnya masih terjajah > secara fisik > dan fikirannya. Negara hasil proklamasi 17 Agustus 1945 sedang > berusaha > dilikuidasi oleh neo-kolonialisme, yang dibantu oleh agen-agen politik > dan > ekonominya di dalam negeri. > Pemerintah kita, meskipun dipilih secara rutin melalui pemilu oleh > rakyat, > namun mereka tidak pernah bekerja untuk kepentingan nasional dan > seluruh rakyat; > sebaliknya, pemerintah kita justru memilih bekerjasama dengan > kepentingan > kapitalisme global. > Akibatnya, kendatipun kita disebut negara merdeka, namun kebijakan > ekonomi > dan politik kita dikendalikan dari luar. Sudah begitu, semua produk > kebijakan > politik pemerintah ini tidak pernah melindungi dan mensejahterakan > rakyat, malah > mendorong eksploitasi dan penindasan yang tiada taranya; UU nomor 25 > tahun 2007 > tentang Penanaman Modal, UU nomor 13 tahun 2003 tentang > ketenagakerjaan, UU > nomor 22 tahun 2001 mengenai Migas, dan masih banyak lagi. > Dapat disimpulkan, bahwa kita sedang mengalami “kevakuman” > kepemimpinan > nasional, tidak ada pemerintah yang benar-benar bisa memerintah. Tokoh > legenda > kuno Jepang, Toyotomi Hideyoshi, pernah berkata; “jadilah seorang > pemimpin, > bukan atasan”. Menurutnya, seorang pemimpin harus berani memasuki > masalah, > mengambil langkah, dan memutuskan sebuah solusi. Jangalah seorang > pemimpin > melakukan pembiaran, melakukan curhat, dan hobby menyampaikan > perkataan yang > tidak jujur kepada rakyat. > Presiden SBY kurang memahami pesan Hideyoshi di atas. Ada banyak pihak > yang > mengeluh dengan gaya kepemimpinan presiden SBY, yang terlihat sangat > lamban, > kurang tegas, dan terlalu mudah untuk mengeluh di hadapan rakyat. Jika > seorang > pemimpin keseringan mengeluh, maka bagaimana dia bisa menyakinkan > rakyat untuk > maju? > Tentu saja, mau tidak mau kita harus memilih diantara dua pilihan; > melanjutkan cita-cita negara hasil proklamasi 17 Agustus 1945, ataukah > memilih > untuk menjadi bangsa yang terombang-ambing,-bangsa kuli di antara > bangsa-bangsa. > Akhirnya, menutup editorial ini, kami kembali menegaskan perkataan > Bung > Karno; kita bertujuan bernegara untuk satu windu saja, kita bertujuan > bernegara > untuk seribu windu lamanya. Bernegara untuk selama-lamanya. Sekali > merdeka, > tetap > merdeka!] > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > >
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Cerita Bandung : Asal Usul Nama Bandung
Asal Usul Nama Bandung Oleh Mahanagari Wilayah yang sekarang kita sebut Bandung pertama kali masuk peta pada waktu Gubernur Jendral Raffles membangun Groote Postweg (Jalan Pos) di tahun 1810. Waktu itu Bandung bernama Kabupaten Tata Ukur. Daendels memerintahkan Bupati Tata Ukur memindahkan ibukota Kabupatennya dari Krapyak ke arah utara sejauh 11 km sehingga pas berada di tepi Groote Postweg yang berpotongan dengan Sungai Cikapundung. Bupati Tata Ukur waktu itu R. Wiranata Koesoemah II menyebut kabupaten baru ini dengan nama Bandong dengan ‘pusat pemerintahannya’ yang masih sangat sederhana di daerah Dalem Kaum sekarang. Beliau sendiri berjuluk Dalem Karanganyar. Ada beberapa versi ibukota Kabupaten baru ini dinamakan Bandong. Yang pertama, adalah dari kata "bandung" yang dalam bahasa sunda artinya membendung aliran air, karena memang telah terjadi pembendungan sungai Citarum akibat letusan Gunung Tangkubanparahu dimana aliran lahar gunung menyumbat sungai sehingga terbentuk telaga yang luas. Yang kedua, dari kata "ngabandung" yang artinya berhadapan atau berdampingan, Talaga Purba Bandung bila dilihat dari Gunung Tangkubanparahu tampak seperti 2 danau yang berhadapan karena adanya penyempitan tepi danau di daerah Cimahi Selatan. Pada dasarnya asal usul nama Bandung ini banyak sekali versinya. Dalam buku tulisan Haryoto Kunto, dapat ditemukan bahwa kata Bandung, berasal dari kata Bandong, sesuai dengan penemuan sebuah negeri kecil oleh seorang Mardijker bernama Julian de Silva. Dan tercatat pula bahwa Dr. Andries de Wilde, seorang pemilik kebun kopi yang sangat luas di daerah ini, meminang seorang gadis dan kemudian menikahinya yang berasal dari Kampung Banong (di daerah Dago Atas). Malah ada pula yang berpendapat Kata Bandung berasal dari sebuah nama pohon Bandong ‘Garcinia spec’ (Heyne : 1950 Jilid III, pada halaman 2233, menyebutkan bahwa Bandong ‘Garcinia spec’ sejenis pohon yang tingginya 10 - 15 m dan besar batangnya 15 - 20 cm, dengan batang tak bercabang. Pohon ini dieksploitasi setelah berumur 20 - 30 tahun, dengan cara menoreh kulit kayu sedalam 2 - 3 mm akan mengalirkan cairan kekuning-kuningan. Menurut Wiesner’s Rohstoffe digunakan untuk pengobatan, mewarnai pernis-pernis spirtus, lak emas ‘goudlak’, cat air dan fotografi. Jadi nama Bandung berasal dari Bandong yang sesuai dengan sebuah nama kampung yang telah ditemukan oleh seorang Mardijker bernama Julian de Silva di atas. (http://sundasamanggaran.blogspot.com) Menurut penulis buku Wisata Bumi Cekungan Bandung, T. Bachtiar, Bandung juga artinya adalah persahabatan/perdamaian. Berasal dari Bahasa Kawi, Bandung artinya bersama-sama, bersahabat, bersaing, mendampingi, dan saling tolong menolong. Baca tulisan selengkapnya di situs resmi Mahanagari, www.mahanagari.com Baca juga tulisan tentang Bandung lainnya berikut ini : Komunitas di Bandung : Bandung Heritage 5 Dessert yang 'Highly Recommended' di Bandung 6 Perpustakaan Nyaman Tenang Enak di Bandung Desain Perut : Kebanyakan Jajan Makanan di Bandung Desain F=V=P : Orang Sunda gak Bisa Ngomong F dan V Desain Cepot : Karakter Punakawan di Hati Orang Sunda Bandung-Cianjur bersama “Argo Peuyeum" Yang Spesial Dari Jalan Cipaganti di Bandung Tentang Mahanagari Mahanagari - Bandung Pisan http://www.mahanagari.com http://mahanagari.multiply.com Showroom: @ Cihampelas Walk - Bandung [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Fw: [IGI] Pakistan Dan Indonesia: Bantuan Bagi Sesama Muslim?
Dear all, Berikut ini cross-posting dari milis lain. Semoga menggerakkan kita. Salam Satria Dharma http://satriadharma.com/ --- On Tue, 8/17/10, Gene Netto wrote: Pakistan Dan Indonesia: Bantuan Bagi Sesama Muslim? Assalamu'alaikum wr.wb., Saya baca di berita, pemerintah Pakistan perkirakan 20 JUTA orang telah kehilangan rumah. Masih ada banjir di mana-mana, dan oleh karena itu 20 juta orang tidak punya rumah, tidak punya makanan atau air bersih, tidak ada tempat shalat, tidak ada listrik, tidak ada perlindungan dari cuaca. Sejak muncul berita tentang banjir besar yang melanda Pakistan, saya pantau terus di BBC dan situs berita lain. Anehnya, malah kelihatan bahwa di dalam berita Indonesia, topik ini tidak begitu besar. Di halaman depan koran jarang ada. Kalau mau lihat di situs berita, harus cari di bagian internasional. Tidak ada di paling depan (untuk menarik perhatian). Tapi kalau berita Kapolri “hilang”, sangat besar dan muncul di mana2. Lalu ada berita shalatnya Abu Bakar Basyir di dalam penjara, sahur buat Ariel di dalam penjara, proses pemilihan pemimpin baru KPK, pemblokiran situs porno oleh Kominfo, dan seterusnya. Tetapi berita PAKISTAN? Harus benar-benar dicari kalau mau baca. Sedangkan selama satu minggu atau lebih di BBC, hampir setiap hari menjadi berita nomor satu, yang diposisikan di paling atas. Seolah-olah orang kafir lebih peduli pada penderitaan orang Muslim daripada orang Muslim yang lain. Dan selama bulan Ramadhan ini, setiap kali masuk masjid, saya tidak sekalipun mendengar pengurus masjid membicarakan penderitaan 20 JUTA orang Muslim di Pakistan. Tidak ada pembacaan doa atau Al Fatihah untuk 20 juta saudara Muslim yang kehilangan rumah dan stok makanan serta air bersih di tengah bulan puasa. Tetapi pengumuman tentang isi tabungan masjid dan makanan untuk buka puasa sangat utama dan dijelaskan kepada jemaah. Penderitaan 20 juta saudara Muslim di Pakistan? Tidak ada satu kalimat maupun satu doa… Barangkali mereka tidak dihitung saudara kita kalau tidak berasal dari Indonesia. Kalau mencari berita Pakistan di internet, sepertinya sangat sedikit dalam bahasa Indonesia. Pada hari Senin kemarin di kompas, hanya ada dua paragraf kecil (untuk membahas penderitaan 20 juta Muslim). Pakistan Minta Banyak Dukungan Internasional http://internasional.kompas.com/read/2010/08/16/15573030/Pakistan.Minta.Banyak.Dukungan.Internasional Dan sekarang diberitakan di BBC bahwa 3,5 JUTA anak terancam bisa kena penyakit, terutama diare, dan tanpa menerima obat-obatan, banyak dari mereka bisa wafat atau sakit lama. (Dan kalau ditambah orang dewasa, dikuatirkan 6 JUTA orang bisa jatuh sakit.) Apa yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk membantu saudara2 kami? Saya cari berkali2 dan hanya dapat berita yang satu ini dari beberapa hari yang lalu. Apakah ini total bantuan dari pemerintah Indonesia terhadap Pakistan? "Totalnya seberat 15,5 ton. Selain barang bantuan, Pemerintah Indonesia juga mengirimkan 21 orang relawan dan tim advance sebanyak 4 orang yang telah berangkat 4 Agustus 2010," jelasnya. Cardig Terbangkan Bantuan Indonesia ke Pakistan http://www.kontan.co.id/industri/news/43671/Cardig-Terbangkan-Bantuan-Indonesia-ke-Pakistan Coba melakukan pencarian di Goggle dengan kata kunci “Pakistan Indonesia” dan melakukan ‘advanced search’ supaya bisa batasi untuk halaman dari Indonesia (pages from Indonesia), dalam 1 minggu terakhir (past week). Lihat sendiri betapa sedikit berita dari Indonesia tentang musibah besar ini, dan cari sendiri penjelasan tentang bantuan yang dikirim oleh pemerintah Indonesia kepada saudara-saudara Muslim kita di Pakistan. Kalau seandainya dalam 10-20 tahun terakhir, orang Muslim yang menjadi pejabat, PNS dan pengusaha tidak sibuk melakukan korupsi untuk kepentingan diri sendiri, Indonesia sudah berhasil menjadi negara maju, dan bahkan mungkin sudah menjadi super-power mirip Amerika sekarang. Dengan kapasitas ekonomi yang besar, angkatan udara yang kuat dengan banyak helikopter, Indonesia bisa kirim banyak bantuan ke Pakistan, dan bantu saudara2 kami pada saat mereka sangat membutuhkan bantuan. Sayangnya, disebabkan korupsi para pejabat dan pengusaha Muslim, pada saat 20 juta orang Muslim yang lain perlu bantuan, Indonesia hanya sanggup kirim beberapa ton makanan dan selimut untuk membantu. Alangkah buruknya negara ini. Alangkah buruknya para pejabat dan pengusaha Muslim yang melakukan korupsi dan merasa hebat sendiri karena rumah, deposito, jumlah mobil dan perut mereka menjadi lebih besar dari semua tetangga Muslim yang lain. Barangkali Allah sudah sediakan tempat tinggal yang besar juga bagi mereka di akhirat: tetapi di dalam neraka! Kapan Indonesia akan menjadi negara maju dan sanggup memimpin dunia di dalam bidang selain korupsi? Wassalamu'alaikum wr.wb., Gene Foto-foto dari Big Picture: Severe flooding in Pakistan http:
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Bls: Suku Tengger Miliki Kades Wanita Pertama
Evi, Wah, udah maju banget tuh ada kades perempuan. BRAVO! Semoga mampu membawa perubahan dengan tetap melestarikan kearifan lokal sebagai jati diri suku Tengger. Suku Tengger memang punya keunikan yang luar biasa serta kearifan lokal yang begitu membudaya. Beberapa tahun lalu saya punya pengalaman tatkala kami membawa rombongan tamu asing untuk mengetahui kegiatan perempuan Tengger. Pertemuan dilaksanakan malam hari karena bagi masyarakat tengger, siang hari adalah waktu untuk bekerja, jadi menemui tamu hanya bisa dilakukan di malam hari.. Tentunya bicara kegiatan perempuan ditingkat komunitas ya hanya PKK, maka peserta pertemuan tampak duduk rapi dengan mengenakan seragam PKK, yang berlengan pendek. Saya bertanya, :"Apakah Ibu-ibu tidak kedinginan?" Langsung dijawab setengah berteriak, "Ya dingin!" Saya bertanya lagi, "Kenapa tidak pakai baju hangat?" Mereka jawab rame-rame, "Disuruh pakai seragam" Lalu saya katakan, "Kan disini udara sangat dingin sekali, pakai saja baju hangtatnya kalau anda bawa!" Ganti mereka yang bertanya, "Boleh pakai mantel, bu?" "Tentu boleh, supaya ibu-ibu nyaman dan dialog akan berjalan lancer", kataku. Dan langsung suasana menjadi riuh, terdengan tawa gembira dan suara geredak-gteredek, semua peserta langsung membuka tas masing-masing dan menggunakan baju hangatnya. Ini adalah realita kepatuhan warga kepada pimpinannya, yang terkadang melampaui nalar kita.. Salam, Yuda irlang Dari: Evi Douren Suku Tengger Miliki Kades Wanita Pertama Suku Tengger Miliki Kades Wanita Pertama: Suku Tengger di Gunung Bromo memiliki kepala desa wanita untuk pertamaka... http://bit.ly/9LAX7z Suku Tengger Miliki Kades Wanita Pertama Minggu, 15 Agustus 2010 17:50 WIB | Peristiwa | Politik/Hankam | Dibaca 203 kali Pasuruan (ANTARA News) - Suku Tengger di Gunung Bromo memiliki kepala desa wanita untuk pertamakalinya setelah melalui pemungutan suara pemilihan kepala desa di Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pausuruan, Jawa Timur, Minggu. Nyonya Aidarmiwati terpilih menjadi kepala desa di daerah tersebut mengungguli perolehan suara suaminya, Karnoto dalam pemilihan kepala desa (Pilkades) yang hanya diikuti sepasang suami istri, Karnoto dan Aidarmiwati itu. Dari 2.175 warga yang mempunyai hak pilih, Aidarmiwati mendapat 1.483 suara, sedangkan Karnoto suaminya hanya mendapat 430 suara. Sisanya sebanyak 85 warga tidak datang. Pejabat Sementara Kepala Desa Wonokitri Margono menyebutkan, kejadian tersebut bukan perebutan kepemimpinan yang sebenarnya di dalam Suku Tengger di Gunung Bromo. Kejadian tersebut, lanjutnya, hanya sekadar untuk memenuhi persyaratan domokrasitisasi kepemimpinan. Sebab, kata Martgono, sebagian besar warga Suku Tengger di Gunung Bromo kurang tertarik untuk saling bersaing memperebutkan kursi kepemimpinan. Dijelaskan, sistem kepemimpinan di dalam Suku Tengger di Gunung Bromo berjalan, dan lahir secara alami. Warga sudah saling memaklumi, karena menjadi pemimpin Suku Tengger juga mempunyai konsekuensi yang cukup berat. Selain mampu menjadi kepala pemerintahan di desa, juga mampu menjadi tokoh adat yang mempunyai tugas untuk terus melestarikannya. "Kepala Desa juga harus mampu mengurusi, mulai ritual yang sifatnya pribadi, hingga ritual adat yang secara umum atau massal," katanya. Ia mengatakan, menjadi kepala desa di Wonokitri itu tidak mendapat gaji atau tanah ganjaran (bengkok) seperti hak-hak yang diterima kepala desa lainnya. Kepala Desa Wonokitri hanya menerima tunjangan perangkat desa sebesar Rp1 juta per bulan. Dijelaskan, saat pendaftaran calon kepala desa dibuka, hanya Aidarmiwati saja yang mendaftar. Untuk memenuhi syarat demokratis, yakni calon tidak boleh tunggal, maka sehari menjelang masa pendaftaran ditutup, menyusul suaminya, Karnoto mendaftarkan diri. Jadilah sepasang suami istri tersebut harus duduk bersanding di panggung pemilihan Kepala Desa Wonokitri. Meski demikian, proses pemilihan kepala desa yang juga terus dikawal oleh para mangku (pemimpin agama) berjalan semarak. Hampir seluruh warga Desa Wonokitri, hari itu, libur bertani ke ladang. Mereka berbondong-bondong antre ke Pendapa Agung Wonokitri untuk menyalurkan hak aspirasinya. (MSW/B010) COPYRIGHT © 2010 Evi Douren Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
[Forum-Pembaca-KOMPAS] FREEDOM IS THE GLORY OF INDONESIA FOR INDONESIAN PEOPLE!
Dear All, Sejak kemarin sudah kita lihat kibaran bendera Merah Putih diseluruh pelosok tanah air dalam rangka memperingati HUT Indonesia ke 65. Usia yang cukup matang dan mapan untuk mampu menjalankan amanat proklamasi itu sendiri. Tetapi nyatanya, usia 65 tahun masih tertatih-tatih dalam menangani kemiskinan yang mendera bangsa, fisik dan mental! Disisi lain sekelompok orang yang hidup bermewah-mewah, tanpa malu-malu mendemonstrasikan betapa hebatnya mereka sebagai kelompok orang yang berpunya! Tanpa tahu, tanpa menyadari bahwa yang dia punya, ada sebagian hak orang lain didalamnya. Jiwa kejuangan masyarakat sudah luntur bukan karena uzur, tetapi karena kendur dan ketiadaan upaya negara untuk melestarikannya. Sejarah hanya menjadi hafalan yang akan diujikan di sekolah-sekolah, tanpa makna, sudah pasti erosi jati diri sebagai anak bangsa tak dapat terbendung. Lalu, siapa kita? Artikel dibawah ini saya unduh dari Globe Media Group, semoga bermanfaat. MERDEKA! Yuda Irlang A Tale of Freedom, Told in Pictures Report Dewi Pertiwi | August 15, 2010 A visitor looking at photographs taken during (JG the run-up to Indonesia’s declaration of independence 65 years ago. Photos/ Dewi Pertiwi) When President Sukarno and Vice President Mohammad Hatta proclaimed Indonesia’s independence 65 years ago, several local photo journalists were on hand to capture the historical event. It was through photos like these that Indonesians and the rest of the world were able to witness the birth of the Unitary State of the Republic of Indonesia. A new exhibition, “Identitas Untuk Semua” (“Identity for All”), has more than 50 photographs on display depicting major historical events as well as the lives of regular Indonesians in the run-up to the country’s declaration of independence. The exhibition was put together by the Jakarta Arts Council to commemorate the 65th anniversary of Indonesian independence, which takes place on Tuesday, and will be on show at Galeri Cipta III in Taman Ismail Marzuki, Central Jakarta, through Aug. 23. The photos, taken by the likes of Alex and Frans Soemarto Mendur, didn’t just document the events of the day, but often acted themselves as a catalyst, pushing Indonesia further down the road to freedom one black-and-white print at a time. Alex and Frans, together with Justus Frans Umbas, Alex Mamusung and Oscar Ganda, started the Indonesian Press Photo Service (IPPHOS) on Oct. 2, 1946. The group consisted of a band of dedicated photojournalists who had all been documenting events throughout Indonesia leading up to the country’s declaration of independence. Members of the group often discreetly spread their photos to the public as a means of documenting the struggle and keeping people updated. Most of the images on display during the current exhibition were taken by IPPHOS members. For example, it was Frans who took the iconic picture of Sukarno reading the declaration of independence in a location now known as Tugu Proklamasi. Another picture, taken by Dutch photographer Cas Oorthuys in 1946, shows a large slogan painted on a building that reads: “Freedom is the glory of any nation. Indonesia for Indonesians!” Oorthuys was a foreign photojournalist who was also a member of IPPHOS. Another image captures Sukarno and Hatta delivering their independence manifesto on Aug. 17, 1945. Oorthuys published a book in July 1947 of the pictures he took during this period, titled “Een Staad in Wording” (“A Nascent State”). The book helped raise awareness around the world about a new country named Indonesia. Another photo shows Vice President Hatta standing and speaking in the Manggarai train station in Jakarta surrounded by hundreds of people. The distance between him and his audience is no more than half a meter. “This photo shows the closeness between a leader and the people,” said Oscar Motuloh, the exhibition’s curator. “It’s a wonderful image! It shows how the vice president and the people were equals.” There is also a picture of Sukarno delivering a speech in front of the Presidential Palace in Jakarta. Looking charismatic in his military apparel, the crowd is pressing in around the president. Again, this close proximity between a leader and the people makes the image both startling and, somehow, full of hope. Oscar said these photographs provided a reminder of Indonesian’s identity. “The declaration of independence in 1945 was the birth of our identity as Indonesians,” he said. “It’s an event that didn’t come cheap. It was won through centuries of struggle by our late national heroes. Lately, people seem to have forgotten this, so these photos should serve as a reminder that we must remember to tell the story over and over again to our children and their children.” Indonesia is a complex country consisting of more than 17,000 islands and hundreds of different ethnic groups. According to Oscar, this plu
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Redenominasi
Kemerosotan nilai rupiah tidak ada hubungannya dengan redominasi, hal itu terjadi karena fundamental ekonomi yang belum kuat. Tanpa redominasi pun nilai rupiah bisa merosot ke Rp 10.000 atau Rp 15.000 seperti th. 98. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: uge basar Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Thu, 12 Aug 2010 22:53:29 To: Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Redenominasi Dulu juga Rp 1.000 jadi Rp 1,- uang baru Rp 1,- nilainya sama dengam uang lama Rp 1.000,- dua-duanya tetap laku, kemudian sedikit-sedikit uang lama Rp 1.000 ditarik BI, tdak ada pencetakan lagi uang lama Rp 1.000,- lagi, lama-lama hilang. dulu namanya "SANERING" cara yang sama akan dilakukan dengan nama "REDENOMINASI" saya kira ganti nama ini agar tidak ada penolakan masyarakat atau protes, malah cenderung membodohi masyarakat seperti sering dilakukan.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Soal Sapi (Sapi beneran)
Sebab stabilitas pasar adalah kunci survival neoliberalisme. Tanpa pasar yang stabil, neoliberalisme bubar. Peternak sapi lokal tak akan kuat bersaing melawan sapi impor yang didukung kapital besar dan jaringan internasional. Tapi dalam neoliberalisme, pemerintah tak boleh kasih proteksi ke mereka. Yang harus diberi proteksi justru keran impor. manneke --- On Sun, 8/15/10, Kukuh Kumara wrote: From: Kukuh Kumara Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Soal Sapi (Sapi beneran) To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com, angk...@yahoogroups.com, koral-aup-...@yahoogroups.com Received: Sunday, August 15, 2010, 7:21 PM Ada apa ini? Menko Perekonomian menegaskan, impor daging sapi atau sapi tetap diperlukan untuk menjaga stabilitas harga di tingkat pengecer. Atas dasar itu, pasokan sapi harus dijamin mencukupi, berapa pun permintaan dari masyarakat. (Kompas, 16 Agustus 2010). Disisi lain pengusaha feedloter mengatakan bahwa penurunan impor yg "mendadak" menyebabkan ketidak pastian usaha terkait dengan volume dan kontinuitas pasokan sapi (impor?) bagi perusahaan produsen daging dan penggemukan sapi. Penurunan impor ini kata feedloter akan mengakibatkan utilisasi kapasitas kandang 72% lebih rendah ketimbang posisi pada Desember 2009. Padahal kemarin juga di Kompas, Direktur Jendral Peternakan mengatakan bahwa penurunan impor alokasi impor sapi tidak dilakukan mendadak, karena Kemtan sudah mengeluarkan surat edaran penghentian surat persetujuan pemasukan atau izin impor sapi bakalan pada 20 Januari 2010. Lebih lanjut dia mengatakan bahwa impor sapi bakalan yg terlalu besar mengakibatkan harga sapi ditingkat peternak jatuh. Karena saat ini ada surplus ketersediaan sapi hingga 198,000 ekor. Sapi2 tersebut tersebar di 18 provinsi sentra produksi sapi. Masih berita di Kompas, ditengah harga sapi yg melambung, ternyata peternak didaerah kesulitan menjual sapi. Kalau ada pembeli, sapi ditawar dg harga murah. Dari yg saya tangkap dan cerna diatas mana sebeneranya yg betul dan benar2 mengedepankan kepentingan nasional? Saya bukan ahli dagang sapi, jadi mohon yg mempunyai pengetahuan atau keahlian bersedia memberi pencerahannya. Salam Kukuh Kumara Powered by Telkomsel BlackBerry®
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Intervensi Asing dalam Pembuatan 79 Undang-Undang di RI
Semuanya demi penguasaan kekayaan alam Indonesia dan bangsa oleh pemerintahan dibiarkan hidup dalam sikon setengah jajahan, merana melata di negeri yang sangat kaya raya. --- On Mon, 8/16/10, Satrio Arismunandar wrote: Beritasatu.com | Senin, 16 Agustus 2010 Asing Turut Campur Pembuatan Undang-Undang http://www.beritasa tu.com/articles/ read/2010/ 8/955/asing- turut-campur- pembuatan- undang-undang Badan Intelijen Negara atau BIN melaporkan, proses pembuatan 79 undang-undang di DPR dikonsep oleh konsultan asing. Pernyataan itu disampaikan oleh anggota DPR dari Fraksi PDI-P, Eva Kusuma Sundari, yang mengaku mendapatkan informasi tersebut dari laporan BIN. "Pasca reformasi, berdasarkan hasil laporan BIN, 79 UU kita, dikonsep oleh konsultan asing," kata Eva dalam sebuah acara diskusi di Jakarta. Eva mengatakan, campur tangan asing dalam pembuatan undang-undang itu adalah bentuk subversif terhadap konstitusi karena regulasi yang dibuat dan dihasilkan tidak lagi merujuk konstitusi. "Ke depan, guidance value kebijakan itu harus merujuk pada konstitusi," kata Eva. Sektor Mingas dan Pertanian Menurut Eva, campur tangan asing dalam proses pembuatan undang-undang kebanyakan menyangkut regulasi di sektor strategis. Antara lain undang-undang di sektor minyak dan gas, energi dan pertanian. "Bayangkan saja, sekarang 80 persen tambang kita dikuasai asing. Wajar bila sustaibility energi listrik, pupuk dan energi di dalam negeri tak terpenuhi," kata Eva. Dia memberi contoh, campur tangan asing dalam eksplorasi gas di Sulawesi. "Belum-belum, negara sudah menyatakan 20 persen hanya untuk dalam negeri. Padahal perusahaan gas negara teriak-teriak, " ujar Eva. Dia juga merujuk hasil kajian Serikat Tani yang menyebutkan ada 23 undang-undang yang berhubungan dengan pertanian tidak memihak para petani dalam negeri. "Undang-undang yang terkait migas, energi dan pertanian, sangat pro corporate," kata Eva. Dia menyimpulkan, praktek kekuasaan saat ini jarang sekali menggunakan konstitusi sebagai pegangan karena semua diserahkan kepada selera pasar sehingga yang muncul kemudian adalah negosiasi politik transaksional. Salah satu contohnya adalah Undang-Undang Politik yang di dalamnya ada wacana ambang batas atau parliamentary treshold. "Banyak partai setuju [ambang batas] 5 persen. PDI-P juga. Namun nanti akan ada transaksi, sehingga di dapat angka 3,5 persen," ujarnya. Memukul Kredibilitas DPR Menurut Eva, campur tangan asing dalam proses legislasi di Indonesia bukan saja mengejutkan, tapi juga berbahaya bagi kedaulatan dan kemandirian Indonesia sebagai sebuah bangsa. Menurutnya, campur tangan asing itu juga memukul kredibilitas parlemen sebagai lembaga legislasi. "Anggap saja [laporan BIN] itu otokritik bagi DPR. Ke depan jangan terjadi lagi. Biarlah alon-alon [pelan-pelan- Red] tapi orientasi pembuatan undang-undang benar-benar demi bangsa," kata dia. Rekan Eva di DPR, Teguh Juwarno mengatakan, sebagai sebuah bangsa, Indonesia bisa dikatakan adalah bangsa yang rendah diri karena semua tergantung asing. "Beli susu dari Australia. Padahal kita ini negara besar. Semua berkepentingan dengan Indonesia, misalnya kalau Australia mencoba menekan Indonesia, negara lain seperti Jepang akan bereaksi, karena akan ke mana Honda dan Kawasaki dipasarkan," kata wakil ketua komisi II DPR RI dari Fraksi PAN itu. Menurut Teguh, potensi penduduk yang besar tidak disertai mental pemimpin yang berdaulat. "Kita ini sebagai bangsa terbiasa ditanamkan sebagai bekas jajahan. Jadi mentalnya inlander. Mental penjilat," kata Teguh.*** Satrio Arismunandar Executive Producer News Division, Trans TV, Lantai 3 Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790 Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 3542, Fax: 79184558, 79184627 http://satrioarismunandar6.blogspot.com HP: 0819 0819 9163 "Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan turunnya si tigawarna (Belanda). Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk, belumlah pekerjaan kita selesai! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyaknya keringat" (Pidato Bung Karno, 17 Agustus 1950)
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Refleksi HUR RI ala Rumah Dunia
REFLEKSI HUT RI ALA ANAK-ANAK RINTISAN BALAI BELAJAR 2010 DI RUMAH DUNIA Sore cerah pada Selasa (17/8) menaungi Taman Bermain Rumah Dunia, yang dibeli dari dana para facebooker akun Gol A Gong sepanjang 2008 - 2009. Anak-anak telah berkumpul, bahkan puluhan anak-anak dan orangtua mereka. Oh, ternyata di kursi depan ada Pak Gebar Sasmita, pelukis asal Pandeglang yang tengah pameran di Jakarta. Beliau mampir ke Rumah Dunia dalam perjalanan Jakarta-Pandeglang. Wah surprise banget nih, Pak! Di sebelah Pak Gebar, ada Koelit Ketjil yang kali ini datang bersama seorang temannya, Heru. Juga wartawan koran Kompas, C.Anto. Ini hari istimewa. Mereka tengah mengikuti acara ngabuburit yang kami sebut sebagai "Nyenyore ala Rumah Dunia" dalam program ”Rintisan Balai Belajar Bersama 2010” (RB3). KARAKTER Di panggung mas Gol A Gong sedang ice breaking dan prolog di depan anak-anak. Mas Gong dengan caranya sedang menyisipkan pendidikan karakter kepada anak-anak. Inilah cara character building ala RB3 2010 Rumah Dunia. Mas Gong memanggil anak-anak untuk naik ke panggung. Mas Gong selalu mengingatkna kami, bahwa hanya orang luar biasa yang berani naik ke panggung. Mas Gong melemparkan pertanyaan, ”Ini hari apa?” Dijawab serentak, ”Selasa!” Kemudian, ”Tanggal berapa? Ada peristiwa apa?” Dijawab riuh, ”Tujuhbelas Agustus! Kemerdekaan RI!” Tapi, ketika Mas Gong meminta anak-anak untuk maju, mereka saling tunjuk. Mereka malu-malu dan tentu membutuhkan keberanian. Diiming-imingin hadiah mainan juga, masih berpikir. Mereka saling dorong. Tapi akhirnya, beberapa anak naik ke panggung. Ada 3 anak yang naik ke panggung. Mereka disuruh menceritakan keluarganya. Reza sampai lpa nama ayahnya. Teman-temannya berteriak memberi tahu, ”Jali!” Lalu Reza menjawab, ”Ayahku Jali!” Ada pertanyaan menarik yang dilemparkan Mas Gong kepada Hamim. ”Apa yang akan kamu lakukan kalau ada maling di kampungmu?” Jawab si anak, ”Dikejar?” Mas Gong mnambahkan, ”Lapor polisi juga, ya. Karena kalau malingnya lebih besar dari kamu, bagaimana?” Lalu, ”Kalau banyak sampah di halaman rumahmu, bagaimana?” Jawab si anak, ”Dibersihkan!” Kemudian mas Gong berbicara kepada anak-anak Ciloang. ”Nah, di kampung Ciloang ini banyak sampahnya, nggak?” Serentak dijawab, ”Banyak!” Munculah himbauan dari Mas Gong, ”Janji a, kalau ada sampah dibersihkan?” Anak-anak serentak memjawab, ”Iy!” Mas Gong mengakhiri, ”Janji, ya. Termasuk sampah di Taman Rumah Dunia ini!” Kepada ketiga anak itu, mas Gong memberi hadiah mainan anak-anak. Kebetulna saat itu ada pedagang mainan keliling mangkal. ”Ayo, pilih hadiahnya, sana!” Ketiga anak itu berlari dengan gembira dan memilih hadiahnya. Mereka memilih pistol mainan. Acara berlanjut ke penampilan anak-anak berpuisi berantai ataupun solo, teater, menyanyikan lagu nasional dan kemerdekaan. Yah, namanya juga anak-anak, wajarlah kalau irama lagu jadi aneh, berdasar interpretasi mereka. Kemudian ada pembacaan Proklamasi Kemerdekaan dan Pancasila. Pada saat pembacaan teks proklamasi dan Pancasila inilah kejadian lucu merebak. Ada yang masih mengeja, ada juga yang lantang. Ada anak kelas dua SDN Cipocok Jaya 4 Serang, yang belum bisa membaca. Dia memilih membaca teks Pancasila tanpa membaca, karena dia sudah hapal, tapi masih belum bisa membaca. Anak-anak berani naik ke panggung, karena mendapatkan hadiah minuman dari tamu bernama Koelit Ketjil. Wuih... tambah merebak aroma nasionalisme di atmosfir Taman RD. Banjir hadiah menambah semangat anak-anak itu untuk tampil beratraksi. Meskipun mendadak, tetapi sore itu mereka tampil dengan apa adanya. Ada yang semula ragu untuk tampil, ada pula yang ngambek di tengah menyanyi, ada-ada saja ulah dan ekspresi anak-anak itu. Inilah kegiatan yang membutuhkan kesabaran dan ketelatenan karena menghadapi puluhan anak dengan karakter berbeda-beda. REBUTAN TA’JIL Apalagi saat pembagian ta'jil, yang tidak masuk daftar hadir pun ikut berebut, akibatnya relawan harus rela tidak kebagian es buah. Tidak mengapa, itu salah satu kerelaan kami sebagai relawan. Kegiatan seperti ini sudah kami lakukan tiap tahun. Hanya istimewanya kali ini, kami tidak perlu kerepotan mencari dana, karena ada block grant dari Direktorat Pendidikan Masyarakat Kementrian Pendidikan Nasional RI untuk program RB3. Kegiatan pertama adalah ”Nyenyore ala Rumah Dunia” (NaRD) dimana pendidikan karakter dan peningkatan budaya membaca termuat. Sepanjang 16-29 Agustus 2010 insya Allah akan digelar berbagai kegiatan literasi setiap pukul 16.00 WIB di Taman RD. Setelah dua hari bergulir; hari pertama adalah ”Bincang Novel Biografi” bersama Langlang, Rabu 18 Agustus ini tadinya Mas Gong akan memberikan pelatihan ”MenulisCerita Serial”. Tapi Mas Gong harus ke Semarang mengikuti seminar tentang ”...@mall”. Rahmat Heldy HS menggantikan posisi Mas Gong dengan materi ”Proses Kreatif Menulis Novel”. Rahmat sekarang sedang deg-degan menunggu novelnya yang berjudul ”Kunyatakan Cinta di Speaker Masjid”
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Wong JOWO-Surinam Ing Negoro Londo
IBRAHIM ISA Berbagi Cerita Sabtu, 14 Agustus 2010 -- Wong "JOWO-Surinam" Ing Negoro Londo < Dalam Rangka Peringatan 120 Tahun Kedatangan Orang Jawa di Suriname> Cerita-cerita, -- s e j a r a h , tentang 'Wong Jowo ing Negoro Londo' (mereka berimigrasi dari Suriname), -- -- , menarik sekali. Mengharukan dan menggugah. Dan hatiku ikut bangga, sebagai suami seorang putri dari Jawa. Begitulah, hari Minggu, pekan lalu, kami kumpul bersama di suatu ruang peringatan dengan kira-kira 300 orang-orang Jawa lainnya yang berdatangan dari pelbagai penjuru Belanda. Cukup banyak data dan ulasan yang bisa diakses di internet mengenai para kompatriot itu. Jangan héran, bagi kebanyakan orang-orang Jawa-Indonesia, keberadaan dan latar belakang 'Wong-Jowo-Surinam' ing Holan iku, sedikit sekali yang tahu. Ya, sesekali secara kebetulan, kita papasan dengan orang (yang dianggap orang Indonesia), di jalan atau di pertokoan. Ternyata mereka itu adalah 'wong Jowo-Surinam'. Orang Jawa yang menetap di Belanda, asal Surinam. Mereka bertanya pula: "Sampean soko Surinam"? Aku baru-baru ini saja, agak mengenal latar belakang 'Wong Jowo Ing Negoro Londo". Yaitu selagi dan sesudah pada tanggal 08 Agustus 2010 lalu, menghadiri Peringatan "120 JAAR JAVAANSE IMMIGRATIE Een Andere Kijk op Geschiedenis De Javaanse migratie door de ogen van gewone mensen". < Artinya kira-ki begini: "120 tahun migrasi Orang-Orang Jawa Suatu Pandangan Lain Atas Sejarah Migrasi Orang-orang Jawa Melalui Mata Orang-orang Biasa.">. Penyelenggara peringatan dilakukan bersama oleh Stichting Herdenking Javaanse Immigratie (STICHHJI), Stichting Budi Utama dan KITLV Leiden. Di ruangan pertemuan di pamerkan untuk dijual buku-buku sehubungan dengan orang-orang Jawa Surinam. Juga bisa dipesan kamus Jawa-Nederlands. Di situ aku membeli sebuah buku berjudul STILLE PASSANTEN, Levensverhalen van Javaans-Surinaamse ouderen in Nederland. Cerita-cerita pengalaman orang-orang Jawa Surinam di Nederland. Penulis: Yvette Kopijn dan Harriette Mingoen, Ketua STICHHJI. Aku baru membaca kata pengantarnya dan melihat-lihat foto-foto sekitar orang-orang Jawa yang mula datang ke Suriname. Kaum migran Jawa yang berjumlah 32.956 migran itu diangkut berangsusr-angsur selama periode 1890 s/d 1939 dengan 53 kapal ke Paramaribo, Suriname. Setelah menyelesaikan kontrak kerja selama 5 tahun, mereka boleh mengakhiri kontrak dan kembali ke kampung halaman di Jawa. Sebagian besar memilih menetap di Suriname, menjadikan negeri itu tanah airnya kedua. * * * Perayaan Peringatan tsb berlangsung di ruang pertemuan Haagse Hogeschool, Den Haag. Hanya beberapa puluh meter jaraknya pas dimuka Stasiun KA - Den Haag HS letaknya. Perayaan Peringatan mengambil bentuk Manifestasi Budaya. Dimeriahkan dengan acara seni: gamelan Jawa, tari-tarian, pentjak silat, nyanyi solo dan paduan suara, musik Jawa, juga musik pop. Tak ketinggalan dipanggungkan pula tari serimpi yang indah lemah lunglai itu. Hadirin menikmati seluruh acara yang berlangsung dari jam 12 siang sampai jam 07 malam. Dengan sendirinya tersedia di situ makanan Indonesia dan Suriname (seperti tahu lontong dan saoto), serta cendol dan minuman lainnya dengan harga yang layak. Sarmaji yang duduk disampingku, tak habis heran dan kagum menyaksikan acara seni itu. Bagaimana orang-orang Jawa Suriname kok bisa tetap memelihara budaya Jawa meskipun lebih seratus tahun terpisah dari kampung halaman asal, berlanglang-buwana sampai ke Suriname dan Belanda. Itu menunjukkan bahwa meskipun tinggal di negeri lain, mereka tetap mempertahankan budaya dan identitas mereka. Hebat kan, kataku! Tapi yang lebih mengharukan lagi serta terheran-heran kami, adalah ketika perayaan dibuka dengan tampilnya barisan bendera teridiri dari putri-putri, yang masing-masing membawa bendera Merah Putih Biru (Belanda), Merah Putih (Indonesia), dan Bendera Suriname. Tak terkira reaksi kami ketika itu. Serasa terdengar debaran jantung masing-masing, ketika seiring dengan barisan bendera tampil di panggung, diperdengarkan masing-masing -- lagu WILHELMUS, lalu INDONESIA RAYA kemudian lagu KEBANGSAAN SURINAME. Sungguh tak tak terduga bisa melihat bendera Merah Merah Putih dikibarkan diatas panggung di Haagse Hogeschool Den Haag, dengan diiringi musik INDONESIA RAYA. Dan itu dalam suatu perayaan peringatan yang dilangsungkan oleh WONG JOWO ING NEGORO LONDO. Kutanyakan bagaimana kesan Sarmaji disampingku. Bagaimana perasaannya melihat Sang MERAH PUTIH yang disertai musik INDONESIA RAYA di atas panggung? Wah, wah, bukan main bangganya aku!, kata Sarmaji. * * * Bagiku pribadi, belum lama mengetahui adanya orang-orang Jawa-Surinam di Holland. Kurang lebih 15 tahun y.l. seorang sahabat dekat kami (yang asal etnis Jawa) ternyata melakukan kerja-sukarela di sebuah pemancar radio bernama "Radio Bangsa Jawa", di Amsterdam. Pemancar itu berbahasa Jawa.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pembiaran Negara (Indonesia ini mau dibawa ke mana?)
Lucu juga pertanyaan bapak... :) Slama ini, strategi seperti itu slalu berhasil menaikkan citranya pak.. 'Dia' memang berkomunikasi tidak dengan bapak2 ibu2 yang sangat kritis di FPK ini.. Tapi dengan pemilihnya yang masyarakat awam yang lebih banyak jumlahnya itu... Salam, Jen Nugraha -Original Message- From: lanogan ginting Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Mon, 16 Aug 2010 12:34:50 To: Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pembiaran Negara (Indonesia ini mau dibawa ke mana?) Mau tanya, ada ngga siy President negara lain yang suka cengeng mengeluh curhat kepada rakyatnya? Cengeng koq bisa jadi jenderal ya...untung tidak lagi perang, kalau lagi perang dan ketangkep musuh, jangan2 semua informasi markasnya bisa dikasi tahu karena takut diancam musuh. Cengegng siy... --- On Fri, 8/13/10, Satrio Arismunandar wrote: From: Satrio Arismunandar Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pembiaran Negara (Indonesia ini mau dibawa ke mana?) � Pembiaran Negara Jumat, 13 Agustus 2010 | 1:59 WIB Editorial Di negeri ini, berbagai persoalan rakyat sepertinya tak kunjung selesai: kenaikan harga-harga kebutuhan pokok, kekerasan yang terus merebak, gangguan terhadap kebebasan berkeyakinan, kemiskinan. Pemberitaan mengenai penderitaan rakyat di seluruh pelosok negeri hadir dihadapan kita, silih berganti. Situasi ini sangat kontras dengan syarat-syarat kemajuan yang kita punyai, misalnya sumber daya alam, gotong royong, dan lain sebagainya. Krisis multidimensi adalah kata yang tepat untuk melukiskan keadaan negara saat ini. Dan kita sedang memasuki suatu fase yang disebut ‘nation and character destruction’. Sementara itu, tidak terasa, bahwa republik ini akan berusia 65 tahun sejak diproklamirkan pad tanggal 17 agustus 1945. Dibandingkan dengan cita-cita proklamasi, situasi sekarang ini sudah sangat jauh bertolak belakang. Dalam pembukaan UUD 1945 jelas-jelas disebutkan tujuan dan arah negara ini dibentuk, yaitu untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Namun, setelah berpuluh-puluh tahun hidup berbangsa dan bernegara, negara tidak lagi melindungi tumpah darah Indonesia. Negara-negara benar-benar absen dalam kehidupan real rakyat sehari-hari; golongan minoritas ditindas, TKI/TKW disiksa di luar negeri, rakyat dirampas tanahnya, buruh menuntut kesejahteraan, dan lain sebagainya. Apakah itu tujuan dari negara hasil proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945? Bagaimana kita bisa menamakan seorang anak yang katanya sudah dewasa, kalau kenyataannya dia masih disuap oleh ibunya. Begitu pula dengan sebuah bangsa yang dikatakan merdeka, namun sebagaian besar rakyatnya masih terjajah secara fisik dan fikirannya. Negara hasil proklamasi 17 Agustus 1945 sedang berusaha dilikuidasi oleh neo-kolonialisme, yang dibantu oleh agen-agen politik dan ekonominya di dalam negeri. Pemerintah kita, meskipun dipilih secara rutin melalui pemilu oleh rakyat, namun mereka tidak pernah bekerja untuk kepentingan nasional dan seluruh rakyat; sebaliknya, pemerintah kita justru memilih bekerjasama dengan kepentingan kapitalisme global. Akibatnya, kendatipun kita disebut negara merdeka, namun kebijakan ekonomi dan politik kita dikendalikan dari luar. Sudah begitu, semua produk kebijakan politik pemerintah ini tidak pernah melindungi dan mensejahterakan rakyat, malah mendorong eksploitasi dan penindasan yang tiada taranya; UU nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal, UU nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, UU nomor 22 tahun 2001 mengenai Migas, dan masih banyak lagi. Dapat disimpulkan, bahwa kita sedang mengalami “kevakuman” kepemimpinan nasional, tidak ada pemerintah yang benar-benar bisa memerintah. Tokoh legenda kuno Jepang, Toyotomi Hideyoshi, pernah berkata; “jadilah seorang pemimpin, bukan atasan”. Menurutnya, seorang pemimpin harus berani memasuki masalah, mengambil langkah, dan memutuskan sebuah solusi. Jangalah seorang pemimpin melakukan pembiaran, melakukan curhat, dan hobby menyampaikan perkataan yang tidak jujur kepada rakyat. Presiden SBY kurang memahami pesan Hideyoshi di atas. Ada banyak pihak yang mengeluh dengan gaya kepemimpinan presiden SBY, yang terlihat sangat lamban, kurang tegas, dan terlalu mudah untuk mengeluh di hadapan rakyat. Jika seorang pemimpin keseringan mengeluh, maka bagaimana dia bisa menyakinkan rakyat untuk maju? Tentu saja, mau tidak mau kita harus memilih diantara dua pilihan; melanjutkan cita-cita negara hasil proklamasi 17 Agustus 1945, ataukah memilih untuk menjadi bangsa yang terombang-ambing,-bangsa kuli di antara bangsa-bangsa. Akhirnya, menutup editorial ini, kami kembali menegaskan perkataan Bung Karno; kita bertujuan bernegara untuk
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sketsa Puasa 2 : Berpuasa Berserial Animasi Malaysia
Keponakan saya yang berusia 4 tahun, indigo dan dapat menembus dimensi dunia lain sangat tidak suka dengan kartun upin ipin, karena menurutnya kedua tokoh itu tidak menarik untuknya, selain karena berkepala plontos menyerupai tuyul yg sering dijumpainya, bahasa melayu yg digunakan juga tidak enak didengar.. Lucunya, ketika saya memperkenalkan tokoh si unyil dengan kostum sarung dan peci, dia sangat menyukainya, dia bilang unyil lebih enak dilihat dan cerdas.. Sebenarnya masuknya tokoh2 film kartun dari negara lain adalah merupakan Foreign Policy Strategy dalam bentuk "Soft Power" dan kita tidak sadar bahwa kita telah dijajah dalam bentuk doktrinisasi budaya.. Oleh karena itu, bagi sahabat sahabat yg peduli dengan produk budaya negeri sendiri, mulailah dengan bijak untuk selalu konsisten memperkenalkannya kepada anak anak, karena tidaklah membanggakan jika anak anak kita hanya kenal Mickey Mouse, Dora Emon, maupun Upin Ipin, tetapi tidak kenal Panji Koming, Si Unyil, Om Pasikom dan lain-lainnya yg tak kalah hebatnya dengan produk budaya bangsa lain.. Wassalam, Kartika Djoemadi Sent from DeeDee's BlackBerry® PT SPINdoctors Indonesia Strategic Policy For Better Indonesia +6221-2555-8535 Strategic Communications, Lobbying and Advocacy for Public Policy, Government and Parliamentary Advisory. A Subsidiary of PH&H Public Policy Interest Group, The 1st International Registered Lobby Firm in Indonesia. indonesiapublicpolicy-subscr...@yahoogroups.com -Original Message- From: iwan piliang Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sketsa Puasa 2 : Berpuasa Berserial Animasi Malaysia Serial Upin Ipin, diputar berulang di TPI. Ceritanya kuat, walaupun secara teknis animasi, visual tokoh utamanya hanyalah dua bocah kembar plontos, minimalis; bersekolah, bermain, berkehidupan di kampung. Literair penggalan pengalaman saya di industri animasi, berupaya lalu patah di tengah jalan mengindustrikan animasi di Indonesia. Padahal kemampuan animator kita, jauh lebih baik dari Malaysia. Sama dengan lebih unggulnya skill anak Indonesiadi industri perminyakan. Setidaknya Dt. Noor M. Chalid, kartunis Kampong Boy, pernah ingin mengorder animasi ke saya. Pada13 Agustus lalu rasa keindonesiaan kita seakan ditampar oleh ditembaknya kapal Patroli Departemen Kelautan RI diwilayah RI, oleh Polisi Perairan Diraja Malaysia. Mereka menangkap tiga petugas kita. Saya menyebut langgam Malaysia ini bagaikan Orang Kaya Baru (OKB) di Indonesia . Kata orang kampung saya, mereka ongeh - - setingkat di atas congkak. Tarian Randai Sungai Geringging, tanah kelahiran saya, pernah pula diaku Malaysia sebagai keseniannya. Namun Upin dan Ipin tetaplah menghibur! Mana serial animasi kita? TIGA anak saya lelaki. Mereka sepuluh, delapan dan tiga tahun. Dua anak tertua kini sudah menjalankan ibadah puasa penuh. Hiburan utama kami di saat makan sahur bersama keluarga di Ramadan kali ini menyimak penggelan serial animasi Upin-Ipin, produksi Malaysia disiarkan oleh TPI. Di sebuah serialnya, Ipin membayangkan berbuka puasa melahap ayam goreng. Lalu kakaknya, Ros, mengajaknya berbelanja ke pasar. Kak Ros memberikan lembaran ringgit, sedianya dibelikan untuk dua tiga potong ayam sahaja. Namun Upin dan Ipin, justeru merasa dapat angin. Mereka membelanjakan semua ringgit ke aneka ayam; ayam golek, ayam madu, ayam goreng, ayam bakar, ayam pandan. Di pasar mereka melihat Mail, teman sekelas, menjual ayam goreng kegemaran Ipin. "Kau belilah ayamaku ni 'Pin, emak aku buat, enaklah!" Mail berpromosi. Si kembar itu pun sepakat membeli. Tak tanggung-tanggung, semua ayam goreng dagangan Mail bersisa,mereka borong.Visual Upin dan Ipin menenteng beragam bungkusan serba ayam dengan riang pulang. Tinggallah Kak Ros manyun terperangah, segenap ringgit telah berganti ayam. Di meja makan berbuka puasa. Meja penuh dengan hamparan piring berisi aneka penganan serba ayam. "Kau habiskan itu semua," ujar Ros ke Upin dan Ipin. Wajah Ros dongkol. "Tak lah Kak, tak kuat lagi kami makannya." suara Upin dan Ipin memelas. Susana di ruang makan di kampung melayu, Malaysia, itu. Opa- - nenek - - lalu menasehati Upin dan Ipin dengan suara khas, bijak, bahwa kalau lagi berpuasa, di siang hari, memang serasa semua makanan seakan terlahap,namun nyatanya di saat berbuka, sedikit sahaja dimakan, perut sudah berasa kenyang. Khas duniakanak-kanak, khas Melayu. "Betul, betul,betul!" ungkapan khas Ipin. Ia acap mengulang ucapan lema betul, bentuk persetujuannya akan sesuatu. Lalu anak Indonesia mengenallah budaya Malaysia melalui animasi. Berlanjut membanjirlah merchandising Upin Ipin, termasuk mewabah mainan tangkai es krim, diantaranya. Lantas pertanyaannya, mana budaya kita, mana industrianimasi Indonesia? PANTASKAH saya bertanya ? Setelah me
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kasus serius
Dua hari berturut-turut saya emlihat mantan kasal berbicara terbuka dengan wajah serius di TV. Mantan Ksal Pak Slamet dan Mantau ksau Pak Chepi. Kedua beliau sakit hati dan merasa terhina dengan kasus tukar guling itu. Seandainya saja patra purnawirawanan TNI bersatu dan menyatakan sikap maka mungkin rakyat akan disatukan. Tetapi Menko Polhukamnya juga puraniwirawan TNI yang artinya mengamini tindakan kompromi itu. Lha kalau TNI yang bhayangkari negara saja sudah dipecah belah oleh nafsu kekuasaan maka bagaimana rakyat akan menggantungkan keamnaanan dan ekdaulatan negerinya ?
[Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Dinilai Tak Cocok Jadi Bapak Kesejahteraan- Tokoh-Tokoh Nasional Soroti Kepempinan SBY
SBY Dinilai Tak Cocok Jadi Bapak Kesejahteraan JAKARTA - Legasi atau simbol Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai bapak kesejahteraan ditanggapi berbagai pihak. Legasi yang diberikan Center for Information and Development Studies (Cides) itu dinilai tidak cocok disematkan kepada SBY. ''Saya kira, itu baik-baik saja. Namun, apa sebenarnya indikatornya?'' kata Priyo Budi Santoso, wakil ketua DPR, di gedung parlemen, Jakarta, kemarin (13/8). Indikator legasi bapak kesejahteraan yang diberikan Cides tersebut adalah SBY merupakan presiden yang mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat. Legasi tersebut baru sebatas usul dari Cides. Sebagai anggota kehormatan Cides, Priyo mengaku tidak tahu-menahu legasi bapak kesejahteraan itu telah diberikan. Menurut dia, legasi bagi SBY yang lebih tepat adalah presiden pertama yang dipilih langsung oleh rakyat. Terlebih, SBY juga terpilih selama dua periode berturut-turut dengan perolehan suara yang meyakinkan. ''Kalau saya, cenderung SBY sebagai The Best Son of The Country (Anak Bangsa Terbaik, Red),'' ujar Priyo. Sebelumnya, Direktur Eksekutif Cides Ricky Rahmadi mengusulkan legasi bapak kesejahteraan diberikan kepada SBY. Menurut dia, dengan dua kali kepemimpinan, sudah saatnya SBY memiliki legasi yang cocok bagi dirinya. Mengingat, para presiden RI sebelumnya juga memiliki legasi yang berbeda-beda. Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo menilai sah-sah saja usul SBY sebagai simbol bapak kesejahteraan itu. Menurut dia, setiap warga berhak mengusulkannya. Tapi, dengan nada menyindir, dia meyakini bahwa SBY masih belum berkenan. ''Sebab, peningkatan kesejahteraan rakyat sebagaimana janji kampanye pilpres dan pidato pelantikan presiden periode kedua sampai sekarang belum menunjukkan hasil optimal,'' ungkap ketua Fraksi PDIP di DPR itu. Tjahjo menyatakan bahwa angka kemiskinan masih cukup tinggi. Angka pengangguran juga belum menunjukkan perbaikan dan penurunan yang signifikan. Sementara itu, program-program kesejahteraan rakyat seperti PNPM dan dana BOS masih menggunakan dana utang, belum dana penerimaan mandiri. ''Saya kira, usul tersebut bisa disampaikan lagi saat berakhirnya jabatan beliau pada 2014 sambil kita evaluasi kembali keberhasilannya selama sepuluh tahun pemerintahan ini ke depan,'' ujar Tjahjo. Ketua DPR yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie menolak menanggapi wacana yang dilontarkan Cides tersebut. ''Soal itu, biar masyarakat saja yang menilai,'' katanya setelah salat Jumat di masjid DPR kemarin. (bay/pri/c5/agm) [ Sabtu, 14 Agustus 2010 ] Tokoh-Tokoh Nasional Soroti Kepemimpinan SBY BELASAN tokoh nasional kemarin (13/8) menggelar refleksi kritis. Dalam pandangan mereka, selama 65 tahun Indonesia merdeka, rakyat belum terbebaskan dari keterkungkungan, penderitaan, keterbelakangan, dan diskriminasi. ''Justru sekarang lah kita mendapati persoalan semakin meruyak, terus bertambah pula kesusahan rakyat,'' kata mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli di sekretariat Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Jakarta, kemarin. Pembicara lain, Frans Magnis Suseno mengatakan, ada tiga tendensi negatif yang berpotensi mengancam eksistensi bangsa Indonesia di usianya ke -65. Yang pertama adalah kesenjangan kesejahteraan. ''Ada sesuatu yang tidak beres dalam kebijaan ekonomi politik bangsa ini,'' katanya. Tendensi kedua, masih adanya batasan untuk beribadah tanpa rasa takut. Menurut dia, intoleransi terus berkembang di tengah masyarakat. ''Orang yang dulu bisa hidup bersama sekarang dipenuhi rasa benci,'' ujar Frans Magnis. Persoalan ketiga adalah korupsi. Frans Magnis mengingatkan, dalam sepuluh bulan terakhir, rakyat dijejali persoalan Century, Susno, sampai rekening bermasalah di tubuh Polri. (pri/c4/agm)[ Sabtu, 14 Agustus 2010 ] Tokoh-Tokoh Nasional Soroti Kepemimpinan SBY BELASAN tokoh nasional kemarin (13/8) menggelar refleksi kritis. Dalam pandangan mereka, selama 65 tahun Indonesia merdeka, rakyat belum terbebaskan dari keterkungkungan, penderitaan, keterbelakangan, dan diskriminasi. ''Justru sekarang lah kita mendapati persoalan semakin meruyak, terus bertambah pula kesusahan rakyat,'' kata mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli di sekretariat Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Jakarta, kemarin. Pembicara lain, Frans Magnis Suseno mengatakan, ada tiga tendensi negatif yang berpotensi mengancam eksistensi bangsa Indonesia di usianya ke -65. Yang pertama adalah kesenjangan kesejahteraan. ''Ada sesuatu yang tidak beres dalam kebijaan ekonomi politik bangsa ini,'' katanya. Tendensi kedua, masih adanya batasan untuk beribadah tanpa rasa takut. Menurut dia, intoleransi terus berkembang di tengah masyarakat. ''Orang yang dulu bisa hidup bersama sekarang dipenuhi rasa benci,'' ujar Frans Magnis. Persoalan ketiga adalah korupsi. Frans Magnis mengingatkan, dalam sepuluh bulan terakhir, rakyat dijejali persoalan Century, Susno, sampai rekening bermasalah di tubuh Polri. (pri/c4/agm) [Non-t
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] "Ibukota Tak Pindah, Rusuh 1998 Bisa Terulang"
Kemakmuran tak bisa diciptakan dengan membagi harta yang kaya kepada yang miskin! Kemakmuran harus tercipta dengan memberikan kesempatan kepada semuanya! Kerusuhan yang terjadi di Jakarta (dulu) dan di Bangkok (baru-baru ini) jelaslah karena tak adanya kesempatan! Kalau tak banyak kesempatan buat memperoleh pekerjaan, sukar buat punya rumah, jeleknya public transport serta terbatasnya komunikasi (koneksi), ya timbullah segala masalah sosial! Kemakmuran juga harus disertai dengan keadilan hingga tercipta masyarakat yang adil dan makmur (adem ayem)! Bagaimana Pak/Bu? Salam Las --- On Wed, 11/8/10, Paulus Tanuri wrote: From: Paulus Tanuri Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] "Ibukota Tak Pindah, Rusuh 1998 Bisa Terulang" To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Wednesday, 11 August, 2010, 7:47 PM Jadi maksudnya penyebabnya adalah kesenjangan ekonomi ? Lalu semestinya bagaimana ? Apakah semua orang yang mampu harus pura-pura miskin atau pura-pura susah ? Atau semua yang mampu harus mendonasikan sebagian kekayaannya ? Regards, Paulus T. 2010/8/10 > Pak Wal Suparno yb; > Siapapun dalangnya, apakah elite TNI atau lainnya, kalau tdk ada segregasi > ekonomi yg tajam, massa kalangan bawah tidak mudah digerakkan utk menjarah > perumahan elite, pertokoan, bank dsb. > Berdasarkan kondisi sosial-ekonomi dan sistem ekonomi dengan risiko > politiknya, Indonesia punya teman seiring, Argentina. > Salam, > > Andrinof A Chaniago > Penulis buku, Gagalnya Pembangunan: Kajian Ekonomi politik akar krisis > Indonesia (LP3ES, 2001) > > [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] FYI: Perhiasan Emas Kuno Museum Sonobudoyo Dicuri
Bagaimana begitu banyak dan begitu berharga bisa lenyap begitu gampang? Jendela atau pintu museum dibuka, mestinya kan security alarm sudah bersuara agar penjaga tahu ada yang masuk? Bagaimana dengan camera yang bisa berjalan 24 jam/hari? Apakah para penjaga malam ini hanya duduk saja ataukah mengadakan patroli? Mengapa pada malam hari (waktu yang baik buat kriminal) malah Satpam-nya dikurangi? Moga-moga seperti Monalisa di Paris yang pernah dicuri, koleksi emas bersejarah ini bisa diketemukan! All the best! Salam Las
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Saya Yakin Rekaman ADE-ARI Itu Ada !
miring) bukan perkara gampang. KPK mesti bijak mempertimbangkan hubungan kelembagaan dengan kedua institusi tadi. Kembali ke soal rekaman. Saat ini tak ada untungnya bagi Polri menuruti kemauan Hakim untuk menyerahkan rekaman pembicaraan ADE-ARI. Apalagi, kalau ujung-ujungnya bakal menjerat perwira tinggi mereka sendiri di KPK. Lain itu, memberikan rekaman pembicaraan, sama halnya menghidupkan kembali nama Susno yang sudah dikubur dalam-dalam. Tatkala upaya Kapolri ke MA untuk tidak mensahkan rekaman pembicaraan sebagai barang bukti gagal, tak ada jalan lain kecuali bilang tidak ada. Masih banyak alibi yang bisa dikemukakan Kapolri dan Jaksa Agung untuk merevisi ucapannya di depan DPR tempo hari. Termasuk senjata akhir, dikibulin anak buahnya, salah satunya Susno, yang sekarang jadi pesakitan. Masyarakat-pun sepertinya lebih senang kalau Anggodo ditahan, ketimbang Polisi dan KPK kembali diobok-obok Anggodo dan Kaligis ya tho ? Terakhir, ada baiknya masyarakat menganggap bohongnya Kapolri dan Jaksa Agung, jika keduanya dianggap demikian, sebagai bohong putih demi kemaslahatan. So, biarkan saja Anggodo dan Ari Muladi masuk penjara. Daripada terus-terusan jadi virusnya penegakkan hukum di negara kita. Tak usah lagi kita ributkan bohong-nya Hendarman dan BHD. Toh, sebentar lagi keduanya juga diganti. Saya yakin rekaman itu ada. Hanya, bisa hilang atau sengaja dihilangkan. -- Neta S Pane Misteri Rekaman Ade-Ary Rekaman Percakapan Sengaja Dihilangkan? Jumat, 13 Agustus 2010 | 18:23 WIB JAKARTA, KOMPAS.com <http://kompas.com/> Polri sudah menyatakan bahwa rekaman yang dimaksud dalam pernyataan Kapolri Jenderal (Pol) BambangHendarso Danuri adalah call data record (CDR), sedangkan rekaman percakapan Ade Raharja-Ary Muladi tak pernah dimiliki Polri. Namun, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane tetap meyakini rekaman itu ada. Ia menduga kemungkinan rekaman tersebut sengaja "dihilangkan". Mengapa? "Saya yakin rekaman itu ada. Hanya, bisa hilang atau sengaja dihilangkan," kata Neta, Jumat (13/8/2010) di Gedung DPR, Jakarta. Apa kepentingan di balik itu? "Bisa saja dihilangkan karena menyangkut orang penting," ujarnya. Sebab, menurut Neta, karakter kerja kepolisian selalu mengejar data atau indikasi awal yang dimilikinya. Jika telah mengantongi CDR, ia menilai tak mungkin Polri tak mengejar isi percakapan tersebut. "Tetapi, peristiwa ini sudah menjadi tamparan bagi polisi dan KPK. Kalau terbukti ada dugaan suap (Ade Raharja) melalui rekaman itu, maka membuktikan bahwa oknum polisi di KPK itu mafia kasus. Bagi KPK juga tamparan, kenapa tidak mengejar kasus ini dan menandakan mafia kasus sudah masuk ke lembaga KPK," ujarnya. [Non-text portions of this message have been removed] ========= Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Redenominasi
redenominasi hanya untuk rederupiahisasi --- On Thu, 8/12/10, Wal Suparmo wrote: From: Wal Suparmo Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Redenominasi To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Cc: imc...@gmail.com Date: Thursday, August 12, 2010, 6:57 PM Salam, Nilai uangnya tetap, tetapi harga komoditi termasuk dolar Amerika dan emas, menurut pengalaman berubah. Sehingga ahirnya nilai uang juga merosot. Ini menurut kenyataan yang pernah terjadi ,bukan teori dan andai2. Wasalam, Wal Suparmo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Negeri Suka-Suka
jika Pemerintah hanya perlu pajak dari masyarakatnya (pengusaha) tetapi tidak perduli pada tanggung jawabnya untuk melindungi seluruh warga negaranya dari segala bentuk kesewenang wenangan,maka sesungguhnya tidak perlu lagi ada NKRI,lebih baik kembali saja kepada masa lalu ( kembali kekerajaan/kesultanan yang lalu ). untuk fpi memang sudah sangat keterlaluan menginjak injak hak asasi orang lain,sudah saatnya dilakukan perlawanan terhadap anak emas pemerintah ini. Pada tanggal 10/08/10, Win Wan Nur menulis: > Pagi ini saat membuka Twitter, saya mendapati serial tweet dari Goenawan > Mohammad yang mengkritisi lembeknya sikap pemerintah terhadap FPI yang hobi > main hakim sendiri dan suka memamerkan kekerasan secara telanjang, pada > siapa saja yang berbeda pandangan. > > Atas lembeknya sikap pemerintah terhadap FPI ini, di Twitternya GM mencoba > berspekulasi dan menduga-duga. > > Di account twitternya GM menulis ; "Salah satu sebabnya mungkin: dari > Presiden sampai dgn polisi tak melihat ada hal yg sangat serius dlm perilaku > kekerasan atas nama agama. Atau Presiden dll tak melihat perilaku ala FPI > sejajar dgn para teroris Negara Islam: menolak Indonesia sbg yg dilahirkan > di tahun 1945. Atau mungkin juga Presiden dan Polisi tak berani bertindak, > krn takut dianggap membela "Kristen", "liberal", "sekuler"." > > Menurut saya, prasangka GM terhadap pemerintah ini terlalu jauh dan sangat > berlebihan. > > Sebab kenyataannya, pemerintah saat ini, pemerintah yang punya kemampuan > istimewa dalam hal tebar-menebar pesona ini berbuat demikian bukan hanya > pada FPI saja, tapi sepertinya pada semua kelompok dan golongan yang > memiliki massa yang mampu menggunakan kekerasan, atau setidaknya mampu > mempengaruhi pilihan banyak orang dalam Pemilu baik pemilu Nasional maupun > Pemilukada. > > Dua hari yang lalu saya ada di Kali Klatak, Banyuwangi. Saya bersama > rombongan turis asal Perancis yang saya bawa bermaksud mengunjungi sebuah > perkebunan milik swasta yang terletak di sana. > > Untuk dunia kepariwisataan Banyuwangi, Perkebunan Kali Klatak ini adalah > highlight, karena merupakan salah satu atraksi wisata yang paling diminati > orang eropa selain kawah Ijen yang sudah mendunia. Kami sendiri memang > memiliki kontrak kerja dengan perkebunan ini. > > Tapi pada hari itu, pihak perkebunan Kali Klatak menelepon saya sambil > meminta maaf kalau hari itu kunjungan ke perkebunan mereka terpaksa tidak > bisa dilakukan karena penduduk setempat yang kampungnya dilewati jalan > menuju Kali Klatak memblokir jalan yang menjadi satu-satunya akses ke > perkebunan itu. Tapi tidak lama kemudian mereka menelepon kembali, > perkebunan mereka tetap bisa dikunjungi, hanya tidak boleh menggunakan bis > dari luar. > > Bis yang membawa wisatawan harus berhenti di luar desa, lalu nanti pihak > perkebunan akan menyediakan dua bis sewaan untuk mengangkut wisatawan sampai > ke bagian jalan yang di blokir. > > Singkat cerita, kamipun sampai di sana dan saya pun melihat bagaimana di > tengah jalan menuju ke perkebunan Masyarakat desa setempat meletakkan batu > dan palang kayu agar kendaraan pengangkut dari dan menuju ke perkebunan > tidak bisa lewat, tapi lucunya pada rintangan itu masyarakat masih > menyisakan sedikit jalan untuk dilewati motor dan pejalan kaki, agar motor > milik masyarakat yang biasa mencari rumput di perkebunan seluas 100-an > hektar ini tetap bisa leluasa masuk lahan perkebunan ini. > > Ketika saya tanyakan kepada pihak perkebunan, apa yang menjadi masalah dan > pokok persoalan sehingga terjadi konflik dengan masyarakat seperti ini. > Mereka menceritakan kalau akar masalahnya adalah karena mereka tidak mampu > memenuhi tuntutan masyarakat supaya pihak perkebunan tidak menyemprot rumput > liar yang mengganggu pertumbuhan tanaman di lahan milik mereka dengan cairan > herbisida, sebab masyarakat yang tinggal di luar perkebunan, membutuhkan > rumput-rumput liar itu untuk makanan ternak mereka. > > Negosiasi soal rumput ini deadlock karena bagi pihak perkebunan, cara paling > murah untuk mengendalikan gulma yang merusak tanaman mereka adalah dengan > herbisida, mereka tidak mampu menggaji banyak orang untuk membersihkan > rumput di lahan mereka secara manual. Tapi masyarakat tidak mau tahu, bagi > mereka makanan bagi ternak milik mereka tetap harus diprioritaskan. Karena > itulah masyarakat yang dalam hal ini berada dalam posisi lebih kuat, > melakukan pemblokiran. > > Saat melewati tempat itu, saya melihat di sana ada seorang petugas polisi > yang ditempatkan. Tapi si petugas ini ditempatkan di sana untuk membuka > blokir terhadap perkebunan, tapi sebaliknya justru dia di sana untuk > memastikan agar pihak perkebunan membuka blokir jalan, sehingga aksi itu > akan memancing kemarahan massa yang tinggal di luar perkebunan. > > Masih di Kabupaten yang sama tapi di kecamatan yang berbeda. Di desa Licin, > dimana terdapat sebuah hotel yang dibangun tahun 2002, yang dimiliki oleh > seorang warga Indonesia yang berasal da
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Belajar dari teluk meksiko, bagaimana dengan Lapindo?
Salam, Amerika mempunyai presiden Obama yang pro kesjaheraan rakyat. Sedangkan presiden RI adalah SBY, jelas lain. Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Kam, 12/8/10, firdaus cahyadi menulis: Dari: firdaus cahyadi Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Belajar dari teluk meksiko, bagaimana dengan Lapindo? Kepada: "forum pembaca" Tanggal: Kamis, 12 Agustus, 2010, 1:47 PM Belajar dari teluk meksiko, bagaimana dengan Lapindo? 1.Belajar dari teluk meksiko part 1. link: http://www.youtube.com/watch?v=y-Osqc789gY 2.Belajar dari teluk meksiko part 2. link: http://www.youtube.com/watch?v=bY8WLPeJUWM 3.Belajar dari teluk meksiko part 3. link: http://www.youtube.com/watch?v=XXwJ7O4kOnI 4.Belajar dari teluk meksiko part 4. link: http://www.youtube.com/watch?v=kuXg1vjHaro&feature=related [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] FYI: Perhiasan Emas Kuno Museum Sonobudoyo Dicuri
Mas Asep, Sepertinya memang pelakunya orang dalam, dan tahu benar akan nilai barang-barang tersebut. Pencurinya benar-benar tidak tahu arti sejarah dan peninggalan bangsa. Sudah banyak juga lho kejadian seperti ini, tapi sepertinya tidak ditindak lanjuti dengan baik. Yang ditakutkan koleksi-koleksi tersebut bisa berpindah tangan / dijual /menjadi koleksi oleh warga asing disana bahwa itu milik mereka. Menyedihkan bukan? Regards, Galuh Sent from my CrackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Asep Kambali Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Thu, 12 Aug 2010 13:45:00 To: kpsbi Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] FYI: Perhiasan Emas Kuno Museum Sonobudoyo Dicuri (detiknews) Rabu, 11/08/2010 21:36 WIB Perhiasan Emas Kuno Museum Sonobudoyo Dicuri Yogyakarta -Pencurian benda purbakala kembali terjadi. Kali ini yang jadi sasaran adalah Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Sejumlah koleksi perhiasan emas kuno yang di simpan di museum itu hilang dicuri. Sejumlah koleksi yang hilang diantaranya, satu buah perhiasan emas berbentuk bulan sabit, empat buah lempengan silhuette, satu buah topeng emas, satu buah lempeng emas, dua buah lempengan perak, 19 buah fragmen perhiasan. Selanjutnya satu buah perhiasan berbentuk ular, satu buah patung Dewi Tara, satu buah patung Avalokiteswara, satu buah fragmen berlapis emas, enam buah kalung bandul motif binatang, lima buah kalung bandul motif buah, dua buah kalung untir, tiga buah kalung manik-manik, empat buah kalung bandul dan tiga buah bandul motif bulan sabit. Puluhan perhiasan emas kuno yang dicuri itu berada di tempat penyimpanan di tiga almari kaca di Museum Sonobudoyo yang terletak di Jalan Trikora No 6 atau sekitar 50-an meter dari Simpang Empat Kantor Pos Besar Yogyakarta dan Alun Alun Utara. Kasus pencurian itu sudah dilaporkan ke Poltabes Yogyakarta dan Polsek Gondomanan Yogyakarta. "Benda koleksi yang hilang berada tiga almari kaca yang di ruangan koleksi emas," kata Kepala Unit Reskrim Polsektabes Gondomanan, Ipda Wahyu, di Mapolsek Gondomanan, Rabu (11/8/2010). Saksi yang pertama kali mengetahui benda-benda itu hilang dicuri adalah karyawan museum, Bambang Suprayogi. Saat itu, Bambang melihat ada pecahan kaca di ruang kerjanya yang berdekatan dengan lokasi penyimpanan koleksi emas yang hilang. "Dia kemudian mencari asal pecahan kaca ternyata dari almari kaca penyimpanan koleksi emas dan sejumlah koleksi emas kuno sudah hilang," ungkap Wahyu. Pelakunya Orang Dalam Menurut dia, Bambang Suprayogi bersama rekan kerjanya Muji Taryono kemudian segera melaporkan kasus pencurian itu. Polisi saat ini masih melakukan penyelidikan di lokasi kejadian atas kasus pencurian benda purbakala tersebut. Polisi menduga, pelaku pencurian adalah orang yang sudah memahami dan mengetahui secara persis penyimpanan koleksi emas museum. Berdasar keterangan sementara, museum tertua di Yogyakarta itu hanya dijaga dua orang satpam pada siang hari dan satu orang satpam pada malam hari. "Pelaku juga tahu seluk beluk dan nilai emas yang ada di museum. Kasus ini langsung ditangani Poltabes Yogyakarta," ungkapnya. (bgs/lh) KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA (KHI) Komunitas Peduli Sejarah dan Budaya Indonesia Phone : (021) 3700.2345, Mobile: 0818-0807-3636 E-mail/FB : komunitashisto...@yahoo.com Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/komunitashistoria Homepage : http://www.komunitashistoria.org [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] ===== Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] PROKLAMASI 16 AGUSTUS 1945?
SAYA agak terkejut, ketika seorang saksi sejarah mengatakan bahwa Proklamasi Kemerdekaan terselenggara di Rengasdengklok 16 Agustus 1945 dan oleh karena itu peringatan Hari Kemerdekaan adalah yang di Rengasdengklok dan bukannya pada 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Sekilas, saya menyukai adanya perbedaan karena perbedaan itu adalah rahmat.Tetapi selama masih belum bisa membuktikan secara otentik, maka kita sepakat untuk memilih 17 Agustus 1945 sebagai Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Memang sulit untuk membuktikan apakah sumber-sumber itu otentik atau tidak, karena para pelaku sejarah sudah banyak yang tua-tua, daya ingat mereka sudah turun, bahkan ada yang sudah meninggal dunia. Sumber terakhir itu juga mengatakan, Soekarno dan Hatta membacakan proklamsi yang ditulisnya dan menaikkan bendera sang saka merah putih di Rengasdengklok. Ditegaskan, Soekarno setuju saja dengan argumen para pemuda yang mengamankannya ke Rengasdengklok. Hal ini bertolakbelakang dari buku yang saya tulis: Dasman Djamaluddin,Butir-butir Padi B.M.Diah (Jakarta:Pustaka Merdeka, 1992), halaman 75-76, sejak semula Bung Karno marah dan memegang batang lehernya serta membuat gerakan seakan-akan menggorok leher. Dengan demikian, ia hendak menunjukkan bahwa ia tidak setuju meskipun disembelih sekali pun."Biar pun saya digorok, saya tidak akan melakukan Proklamasi," ujar Bung Karno. Selanjutnya diungkapkan bahwa Bung Hatta setuju dengan sikap Bung Karno. Perlu diketahui B.M.Diah yang bukunya saya tulis adalah juga saksi sejarah. Beliau adalah salah seorang saksi sejarah, satu-satunya seorang wartawan yang hadir ketika Bung Karno-Hatta merumuskan proklamasi pada tanggal 16 Agustus 1945 malam di Rumah Maeda (sekarang menjadi Museum Naskah Perumusan Naskah Proklamasi) di jalan Imam Bonjol no.1 Jakarta. Beliau pula yang menyaksikan, Sayuti Melik mengetik naskah proklamasi setelah ditulis Bung Karno. B.M.Diah berdiri tepat di belakang Sayuti Melik yang sedang mengetik. Jadi untuk sementara saya mengatakan, bahwa rumusan naskah proklamasi itu baru diperbincangkan tanggal 16 Agustus 1945 malam di rumah Maeda, bukannya di Rengasdengklok.Kalau sudah diproklamsikan di Rengasdengklok, mengapa Bung Karno dua kali membacakan Proklamasi. Kalau benar (sekali lagi benar), bukankah di dalam hukum berlaku hal-hal yang baru menafikan hal-hal yang lama ? Jadi yang dipergunakan adalah yang baru? Semoga menjadi bahan masukan. Terimakasih (http://dasmandj.blogspot.com) [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Indonesia Merdeka tapi Dijajah Utang
Beritasatu.com | Selasa, 17 Agustus 2010 Indonesia Merdeka tapi Dijajah Utang http://www.beritasa tu.com/articles/ read/2010/ 8/969/indonesia- merdeka-tapi- dijajah-utang Agus Triyono Utang Indonesia saat ini berjumlah Rp 1.625 triliun dan rezim SBY jadi pengutang terbesar. Meskipun sudah merdeka sejak 1945, Indonesia ternyata masih terbelenggu utang yang besarnya mencapai Rp 1.625 triliun. "Saya kira kemerdekaan kita selama ini hanya di teks Proklamasi. Secara ekonomi kita terjajah," kata Wahyu Susilo, aktivis INFID atau International NGO Forum on Indonesian Development itu, kepada wartawan beritasatu.com. Dengan utang sebesar itu, INFID memperkirakan, setiap bayi Indonesia yang lahir dan selamat harus menanggung utang Rp 7,5 juta. Wahyu membenarkan, utang Rp 1.625 triliun itu merupakan warisan sejak zaman Sukarno. Namun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono merupakan rezim yang jumlah utangnya paling besar. Hanya dalam waktu enam tahun menjabat sebagai presiden, utang yang diperoleh pemerintahan SBY mencapai Rp 300-400 triliun. "Utang itu baru bisa dilunasi 45- 65 tahun mendatang. Itu pun dengan syarat, mulai sekarang Indonesia menghentikan utang dan berusaha mencari sumber pendanaan pembangunan lain selain utang," kata Wahyu. Komisi Diplomat Dia mengungkapkan, salah satu penyebab menumpuknya utang Indonesia adalah kebiasaan para diplomat Indonesia yang rajin mengajukan utang karena mereka mendapat komisi. Padahal pengelolaan utang itu juga tidak efesien. Lima tahun terakhir, besaran penyerapan APBN kita tidak lebih dari 25 Persen. "Sementara utang kita dipakai atau tidak, argo tetep jalan. Kita sudah bayar bunga, fee, cicilan, meskipun utang tidak terpakai," kata Wahyu. "Karena bisnis utang adalah bisnis komisi maka buruknya pengelolaan utang bukan tidak mungkin merupakan kesengajaan untuk menciptakan celah korupsi," kata Wahyu. INFID karena itu meminta Presiden SBY melakukan diplomasi penghapusan utang secara komprehensif karena sebagai negara yang pernah mengalami masa otoritarian, Indonesia memiliki peluang untuk mendapatkan skema penghapusan utang dari utang-utang yang diidentifikasi sebagai utang tak sah [illegitimate debt]. Yang masuk kategori utang itu antara lain penggunaan utang untuk pelanggaran HAM dan utang yang dikorupsi oleh rezim yang otoriter. INFID juga mengusulkan sebuah inisiatif politik penghapusan dan pengurangan utang dalam bentuk audit utang. Inisiatif ini diperlukan untuk mengidentifikasi status utang luar negeri Indonesia masa lalu. Bias Investor Sementara itu, Koalisi Anti Utang menyatakan, berdasarkan hasil Audit BPK 2008 terdapat sejumlah proyek yang didanai utang luar negeri senilai Rp 438,47 triliun yang tidak dapat berjalan optimal karena lemahnya perencanaan, koordinasi, dan monitoring. Akibatnya, pemerintah harus menyediakan biaya commitment fee Rp 2,02 triliun yang diakibatkan keterlambatan program. Beban tambahan Rp 2,02 triliun berupa biaya komitmen dan eskalasi didapat atas audit BPK terhadap 66 perjanjian utang luar negeri senilai Rp 45,29 triliun. Koalisi menilai, argumentasi pemerintah menolak opsi moratorium dan penghapusan utang sangat bias investor. "Sikap pemerintah tersebut sangat merisaukan. Sangat takut jika berhadapan dengan kreditor, tetapi berani mengambil resiko kebijakan yang menyengsarakan rakyat. seperti menaikkan tarif dasar listrik, harga BBM, tarif LPG, tarif tol, dan sebagainya," kata Dani Setiawan dari Koalisi Anti Utang. Koalisi meminta pemerintah mempertimbangkan penghapusan utang, karena Indonesia akan sulit membebaskan dari utang. Jalan menuju negosiasi penghapusan utang menurut Dani, setidaknya membutuhkan tiga syarat. Pertama ada kemauan politik dan komitmen dari pemerintah dan parlemen untuk menjalankan ekonomi kerakyatan. Kedua, keterlibatan masyarakat sipil yang terorganisir dan memiliki komitmen memperjuangan keadilan dan kemandirian ekonomi. Ketuga, dukungan kaum intelektual progresif berideologi kerakyatan dan berpihak pada kepentingan nasional.*** [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] INDONESIA- Negara Terkaya di Dunia
From: GELORA45 Date: Tuesday, August 17, 2010, 11:11 AM Negara Terkaya di Dunia - Banyak sebenarnya yang tidak tahu dimanakah negara terkaya di planet bumi ini, ada yang mengatakan Amerika, ada juga yang mengatakan negera-negara di timur tengah. tidak salah sebenarnya, contohnya amerika. negara super power itu memiliki tingkat kemajuan teknologi yang hanya bisa disaingi segelintir negara, contoh lain lagi adalah negara-negara di timur tengah. rata-rata negara yang tertutup gurun pasir dan cuaca yang menyengat itu mengandung jutaan barrel minyak yang siap untuk diolah. tapi itu semua belum cukup untuk menyamai negara yang satu ini. bahkan Amerika, Negara-negara timur tengah serta Uni Eropa-pun tak mampu menyamainya. dan inilah negara terkaya di planet bumi yang luput dari perhatian warga bumi lainya. warga negara ini pastilah bangga jika mereka tahu. tapi sayangnya mereka tidak sadar "berdiri di atas berlian" langsung saja kita lihat profil negaranya. Negara Terkaya Wooww... Apa yang terjadi? apakah penulis (saya) salah? tapi dengan tegas saya nyatakan bahwa negara itulah sebagai negara terkaya di dunia. tapi bukankah negara itu sedang dalam kondisi terpuruk? hutang dimana-mana, kemiskinan, korupsi yang meraja lela, kondisi moral bangsa yang kian menurun serta masalah-masalah lain yang sedang menyelimuti negara itu. baiklah mari kita urai semuanya satu persatu sehingga kita bisa melihat kekayaan negara ini sesungguhnya. 1. Negara ini punya pertambangan emas terbesar dengan kualitas emas terbaik di dunia. namanya PT Freeport. Apa saja kandungan yang di tambang di Freeport? ketika pertambangan ini dibuka hingga sekarang, pertambangan ini telah mengasilkan 7,3 JUTA ton tembaga dan 724,7 JUTA ton emas. lalu siapa yang mengelola pertambangan ini? bukan negara itu tapi AMERIKA! prosentasenya adalah 1% untuk negara pemilik tanah dan 99% untuk amerika sebagai negara yang memiliki teknologi untuk melakukan pertambangan disana. bahkan ketika emas dan tembaga disana mulai menipis ternyata dibawah lapisan emas dan tembaga tepatnya di kedalaman 400 meter ditemukan kandungan mineral yang harganya 100 kali lebih mahal dari pada emas, ya.. dialah URANIUM! bahan baku pembuatan bahan bakar nuklir itu ditemukan disana. belum jelas jumlah kandungan uranium yang ditemukan disana, tapi kabar terakhir yang beredar menurut para ahli kandungan uranium disana cukup untuk membuat pembangkit listrik Nuklir dengan tenaga yang dapat menerangi seluruh bumi hanya dengan kandungan uranium disana. Freeport banyak berjasa bagi segelintir pejabat negeri ini, para jenderal dan juga para politisi busuk, yang bisa menikmati hidup dengan bergelimang harta dengan memiskinkan bangsa ini. Mereka ini tidak lebih baik daripada seekor lintah! 2. Negara ini punya cadangan gas alam TERBESAR DI DUNIA! tepatnya di Blok Natuna. Berapa kandungan gas di blok natuna? Blok Natuna D Alpha memiliki cadangan gas hingga 202 TRILIUN kaki kubik!! dan masih banyak Blok-Blok penghasil tambang dan minyak seperti Blok Cepu dll. DIKELOLA SIAPA? EXXON MOBIL! dibantu sama Pertamina 3. Negara ini punya Hutan Tropis terbesar di dunia. hutan tropis ini memiliki luas 39.549.447 Hektar, dengan keanekaragaman hayati dan plasmanutfah terlengkap di dunia. letaknya di pulau sumatra, kalimantan dan sulawesi. sebenarnya jika negara ini menginginkan kiamat sangat mudah saja buat mereka. tebang saja semua pohon di hutan itu makan bumi pasti kiamat. karena bumi ini sangat tergantung sekali dengan hutan tropis ini untuk menjaga keseimbangan iklim karena hutan hujan amazon tak cukup kuat untuk menyeimbangkan iklim bumi. dan sekarang mereka sedikit demi sediki telah mengkancurkanya hanya untuk segelintir orang yang punya uang untuk perkebunan dan lapangan Golf. sungguh sangat ironis sekali. 4. Negara ini punya Luatan terluas di dunia. dikelilingi dua samudra, yaitu Pasific dan Hindia hingga tidak heran memiliki jutaan spesies ikan yang tidak dimiliki negara lain. Saking kaya-nya laut negara ini sampai-sampai negara lain pun ikut memanen ikan di lautan negara ini. 5. Negara ini punya jumlah penduduk terbesar ke 4 didunia. dengan jumlah penduduk segitu harusnya banyak orang-orang pintar yang telah dihasilkan negara ini, tapi pemerintah menelantarkan mereka-mereka. sebagai sifat manusia yang ingin bertahan hidup tentu saja mereka ingin di hargai. jalan lainya adalah keluar dari negara ini dan memilih membela negara lain yang bisa menganggap mereka dengan nilai yang pantas. 6. Negara ini memiliki tanah yang sangat subur. karena memiliki banyak gunung berapi yang aktif menjadikan tanah di negara ini sangat subur terlebih lagi negara ini dilintasi garis katulistiwa yang banyak terdapat sinar matahari dan hujan. Jika dibandingkan dengan negara-negara timur tengah yang memiliki minyak yang sangat melimpah negara ini tentu saja jauh lebih kaya
[Forum-Pembaca-KOMPAS] 25,000 Jews live in Iran
25,000 Jews live in Iran By Mike Whitney August 17, 2010 "Information Clearing House" -- 25,000 Jews live in Iran. It's the largest Jewish population in the Middle East outside of Israel. Iranian Jews are not persecuted or abused by the state, in fact, they are protected under Iran's constitution. They are free to practice their religion and to vote in elections. They are not stopped and searched at checkpoints, they are not brutalized by an occupying army, and they are not herded into a densely-populated penal colony (Gaza) where they are deprived of the basic means of survival. Iranian Jews live in dignity and enjoy the benefits of citizenship. Iranian president Mahmoud Ahmadinejad is demonized in the western media. He is called an anti-Semite and the "new Hitler". But if those claims are true, then why did the majority of Iran's Jews vote for Ahmadinejad in recent presidential elections? Could it be that most of what we know about Ahmadinejad is just baseless rumor and propaganda? This excerpt appeared in an article by the BBC: "(Ahmadinejad's) office recently donated money for Tehran's Jewish hospital. It is one of only four Jewish charity hospitals worldwide and is funded with money from the Jewish diaspora - something remarkable in Iran where even local aid organizations have difficulty receiving funds from abroad for fear of being accused of being foreign agents." When did Hitler ever donate money to Jewish hospitals? The Hitler analogy is a desperate attempt to brainwash Americans. It tells us nothing about what Ahmadinejad is really like. The lies about Ahmadinejad are no different than the lies about Saddam Hussein or Hugo Chavez. The US and Israel are trying to create the justification for another war. That's why the media credits Ahmadinejad with saying things that he never really said. He never said that he wanted to "wipe Israel off the map". That's another fiction. Author Jonathan Cook explains what the Iranian president really said: "This myth has been endlessly recycled since a translating error was made of a speech Ahmadinejad delivered nearly two years ago. Farsi experts have verified that the Iranian president, far from threatening to destroy Israel, was quoting from an earlier speech by the late Ayatollah Khomeini in which he reassured supporters of the Palestinians that "the Zionist regime in Jerusalem" would "vanish from the page of time." He was not threatening to exterminate Jews or even Israel. He was comparing Israel's occupation of the Palestinians with other illegitimate systems of rule whose time had passed, including the Shahs who once ruled Iran, apartheid South Africa and the Soviet empire. Nonetheless, this erroneous translation has survived and prospered because Israel and its supporters have exploited it for their own crude propaganda purposes." ("Israel's Jewish problem in Tehran", Jonathan Cook, The Electronic Intifada) Ahmadinejad poses no threat to Israel or the United States. Like everyone else in the Middle East, he j
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ada apa dg KOMPAS dan Kebijakan Daging Sapi?
Sudah merupakan hal yang otomatis jika pengusaha-pengusaha berusaha untuk memperlebar marjin keuntungan. Akibatnya yang buruk adalah rakyat bisa dikorbankan sehingga harga barang melejit atau pengangguran meraja lela. Namun kemudian apakah hal itu BISA dijaga agar tidak terjadi? Bisa iya dan bisa tidak! Tergantung bagaimana para pengelola negara merasakan itu bagian dari tanggung-jawabnya...! From: Haryo To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Mon, August 16, 2010 9:33:06 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ada apa dg KOMPAS dan Kebijakan Daging Sapi? Topik SANGAT BAGUS dan PAS SEKALI untuk dibahas di FPK ini - salut buat bung KUMARA. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "helwin" wrote: > > Saya sependapat dengan yang diutarakan sdr. Kukuh Kumara dibawah ini. Sebagai pembaca setia Kompas saya selalu berharap agar Kompas senantiasa menjadi media yg kritis terhadap pemerintahan. Tetapi dalam hal ini saya merasa Kompas terlalu bernafsu utk "menjelekkan" pemerintah dengan lebih mementingkan utk memuat komentar sebuah asosiasi importir di halaman 1 , yg jelas akan mengutamakan kelanggengan usaha anggotanya, ketimbang keterangan dari wakil resmi pemerinyah yg seyogyanya lebih mementingkan kepentingan bangsa secara keseluruhan. > Terus terang saya justru khawatir bahwa "policy" pemberitaan Kompas bagai pendulum yg sedang berayun terlalu jauh ke sisi yg lain. > Hal yang masih membuat saya tenang dan saya rasakan masih tetap sebagai "Kompas" adalah tulisan2 dalam Tajuk Rencana yg tetap kokoh memegang prinsip. > > Salam, > Helwin
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Peringkat IPM Indonesia Satu Tingkat di Bawah Palestina
From: adeha...@yahoo.com Date: Tuesday, August 17, 2010, 1:51 AM Peringkat IPM Indonesia Satu Tingkat di Bawah Palestina Selasa, 17 Agustus 2010 01:32 WIB Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Rahadi Zakaria, mengungkapkan kekurangsetujuannya atas pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai keberhasilan Indonesia menekan angka kemiskinan.. "Buktinya, menurut ukuran UNDP, peringkat IPM Indonesia di urutan 111 dengan indeks 0,734, atau masih di bawah satu tingkat bangsa Palestina yang berada di posisi 110 dengan indeks 0,737. Dan jauh di bawah Malayisa yang berada di peringkat 66 dengan indeks 0,829," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Senin malam. Ia mengatakan itu, menanggapi Pidato Kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sehubungan Perayaan Hari Proklamasi Kemerdekaan ke-65 RI, dan Pidato Pengantar Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (RAPBN) 2011, Senin siang. "Data UNDP yang dipakai fraksi kami tersebut sekaligus sesungguhnya mengoreksi pernyataan tentang telah berkurangnya angka kemiskinan kita akibat pertumbuhan ekonomi. Jadi, sebenarnya tidak ada kaitannya itu dengan angka kemiskinan dan capaian IPM," katanya. Artinya, demikian Rahadi Zakaria, angka kemiskinan dalam kenyataannya belum teratasi. "Yang terjadi adalah sebaliknya. Ini parameternya jelas kan. IPM kita itu masih belum menggembirakan. Artinya daya beli, tingkat kesehatan dan akses pendidikan yang merupakan komponen IP dalam psosi yang menyedihkan," ungkapnya. Tugas Pemerintah Karena itu, menurut Rahadi Zakaria, tugas Pemerintah sekarang, ialah, menekan kemiskinan melalui program-program pro rakyat sebenar-benarnya, bukan skim-skim yang hanya dinikmati oleh bukan rakyat kecil sesungguhnya. "Ini kan yang terjadi sekarang. Lalu keluar `statement` Pemerintah telah berhasil menekan kemiskinan (karena banyaknya program skim itu), dan itu semua akhirnya telah terkoreksi dengan data yang ada dari UNDP ini," katanya. IPM, menurutnya, memang sangat mencakup, karena ada indikator daya beli masyarakat, tingkat kesehatan dan pendidikan. "Peringkat Indonesia sejak 2007 relatif konstan. Lihat saja datanya dari UNDP. Tahun 2007 peringkat 111 dari 182 Negara, Filipina ketika itu pada posisi 105. Lalu tahun 2008, Indonesia bisa naik ke 107, tetapi Filipina melonjak lebih jauh pad angka 90. Nanti pada 2009 barusan, kita turun peringkat lagi ke 111, sementara Filipina kembali ke asalnya juga, 105," ungkapnya. Lalu tahun ini, demikian Rahadi Zakaria, Indonesia berada satu peringkat di bawah Palestina. "Kita tetap pada posisi 111, sedangkan Palestina di peringkat 110.Ini data tambahan sebagai pembanding betapa angka kemiskinan sesungguhnya masih belum dapat ditekan," katanya. Sasaran RAPBN Namun Rahadi Zakaria atasnama fraksinya juga memberi apresiasi atas ditetapkannya 10 sasaran RAPBN 2011, yang diharapkan bisa membantu menaikkan peringkat IPM kita. "Jika ada yang bertanya, mungkinkah kita bisa menaikkan IPM. Jawabnya, kita bisa kok. Itu tadi, asal sasaran RAPBN kita diarahkan ke sektor-sektor pendukung IPM (peningkatan daya beli, pemberdayaan kesehatan masyarakat dan pendidikan)," katanya lagi. Hal ini, menurutnya, telah dilakukan beberapa negara tetangga seperti Filipina, Malaysia, Thailand juga Singapura. "Kini kita lihat, Singapura berada pada peringkat 23 dengan indeks 0,920, kemudian Malaysia di peringkat 66 (0,829), Thailand peringkat 87 (0,783) sedangkan Filipina di 105 (0,751)," ujar Rahadi Zakaria. (M036/K004) [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] PDI-P: Kenaikan Gaji Hanya Pencitraan
Sama saja dengan BLT sebelum pemilu dan pilpres yang lalu. Tidak menyelesaikan permasalahan yang lebih menyeluruh! PDI-P: Kenaikan Gaji Hanya Pencitraan Senin, 16 Agustus 2010 | 17:59 WIB KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka peringatan HUT ke-65 RI pada Sidang Bersama DPR dan DPD di Gedung DPR, Jakarta, Senin (16/8/2010). JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Oli Dondo Kambey, yang juga Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI, mengatakan, keputusan pemerintah menaikkan gaji pokok pegawai negeri sipil/TNI/Polri dan pensiun pokok sebesar rata-rata sebesar 10 persen hanya sekadar politik pencitraan SBY. "Tahun depan, inflasi tahun 2011 naik 7 persen. Lalu, tarif dasar listrik naik 8 persen. Jadi, kenaikan gaji hanya lipstik, politik pencitraan," ujar Oli kepada para wartawan di Ruang Fraksi PDI-P DPR RI, Jakarta, Senin (16/8/2010). Selain menaikkan gaji, kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pemerintah juga tetap memberikan gaji dan pensiun bulan ke-13 bagi PNS/TNI/Polri dan pensiunan. "Melalui kebijakan ini, penghasilan PNS dengan pangkat terendah meningkat dari Rp 1.895.700 menjadi sekitar Rp 2.000.000. Khusus bagi guru dengan pangkat terendah, pendapatannya meningkat dari Rp 2.496.100 menjadi Rp 2.654.000," kata Presiden. Sementara itu, bagi anggota TNI/Polri dengan pangkat terendah, penghasilannya meningkat dari Rp 2.505.200 menjadi Rp 2.625.000. Perbaikan pendapatan, kata Presiden, dimaksudkan agar guru dapat melaksanakan tanggung jawabnya sebagai pendidik generasi mendatang. Penulis: Hindra Liauw | Editor: Tri Wahono Dibaca : 1428 [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pelacur Atau Dituduh Pelacur??
Membaca sinopsis film “Atas Nama” yang akan diputar oleh Komnas Perempuan 18 Agustus 2010 di Gedung Usmar Ismail. Lebih kurang sinopsis filmnya adalah menggambarkan persoalan terkini yang dihadapi Indonesia dalam memastikan setiap warga negara dapat menikmati hak-hak konstitusional. Persoalan diangkat dari pengalaman perempuan; perempuan korban salah tangkap dalam pelaksanaan Perda Tangerang No. 8/2005 tentang pelacuran, perempuan Aceh berhadapan dengan kebijakan daerah tentang aturan busana dan perempuan Ahmadiyah yang terusir dari tempat tinggalnya. Melalui pengalaman-pengalaman tersebut, film “ATAS NAMA” mengajak pemirsa untuk berefleksi tentang arah dan kerja bersama yang mungkin dilakukan demi menggapai cita-cita Indonesia, yaitu mencerdaskan, menyejahterakan dan melindungi segenap bangsa Indonesia tanpa kecuali. Dari ulasan itu, walau saya belum melihat film itu, tapi lagi-lagi saya agak "bosen/kecewa" kalau selalu "pelacur" jadi kambing hitam untuk menjelaskan bahwa saya/dia adalah perempuan "baik-baik". Selalu yg diberikan contoh adalah perempuan yang dituduh "pelacur" menjadi korban salah tangkap. Pertanyaan saya adalah kalau benar-benar yang ditangkap adalah perempuan "pelacur", terus bagaimana? Faktanya "pelacur" memang jadi sasaran Perda itu dan tiap hari mereka ditangkap,dilecehkan,dihujat dan diperas uangnya. Sayangnya penderitaan yang mereka (baca:pelacur) alami jarang sekali terungkap ke publik. Saya tidak tahu kenapa kita masih terkesan malu-malu untuk mengungkap kekerasan yang dialami oleh “pelacur” itu? Walau sudah ada beberapa film yang mengangkat itu. Apakah kemudian rasa empaty dan kepedulian kita menjadi berkurang? Karena dia memang benar-benar pelacur? Saya tahu ini mungkin strategi advokasi yang dilakukan oleh banyak aktivis khususnya Komnas Perempuan. Tapi kadang saya agak "bete" juga kalau terus-terus begini. Karena tanpa disadari situasi ini semakin menunjukkan bahwa “pelacur” itu buruk sekali dan selalu dikambing hitamkan dalam segala hal. Saya menggunakan kata pelacur dalam tanda kutip karena profesi ini masih belum jelas disebut dengan kata Pelacur, Pedila, Pekerja Sex, Pekerja Sex Komersil atau Perek? Sekali lagi tanpa mengurangi rasa hormat dan dukungan saya terhadap Komnas Perempuan yang sudah membuat film "Atas Nama" ini. Lebih dan kurang saya minta maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan. Memang agak sulit saya komentar terlalu jauh karena belum melihat filmnya, ini berdasarkan sinopsis dan pengalaman selama ini saja. Salam Hartoyo Sekretaris Umum Ourvoice Telp : 021-92138925 http://ourvoice.or.id http://forum.ourvoice.or.id [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Tak Kenal BUNG KARNO, Maka -Tak Kenal INDONESIA
IBRAHIM ISA - Selasa, 17 Agustus 2010 Tak Kenal BUNG KARNO, Maka -Tak Kenal INDONESIA * Menulis sebuah `p r o f i l` tentang Bung Karno Seorang negarawan, `statesman' dan `nation builder', pembangun bangsa terbesar, dalam dua-tiga halaman saja, adalah sangat-sangat tidak mudah. Hasilnya pasti tidak seperti apa yang diharapkan. Keterbatasan ruangan dalam penerbitan "Informasi", sebuah berkala terbitan "Perhimpunan Persaudaraan", untuk menuliskan sebuah profil yang agak lengkap, merupakan realitas yang wajar dan bisa difahami. Kalaulah kita buka computer, menjenguk sebentar ke website `Google.com', ketik nama SOEKARNO, di situ bisa dibaca, sedikitnya terdapat 1.750.000 bahan tertulis, termasuk beberapa audio, youtube, Facebook, dan video, yang bersangkutan dengan nama SUKARNO. Demikianlah terkenalnya nama Sukarno di dunia informatika mancanegara. Dalam rangka, menyambut dan memperingati Ultah Ke-65 Hari Kemerdekaan Nasional Indonesia, 17 Agustus 1945, memang dimaksudkan di sini, hendak menulis `PROFIL' tentang Bung Kanro. Betapapun sulitnya. Karena begitu banyak segi dan ragam sosok dan tokoh yang bernama S u k a r n o . Kata `Profil' Menurut Kamus Oxford adalah sebuah gambaran, `silhoutte', `potret yang diilihat dari sisi'. Jadi profil itu adalah suatu gambar seseorang yang dilihat dari s a t u sisi saja. Kamus Besar Bahasa Indonesia, mengartikan `profil' itu sebagai `s k e t s a biografis`. SUKARNO adalah seorang manusia biasa. Dengan segala keunggulan dan kekurangannya. Benar! Sukarno adalah manusia biasa. Tetapi, sekaligus, SUKARNO, adalah manusia LUAR BIASA. Beliau orang besar. Sosok seperti beliau itu langka sekali dalam sejarah Indonesia. Yang menjadikan Bung Karno langka a.l adalah, bahwa sejak masa mudanya beliau telah memilih jalan hidup perjuangan demi kemerdekaan bangsa dan tanah air. Pemuda Sukarno tidak memilih hidup tenang dan énak sebagai insinyur bangunan dengan penghasilan lumayan. Malah akan bisa hidup sebagai `lapisan atas' di zaman kolonial Hindia Belanda. Tetapi Sukarno memilih jalan yang sulit dan menderita. Masuk-keluar penjara. Kemudian jadi orang buangan. Ya, itulah Sukarno yang sejak muda telah memilih jalan hidup sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia. Demi cita-cita mulya yang diyakininya. Jalan hidup ini dipertahanknnya dengan konsisten, sampai akhir hidup beliau dalam tahanan rezim Orba di bawah Jendral Suharto. Bung Karno lain dari Jendral Suharto. Yang jauh sebelum meninggalkan dunia yang fana ini, Suharto, selain mengumpulkan kekayaan bagi diri dan keluarganya melalui korupsi besar-besaran, ia telah menyiapkan `kuburan keluarga'. Sebuah lokasi menyolok, di sebuah gunung dengan bangunan mewah lengkap dengan pengawalan. Kuburan semegah ini tak ada bandingnya di Indonesia. Namun, Bung Karno, setelah meniggal dunia dalam tahanan militer, atas keputusan Jendral Suharto, jenazahnya diangkut jauh dari pusat kehidupn politik negara, yaitu ke Blitar untuk dimakamkan di situ. Semua tahu hal ini diluar keingian dan wasiat Bung Karno. Secara terbuka Bung Karno telah menyampaikan, bahwa beliau ingin dikubur di sebuah lokasi sederhana di Bogor dengan tulisan di batu nisan: BUNG KARNO, PENYAMBUNG LIDAH RAKYAT. Memang Suharto tidak tanggung tanggung dalam tindakannya mengucilkan, mengasingkan dan menghancurkan nama Sukarno. Tetapi lihat, apa yang terjadi! Adalah massa rakyat sendiri yang bersikap. Dewasa ini kota Blitar tempat peristirahatan terakhir Bung Karno, telah menjadi salah satu `tugu nasional' penting. Massa pengunjung memperlakukan kuburan Bung Karno, seperti kuburan wali-wali. Bahkan lebih dari itu. Hingga detik ini, sudah ratusan ribu, bahkan mungkin sudah jutaan pencinta Bung Karno yang berdatangan dari pelbagai penjuru tanah air, pergi ber-ZIARAH ke MAKAM BUNG KARNO. Untuk menyatakan kecintaan, penghormatan dan kesetiaan mereka pada Bung Karno. Dan hal ini akan berlangsung terus. Lebih-lebih dalam situasi bangsa dan tanah air dewasa ini mendambakan dan membutuhkan seorang pemimpin dan penyuluh bangsa sekaliber BUNG KARNO. Bagi setiap orang Indonesia yang mengenal sejarah perjuangan bangsa, nama penulis kenamaan Belanda, Multatuli, alias Douwes Dekker, tidaklah asing lagi. Melalui bukunya `MAX HAVELAAR', sudah pada abad ke-19. Multatuli dengan terang-terangan, tegas dan tajam menggugat kolonialisme Belanda dan feodalisme di Banten, yang menjadi sekutu dan pijakan kekuasaan kolonialisme di Hindia Belanda. Kita juga mengenal nama-nama Belanda lainnya, yang simpati dengan bangsa Indonesia. Seperti antara lain Prof Dr W.F. Wertheim, Dr Bob Hering, Piet van Staveren, Poncke Princen, dan banyak lainnya yang memiliki hati nurani. Mereka-mereka itu tak sudi melihatberlangsungnya pemerasan dan penindasan oleh kolonialisme Belanda atas bangsa Indonesia. Mereka menyatakan protes terhadap politik pemerintahnya yang menjajah Indonesia dan dengan tulus memberikan dukungan
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Merasa dijajah SBY dari sisi informasi
Buku SBY, istri, anak, dibagikan pada acara Peringatan Hari Kemerdekaan. Kok saya merasa terlalu banyak mendapat informasi mengenai SBY dan kehebatannya, istri SBY dan kehebatannya, serta anak SBY dan kehebatan mereka. Pada Hari Kemerdekaan ini, ada refleksi yang bisa jadi keliru. Kok pada Hari Kemerdekaan ini saya merasa dijajah oleh SBY dari sisi informasi. Terlalu banyak yang dicurahkan dan dari sisi momen, waktu, tempat, kayaknya informasi yang sudah membanjir itu dianggap sangat penting dan sepertinya harus diketahui. Ada perasaan dilecehkan, malah dijajah dari sisi informasi. salam [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah
Kalau masih percaya, laporkan polisi saja, kan ada tuh surat si Jon --- On Mon, 8/16/10, Cepi Al Hakim wrote: From: Cepi Al Hakim Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, August 16, 2010, 11:14 AM Astadfirullah...saya ikut prihatin dg cara-cara tersebut memaksakan kehendak dan memakai kekerasan. saya juga pernah alami hal tersebut, sering di teroro oleh debt kolektor, karena tidak merasa punya salah saya minta ketemu langsung dg orangnya nanti bisa di selesaikan akhirnya kita bertemu, eh beraninya aja di telp teriak-teriak...pas ketemu nggak ada seremnya meskipun mereka dari (maaf : papua, maluku dan timor), akhirnya kita selesaikan dan mereka paling saya kasih ongkos bensin aja. kalo mereka ngancam saya ancam lagi, dan kalo dia bilang dari bank tidak ada dalam aturan Bank Indonesia tentang Debt Collector, bicara hukum mereka ngeper juga, asal memang kita tidak salah...lanjut maaang !!! salam hangat, From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of marcel aditya Sent: 14 Agustus 2010 21:05 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah Selamat Malem Saya tinggal di tempat tinggal saya yang sekarang sejak bulan desember 2009. Sering sekali bank Standard Chartered Bank(setelah ini saya sebut SCB) dan HSBC telpon untuk cari orang yang namanya Novana Effendie. Tiap kali saya angkat saya bilang kalo saya ga kenal dengan bapak novana effendie, dan saya juga mempersilahkan pihak bank dateng ke rumah saya kalo memang ga percaya. Kalo menurut info dr hansip sekitar rumah saya, bapak novana itu adalah yang ngontrak rumah disini sebelumnya dan sudah pindah 1,5 - 2tahun yang lalu. Sampe puncaknya tanggal 22 juni 2010, ada debt collector dari bank (jujur saya udah ga sempet tanya dari bank yang mana karena kadang2 debt collector cuma menyebutkan bank) telpon saya dan menanyakan soal bapak novana effendie. Sekali lagi saya bilang kalo saya ga kenal, tapi si debt collector ga percaya dan bentak2 sambil memaksa saya untuk ngaku kemana bapak novana pindah. Yah tentu saja saya ngotot ga tau, karena memang saya ga kenal dengan pak novana effendie. Lah wong ga kenal suruh kasih tau kemana dia pindah kan aneh. Karena saya udah emosi diteror terus, akhirnya saya dengan kesel nanya balik "Pak tolong kasih tau saya harus gimana yah supaya percaya kalo saya ga ada hubungannya dengan pak Novana effendie"? Setelah itu si debt collector malah mengancam saya dengan bentakan "EH ANJ*NG (maaf tapi memang itu yang disebutkan oleh debt collector tsb) JANGAN MACEM-MACEM LU YAH. JANGAN SAMPE GUE PENGGAL PALA LU". Sehabis mengancam saya telponnya langsung ditutup oleh dia. Karena saya udah terlalu emosi setelah kejadian itu langsung saya menyempatkan diri untuk mampir ke standard chartered cabang kebon jeruk dan diterima oleh cust. service (mbak Widiawati) dengan no laporan ref. 10.228204. Mbak widiawati membantu saya membuatkan laporan dan menelpon call leader bagian collection yang bernama pak Rizal untuk menjelaskan duduk perkaranya. Sehabis itu saya juga ke bank HSBC cabang Puri Kencana dan bertemu dengan cust service yang bernama Rara. Saya juga dibuatkan laporan yang pada intinya bahwa saya tidak ada hubungannya dengan bapak novana effendie.Itupun setelah saya setengah mengamuk, tadinya cuma dibilang ga bisa bantu apa2. Setelah itu saya pikir masalah sudah selesai dan saya bisa pulang dengan tenang tanpa gangguan dan ancaman lagi dari SCB dan HSBC. Tapi ternyata saya salah. Teror dari bank SCB & HSBC belom berakhir. Tanggal 26 july 2010 saya masih diteror terus oleh bank SCB dan HSBC. Masih dengan cara yang sama yaitu dibentak2. Semenjak tanggal 22 juni 2010 s/d 26 juli 2010 pun beberapa kali saya menerima telpon dari pihak SCB dan HSBC, namun saya tetep mencoba bersabar dan menjelaskan masalahnya. Tapi kesabaran orang ada batasnya, dan hari ini (14 agustus 2010) saya didatengin debt collector dari HSBC yang bernama Jon. Karena saya ga dirumah akhirnya saya cuma bicara lewat telpon dengan bapak Jon melalui handphone pembantu rumah tangga saya. Saya berusaha menjelaskan lagi dengan baik2 bahwa saya sudah pernah ke HSBC cabang puri kencana dan saya sudah menjelaskan mengenai masalah ini. Akhirnya saya tanya gimana caranya supaya saya ga diganggu lagi, dia bilang dia akan meninggalkan no telpon bank yang bisa dihubungi. Saya bilang oke pak, makasih. Akan tetapi ketika saya sampai dirumah ternyata ada surat "cinta" dari pak jon yang berisi: -- Kepada orang penipu : Novana Eff Mizasukma Hall : Penagihan K-Card Master HSBC NO card : ---(sengaja saya samarkan) Balance : Rp. 26.891.000,- Kami minta jangan buat kami cape ke 5 kali. Segera
[Forum-Pembaca-KOMPAS] RE: Kesenjangan Pendapatan Makin Melebar
Dear Pembeca milis Ybb Sekedar merenung dihari HUT RI Yng ke 65: Rasanya sejak dulu, dari presiden 1 sampai SBY, semua orang mengeluh lho. Kebetulan saya mengalami bagaimana sepak terjang semua presiden RI. Yang memuji biasanya yang ada disekitarnya saja kok. Jadi menurut saya , semua presiden kita semua bisa buruk dan juga semua baik. Tergantung yang nulis saja kok. Tapi yang Jelas SBY dipilih oleh mayoritas Indonesia. Karena SBY adalah yangyterbaik dari calon yang lain saat itu. Ini Fakta Sekarang pertanyaanya...Apakah sih parameter Pemimpin Bangsa/Presiden Yang baik?Apakah pembaca menilai dengan parameter dan tolok ukur yang yang sama Untuk para pemimpin kita? Saya coba ajukan paremeter dibawah ini, yang saya tulis untuk memeperingati HUT RI ke 62 3 tahun lalu semoga masih relevan. http://jakarta45.wordpress.com/2009/06/19/apa-parameter-pemimpin-indones ia-yang-baik/ Selamat memperingati HUT RI yang ke 65. Sekali Merdeka, tetap Merdeka. Ridwan Fakih From: On Behalf Of Alex Simanjuntak ] Kesenjangan Pendapatan Makin Melebar Tak pelak lagi "quite revolution" yang dibanggakan oleh No 1 nyatanya terus berbuah kesenjangan sosial-ekonomis yang makin melebar. Memang rakyat masih terus diam-diam menerima saja nasib kemiskinan dan keterbelakangan. Namun apapun selalu ada batasnya. Sanjung puji dari luar negeri sangat terkait dengan kepentingan ekonomi dan bisnis global yang menelikung wong cilik. [ Minggu, 15 Agustus 2010 ] Kesenjangan Pendapatan Makin Melebar SBY dikenal sebagai jago diplomasi. Di level internasional, pemimpin negara lain begitu menghargainya. Dia termasuk salah seorang tokoh G-20 yang sangat dihormati. Bahkan, namanya sempat menjadi salah satu unggulan peraih Nobel Perdamaian 2006. Kesuksesan menciptakan perdamaian di Aceh mengangkat namanya. Nobel Perdamaian itu akhirnya jatuh ke tangan Muhammad Yunus, ekonom asal Bangladesh. Di bidang penegakan hukum dan kebebasan pers, SBY juga cukup populer. Dia tidak menghalangi ketika besannya, Aulia Pohan, digiring ke penjara. Tapi, Cides justru mengapresiasi SBY di bidang ekomomi. Buktinya, lembaga tersebut mengusulkan SBY sebagai Bapak Kesejahteraan. Namun, di mata Indef (Institute for Development of Economics and Finance Indonesia), masih ada pertanyaan besar bila gelar Bapak Kesejahteraan diberikan kepada SBY. ''Kalau legasi kesejahteraan diukur pada pendapatan penduduk, tidak ada justifikasinya,'' kata Direktur Eksekutif Indef Ahmad Erani Yustika saat dihubungi kemarin (14/8). Menurut Erani, ada dua aspek untuk mengukur tingkat kesejahteraan publik. Jika diukur dalam pendapatan per kapita, terdapat sisi positif dari pemerintahan SBY. Sejak pemerintahannya pada 2004, pendapatan per kapita penduduk di Indonesia naik secara bertahap. Namun, itu bukan merupakan prestasi SBY saja. ''Di masa presiden selain Pak SBY juga ada kenaikan (pendapatan per kapita),'' kata Erani. Nah, jika diukur pada faktor kesenjangan pendapatan, kelemahan pemerintahan SBY terlihat. Berdasar Gini Ratio (ukuran ketimpangan pendapatan, Red), angka kesenjangan pendapatan penduduk pada pemerintahan SBY adalah 0,37. Padahal, kesenjangan pendapatan pada 2004 lalu adalah 0,34. ''Ini menunjukkan bahwa ketimpangan pendapatan bertambah,'' jelas dosen Universitas Brawijaya itu. Perlu diketahui, data Gini Ratio diukur pada angka 0 hingga 1. Jika Gini Ratio mendekati angka 0, kesenjangan pendapatan penduduk semakin kecil. Sebaliknya, jika angkanya mendekati 1, jurang pendapatan itu semakin besar. ''Meski hanya nol koma, angka ini signifikan,'' tegas Erani. Dia memperkirakan, hanya ada sekitar 20 persen penduduk di Indonesia yang saat ini benar-benar menikmati kesejahteraan. (bay/pri/c3/tof) [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Anak2 yg kegemukan
15% anak2 remaja di Amerika atau 1 dari 3 anak di Amerika kegemukan, mereka kurang gerak dan pola makan (junk/fast food) dan hidup (kurang gerak - kebanyakan main PS dan jadi Potatoe Coach) yg tidak sehat. Musim panas ini Michelle Obama mengundang atlet2 ternama dan anak2 ke Gedung Putih untuk memerangi kegemukan melalui gerakan "Let's Move". Tanpa kita sadari gejala inipun sepertinya muncul di Indonesia. Entah berapa persentasinya, namun dgn mudah kita saksikan mulai munculnya gejala anak2 yg kegemukan. Ironisnya pada saat yg bersamaan kita juga dapati anak2 yg mengalami gizi buruk, busung lapar dan berbagai jenis penyakit lainnya. Di kompleks2 perumahan di kota2 besar kita sering saksikan talita dan batita makan di meja makan terpanjang dan terbesar - jalanan kompleks - disuapin oleh para pengasuhnya aka "baby sitter", yg lebih sibuk ber-hp atau ber-sms-ria ketimbang mengurus anak yg mereka asuh. Trend ini juga bisa kita saksikan di mal-mal. Keseharian anak2 ini bagaikan sepenuhnya ada ditangan "baby sitter" karena kedua orang tua mereka adalah "ExMud" yg supersibuk. Jangan keliru bahwa mereka tdk memperhatikan perkembangan anak2 mereka. Berbagai kegiatan mereka siapkan dari "pre-school", les musik atau olah raga dlsb, dari pagi sampai petang kalau perlu. Tidak salah kalau Goenawan Mohamad menganggap "Hampir tiap hari kita menyaksikan anak-anak yg dihilangkan. Orang2 dewasa telah menguasai mereka. Dilayar televisi, mereka dibikin menyanyi seperti biduan komersial menyanyi, berkhotbah seperti para kiai berkhotbah, bersaing seperti para pecundang dewasa bersaing." Inikah generasi yg sedang kita siapkan untuk mengurus dan mewarisi bangsa dan negara kita menghadapi persaingan global? Dan juga mengentaskan kita dari banyak persoalan saat ini? Salam Kukuh Kumara Powered by Telkomsel BlackBerry® ============= Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pembiaran Negara (Indonesia ini mau dibawa ke mana?)
hari ini Indonesia adalah hari kemerdekaan, namum sejatinya kita masih belum benar-benar merdeka. cita-cita bangsa yang termaktub dalam Undang-undang dasar 1945 masih belum terealisasi. masih banyak noda-noda ketidak adilan di bangsa ini. jika mengkaji hal tersebut terjadi karena kekeliruan yang dibiarkan berlarut-larut sehingga menjadi bukan hanya menjadi kekeliruan indvidual tetapi sudah menjadi kekeliruan secara kolektif. ini sungguh ironis sekali untuk negara seagung Indonesia. bagi saya secara pribadi Indonesia harus kembali kepada ideologi pancasila, dan setia padanya karena hanya dengan itu semua kepentingan termaktub dan kita memiliki arahan yang jelas untuk keluar dari kekeliruan kolektif ini. selamt ulang tahun negeriku, kami mencintaimu. --- On Mon, 8/16/10, lanogan ginting wrote: From: lanogan ginting Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pembiaran Negara (Indonesia ini mau dibawa ke mana?) To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, August 16, 2010, 11:34 AM Mau tanya, ada ngga siy President negara lain yang suka cengeng mengeluh curhat kepada rakyatnya? Cengeng koq bisa jadi jenderal ya...untung tidak lagi perang, kalau lagi perang dan ketangkep musuh, jangan2 semua informasi markasnya bisa dikasi tahu karena takut diancam musuh. Cengegng siy... --- On Fri, 8/13/10, Satrio Arismunandar wrote: From: Satrio Arismunandar Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pembiaran Negara (Indonesia ini mau dibawa ke mana?) Pembiaran Negara Jumat, 13 Agustus 2010 | 1:59 WIB  Editorial Di negeri ini, berbagai persoalan rakyat sepertinya tak kunjung selesai: kenaikan harga-harga kebutuhan pokok, kekerasan yang terus merebak, gangguan terhadap kebebasan berkeyakinan, kemiskinan. Pemberitaan mengenai penderitaan rakyat di seluruh pelosok negeri hadir dihadapan kita, silih berganti. Situasi ini sangat kontras dengan syarat-syarat kemajuan yang kita punyai, misalnya sumber daya alam, gotong royong, dan lain sebagainya. Krisis multidimensi adalah kata yang tepat untuk melukiskan keadaan negara saat ini. Dan kita sedang memasuki suatu fase yang disebut ‘nation and character destruction’. Sementara itu, tidak terasa, bahwa republik ini akan berusia 65 tahun sejak diproklamirkan pad tanggal 17 agustus 1945. Dibandingkan dengan cita-cita proklamasi, situasi sekarang ini sudah sangat jauh bertolak belakang. Dalam pembukaan UUD 1945 jelas-jelas disebutkan tujuan dan arah negara ini dibentuk, yaitu untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Namun, setelah berpuluh-puluh tahun hidup berbangsa dan bernegara, negara tidak lagi melindungi tumpah darah Indonesia. Negara-negara benar-benar absen dalam kehidupan real rakyat sehari-hari; golongan minoritas ditindas, TKI/TKW disiksa di luar negeri, rakyat dirampas tanahnya, buruh menuntut kesejahteraan, dan lain sebagainya. Apakah itu tujuan dari negara hasil proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945? Bagaimana kita bisa menamakan seorang anak yang katanya sudah dewasa, kalau kenyataannya dia masih disuap oleh ibunya. Begitu pula dengan sebuah bangsa yang dikatakan merdeka, namun sebagaian besar rakyatnya masih terjajah secara fisik dan fikirannya. Negara hasil proklamasi 17 Agustus 1945 sedang berusaha dilikuidasi oleh neo-kolonialisme, yang dibantu oleh agen-agen politik dan ekonominya di dalam negeri. Pemerintah kita, meskipun dipilih secara rutin melalui pemilu oleh rakyat, namun mereka tidak pernah bekerja untuk kepentingan nasional dan seluruh rakyat; sebaliknya, pemerintah kita justru memilih bekerjasama dengan kepentingan kapitalisme global. Akibatnya, kendatipun kita disebut negara merdeka, namun kebijakan ekonomi dan politik kita dikendalikan dari luar. Sudah begitu, semua produk kebijakan politik pemerintah ini tidak pernah melindungi dan mensejahterakan rakyat, malah mendorong eksploitasi dan penindasan yang tiada taranya; UU nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal, UU nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, UU nomor 22 tahun 2001 mengenai Migas, dan masih banyak lagi. Dapat disimpulkan, bahwa kita sedang mengalami “kevakuman� kepemimpinan nasional, tidak ada pemerintah yang benar-benar bisa memerintah. Tokoh legenda kuno Jepang, Toyotomi Hideyoshi, pernah berkata; “jadilah seorang pemimpin, bukan atasan�. Menurutnya, seorang pemimpin harus berani memasuki masalah, mengambil langkah, dan memutuskan sebuah solusi. Jangalah seorang pemimpin melakukan pembiaran, melakukan curhat, dan hobby menyampaikan perkataan yang tidak jujur kepada rakyat. Presiden SBY kurang memahami
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Bung Karno Mandi Air Kencing di Pesawat (Fakta seputar Proklamasi RI)
Bung Karno Mandi Air Kencing di Pesawat Jun 24, '07 12:55 PM for everyone http://dpyoedha.multiply.com/journal/item/56 Bung Karno Mandi Air Kencing di Pesawat, Fakta seputar PROKLAMASI KEMERDEKAANoleh Iwan Satyanegara: Selasa, 12 Agustus 2003M 13 Jumadil Akhir 1424Hhttp://yulian.firdaus.or.id/2003/08/12/fakta-seputar-proklamasi/ Mungkinkah Revolusi Kemerdekaan Indonesia disebut sebagai revolusi dari kamar tidur? Coba simak ceritanya.+++ Pada 17 Agustus 1945 pukul 08.00, ternyata Bung Karno masih tidur nyenyak di kamarnya, di Jalan Pegangsaan Timur 56, Cikini. Dia terkena gejala malaria tertiana. Suhu badannya tinggi dan sangat lelah setelah begadang bersama para sahabatnya menyusun konsep naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda. Pating greges, keluh Bung Karno setelah dibangunkan de Soeharto, dokter kesayangannya. Kemudian darahnya dialiri chinineurethan intramusculair dan menenggak pil brom chinine. Lalu ia tidur lagi. Pukul 09.00, Bung Karno terbangun. Berpakaian rapi putih-putih dan menemui sahabatnya, Bung Hatta. Tepat pukul 10.00, keduanya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari serambi rumah. "Demikianlah Saudara-saudara ! Kita sekalian telah merdeka !", ujar Bung Karno di hadapan segelintir patriot-patriot sejati. Mereka lalu menyanyikan lagu kebangsaan sambil mengibarkan bendera pusaka Merah Putih. Setelah upacara yang singkat itu, Bung Karno kembali ke kamar tidurnya. masih meriang. Tapi sebuah revolusi telah dimulai... Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ternyata berlangsung tanpa protokol, tak ada korps musik, tak ada konduktor dan tak ada pancaragam. Tiang bendera pun dibuat dari batang bambu secara kasar, serta ditanam hanya beberapa menit menjelang upacara. Tetapi itulah, kenyataan yang yang terjadi pada sebuah upacara sakral yang dinanti-nantikan selama lebih dari tiga ratus tahun! Bendera Pusaka Sang Merah Putih adalah bendera resmi pertama bagi RI. Tetapi dari apakah bendera sakral itu dibuat? Warna putihnya dari kain sprei tempat tidur dan warna merahnya dari kain tukang soto! Setelah merdeka 43 tahun, Indonesia baru memiliki seorang menteri pertama yang benar-benar orang Indonesia asli. Karena semua menteri sebelumnya lahir sebelum 17 Agustus 1945. Itu berarti, mereka pernah menjadi warga Hindia Belanda dan atau pendudukan Jepang, sebab negara hukum Republik Indonesia memang belum ada saat itu. "Orang Indonesia asli" pertama yang menjadi menteri adalah Ir Akbar Tanjung (lahir di Sibolga, Sumatera Utara, 30 Agustus 1945), sebagai Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga pada Kabinet Pembangunan V (1988-1993). Menurut Proklamasi 17 Agustus 1945, Kalimantan adalah bagian integral wilayah hukum Indonesia. Kenyataannya, pulau tersebut paling unik di dunia. Di pulau tersebut, ada 3 kepala negara yang memerintah! Presiden Soeharto (memerintah 4 wilayah provinsi), PM Mahathir Mohamad (Sabah dan Serawak) serta Sultan Hassanal Bolkiah (Brunei). Hubungan antara revolusi Indonesia dan Hollywood, memang dekat. Setiap 1 Juni, selalu diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila semasa Presiden Soekarno. Pada 1956, peristiwa tersebut "hampir secara kebetulan" dirayakan di sebuah hotel Hollywood. Bung Karno saat itu mengundang aktris legendaris Marylin Monroe, untuk sebuah makan malam di Hotel Beverly Hills, Hollywood. Hadir di antaranya Gregory Peck, George Murphy dan Ronald Reagan (25 tahun kemudian menjadi Presiden AS). Yang unik dari pesta menjelang Hari Lahir Pancasila itu, adalah kebodohan Marilyn dalam hal protokol. Pada pesta itu, Marylin menyapa Bung Karno bukan dengan "Mr President" atau "Your Excellency", tetapi dengan Prince Soekarno! Ada lagi hubungan erat antara 17 Agustus dan Hollywood. Judul pidato 17 Agustus 1964, Tahun Vivere Perilocoso (Tahun yang Penuh Bahaya), telah dijadikan judul sebuah film The Year of Living Dangerously. Film tersebut menceritakan pegalaman seorang wartawan asing di Indonesia pada 1960-an. Pada 1984, film yang dibintangi Mel Gibson itu mendapat Oscar untuk kategori film asing! Naskah asli teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang ditulis tangan oleh Bung Karno dan didikte oleh Bung Hatta, ternyata tidak pernah dimiliki dan disimpan oleh Pemerintah! Anehnya, naskah historis tersebut justru disimpan dengan baik oleh wartawan B. M. Diah. Diah menemukan draft proklamasi itu di keranjang sampah di rumah Laksamana Maeda, 17 Agustus 1945 dini hari, setelah disalin dan diketik oleh Sajuti Melik. Pada 29 Mei 1992, Diah menyerahkan draft tersebut kepada Presiden Soeharto, setelah menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari. Ketika tiba di Pelabuhan Sunda Kelapa 9 Juli 1942 siang bolong, Bung Karno mengeluarkan komentar pertama yang janggal didengar. Setelah menjalani pengasingan dan pembuangan oleh Belanda di luar Jawa, Bung Karno justru tidak membicarakan strategis perjuangan menentang penjajahan
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Lagu SBY Dinyanyikan di Upacara Kemerdekaan
Lagu SBY Dinyanyikan di Upacara Kemerdekaan Siswanto, Bayu Galih Selasa, 17 Agustus 2010, 12:48 WIB VIVAnews – Rupa-rupa kesenian ikut tampil di Upacara Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Selasa, 17 Agustus 2010. Di antaranya lagu ciptaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, "Mentari Bersinar." Lagu karya Presiden SBY ini dibawakan kelompok Paduan Suara Gita Bahana Nusantara, tepatnya setelah bendera Merah-Putih dikibarkan. "Mentari Bersinar" dinyanyikan di urutan ketiga oleh kelompok paduan suara membawakan lagu legendaris, "Hari Merdeka" dan "Tanah Tumpah Darahku." Selanjutnya, di tembang keempat, kelompok paduan suara membawakan medley lagu-lagu Nusantara. Di antaranya, "Ondel-Ondel" dari Jakarta, "Sinanggar Tulo" dari Sumatera Utara, "Janger" dari Bali, "Goro-Goro Ne" dari Maluku, dan "Yamko Rambe Yamko" dari Papua. Sebagai sajian penutup, paduan suara menyanyikan lagu "Syukur" ciptaan H. Mutahar. Pada puncak peringatan Kemerdekaan RI tahun lalu, lagu ciptaan SBY juga dinyanyikan oleh paduan suara usai upacara detik-detik menjelang Proklamasi. Lagu yang dibawakan pada waktu itu, berjudul "Kuyakin Sampai di Sana." (umi) www.vivanews.com http://nasional.vivanews.com/news/read/171541-lagu-sby-dinyanyikan-di-upacara-kemerdekaan Dipublikasikan : Selasa, 17 Agustus 2010, 12:48 WIB ©VIVAnews.com [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Proklamasi bukan Hura-hura, tetapi Introspeksi!!! :-)
Dear All, Selama perayaan Proklamasi masih sebatas pada panjat karung, balap pinang, makan bakiak, dll, :P hehehe... Indonesia akan tetap seperti ini, terpuruk dan selalu dilecehkan bangsa lain. Nasionalisme adalah ketika kita berani mendobrak kebiasaan dan memaknai kemerdekaan dengan memahami sejarah dan kebudayaan. Bukan berarti yg sekarang yg sudah ada tidak baik, tetapi alangkah lebih bijaksana jika kemerdekaan itu dimaknai sebagai sarana introspeksi. karena proklamasi bukan hura2. coba, jika kita merayakannya dengan mengadakan lomba baca teks proklamasi, lomba menyanyi lagu perjuangan, role playing/bermain peran tokoh sejarah dan pejuang, nonton bareng felem perjuangan, renungan kemerdekaan, napak tilas proklamasi, dll... jauh lebih bangga disebut bangsa terdidik ketimbang bangsa yg hedonis, bukan??? :P DIRGAHAYU BANGSAKU, DIRGAHAYU INDONESIAKU!!! Terima kasih atas perhatian dan kebaikan teman2 semua. Salam MERDEKA!!! Asep Kambali Pendiri KHI . KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA (KHI) Komunitas Peduli Sejarah dan Budaya Indonesia Phone : (021) 3700.2345, Mobile: 0818-0807-3636 E-mail/FB : komunitashisto...@yahoo.com Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/komunitashistoria Homepage : http://www.komunitashistoria.org [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah
Eh iya mau ucapin terima kasih buat semua yg sharing :) Thx all... thx marcel -Original Message- From: Cepi Al Hakim Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Mon, 16 Aug 2010 12:14:57 To: Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah Astadfirullah...saya ikut prihatin dg cara-cara tersebut memaksakan kehendak dan memakai kekerasan. saya juga pernah alami hal tersebut, sering di teroro oleh debt kolektor, karena tidak merasa punya salah saya minta ketemu langsung dg orangnya nanti bisa di selesaikan akhirnya kita bertemu, eh beraninya aja di telp teriak-teriak...pas ketemu nggak ada seremnya meskipun mereka dari (maaf : papua, maluku dan timor), akhirnya kita selesaikan dan mereka paling saya kasih ongkos bensin aja. kalo mereka ngancam saya ancam lagi, dan kalo dia bilang dari bank tidak ada dalam aturan Bank Indonesia tentang Debt Collector, bicara hukum mereka ngeper juga, asal memang kita tidak salah...lanjut maaang !!! salam hangat, From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of marcel aditya Sent: 14 Agustus 2010 21:05 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah Selamat Malem Saya tinggal di tempat tinggal saya yang sekarang sejak bulan desember 2009. Sering sekali bank Standard Chartered Bank(setelah ini saya sebut SCB) dan HSBC telpon untuk cari orang yang namanya Novana Effendie. Tiap kali saya angkat saya bilang kalo saya ga kenal dengan bapak novana effendie, dan saya juga mempersilahkan pihak bank dateng ke rumah saya kalo memang ga percaya. Kalo menurut info dr hansip sekitar rumah saya, bapak novana itu adalah yang ngontrak rumah disini sebelumnya dan sudah pindah 1,5 - 2tahun yang lalu. Sampe puncaknya tanggal 22 juni 2010, ada debt collector dari bank (jujur saya udah ga sempet tanya dari bank yang mana karena kadang2 debt collector cuma menyebutkan bank) telpon saya dan menanyakan soal bapak novana effendie. Sekali lagi saya bilang kalo saya ga kenal, tapi si debt collector ga percaya dan bentak2 sambil memaksa saya untuk ngaku kemana bapak novana pindah. Yah tentu saja saya ngotot ga tau, karena memang saya ga kenal dengan pak novana effendie. Lah wong ga kenal suruh kasih tau kemana dia pindah kan aneh. Karena saya udah emosi diteror terus, akhirnya saya dengan kesel nanya balik "Pak tolong kasih tau saya harus gimana yah supaya percaya kalo saya ga ada hubungannya dengan pak Novana effendie"? Setelah itu si debt collector malah mengancam saya dengan bentakan "EH ANJ*NG (maaf tapi memang itu yang disebutkan oleh debt collector tsb) JANGAN MACEM-MACEM LU YAH. JANGAN SAMPE GUE PENGGAL PALA LU". Sehabis mengancam saya telponnya langsung ditutup oleh dia. Karena saya udah terlalu emosi setelah kejadian itu langsung saya menyempatkan diri untuk mampir ke standard chartered cabang kebon jeruk dan diterima oleh cust. service (mbak Widiawati) dengan no laporan ref. 10.228204. Mbak widiawati membantu saya membuatkan laporan dan menelpon call leader bagian collection yang bernama pak Rizal untuk menjelaskan duduk perkaranya. Sehabis itu saya juga ke bank HSBC cabang Puri Kencana dan bertemu dengan cust service yang bernama Rara. Saya juga dibuatkan laporan yang pada intinya bahwa saya tidak ada hubungannya dengan bapak novana effendie.Itupun setelah saya setengah mengamuk, tadinya cuma dibilang ga bisa bantu apa2. Setelah itu saya pikir masalah sudah selesai dan saya bisa pulang dengan tenang tanpa gangguan dan ancaman lagi dari SCB dan HSBC. Tapi ternyata saya salah. Teror dari bank SCB & HSBC belom berakhir. Tanggal 26 july 2010 saya masih diteror terus oleh bank SCB dan HSBC. Masih dengan cara yang sama yaitu dibentak2. Semenjak tanggal 22 juni 2010 s/d 26 juli 2010 pun beberapa kali saya menerima telpon dari pihak SCB dan HSBC, namun saya tetep mencoba bersabar dan menjelaskan masalahnya. Tapi kesabaran orang ada batasnya, dan hari ini (14 agustus 2010) saya didatengin debt collector dari HSBC yang bernama Jon. Karena saya ga dirumah akhirnya saya cuma bicara lewat telpon dengan bapak Jon melalui handphone pembantu rumah tangga saya. Saya berusaha menjelaskan lagi dengan baik2 bahwa saya sudah pernah ke HSBC cabang puri kencana dan saya sudah menjelaskan mengenai masalah ini. Akhirnya saya tanya gimana caranya supaya saya ga diganggu lagi, dia bilang dia akan meninggalkan no telpon bank yang bisa dihubungi. Saya bilang oke pak, makasih. Akan tetapi ketika saya sampai dirumah ternyata ada surat "cinta" dari pak jon yang berisi: -- Kepada orang penipu : Novana Eff Mizasukma Hall : Penagihan K-Card Master HSBC NO card : ---(sengaja saya samarkan) Balance : Rp. 26.891.000,- Kami min
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pembiaran Negara (Indonesia ini mau dibawa ke mana?)
Jangan kuatir pak, jendral kaya gitu kalo perang kaga bakalan ketangkep musuh. Mane mungkin musuh sampe nyariin kekolong tempat tidur, dah gitu celana nya basah lagi .. Salam, bodo --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, lanogan ginting wrote: > > Mau tanya, ada ngga siy President negara lain yang suka cengeng mengeluh > curhat kepada rakyatnya? Cengeng koq bisa jadi jenderal ya...untung tidak > lagi perang, kalau lagi perang dan ketangkep musuh, jangan2 semua informasi > markasnya bisa dikasi tahu karena takut diancam musuh. Cengegng siy... > > --- On Fri, 8/13/10, Satrio Arismunandar wrote: > > From: Satrio Arismunandar > Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pembiaran Negara (Indonesia ini mau dibawa ke > mana?) > > > > > Pembiaran Negara > > Jumat, 13 Agustus 2010 | 1:59 WIB > > Â > > Editorial > > > > Di negeri ini, berbagai > > persoalan rakyat sepertinya tak kunjung selesai: kenaikan harga-harga > kebutuhan > > pokok, kekerasan yang terus merebak, gangguan terhadap kebebasan berkeyakinan, > > kemiskinan. Pemberitaan mengenai penderitaan rakyat di seluruh pelosok negeri > > hadir dihadapan kita, silih berganti. Situasi ini sangat kontras dengan > > syarat-syarat kemajuan yang kita punyai, misalnya sumber daya alam, gotong > > royong, dan lain sebagainya. Krisis multidimensi adalah kata yang tepat untuk > > melukiskan keadaan negara saat ini. Dan kita sedang memasuki suatu fase yang > > disebut ânation and character destructionâ. > > Sementara itu, tidak terasa, bahwa republik ini akan berusia 65 tahun sejak > > diproklamirkan pad tanggal 17 agustus 1945. Dibandingkan dengan cita-cita > > proklamasi, situasi sekarang ini sudah sangat jauh bertolak belakang. Dalam > > pembukaan UUD 1945 jelas-jelas disebutkan tujuan dan arah negara ini dibentuk, > > yaitu untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah > > Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan > bangsa, > > dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, > perdamaian > > abadi dan keadilan sosial. > > Namun, setelah berpuluh-puluh tahun hidup berbangsa dan bernegara, negara > > tidak lagi melindungi tumpah darah Indonesia. Negara-negara benar-benar absen > > dalam kehidupan real rakyat sehari-hari; golongan minoritas ditindas, TKI/TKW > > disiksa di luar negeri, rakyat dirampas tanahnya, buruh menuntut > kesejahteraan, > > dan lain sebagainya. Apakah itu tujuan dari negara hasil proklamasi > kemerdekaan > > 17 Agustus 1945? > > Bagaimana kita bisa menamakan seorang anak yang katanya sudah dewasa, kalau > > kenyataannya dia masih disuap oleh ibunya. Begitu pula dengan sebuah bangsa > yang > > dikatakan merdeka, namun sebagaian besar rakyatnya masih terjajah secara fisik > > dan fikirannya. Negara hasil proklamasi 17 Agustus 1945 sedang berusaha > > dilikuidasi oleh neo-kolonialisme, yang dibantu oleh agen-agen politik dan > > ekonominya di dalam negeri. > > Pemerintah kita, meskipun dipilih secara rutin melalui pemilu oleh rakyat, > > namun mereka tidak pernah bekerja untuk kepentingan nasional dan seluruh > rakyat; > > sebaliknya, pemerintah kita justru memilih bekerjasama dengan kepentingan > > kapitalisme global. > > Akibatnya, kendatipun kita disebut negara merdeka, namun kebijakan ekonomi > > dan politik kita dikendalikan dari luar. Sudah begitu, semua produk kebijakan > > politik pemerintah ini tidak pernah melindungi dan mensejahterakan rakyat, > malah > > mendorong eksploitasi dan penindasan yang tiada taranya; UU nomor 25 tahun > 2007 > > tentang Penanaman Modal, UU nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, UU > > nomor 22 tahun 2001 mengenai Migas, dan masih banyak lagi. > > Dapat disimpulkan, bahwa kita sedang mengalami âkevakumanâ kepemimpinan > > nasional, tidak ada pemerintah yang benar-benar bisa memerintah. Tokoh legenda > > kuno Jepang, Toyotomi Hideyoshi, pernah berkata; âjadilah seorang pemimpin, > > bukan atasanâ. Menurutnya, seorang pemimpin harus berani memasuki masalah, > > mengambil langkah, dan memutuskan sebuah solusi. Jangalah seorang pemimpin > > melakukan pembiaran, melakukan curhat, dan hobby menyampaikan perkataan yang > > tidak jujur kepada rakyat. > > Presiden SBY kurang memahami pesan Hideyoshi di atas. Ada banyak pihak yang > > mengeluh dengan gaya kepemimpinan presiden SBY, yang terlihat sangat lamban, > > kurang tegas, dan terlalu mudah untuk mengeluh di hadapan rakyat. Jika seorang > > pemimpin keseringan mengeluh, maka bagaimana dia bisa menyakinkan ra
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] "Ibukota Tak Pindah, Rusuh 1998 Bisa Terulang"
Coba lagi, Peristiwa Malari, penyebabnya bukan tunggal? betulkah? 2010/8/13, andri...@gmail.com : > Tidak pernah ada dalam kerusuhan bersar penyebabnya adalah tunggal. Titik. > Salam, > > Andrinof > Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung > Teruuusss...! > > >
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Beri Remisi buat Koruptor, Pemerintah Dianggap Tidak Konsisten
17/08/2010 - 16:13 Remisi Korupto Pemerintah Dianggap Tidak Konsisten Mevi Linawati (inilah.com/Agus Priatna) INILAH.COM, Jakarta - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS Nasir Jamil menilai pemerintah tidak adil ketika memberikan remisi kepada terpidana kasus korupsi yang juga besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Aulia Pohan, dan Arthalyta Suryani. "Ya ini plin plan, apa ini karena Aulia Pohan besan Presiden dan Arthalyta dekat dengan Presiden. Padahal pernah bilang koruptor dan teroris tidak mendapat remisi," kata Nasir saat dihubungi INILAH.COM, Jakarta, Selasa (17/8). Aulia Pohan tersangkut kasus penyelewengan dana Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia sebesar Rp100 miliar. Dia divonis 4,5 tahun oleh Pengadilan Tipikor. Adapun Arthalyta alias Ayin tersangkut kasus suap terhadap jaksa Urip Tri Gunawan, ketua tim jaksa yang menangani kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia. Ayin divonis 4,5 tahun oleh majelis hakim Mahkamah Agung yang menangani Peninjauan Kembali kasus Arthalyta. Selain mereka, terpidana kourpsi yang juga mendapat remisi antara lain mantan gubernur Jawa Barat Danny Setiawan dan mantan anggota DPR Al-Amin Nur Nasution. Manurut Nasir, Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar harus menjelaskan kepada publik untuk mengurangi kecurigaan masyarakat akan adanya faktor kedekatan tersebut. Sehingga tidak ada pendapat bahwa mereka bisa dengan mudah mendapatkan remisi karena ada kedekatan. "Daripada menimbulkan persepsi pilih kasih, KKN, sebaiknya ketentuan yang mengatakan teroris dan koruptor tidak mendapatkan remisi dihapuskan saja. Kalaupun memang tidak ingin menimbulkan persepsi, seharusnya Kementerian hukum dan ham konsisten pada peraturannya sendiri," kata Nasir menyindir. Sebelumnya, Patrialis mengatakan sesuai tradisi, pemerintah memberikan remisi kepada sejumlah narapidana bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI. Tapi, Patrialis menegaskan remisi itu tidak diberikan kepada terpidana kasus korupsi dan terorisme. "Yang dikecualikan itu teroris sama koruptor. Itu tergantung jumlah korupsinya. Tapi pada dasarnya berdasarkan PP 28 (PP Nomor 28 Tahun 2006) itu, teroris dan koruptor nggak dapat," ujar Patrialis usai menghadiri sidang Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD) di Gedung Kemendagri, Jakarta, Kamis (12/8). Napi koruptor, lanjut dia, bisa memperolehkan remisi jika uang negara yang di korupsi nilainya dibawah Rp1 miliar. Selain itu hukuman yang diterimanya di bawah dua tahun penjara. "Di atas satu miliar dan hukuman dua tahun, itu nggak dapat," tegas Patrialis yang juga Ketua DPP PAN ini. [nic] [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Giro 555 dan banjir Pakistan
Mengapa sih heboh soal sumbangan? Kalo mau nyumbang,silakan saja, tak perlu pengumuman di mana-mana dan merasa bangga. Soal orang lain nyumbang atau enggak, itu biarlah jadi urusan mereka sendiri. Kalo nyumbang dikoar-koarkan, nanti bisa diduga motiuvasinya bukan tulus menyumbang tapi buat tepuk dada sendiri. Dan saya yakin Turki dan Lybia turut menyumbang, meski tak liat dengan mata kepala sendiri :) manneke --- On Fri, 8/13/10, Danny Lim wrote: From: Danny Lim Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Giro 555 dan banjir Pakistan To: "Milis Kintjir Angin" Cc: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Friday, August 13, 2010, 12:52 AM Rekans milis yang baik, Seminggu menjelang ramadan, Pakistan diterjang banjir akbar. Kompas, 2 Agustus 2010 memuat artikel berjudul "Banjir Pakistan tewaskan 1.100 orang". Koran Belanda De Telegraaf kemarin memuat artikel berjudul "Giro 555 dan banjir Pakistan". Giro 555 adalah nomor rekening bank di Belanda yang dibuka khusus untuk mengumpulkan sumbangan kemanusiaan setiap kali terjadi bencana alam akbar di luar Belanda. Artikel De Telegraaf itu telah saya terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan unggah ke www.kintjirangin.com di bawah rubrik "Berita-berita Pendek". Beberapa waktu lalu Turki dan Libya secara demonstratif mengirim kapal berisi bantuan kemanusiaan ke Palestina. Kapal Turki dicegat oleh pasukan komando Israel, terjadi tembak-menembak dan tewaslah sembilan penumpang kapal. Kapal Libya tak diserbu oleh pasukan Israel sebab berhasil dibelokkan ke Mesir. Barang-barang bantuan diturunkan di sana untuk kemudian disalurkan ke warga Jalur Gaza lewat darat. Kini terjadi bencana banjir akbar di Pakistan dan tanpa terasa seminggu telah berlalu. Rakyat Pakistan amat membutuhkan bantuan kemanusiaan. Pertanyaan yang muncul: "Apakah Turki dan Libya akan mengirm kapal bantuan kemanusiaannya ke Pakistan?" Menarik untuk dicermati lebih lanjut. Met vriendelijke groeten, Danny Lim www.kintjirangin.com [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pidato Politik KP-PRP dalam rangka HUT RI ke-65
Pidato Politik Pimpinan Komite Pusat Perhimpunan Rakyat Pekerja Nomor: 266/PI/KP-PRP/e/VIII/10 (Disampaikan pada saat HUT RI ke-65, 17 Agustus 2010) “5 Setan Dunia Musuh Demokrasi Rakyat Pekerja” Mari Kibarkan Panji-panji Perang, Lawan Sampai Menang! Jakarta, 17 Agustus 2010 Terbanglah garudaku, Singkirkanlah kutu-kutu di sayapmu, Berkibarlah benderaku, Jangan ragu dan jangan malu, Bahwa sesungguhnya kita mampu (“Bangunlah Putra-putri Pertiwi”, Iwan Fals) Kawan-kawan seperjuangan, Hari ini kita mengenang kembali Proklamasi Kemerdekaan RI dalam umur 65 tahun. Waktu melangkah terus, bangsa Indonesia masih jatuh bangun dalam membangun demokrasi. Model demokrasi seperti apa yang dicari oleh Indonesia? Jika menurut konsepsi umum, Indonesia pernah bereksperimen dengan demokrasi parlementer/liberal (1950-1959), demokrasi terpimpin (1959-1966), dan demokrasi Pancasila di bawah Jenderal Soeharto (1966-1998). Kemudian, pada saat ini di bawah Jenderal SBY-Boediono, Indonesia melangkah pada model demokrasi yang menggunakan pemilihan langsung presiden, gubernur, bupati, dan walikota sebagai mekanisme yang disebut demokratis. Namun, eksperimen model demokrasi selama eksistensi kemerdekaan Indonesia ada, seperti bangunan tanpa fondasi yang ambruk disikat gempa tanpa meninggalkan internalisasi pengetahuan dan tradisi yang demokratis. Sebagai rakyat pekerja yang setia membayar pajak negara, pada kesempatan ini, mari kita blejeti model-model demokrasi —yang telah disebutkan itu— yang dicangkokkan di negeri ini sejak 17 Agustus 1945, yang terbukti mengalienasikan (mengasingkan) rakyat pekerja dengan relasi-relasi sosial-budayanya terhadap kontrol ekonomi-politik negara. Kawan-kawan seperjuangan, Mengapa eksperimen demokrasi dalam sejarah Indonesia merdeka tak menginternalisasikan suatu pengetahuan dan tradisi, baik dalam tatanan pemerintahan maupun relasi dalam berkehidupan bersama sebagai rakyat Indonesia? Mengapa makin lama rakyat pekerja makin merasa tak betah hidup di tanah air sendiri sebagai satu ikatan bangsa yang multi-etnik dan multi-agama, yang di dalamnya terdapat relasi sosial oleh karena perbedaan gender maupun perbedaan kelas? Mengapa rakyat pekerja teralienasi dari model-model demokrasi yang pernah dilahirkan maupun yang sedang dipraktekkan, selama 65 tahun Indonesia merdeka? Jawabannya hanya satu kalimat: Karena konsepsi demokrasi kita merupakan musyawarah mufakat dengan “5 Setan Dunia”, untuk menyingkirkan, mengucilkan, “membunuh” rakyat pekerja dari kehidupannya yang layak. Siapa “5 Setan Dunia” itu? Ialah Neoliberalisme, Kolonialisme, Imperialisme, Patriarkisme, dan Fundamentalisme (NEKOLIMPATFU). Kawan-kawan seperjuangan, Secara kesejarahan, Indonesia adalah negara bangsa yang lahir dari kolonialisme. Kolonialisme telah menjajah sekitar 4 abad lamanya dan berganti-ganti alih kekuasaan dari VOC (perusahaan multinasional pertama di dunia), Hindia Belanda, Inggris, Jepang, sampai kemudian Indonesia mempunyai peluang mendeklarasikan kemerdekaannya di tengah kecamuk Perang Dunia II. Secara formal Soekarno-Hatta —atas desakan pemuda revolusioner— mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, tetapi masyarakat internasional baru mengakuinya pada 1949. Sedangkan dari perspektif Belanda, baru mengakui kedaulatan kemerdekaan Indonesia pada Oktober 2005. Ini artinya apa? Dari aspek ekonomi, kepentingan Belanda menjajah Indonesia pada mulanya bukan untuk kepentingan politik dan militer, melainkan untuk kepentingan dagang (bisnis). VOC bukan sama dengan pemerintah Belanda, melainkan konsorsium 6 kamar dagang (investasi) di Belanda. Sehingga kolonialisme di Indonesia berwatak mencari peruntungan dagang dengan memonopoli komoditi hasil bumi sejak rempah-rempah, kayu cendana, beras, kopi, tembakau hingga tambang, laut, hutan, dan lain-lain. Maka terang sudah, disain kolonisasi atas Indonesia hanya menjadikan negeri ini sebagai sumber bahan baku sekaligus pasar —sebagai teritorial untuk memutar kapital modal internasional. Kemerdekaan yang dideklarasikan pada saat itu merupakan gagasan, agar Indonesia tidak lagi menjadi sumber bahan baku dan pasar bagi kepentingan korporasi perusahaan internasional. Syaratnya, secara domestik harus berdikari untuk mengurus dirinya sendiri dari campur tangan kekuatan korporasi modal internasional yang kemudian disebut kaum imperialis. Secara politik, berarti Indonesia harus menciptakan demokrasi yang memberikan kedaualtan kepada rakyat pekerja untuk menentukan sendiri bentuk struktur ekonominya yang tak berwatak kolonial. Tetapi, rupanya tak semudah Soekarno membaca teks proklamasi di Lapangan Ikada pada 17 Agustus 1945. Sebab, tak lama sesudah itu, pemerintah Indonesia yang merdeka mengadakan transaksi utang kepada imperialisme —karena sebuah kenyataan penguasaan modal terpusat di tangan imperialis, dan Indonesia berada dalam
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Buku 'Batik' Ani Yudhoyono Juga Jadi Souvenir di Upacara Agustusan
Buku 'Batik' Ani Yudhoyono Juga Jadi Souvenir Tentu saja pengalaman Ani Yudhoyono dalam mengenakan batik pun ada di buku ini. Selasa, 17 Agustus 2010, 14:11 WIB Ismoko Widjaya, Bayu Galih Ibu Ani Yudhoyono (ANTV) BERITA TERKAIT Pedofil Australia Hirup KebebasanLagu SBY Dinyanyikan di Upacara KemerdekaanPuan: Perayaan Kemerdekaan Hanya SeremonialArty Ardhila, si Pembawa Baki Bendera PusakaBuku Anak Sulung SBY Jadi Souvenir Istana VIVAnews - Upacara Menjelang Detik-Detik Proklamasi 17 Agustus menjadi ajang "promosi" Keluarga Cikeas. Selain terdapat buku mengenai Agus Harimurti Yudhoyono, dalam paket cinderamata itu juga disisipkan dua buku lain yang terkait Keluarga Cikeas. Buku itu dibagikan dalam upacara pengibaran bendera Hari Ulang Tahun RI ke-65 di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa 17 Agustus 2010. Salah satunya, buku "Words That Shook The World. Addendum: The First Decade of The 21st Century" karya Richard Greene. Buku yang berisi tentang kumpulan pidato sejumlah tokoh dunia ini menampilkan wajah Presiden Susilo Yudhoyono dan Barrack Obama di sampul depan. Selain itu, ada juga buku "Batikku. Pengabdian Cinta Tak Berkata" yang menampilkan wajah Ani Yudhoyono, yang merupakan istri Presiden SBY. Sesuai judulnya, buku ini berisi tentang batik. Namun, tentu saja pengalaman Ani Yudhoyono dalam mengenakan batik pun ada di buku ini. Tulisan ini termuat dalam bab "Batik di Dalam Hidupku". Buku ini pun dilengkapi dengan foto-foto Ani Yudhoyono saat mengenakan batik. Adapun penyunting buku ini adalah Mari Elka Pangestu, Yulia Ekayanti, dan Dea Sudarman. Dua buku ini seakan "melengkapi" Keluarga Cikeas dalam paket cinderamata yang diberikan saat Upacara Resmi Kenegaraan. Buku tentang wawancara khusus dengan putra sulung Presiden SBY, Agus Harimurti juga diselipkan dalam paket cinderamata. (umi)• VIVAnews [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Buku Anak Sulung SBY Jadi Souvenir Istana
Buku Anak Sulung SBY Jadi Souvenir Istana Buku ini masuk dalam paket souvenir yang dibagikan kepada undangan upacara kenegaraan. Selasa, 17 Agustus 2010, 09:32 WIB Antique, Bayu Galih SBY dan putranya, Agus Harimurti Yudhoyono (Antara/ Widodo S Jusuf) BERITA TERKAIT Kapolri Hadir di IstanaKetatnya Upacara di Istana, Ancaman Teroris?65 Tahun Lalu, Proklamasi Dibaca Saat PuasaMenkumham Beri Remisi di Lapas TangerangRute Pengalihan Lima Jalan di Sekitar Istana VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hari ini memimpin Upacara Peringatan Detik-Detik Menjelang Proklamasi, 17 Agustus 2010. Di upacara kenegaraan ini, ikut dibagikan pula buku mengenai Agus Harimurti Yudhoyono, yang merupakan putra sulung Presiden SBY. Buku berjudul "Sekarang Kita Makin Percaya Diri" ini berisikan wawancara khusus Agus dengan media Jurnal Nasional. Di cover buku tergambar ilustrasi wajah Agus, terdapat pula logo Jurnal Nasional di sudut kanan bawah. Isi buku dijelaskan, wawancara dilakukan 24 Juli 2010, di Puri Cikeas, Bogor. Adapun pewawancaranya adalah Budi Winarno dan Koesworo Setiawan, yang merupakan wartawan Jurnal Nasional. Buku ini merupakan salah satu isi dalam paket souvenir yang dibagikan kepada seluruh undangan yang menghadiri upacara kenegaraan. Paket dibagikan di pintu masuk, di sebelah Istana Negara. Dalam paket ini juga terdapat buku, antara lain "Data Strategis BPS" dan "Acara Kesenian dan Pemeran Suara". Dalam tas paket juga terdapat logo Badan Pusat Statistik dan tulisan "Data Mencerdaskan Bangsa". (umi)• VIVAnews [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah
Hallo... Salam kenal sebelumnya Masalah seperti ini pernah terjadi dalam keluarga saya... Kita melapor ke bank pun,mereka tak ambil pusing... Bentak2 debt coll,nya tak berguna mang resiko mereka.. Just solusi, kirim aja semua permasalahan ke surat pembaca kompas ... Besar2... Pasti Pihak Bank akan menindaklanjutinya,karena itu berhubungan dengan image Bank dan berpengaruh ke Bank... Coba lah... Biar mereka tau rasa... Salam, Stefany Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: lanogan ginting Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Mon, 16 Aug 2010 12:04:11 To: Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah Menurut saya lebih baik ganti nomer telpon aja pak, kalau lapor polisi sia-sia saja pak, debt collector dan bank lebih punya akses ke polisi alias kantong mereka lebih tebal, kecuali kalau bapak punya saudara jenderal yang masih aktif. Bapak masih ingat kan (lupa namanya) orang yg diwawancarai Metro TV tentang rahasia menjebol ATM malah mau dipidanakn oleh polisi karena seolah-olah mengajari masyarakat cara menjebol ATM, padahal dengan informasi tsbt masyarakat jadi lebih tahu berhati-hati dan lebih sialnya buat Bank, pihak bank tidak lagi bisa berdalih untuk tidak mengganti uang nasabah yg di jebol ATM nya. Hati hati pak, polisi bisa jadi teman tapi bisa juga lebih jahat dari perampok. Bisa merekayasa gituu Salam hormat buat penegak hukum yang masih punya hati nurani... --- On Mon, 8/16/10, aprinov...@yahoo.com wrote: From: aprinov...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, August 16, 2010, 8:54 AM Benar adanya yang didarankan mbak Aries. Selain tukar nomer tel rumah bapak juga harus melapor ke jalur hukum sudah demi keamanan dan keselamatan bapak dan keluarga. Sebelum bapak melapor bapak harus makesure bahwa memang di keluarga bapak tidak terlibat hutang piutang yang mana bapak dan anggota keluarga lainnya yg tidak menjadi penjamin juga. Powered by Telkomsel BlackBerry® - Original Message - From: marcel aditya To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Saturday, August 14, 2010 9:04 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah Selamat Malem Saya tinggal di tempat tinggal saya yang sekarang sejak bulan desember 2009. Sering sekali bank Standard Chartered Bank(setelah ini saya sebut SCB) dan HSBC telpon untuk cari orang yang namanya Novana Effendie. Tiap kali saya angkat saya bilang kalo saya ga kenal dengan bapak novana effendie, dan saya juga mempersilahkan pihak bank dateng ke rumah saya kalo memang ga percaya. Kalo menurut info dr hansip sekitar rumah saya, bapak novana itu adalah yang ngontrak rumah disini sebelumnya dan sudah pindah 1,5 - 2tahun yang lalu. Sampe puncaknya tanggal 22 juni 2010, ada debt collector dari bank (jujur saya udah ga sempet tanya dari bank yang mana karena kadang2 debt collector cuma menyebutkan bank) telpon saya dan menanyakan soal bapak novana effendie. Sekali lagi saya bilang kalo saya ga kenal, tapi si debt collector ga percaya dan bentak2 sambil memaksa saya untuk ngaku kemana bapak novana pindah. Yah tentu saja saya ngotot ga tau, karena memang saya ga kenal dengan pak novana effendie. Lah wong ga kenal suruh kasih tau kemana dia pindah kan aneh. Karena saya udah emosi diteror terus, akhirnya saya dengan kesel nanya balik "Pak tolong kasih tau saya harus gimana yah supaya percaya kalo saya ga ada hubungannya dengan pak Novana effendie"? Setelah itu si debt collector malah mengancam saya dengan bentakan "EH ANJ*NG (maaf tapi memang itu yang disebutkan oleh debt collector tsb) JANGAN MACEM-MACEM LU YAH. JANGAN SAMPE GUE PENGGAL PALA LU". Sehabis mengancam saya telponnya langsung ditutup oleh dia. Karena saya udah terlalu emosi setelah kejadian itu langsung saya menyempatkan diri untuk mampir ke standard chartered cabang kebon jeruk dan diterima oleh cust. service (mbak Widiawati) dengan no laporan ref. 10.228204. Mbak widiawati membantu saya membuatkan laporan dan menelpon call leader bagian collection yang bernama pak Rizal untuk menjelaskan duduk perkaranya. Sehabis itu saya juga ke bank HSBC cabang Puri Kencana dan bertemu dengan cust service yang bernama Rara. Saya juga dibuatkan laporan yang pada intinya bahwa saya tidak ada hubungannya dengan bapak novana effendie.Itupun setelah saya setengah mengamuk, tadinya cuma dibilang ga bisa bantu apa2. Setelah itu saya pikir masalah sudah selesai dan saya bisa pulang dengan tenang tanpa gangguan dan ancaman lagi dari SCB dan HSBC. Tapi ternyata saya salah. Teror dari bank SCB & HSBC belom berakhir. Tanggal 26 july 2010
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah
Barusan saya ke kantor cabang HSBC di puri kencana lagi, dan bertemu dengan cust service yang sama lagi. Ternyata saya ada kesalahan pada email pertama saya. Cust servicenya bernama Riza(sangat tidak membantu dan tidak terlihat niat membantu, cuma ketak ketik doang di komputer. Ga tau maen game ato ngapain). Sedangkan surat laporan saya yg pertama kali pd 22juni'10 ditanda tangani oleh Rara (kepala operasional HSBC cabang puri kencana). Tadinya saya pikir Rara itu CS tersebut ternyata salah. Hari ini ketika saya ke HSBC diterima oleh sdri Riza lagi, saya cuma menunjukan surat laporan pertama saya sambil nanya "masih inget saya?" "Iya pak inget" jawabnya. Herannya dia langsung jawab "tp masalah itu udah saya oper kan bagian terkait loh pak." Padahal saya belom menjelaskan apa masalahnya. Sepertinya dia udah tau bahwa masalahnya belom beres. Sehabis itu saya minta ketemu kepala operasional disitu, dan seperti jawaban awal dulu tetep ga bisa ketemu. Dengan alasan beda divisi. Terpaksa saya ngamuk2 lagi ke CS tsb sambil nanya seandainya keluarga CS tersebut yg diancem dan disamperin debt collector gimana. Dia ga bisa jawab. Setelah saya ngomel panjang lebar, sepertinya dia sempet emosi. Dia nanya setengah emosi "koq bapak jadi marah2 sama saya? Itu kan bukan bagian saya." Karena dia ngomong gitu saya jadi nimpalin "lah HSBC melalui debt collector juga bentak2 saya, ngancem saya. Itu kan bukan utang saya." Sehabis saya jawab gitu dia ga ngomong apa2 lagi. Tapi saya tetep ngotot ketemu atasan dia. Setelah nunggu sekitar 15 menitan akhirnya turun yg namanya mbak Rara(kepala operasional) dan mendengarkan penjelasan saya dengan seksama dan menjanjikan bahwa dia akan berusaha menyelesaikan masalah ini secepetnya. Jujur saya belom berani senang, karena dulu yang saya pikir masalahnya dah beres eh ternyata dari internal bank masih belom bisa menyelesaikan masalah ini. Jadi kita tunggu aja penyelesaian masalah ini. Semoga dari hsbc ada niat baik menyelesaikan masalah ini secara baik & damai. Thread akan saya close pada saat masalah ini beres. thx marcel -----Original Message- From: Cepi Al Hakim Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Mon, 16 Aug 2010 12:14:57 To: Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah Astadfirullah...saya ikut prihatin dg cara-cara tersebut memaksakan kehendak dan memakai kekerasan. saya juga pernah alami hal tersebut, sering di teroro oleh debt kolektor, karena tidak merasa punya salah saya minta ketemu langsung dg orangnya nanti bisa di selesaikan akhirnya kita bertemu, eh beraninya aja di telp teriak-teriak...pas ketemu nggak ada seremnya meskipun mereka dari (maaf : papua, maluku dan timor), akhirnya kita selesaikan dan mereka paling saya kasih ongkos bensin aja. kalo mereka ngancam saya ancam lagi, dan kalo dia bilang dari bank tidak ada dalam aturan Bank Indonesia tentang Debt Collector, bicara hukum mereka ngeper juga, asal memang kita tidak salah...lanjut maaang !!! salam hangat, From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of marcel aditya Sent: 14 Agustus 2010 21:05 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah Selamat Malem Saya tinggal di tempat tinggal saya yang sekarang sejak bulan desember 2009. Sering sekali bank Standard Chartered Bank(setelah ini saya sebut SCB) dan HSBC telpon untuk cari orang yang namanya Novana Effendie. Tiap kali saya angkat saya bilang kalo saya ga kenal dengan bapak novana effendie, dan saya juga mempersilahkan pihak bank dateng ke rumah saya kalo memang ga percaya. Kalo menurut info dr hansip sekitar rumah saya, bapak novana itu adalah yang ngontrak rumah disini sebelumnya dan sudah pindah 1,5 - 2tahun yang lalu. Sampe puncaknya tanggal 22 juni 2010, ada debt collector dari bank (jujur saya udah ga sempet tanya dari bank yang mana karena kadang2 debt collector cuma menyebutkan bank) telpon saya dan menanyakan soal bapak novana effendie. Sekali lagi saya bilang kalo saya ga kenal, tapi si debt collector ga percaya dan bentak2 sambil memaksa saya untuk ngaku kemana bapak novana pindah. Yah tentu saja saya ngotot ga tau, karena memang saya ga kenal dengan pak novana effendie. Lah wong ga kenal suruh kasih tau kemana dia pindah kan aneh. Karena saya udah emosi diteror terus, akhirnya saya dengan kesel nanya balik "Pak tolong kasih tau saya harus gimana yah supaya percaya kalo saya ga ada hubungannya dengan pak Novana effendie"? Setelah itu si debt collector malah mengancam saya dengan bentakan "EH ANJ*NG (maaf tapi memang itu yang disebutkan oleh debt collector tsb) JANGAN MACEM-MACEM LU YAH. JANGAN SAMPE GUE PENGGAL PALA LU". Sehabis mengancam saya telponnya
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah
pengalaman saya dengan SCB lain lagi : dalam 1hari saya bisa terima lebih dari 10x sms dari marketing SCB yg menawarkan KTAselama ini saya selalu delete.bahkan dalam jam kerja mereka juga telp saya langsung utk menawarkan KTA... dan selalu saya katakan ,"saya tidak tertarik " Suatu saat sekitar jam 1 pm ( tengah malam) saya terima sms dari marketing SCB yg menawarkan KTA ...terus terang saya merasa terganggu, dan agak marah akhirnya saya reply " sms sampah" . dan mereka membalas sms saya..." dasar jablay loe " Heran kenapa data saya bisa didapat oleh mereka? From: Cepi Al Hakim To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Mon, August 16, 2010 11:14:57 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah Astadfirullah...saya ikut prihatin dg cara-cara tersebut memaksakan kehendak dan memakai kekerasan. saya juga pernah alami hal tersebut, sering di teroro oleh debt kolektor, karena tidak merasa punya salah saya minta ketemu langsung dg orangnya nanti bisa di selesaikan akhirnya kita bertemu, eh beraninya aja di telp teriak-teriak...pas ketemu nggak ada seremnya meskipun mereka dari (maaf : papua, maluku dan timor), akhirnya kita selesaikan dan mereka paling saya kasih ongkos bensin aja. kalo mereka ngancam saya ancam lagi, dan kalo dia bilang dari bank tidak ada dalam aturan Bank Indonesia tentang Debt Collector, bicara hukum mereka ngeper juga, asal memang kita tidak salah...lanjut maaang !!! salam hangat, From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of marcel aditya Sent: 14 Agustus 2010 21:05 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah Selamat Malem Saya tinggal di tempat tinggal saya yang sekarang sejak bulan desember 2009. Sering sekali bank Standard Chartered Bank(setelah ini saya sebut SCB) dan HSBC telpon untuk cari orang yang namanya Novana Effendie. Tiap kali saya angkat saya bilang kalo saya ga kenal dengan bapak novana effendie, dan saya juga mempersilahkan pihak bank dateng ke rumah saya kalo memang ga percaya. Kalo menurut info dr hansip sekitar rumah saya, bapak novana itu adalah yang ngontrak rumah disini sebelumnya dan sudah pindah 1,5 - 2tahun yang lalu. Sampe puncaknya tanggal 22 juni 2010, ada debt collector dari bank (jujur saya udah ga sempet tanya dari bank yang mana karena kadang2 debt collector cuma menyebutkan bank) telpon saya dan menanyakan soal bapak novana effendie. Sekali lagi saya bilang kalo saya ga kenal, tapi si debt collector ga percaya dan bentak2 sambil memaksa saya untuk ngaku kemana bapak novana pindah. Yah tentu saja saya ngotot ga tau, karena memang saya ga kenal dengan pak novana effendie. Lah wong ga kenal suruh kasih tau kemana dia pindah kan aneh. Karena saya udah emosi diteror terus, akhirnya saya dengan kesel nanya balik "Pak tolong kasih tau saya harus gimana yah supaya percaya kalo saya ga ada hubungannya dengan pak Novana effendie"? Setelah itu si debt collector malah mengancam saya dengan bentakan "EH ANJ*NG (maaf tapi memang itu yang disebutkan oleh debt collector tsb) JANGAN MACEM-MACEM LU YAH. JANGAN SAMPE GUE PENGGAL PALA LU". Sehabis mengancam saya telponnya langsung ditutup oleh dia. Karena saya udah terlalu emosi setelah kejadian itu langsung saya menyempatkan diri untuk mampir ke standard chartered cabang kebon jeruk dan diterima oleh cust. service (mbak Widiawati) dengan no laporan ref. 10.228204. Mbak widiawati membantu saya membuatkan laporan dan menelpon call leader bagian collection yang bernama pak Rizal untuk menjelaskan duduk perkaranya. Sehabis itu saya juga ke bank HSBC cabang Puri Kencana dan bertemu dengan cust service yang bernama Rara. Saya juga dibuatkan laporan yang pada intinya bahwa saya tidak ada hubungannya dengan bapak novana effendie.Itupun setelah saya setengah mengamuk, tadinya cuma dibilang ga bisa bantu apa2. Setelah itu saya pikir masalah sudah selesai dan saya bisa pulang dengan tenang tanpa gangguan dan ancaman lagi dari SCB dan HSBC. Tapi ternyata saya salah. Teror dari bank SCB & HSBC belom berakhir. Tanggal 26 july 2010 saya masih diteror terus oleh bank SCB dan HSBC. Masih dengan cara yang sama yaitu dibentak2. Semenjak tanggal 22 juni 2010 s/d 26 juli 2010 pun beberapa kali saya menerima telpon dari pihak SCB dan HSBC, namun saya tetep mencoba bersabar dan menjelaskan masalahnya. Tapi kesabaran orang ada batasnya, dan hari ini (14 agustus 2010) saya didatengin debt collector dari HSBC yang bernama Jon. Karena saya ga dirumah akhirnya saya cuma bicara lewat telpon dengan bapak Jon melalui handphone pembantu rumah tangga saya. Saya berusaha menjelaskan lagi dengan baik2 bahwa saya sudah pernah ke HSBC cabang puri kencana dan saya sudah menjelaskan mengenai masalah
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Apa yg kita banggakan dari Republik Indonesia...
"Aku bangga terhadap Indonesia, Karena Indonesia punya potensi (semua syarat yang diperlukan untuk sebuah negara yang besar dimiliki oleh Indonesia, hanya satu saja yang belum dimiliki oleh Indonesia yaitu pemimpin besar yang mampu menggerakkan seluruh potensi negerinya sehingga menjadi negara yang besar) bahkan mampu mengalahkan kedikdayaan Amerika Serikat" Salam hangat, Suahimi - Original Message - From: T o T o T To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Monday, August 16, 2010 10:51 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Apa yg kita banggakan dari Republik Indonesia... Kawans, besok adalah HUT ke-65 Republik Indonesia. Bangsa dan negara kita. Saya tergelitik untuk melemparkan pertanyaan setelah menyimak aneka dialog dan diskusi mengenai keburukan dan keanehan di negara kita ini. Masa sih tidak ada kebaikan atau kebanggaan sama sekali? Apakah yang dapat anda banggakan dari RI sebagai bangsa, negara, dan tanah air anda? Mohon dijawab dengan satu kebanggaan beserta alasannya. Hanya kebanggaan sebagai rakyat dan bangsa Indonesia, bukan keburukan atau kekecewaan. Silahkan Salam, Totot [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Apa yg kita banggakan dari Republik Indonesia...
Mas Totot, Pertanyaan-nya juga menggelitik nih? Kalau menurut saya sebagai warga negara Indonesia, kebanggaan akan bangsa dan tanah air ini terutama adalah KEBUDAYAAN-nya yang kaya raya, akan keaneka ragaman dari seluruh daerah-daerah di Indonesia. Juga hasil KESENIAN yang sangat tinggi nilainya, dari beragam tekstil seperti batik dan tenun diseantero nusantara, sampai kekerajinan tangan lainnya yang tidak didapatkan dinegara lain dan juga kekayaan alamnya, flora dan fauna yang hanya ada di Indonesia. Namun yang paling saya banggakan adalah para PEMIMPIN seperti Sukarno dan Hatta, yang dengan segala serba kekurangannya pada mula-mula kemerdekaan Indonesia, tetapi bisa mengankat derajad bangsa dan negara Indonesia menjadi negara yang dikagumi dan disegani didunia. Semoga ini bisa menjawab pertanyaan anda, walaupun kurang mendetail. MERDEKA! Selamat berhari jadi bangsa dan tanah air Indoensia yang ke 65 tahun. Yuli --- Pada Ming, 15/8/10, T o T o T menulis: Dari: T o T o T Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Apa yg kita banggakan dari Republik Indonesia... Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 15 Agustus, 2010, 11:51 PM Kawans, besok adalah HUT ke-65 Republik Indonesia. Bangsa dan negara kita. Saya tergelitik untuk melemparkan pertanyaan setelah menyimak aneka dialog dan diskusi mengenai keburukan dan keanehan di negara kita ini. Masa sih tidak ada kebaikan atau kebanggaan sama sekali? Apakah yang dapat anda banggakan dari RI sebagai bangsa, negara, dan tanah air anda? Mohon dijawab dengan satu kebanggaan beserta alasannya. Hanya kebanggaan sebagai rakyat dan bangsa Indonesia, bukan keburukan atau kekecewaan. Silahkan Salam, Totot [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Sketsa Puasa 2 : Berpuasa Berserial Animasi Malaysia
Serial Upin Ipin, diputar berulang di TPI. Ceritanya kuat, walaupun secara teknis animasi, visual tokoh utamanya hanyalah dua bocah kembar plontos, minimalis; bersekolah, bermain, berkehidupan di kampung. Literair penggalan pengalaman saya di industri animasi, berupaya lalu patah di tengah jalan mengindustrikan animasi di Indonesia. Padahal kemampuan animator kita, jauh lebih baik dari Malaysia. Sama dengan lebih unggulnya skill anak Indonesiadi industri perminyakan. Setidaknya Dt. Noor M. Chalid, kartunis Kampong Boy, pernah ingin mengorder animasi ke saya. Pada13 Agustus lalu rasa keindonesiaan kita seakan ditampar oleh ditembaknya kapal Patroli Departemen Kelautan RI diwilayah RI, oleh Polisi Perairan Diraja Malaysia. Mereka menangkap tiga petugas kita. Saya menyebut langgam Malaysia ini bagaikan Orang Kaya Baru (OKB) di Indonesia . Kata orang kampung saya, mereka ongeh - - setingkat di atas congkak. Tarian Randai Sungai Geringging, tanah kelahiran saya, pernah pula diaku Malaysia sebagai keseniannya. Namun Upin dan Ipin tetaplah menghibur! Mana serial animasi kita? TIGA anak saya lelaki. Mereka sepuluh, delapan dan tiga tahun. Dua anak tertua kini sudah menjalankan ibadah puasa penuh. Hiburan utama kami di saat makan sahur bersama keluarga di Ramadan kali ini menyimak penggelan serial animasi Upin-Ipin, produksi Malaysia disiarkan oleh TPI. Di sebuah serialnya, Ipin membayangkan berbuka puasa melahap ayam goreng. Lalu kakaknya, Ros, mengajaknya berbelanja ke pasar. Kak Ros memberikan lembaran ringgit, sedianya dibelikan untuk dua tiga potong ayam sahaja. Namun Upin dan Ipin, justeru merasa dapat angin. Mereka membelanjakan semua ringgit ke aneka ayam; ayam golek, ayam madu, ayam goreng, ayam bakar, ayam pandan. Di pasar mereka melihat Mail, teman sekelas, menjual ayam goreng kegemaran Ipin. "Kau belilah ayamaku ni 'Pin, emak aku buat, enaklah!" Mail berpromosi. Si kembar itu pun sepakat membeli. Tak tanggung-tanggung, semua ayam goreng dagangan Mail bersisa,mereka borong.Visual Upin dan Ipin menenteng beragam bungkusan serba ayam dengan riang pulang. Tinggallah Kak Ros manyun terperangah, segenap ringgit telah berganti ayam. Di meja makan berbuka puasa. Meja penuh dengan hamparan piring berisi aneka penganan serba ayam. "Kau habiskan itu semua," ujar Ros ke Upin dan Ipin. Wajah Ros dongkol. "Tak lah Kak, tak kuat lagi kami makannya." suara Upin dan Ipin memelas. Susana di ruang makan di kampung melayu, Malaysia, itu. Opa- - nenek - - lalu menasehati Upin dan Ipin dengan suara khas, bijak, bahwa kalau lagi berpuasa, di siang hari, memang serasa semua makanan seakan terlahap,namun nyatanya di saat berbuka, sedikit sahaja dimakan, perut sudah berasa kenyang. Khas duniakanak-kanak, khas Melayu. "Betul, betul,betul!" ungkapan khas Ipin. Ia acap mengulang ucapan lema betul, bentuk persetujuannya akan sesuatu. Lalu anak Indonesia mengenallah budaya Malaysia melalui animasi. Berlanjut membanjirlah merchandising Upin Ipin, termasuk mewabah mainan tangkai es krim, diantaranya. Lantas pertanyaannya, mana budaya kita, mana industrianimasi Indonesia? PANTASKAH saya bertanya ? Setelah mencoba berbisnis di jasa iklan sejak berhenti jadi wartawan dari majalah SWA pada 1989, dari 1993 hingga 1995, saya fokus memproduksiserial animasi. Alasan saya ketika itu sederhana saja. Bahwa menjadi pengusaha haruslah punya produk dan atau jasa yang masuk ke pasaran. Itu pengusaha! Kalimat itu terus saya sosialisasikan di setiap menulis mengupas kewirausahaan hingga kini. Konon, kemajuan Cina dahsyat kini, tiada lain karena kegigihan membanjiri dunia dengan manca-ragam produk. Nah setelah "capai" di jasa yang saya rasakan lebih banyak tangan "di bawah", saya memilih industri tak dilirik orang ramai. Yakni serial animasi. Pilihan saya kala itu animasi wayang, dengan membuat karakter anak-anak, ada yang plontos macam Upin Ipin, namun berbaju wayang. Saya memilih judul Burisrawa, berdialek Batak. Mengapa wayang? Sulit bagi saya kala itu membuat cerita berserial banyak. Cerita Kancil saja, untuk dijadikan enam episode masing-masing 24 menit - - untuk siaran setengah jam - - sudah seret kisahnya. Saya memilih Wayang Carangan, yang tak akan habis dikembangkan kisahnya hingga beratus serial. Maka singkat kata, setelah sempat melihat-lihat ke Disney, AS, saya pun mengumpulkan animator 2D terbaik negeriini, dan membenamkan segenap uang yang dihimpun seperak dua perak dari usaha selama lima tahun, lalu fokus membuat serial animasi. Sesungguhnya serial animasi itu gampang menghitung bisnisnya. Harga penjualan paling murah serial itu per episode US $ 1.000, lalu jika kita sudah memproduksi 52 episode, untuk setahun, diputar seminggu sekali,maka perpaket US $ 52.000. Untuk melego ke-1.000 stasiun teve menayangkan di pasar global sesuatu yang dapat dijangkau. Maka jika seribu teve manca negara membeli, akan didapat US $ 52 juta,
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah
Pak Cepi, wah saya ikut prihatin dengan cerita Bapak. Pengalaman saya, kalau kita punya masalah dengan bank. dll, maka cara yang paling manjur adalah menulis surat pembaca di koran. jadi coba pak, tulis surat pembaca di berbagai surat kabar nasional dan juga Jakarta Post. Biasanya Bank langsung malu> Mungkin Bapak bisa mengadukan hal ini ke YLKI juga, karena seingat saya mereka juga punya pelayanan untuk nasabah bank, salam, binny On Mon, 16 Aug 2010 12:14:57 +0800 (SGT), Cepi Al Hakim wrote: > Astadfirullah...saya ikut prihatin dg cara-cara tersebut memaksakan > kehendak dan memakai kekerasan. saya juga pernah alami hal tersebut, > sering di teroro oleh debt kolektor, karena tidak merasa punya salah saya > minta ketemu langsung dg orangnya nanti bisa di selesaikan akhirnya kita > bertemu, eh beraninya aja di telp teriak-teriak...pas ketemu nggak ada > seremnya meskipun mereka dari (maaf : papua, maluku dan timor), akhirnya > kita selesaikan dan mereka paling saya kasih ongkos bensin aja. kalo > mereka ngancam saya ancam lagi, dan kalo dia bilang dari bank tidak ada > dalam aturan Bank Indonesia tentang Debt Collector, bicara hukum mereka > ngeper juga, asal memang kita tidak salah...lanjut maaang !!! > salam hangat, > > > > From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com > [mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of marcel aditya > Sent: 14 Agustus 2010 21:05 > To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com > Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam > orang yang tidak bersalah > > > > > > Selamat Malem > Saya tinggal di tempat tinggal saya yang sekarang sejak bulan desember > 2009. > Sering sekali bank Standard Chartered Bank(setelah ini saya sebut SCB) dan > HSBC telpon untuk cari orang yang namanya Novana Effendie. Tiap kali saya > angkat saya bilang kalo saya ga kenal dengan bapak novana effendie, dan > saya > juga mempersilahkan pihak bank dateng ke rumah saya kalo memang ga percaya. > Kalo menurut info dr hansip sekitar rumah saya, bapak novana itu adalah > yang > ngontrak rumah disini sebelumnya dan sudah pindah 1,5 - 2tahun yang lalu. > > Sampe puncaknya tanggal 22 juni 2010, ada debt collector dari bank (jujur > saya udah ga sempet tanya dari bank yang mana karena kadang2 debt collector > cuma menyebutkan bank) telpon saya dan menanyakan soal bapak novana > effendie. Sekali lagi saya bilang kalo saya ga kenal, tapi si debt > collector > ga percaya dan bentak2 sambil memaksa saya untuk ngaku kemana bapak novana > pindah. Yah tentu saja saya ngotot ga tau, karena memang saya ga kenal > dengan pak novana effendie. Lah wong ga kenal suruh kasih tau kemana dia > pindah kan aneh. Karena saya udah emosi diteror terus, akhirnya saya dengan > kesel nanya balik "Pak tolong kasih tau saya harus gimana yah supaya > percaya > kalo saya ga ada hubungannya dengan pak Novana effendie"? > Setelah itu si debt collector malah mengancam saya dengan bentakan "EH > ANJ*NG (maaf tapi memang itu yang disebutkan oleh debt collector tsb) > JANGAN > MACEM-MACEM LU YAH. JANGAN SAMPE GUE PENGGAL PALA LU". Sehabis mengancam > saya telponnya langsung ditutup oleh dia. > > Karena saya udah terlalu emosi setelah kejadian itu langsung saya > menyempatkan diri untuk mampir ke standard chartered cabang kebon jeruk dan > diterima oleh cust. service (mbak Widiawati) dengan no laporan ref. > 10.228204. Mbak widiawati membantu saya membuatkan laporan dan menelpon > call > leader bagian collection yang bernama pak Rizal untuk menjelaskan duduk > perkaranya. Sehabis itu saya juga ke bank HSBC cabang Puri Kencana dan > bertemu dengan cust service yang bernama Rara. Saya juga dibuatkan laporan > yang pada intinya bahwa saya tidak ada hubungannya dengan bapak novana > effendie.Itupun setelah saya setengah mengamuk, tadinya cuma dibilang ga > bisa bantu apa2. Setelah itu saya pikir masalah sudah selesai dan saya bisa > pulang dengan tenang tanpa gangguan dan ancaman lagi dari SCB dan HSBC. > > Tapi ternyata saya salah. Teror dari bank SCB & HSBC belom berakhir. > Tanggal > 26 july 2010 saya masih diteror terus oleh bank SCB dan HSBC. Masih dengan > cara yang sama yaitu dibentak2. Semenjak tanggal 22 juni 2010 s/d 26 juli > 2010 pun beberapa kali saya menerima telpon dari pihak SCB dan HSBC, namun > saya tetep mencoba bersabar dan menjelaskan masalahnya. Tapi kesabaran > orang > ada batasnya, dan hari ini (14 agustus 2010) saya didatengin debt collector > dari HSBC yang bernama Jon. Karena saya ga dirumah akhirnya saya cuma > bicara > lewat telpon dengan bapak Jon melalui handphone pembantu rumah tangga saya. > Saya berusaha menjelaskan lagi dengan baik2 bahwa saya sudah pernah ke HSBC > cabang puri kencana dan sa
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah
Pak mungkin bapak bisa panggil hansip sebagai saksi, apabila ada yang datang lagi, kemudian minta tanda pengenal yang datang, kalau bisa difoto tanda pengenal dengan HP atau kamera digital, tanya identitas banknya, atau surat tugas dari bank, biasanya mereka tidak bisa memperlihatkan surat tugas dari bank, karena ini merupakan cara bank terlepas dari jerat hukum. Biasanya hanya surat tugas dari perusahaan debt collector. Apabila data-data tersebut sudah difoto dan hansip ada sebagai saksi, kalau bisa ada dua saksi lebih bagus. Kemudian bapak melapor ke polisi (polres setempat) dengan laporan pasal perbuatan tidak menyenangkan. Bapak akan terima bukti bapak lapor. Lain kali kalau ada yang datang lagi, bapak tunjukkan aja bukti laporan polisi dan bilang tunggu sebentar saya panggil polisinya dulu. Coba dulu cara tersebut, kalau masih datang lagi bapak hubungi saya di japri aja From: Cepi Al Hakim To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Sun, August 15, 2010 9:14:57 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah Astadfirullah...saya ikut prihatin dg cara-cara tersebut memaksakan kehendak dan memakai kekerasan. saya juga pernah alami hal tersebut, sering di teroro oleh debt kolektor, karena tidak merasa punya salah saya minta ketemu langsung dg orangnya nanti bisa di selesaikan akhirnya kita bertemu, eh beraninya aja di telp teriak-teriak...pas ketemu nggak ada seremnya meskipun mereka dari (maaf : papua, maluku dan timor), akhirnya kita selesaikan dan mereka paling saya kasih ongkos bensin aja. kalo mereka ngancam saya ancam lagi, dan kalo dia bilang dari bank tidak ada dalam aturan Bank Indonesia tentang Debt Collector, bicara hukum mereka ngeper juga, asal memang kita tidak salah...lanjut maaang !!! salam hangat, From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of marcel aditya Sent: 14 Agustus 2010 21:05 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah Selamat Malem Saya tinggal di tempat tinggal saya yang sekarang sejak bulan desember 2009. Sering sekali bank Standard Chartered Bank(setelah ini saya sebut SCB) dan HSBC telpon untuk cari orang yang namanya Novana Effendie. Tiap kali saya angkat saya bilang kalo saya ga kenal dengan bapak novana effendie, dan saya juga mempersilahkan pihak bank dateng ke rumah saya kalo memang ga percaya. Kalo menurut info dr hansip sekitar rumah saya, bapak novana itu adalah yang ngontrak rumah disini sebelumnya dan sudah pindah 1,5 - 2tahun yang lalu. Sampe puncaknya tanggal 22 juni 2010, ada debt collector dari bank (jujur saya udah ga sempet tanya dari bank yang mana karena kadang2 debt collector cuma menyebutkan bank) telpon saya dan menanyakan soal bapak novana effendie. Sekali lagi saya bilang kalo saya ga kenal, tapi si debt collector ga percaya dan bentak2 sambil memaksa saya untuk ngaku kemana bapak novana pindah. Yah tentu saja saya ngotot ga tau, karena memang saya ga kenal dengan pak novana effendie. Lah wong ga kenal suruh kasih tau kemana dia pindah kan aneh. Karena saya udah emosi diteror terus, akhirnya saya dengan kesel nanya balik "Pak tolong kasih tau saya harus gimana yah supaya percaya kalo saya ga ada hubungannya dengan pak Novana effendie"? Setelah itu si debt collector malah mengancam saya dengan bentakan "EH ANJ*NG (maaf tapi memang itu yang disebutkan oleh debt collector tsb) JANGAN MACEM-MACEM LU YAH. JANGAN SAMPE GUE PENGGAL PALA LU". Sehabis mengancam saya telponnya langsung ditutup oleh dia. Karena saya udah terlalu emosi setelah kejadian itu langsung saya menyempatkan diri untuk mampir ke standard chartered cabang kebon jeruk dan diterima oleh cust. service (mbak Widiawati) dengan no laporan ref. 10.228204. Mbak widiawati membantu saya membuatkan laporan dan menelpon call leader bagian collection yang bernama pak Rizal untuk menjelaskan duduk perkaranya. Sehabis itu saya juga ke bank HSBC cabang Puri Kencana dan bertemu dengan cust service yang bernama Rara. Saya juga dibuatkan laporan yang pada intinya bahwa saya tidak ada hubungannya dengan bapak novana effendie.Itupun setelah saya setengah mengamuk, tadinya cuma dibilang ga bisa bantu apa2. Setelah itu saya pikir masalah sudah selesai dan saya bisa pulang dengan tenang tanpa gangguan dan ancaman lagi dari SCB dan HSBC. Tapi ternyata saya salah. Teror dari bank SCB & HSBC belom berakhir. Tanggal 26 july 2010 saya masih diteror terus oleh bank SCB dan HSBC. Masih dengan cara yang sama yaitu dibentak2. Semenjak tanggal 22 juni 2010 s/d 26 juli 2010 pun beberapa kali saya menerima telpon dari pihak SCB dan HSBC, namun saya tetep mencoba bersabar dan menjelaskan masalahnya. Tapi kesabaran orang ada batasnya, dan hari ini (14 agustus 2010) saya didatengin debt collector dari HSBC yang ber
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pengamat: Pidato SBY Datar
NATO: NO ACTIONS TJITRA ONLY Pengamat: Pidato SBY Datar Headline News / Polkam / Senin, 16 Agustus 2010 11:41 WIB Metrotvnews.com, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato kenegaraan di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta Pusat. Namun, menurut sejumlah pengamat politik, pidato Presiden datar. Cendekiawan Komaruddin Hidayat, misalnya. Harusnya, kata dia, pidato itu lebih menukik kepada substansi masalah. "Tapi tadi SBY bicara normatif. Tidak masuk pada substansi. Datar-datar saja," kata Komaruddin di Jakarta, Senin (16/8). Komaruddin menilai pidato tersebut kurang inspiratif. "Saya berharap ada satu visi, komitmen dan pikiran yang jernih. Tapi pidato tadi tidak membangkitkan suatu optimisme bagi saya," pungkas Komaruddin. Sementara pakar komunikasi politik Effendy Ghazali menilai tidak ada perkembangan dalam pidato presiden dari tahun ke tahun. Menurut Effendi, pidato SBY hanya mengangkat keberhasilan dan tidak menyinggung kegagalan. Kritik keras pun dilontarkan pengamat politik Eep Saefullah Fatah. Menurut Eep, SBY tanpa ekspresi saat berpidato. "Sebagai komunikator, saya tidak tergugah dengan cara berpidato seperti itu," tegas Eep. Dalam pidatonya, menurut Eep, SBY sebagai seseorang yang terus berkampanye sepanjang hayat. "Ketika kampanye, Anda bisa ngomong indah. Saat memerintah, puisi itu harus menjadi prosa. Untuk hal itu, SBY terus berpuisi," kata Eep.(RAS) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] "Ibukota di Reformasi agar Rusuh 1998 Tidak Terulang"
Saya sih setuju pusat pemerintahan RI pindah ke Bali, sekitar istana Tampak Siring yang sudah megah itu. Aman, masyarakatnya enggak berangasan, ramah dan sopan santun. Salam Nas Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Lisman Manurung Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Fri, 13 Aug 2010 09:26:54 To: Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] "Ibukota di Reformasi agar Rusuh 1998 Tidak Terulang" Jika di satu lokasi Jakarta terjadi chaos, maka pihak yang berwajib tidak bisa berada di lokasi pada waktu yang ditentukan karena jalan yang macet. Maka dengan segera bisa saja musibah macam 1998 merebak. Keputusan pak SBY untuk ngantor di Cekeas ada benarnya. Ada baiknya pusat aktifitas administrasi, yakni kantor para menteri dibuat di luar kota Jakarta. Peran Jakarta sebagai pusat seluruh aktifitas harus dirubah. Ancaman kudeta militer AD sudah tidak ada. Kalaupun ada mungkin diperlukan jika memang ada kesalahan di tingkat pimpinan negara. Oleh sebab itu pusat kegiatan angkatan AU dan AL harus dialihkan ke luar kota Jakarta. Basis AL di samping Surabaya perlu dibangun di ujung Sumatera. Sembari mengantisipasi pembangunan jembatan yang menghubungkan Sumatera dan Jawa, maka disekitarnya perlu dimanfaatkan untuk penjagaan atas keamanan. Jadi pengamanan fasilitas jembatan yang nilainya mencapai puluhan triliun itu tidak perlu mempebanyak polisi, tetapi memanfaatkan AL saja. Perkembangan e government sudah harus diadopsi. Daripada cuma mengurusi porno, Kementerian Kominfo harus memanfaatkan uang rakyat yang bukan pajak dari ummat saja untuk merubah manajemen pemerintahan sehingga berbasis e government. Kominfo perlu mempelajari bagaimana ratusan ribu tenaga kerja di kota-kota India dan kota-kota Filipina bekerja siang malam untuk melayani call centre AS melakui jaringan internet/satelit. Maksudnya rebut penguasaan e government dan terapkan di sini. = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah
Boro-2 ktp pak, saya pernah alami di saat-2 mulai maraknya penerbitan kartu kredit (sekitar masa krismon?), salah satu bank asing tersebut sudah mencetak kan KK atas nama saya dan mengantarkannya ke alamat saya. Tentu saya tolak dengan mengguntingnya. Mendapatkan data ktp dinegeri ini kan gampangnya minta ampun. Di awal tahun 2000an, sebagai dampak dari tata kelola data pribadi yang dibiarkan seperti itu oleh pemerintah kita, seorang anak buah saya yang gajinya tidak lebih dari 2 jutaan, terlibat hutang sebesar 35 jutaan, dari kartu kredit yang dimilikinya sebanyak 13 kartu. Menurut saya, tidak hanya cara-2 biadab debt collector saja yang harus ditertibkan pemerintah, tapi juga "kemudahan" seorang mendapatkan (atau diberikan) KK, harus lah diatur dan diawasi pemerintah. Contoh yang terjadi beberapa tahun setelah reunifikasi Jerman, begitu banyak masyarakat ex timur yang terjerat hutang (karena mereka tidak terbiasa dengan prilaku kapitalis), tapi pemerintah jerman langsung tanggap dengan merubah regulasi pemberian kredit, dan tentunya disertai pelaksanaan dan pengawasan yang effective. Jadi sepantasnya lah kalo pemerintah kita ngga budeg-2 amat, mustinya sih udah sejak sepuluh tahun lalu mulai berkeringet dikit demi melindungi masyarakat nya. Salam, bodo --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "marcel" wrote: > > Yupe...bank jaman sekarang terlalu mudah kasih kta atau kartu kredit. Bikin > kartu kredit cuma modal ktp doang. Udahannya org ga bersalah yang diteror > gini > > thx > > marcel > > -Original Message- > From: Lisman Manurung > Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com > Date: Sun, 15 Aug 2010 20:16:24 > To: > Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com > Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered > mengancam orang yang tidak bersalah > > Saya pikir etika bisnis juga perlu ditegakkan. Penegaknya adalah pelaku > bisnis/penyedia jasa . Bentuknya apa? Perbankan papan atas (HSBC kan papan > atas > iya?) juga perlu cermat memilih konsumennya (apakah berpotensi memajukan > bisnis > atau merongrong?) dan tentu memilih rekan/mitra  kerjanya (debt collector > nya). >
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apa yg kita banggakan dari Republik Indonesia...
Saya bangga dengan RI yang pernah punya Sukarno sebagai presiden pertamanya. Waktu saya ke Malaysia, Singapura, Thailand, Taiwan, Korea, Hongkong, Jerman, Australia (semuanya di kurun waktu 1973-1992), hampir semua sopir taksi yang saya tumpangi dari airport - kota; menanyakan dalam nuansa kagum tentang Sukarno tersebut. SAYANG kita sebagai ahli waris titipan Sukarno, kita belum mau/mampu meneruskan hal2 positif yang diteladankan oleh Sukarno. Sukarno tidak 100% baik, tapi mari kita contoh darinya yang baik2 dulu! --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "T o T o T" wrote: > > Kawans, > besok adalah HUT ke-65 Republik Indonesia. Bangsa dan negara kita. > Saya tergelitik untuk melemparkan pertanyaan setelah menyimak aneka dialog dan diskusi > mengenai keburukan dan keanehan di negara kita ini. Masa sih tidak ada kebaikan atau kebanggaan sama sekali? > > Apakah yang dapat anda banggakan dari RI sebagai bangsa, negara, dan tanah air anda? > > Mohon dijawab dengan satu kebanggaan beserta alasannya. Hanya kebanggaan sebagai rakyat dan bangsa Indonesia, bukan keburukan atau kekecewaan. > > > Silahkan > > Salam, > Totot > > [Non-text portions of this message have been removed] >
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Apa yg kita banggakan dari Republik Indonesia...
Aku bangga karena masih bisa pakai marga Sihombing. Tetapi anak2ku sudah ngak bisa lagi pake marga karena dilarang Pemda DKI. sonar From: T o T o T To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Mon, August 16, 2010 10:51:21 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Apa yg kita banggakan dari Republik Indonesia... Kawans, besok adalah HUT ke-65 Republik Indonesia. Bangsa dan negara kita. Saya tergelitik untuk melemparkan pertanyaan setelah menyimak aneka dialog dan diskusi mengenai keburukan dan keanehan di negara kita ini. Masa sih tidak ada kebaikan atau kebanggaan sama sekali? Apakah yang dapat anda banggakan dari RI sebagai bangsa, negara, dan tanah air anda? Mohon dijawab dengan satu kebanggaan beserta alasannya. Hanya kebanggaan sebagai rakyat dan bangsa Indonesia, bukan keburukan atau kekecewaan. Silahkan Salam, Totot [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Intervensi Asing dalam Pembuatan 79 Undang-Undang di RI
Beritasatu.com | Senin, 16 Agustus 2010 Asing Turut Campur Pembuatan Undang-Undang http://www.beritasa tu.com/articles/ read/2010/ 8/955/asing- turut-campur- pembuatan- undang-undang Badan Intelijen Negara atau BIN melaporkan, proses pembuatan 79 undang-undang di DPR dikonsep oleh konsultan asing. Pernyataan itu disampaikan oleh anggota DPR dari Fraksi PDI-P, Eva Kusuma Sundari, yang mengaku mendapatkan informasi tersebut dari laporan BIN. "Pasca reformasi, berdasarkan hasil laporan BIN, 79 UU kita, dikonsep oleh konsultan asing," kata Eva dalam sebuah acara diskusi di Jakarta. Eva mengatakan, campur tangan asing dalam pembuatan undang-undang itu adalah bentuk subversif terhadap konstitusi karena regulasi yang dibuat dan dihasilkan tidak lagi merujuk konstitusi. "Ke depan, guidance value kebijakan itu harus merujuk pada konstitusi," kata Eva. Sektor Mingas dan Pertanian Menurut Eva, campur tangan asing dalam proses pembuatan undang-undang kebanyakan menyangkut regulasi di sektor strategis. Antara lain undang-undang di sektor minyak dan gas, energi dan pertanian. "Bayangkan saja, sekarang 80 persen tambang kita dikuasai asing. Wajar bila sustaibility energi listrik, pupuk dan energi di dalam negeri tak terpenuhi," kata Eva. Dia memberi contoh, campur tangan asing dalam eksplorasi gas di Sulawesi. "Belum-belum, negara sudah menyatakan 20 persen hanya untuk dalam negeri. Padahal perusahaan gas negara teriak-teriak, " ujar Eva. Dia juga merujuk hasil kajian Serikat Tani yang menyebutkan ada 23 undang-undang yang berhubungan dengan pertanian tidak memihak para petani dalam negeri. "Undang-undang yang terkait migas, energi dan pertanian, sangat pro corporate," kata Eva. Dia menyimpulkan, praktek kekuasaan saat ini jarang sekali menggunakan konstitusi sebagai pegangan karena semua diserahkan kepada selera pasar sehingga yang muncul kemudian adalah negosiasi politik transaksional. Salah satu contohnya adalah Undang-Undang Politik yang di dalamnya ada wacana ambang batas atau parliamentary treshold. "Banyak partai setuju [ambang batas] 5 persen. PDI-P juga. Namun nanti akan ada transaksi, sehingga di dapat angka 3,5 persen," ujarnya. Memukul Kredibilitas DPR Menurut Eva, campur tangan asing dalam proses legislasi di Indonesia bukan saja mengejutkan, tapi juga berbahaya bagi kedaulatan dan kemandirian Indonesia sebagai sebuah bangsa. Menurutnya, campur tangan asing itu juga memukul kredibilitas parlemen sebagai lembaga legislasi. "Anggap saja [laporan BIN] itu otokritik bagi DPR. Ke depan jangan terjadi lagi. Biarlah alon-alon [pelan-pelan- Red] tapi orientasi pembuatan undang-undang benar-benar demi bangsa," kata dia. Rekan Eva di DPR, Teguh Juwarno mengatakan, sebagai sebuah bangsa, Indonesia bisa dikatakan adalah bangsa yang rendah diri karena semua tergantung asing. "Beli susu dari Australia. Padahal kita ini negara besar. Semua berkepentingan dengan Indonesia, misalnya kalau Australia mencoba menekan Indonesia, negara lain seperti Jepang akan bereaksi, karena akan ke mana Honda dan Kawasaki dipasarkan," kata wakil ketua komisi II DPR RI dari Fraksi PAN itu. Menurut Teguh, potensi penduduk yang besar tidak disertai mental pemimpin yang berdaulat. "Kita ini sebagai bangsa terbiasa ditanamkan sebagai bekas jajahan. Jadi mentalnya inlander. Mental penjilat," kata Teguh.*** Satrio Arismunandar Executive ProducerNews Division, Trans TV, Lantai 3 Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790 Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 3542, Fax: 79184558, 79184627 http://satrioarismunandar6.blogspot.com HP: 0819 0819 9163 "Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan turunnya si tigawarna (Belanda). Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk, belumlah pekerjaan kita selesai! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyaknya keringat" (Pidato Bung Karno, 17 Agustus 1950) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ada apa dg KOMPAS dan Kebijakan Daging Sapi?
Pak Ugebasar, beberapa orang dari Alumni SMA kami berdiskusi untuk membuat usaha setelah pensiun tahun ini. Salah satu adalah usaha peternakan sapi, baik penggemukan sapi maupun Sapi peras. Kalau membaca sinyalemen Bapak di bawah ini, nyali menjadi mengkerut. Kalau Import saja bisa diputar dari Argentina ke Australia, apalagi Susu ya. dharma 2010/8/16 > Dulu sy pernah ke Argentina, di sana Sapi murah banget, ketika saya tanya > ke orang sana kenapa kita tidak impor sapi dari Argentina jawabnya ijin > impor sapi dikuasai oleh beberapa importir org dekat dan semua importnya > diarahkan ke Australia. Ketika ada yg coba masukin dari Argentina atau > brazil ada aja issue yg dihembuskan seperti penyakit kuku dan mulut dll. > Padahal logikanya kalau memang ada penyakit tsb WHO pasti udah ribut. > persaingan dagang bisa saja seperti itu. Cuma memang harus ada reformasi > pada bidang ini. > Powered by Telkomsel BlackBerry® = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Apa Kabar Masyarakat Adat?
Diambil dari http://roythaniago.wordpress.com/2010/08/16/apa-kabar-masyarakat-adat/ Apa Kabar Masyarakat Adat? Oleh: Roy Thaniago Ia orang Dayak Punan. Dalam sebuah diskusi informal, lelaki limapuluhan tahun itu bicara, “Kalau hutan habis, apakah saya masih disebut masyarakat adat? Apakah saya masih orang Punan?” PERTANYAAN itu tiba-tiba menjadi besar dan rumit ketika diucapkannya menjelang perayaan Hari Masyarakat Adat Sedunia (HMAS) yang tepat dirayakan beberapa hari lalu, 9 Agustus 2010. Pun hanya berjarak seminggu dari 17 Agustus, hari kemerdekaan republik ini. Ternyata di usia 65 tahun republik ini masih ada sekelompok masyarakat yang resah pada hak yang paling asasi dalam hidupnya: tanah. Makna tanah bagi masyarakat adat tidaklah sesederhana bagaimana masyarakat urban memaknai tanah. Kebanyakan masyarakat urban memaknai tanahnya hanya sebagai aset atau dalam tataran fungsional, walau terkadang pemaknaan sebagai sebuah identitas budaya dan rangsangan-rangsangan nostalgik turut membayanginya. Sedang bagi masyarakat adat, makna tanah tidak sekedar untuk dimiliki, tapi juga menyangkut penghayatan hidupnya (2004: Winangun, 73). Segala nilai, identitas, ikatan emosional, dan cara menyatakan diri masyarakat adat sangat ditentukan oleh tanah. “Jika kami tidak memiliki tanah, maka kami tidak bisa disebut sebaga orang Moi,” ungkap masyarakat adat suku Malamoi, Sorong, Papua Barat dalam memaknai tanah. Buat mereka, tanah adalah perempuan. Menjual tanah sama saja dengan menjual ibu mereka sendiri. Sedang bagi orang Bali, tanah dianggap suci. Persoalan tanah adalah persoalan dengan Sang Ilahi. Atau simak bagaimana ikatan emosional yang sangat kuat antara masyarakat suku Anak Dalam (Jambi) dengan tanah, di mana mereka memiliki tradisi , yakni sebuah ritual meninggalkan tanahnya ketika ada anggota keluarga yang meninggal. Ritual ini dilakukan untuk mengusir kesedihan karena kenangan akan almarhum/almarhumah, dan dilakukan selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, tergantung seberapa cepat mereka dapat mengikhlaskan kematian anggota keluarganya. Data-data tadi ingin menunjukkan betapa kuatnya hubungan antara masyarakat adat dengan tanah adatnya. Ada sebuah simbiosis yang saling membutuhkan, yang akan menghancurkan keduanya kalau keduanya dipisahkan satu sama lain. Nyatanya, ancaman pemisahan masyarakat adat dengan tanahnya kini masih dan sedang berlangsung, bahkan dilakukan secara sistemik dan struktural oleh negara. Comotlah contoh dari masyarakat adat Banten Kidul (Lebak-Sukabumi) dan To Kulawi (Palu, Sulawesi Tengah). Kedua kelompok masyarakat ini sebagian tanah adatnya dimasukkan dalam wilayah Taman Nasional Gunung Halimun Salak dan Taman Nasional Lore Lindu. Akibatnya, beberapa warganya sempat dipenjara karena mengambil kayu untuk keperluan hidupmya sehari-hari. Padahal, mereka sudah hidup jauh lebih dulu sebelum republik ini berdiri. Ironis: mereka dianggap pencuri di tanahnya sendiri! Menihilkan perspektif budaya dan keterlibatan masyarakat adat dalam menerapkan kebijakan pemerintah juga punya cerita lain. Dalam hal batas administratif suatu daerah, misalnya, Desa Trusmi, Cirebon, Jawa Barat, punya kisah tersendiri. Pada tahun 1974, desa ini melebihi batas jumlah penduduknya sehingga harus dibagi dua, Desa Trusmi Wetan dan Trusmi Kulon. Pembagian wilayah ini menyebabkan makam keramat Buyut Trusmi masuk dalam wilayah Trusmi Wetan, sehingga memberatkan warga Trusmi Kulon karena terpisahkan dari akar sejarah maupun ikatan emosional. Cara negara dengan perspektif geopolitik ternyata tidak selalu sinkron dengan masyarakat adat yang berperspektif geokultural (2000: Endo Suanda dalam Jurnal MSPI “Global-Lokal”, 65). Masalah pertanahan akan tambah pelik dan mengenaskan jika disertakan pula kasus-kasus di daerah lain yang turut melibatkan aktivitas perkebunan, penebangan hutan, pertambangan, dan lainnya. Banyak dari masyarakat adat yang terpaksa hidup menjadi buruh di atas tanahnya sendiri, dan tidak menikmati keuntungan yang didapatkan para perusahaan yang bermukim di sana. Bukan hanya itu, kerusakan bumi yang dibicarakan dalam tahun-tahun terakhir ini, justru berdampak paling besar terhadap masyarakat adat. Seperti yang kita ketahui bahwa tanah dan alam telah hidup dengan erat bersama masyarakat adat. Para masyarakat adat yang menggantungkan hidupnya dari pemberian alam, otomatis akan menjadi kelompok manusia yang paling terkena dampaknya akibat kerusakan bumi. Sekali lagi ini sebuah ironi, bahwa kerusakan itu justru diakibatkan paling besar oleh mereka di luar masyarakat adat. Dalam hal seni dan budaya, terampasnya tanah masyarakat adat, diyakini akan turut membunuh kekayaan kesenian dan kebudayaan tradisi yang ada. Kesenian adalah produk budaya yang merespons lingkungan sekitar. Ketika masyarakat adat kehilangan tanahnya, maka kesenian akan terancam keberadaannya. Kesenian pada konteks semulanya itu akan dipaksa dan diseret mas
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Redenominasi = Cuma Ganti Nama Uang
Yang dulu disebut 'seribu rupiah' berganti menjadi 'satu rupiah', dsb. Redenominasi ini sudah pernah dilakukan di jaman bung Karno akibat inflasi yang sangat tinggi (Nilai ribuan rupiah dengan cepat menjadi sangat kurang berharga lagi). Walaupun inflasi per tahun sekarang tak sebesar di jaman bung Karno (setahun menjelang G30S), tetapi inflasi secara akumulatif sejak jam Soeharto s.d. SBY sudah menumpuk tinggi sehingga saya kira sudah saatnya denominasi. Efeknya? Buku-buku pelajaran matematika dan ekonomi yang ada hitung-hitung rupiahnya harus direvisi dg edisi baru, he, he, he. Ini ruginya. Untungnya: ada terjemahan yang pas untuk kata-kata US-English semacam 'dime', 'quarter', 'penny', 'nickel', dsb. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, liman...@... wrote: > > Redenominasi Rupiah Tuntas 2022 > > Jakarta, Bank Indonesia (BI) memperkirakan proses > redenominasi akan membutuhkan waktu sekitar 10 tahun. > Tahapan pertama yang dilakukan bank sentral yakni sosialisasi yang dimulai > dari tahun 2011 dan tuntas selesai > di 2022. > > Demikian disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia terpilih Darmin Nasution > dalam konferensi persnya di Gedung Bank Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta, > Selasa (3/8/2010). > > "Redenominasi adalah proses penyederhanaan penyebutan satuan harga dan nilai. > Rencananya dibutuhkan waktu 10 > tahun," jelas Darmin. >
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pembiaran Negara (Indonesia ini mau dibawa ke mana?)
Mau tanya, ada ngga siy President negara lain yang suka cengeng mengeluh curhat kepada rakyatnya? Cengeng koq bisa jadi jenderal ya...untung tidak lagi perang, kalau lagi perang dan ketangkep musuh, jangan2 semua informasi markasnya bisa dikasi tahu karena takut diancam musuh. Cengegng siy... --- On Fri, 8/13/10, Satrio Arismunandar wrote: From: Satrio Arismunandar Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pembiaran Negara (Indonesia ini mau dibawa ke mana?) � Pembiaran Negara Jumat, 13 Agustus 2010 | 1:59 WIB Editorial Di negeri ini, berbagai persoalan rakyat sepertinya tak kunjung selesai: kenaikan harga-harga kebutuhan pokok, kekerasan yang terus merebak, gangguan terhadap kebebasan berkeyakinan, kemiskinan. Pemberitaan mengenai penderitaan rakyat di seluruh pelosok negeri hadir dihadapan kita, silih berganti. Situasi ini sangat kontras dengan syarat-syarat kemajuan yang kita punyai, misalnya sumber daya alam, gotong royong, dan lain sebagainya. Krisis multidimensi adalah kata yang tepat untuk melukiskan keadaan negara saat ini. Dan kita sedang memasuki suatu fase yang disebut ‘nation and character destruction’. Sementara itu, tidak terasa, bahwa republik ini akan berusia 65 tahun sejak diproklamirkan pad tanggal 17 agustus 1945. Dibandingkan dengan cita-cita proklamasi, situasi sekarang ini sudah sangat jauh bertolak belakang. Dalam pembukaan UUD 1945 jelas-jelas disebutkan tujuan dan arah negara ini dibentuk, yaitu untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Namun, setelah berpuluh-puluh tahun hidup berbangsa dan bernegara, negara tidak lagi melindungi tumpah darah Indonesia. Negara-negara benar-benar absen dalam kehidupan real rakyat sehari-hari; golongan minoritas ditindas, TKI/TKW disiksa di luar negeri, rakyat dirampas tanahnya, buruh menuntut kesejahteraan, dan lain sebagainya. Apakah itu tujuan dari negara hasil proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945? Bagaimana kita bisa menamakan seorang anak yang katanya sudah dewasa, kalau kenyataannya dia masih disuap oleh ibunya. Begitu pula dengan sebuah bangsa yang dikatakan merdeka, namun sebagaian besar rakyatnya masih terjajah secara fisik dan fikirannya. Negara hasil proklamasi 17 Agustus 1945 sedang berusaha dilikuidasi oleh neo-kolonialisme, yang dibantu oleh agen-agen politik dan ekonominya di dalam negeri. Pemerintah kita, meskipun dipilih secara rutin melalui pemilu oleh rakyat, namun mereka tidak pernah bekerja untuk kepentingan nasional dan seluruh rakyat; sebaliknya, pemerintah kita justru memilih bekerjasama dengan kepentingan kapitalisme global. Akibatnya, kendatipun kita disebut negara merdeka, namun kebijakan ekonomi dan politik kita dikendalikan dari luar. Sudah begitu, semua produk kebijakan politik pemerintah ini tidak pernah melindungi dan mensejahterakan rakyat, malah mendorong eksploitasi dan penindasan yang tiada taranya; UU nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal, UU nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, UU nomor 22 tahun 2001 mengenai Migas, dan masih banyak lagi. Dapat disimpulkan, bahwa kita sedang mengalami “kevakuman” kepemimpinan nasional, tidak ada pemerintah yang benar-benar bisa memerintah. Tokoh legenda kuno Jepang, Toyotomi Hideyoshi, pernah berkata; “jadilah seorang pemimpin, bukan atasan”. Menurutnya, seorang pemimpin harus berani memasuki masalah, mengambil langkah, dan memutuskan sebuah solusi. Jangalah seorang pemimpin melakukan pembiaran, melakukan curhat, dan hobby menyampaikan perkataan yang tidak jujur kepada rakyat. Presiden SBY kurang memahami pesan Hideyoshi di atas. Ada banyak pihak yang mengeluh dengan gaya kepemimpinan presiden SBY, yang terlihat sangat lamban, kurang tegas, dan terlalu mudah untuk mengeluh di hadapan rakyat. Jika seorang pemimpin keseringan mengeluh, maka bagaimana dia bisa menyakinkan rakyat untuk maju? Tentu saja, mau tidak mau kita harus memilih diantara dua pilihan; melanjutkan cita-cita negara hasil proklamasi 17 Agustus 1945, ataukah memilih untuk menjadi bangsa yang terombang-ambing,-bangsa kuli di antara bangsa-bangsa. Akhirnya, menutup editorial ini, kami kembali menegaskan perkataan Bung Karno; kita bertujuan bernegara untuk satu windu saja, kita bertujuan bernegara untuk seribu windu lamanya. Bernegara untuk selama-lamanya. Sekali merdeka, tetap merdeka!] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah
Astadfirullah...saya ikut prihatin dg cara-cara tersebut memaksakan kehendak dan memakai kekerasan. saya juga pernah alami hal tersebut, sering di teroro oleh debt kolektor, karena tidak merasa punya salah saya minta ketemu langsung dg orangnya nanti bisa di selesaikan akhirnya kita bertemu, eh beraninya aja di telp teriak-teriak...pas ketemu nggak ada seremnya meskipun mereka dari (maaf : papua, maluku dan timor), akhirnya kita selesaikan dan mereka paling saya kasih ongkos bensin aja. kalo mereka ngancam saya ancam lagi, dan kalo dia bilang dari bank tidak ada dalam aturan Bank Indonesia tentang Debt Collector, bicara hukum mereka ngeper juga, asal memang kita tidak salah...lanjut maaang !!! salam hangat, From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of marcel aditya Sent: 14 Agustus 2010 21:05 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah Selamat Malem Saya tinggal di tempat tinggal saya yang sekarang sejak bulan desember 2009. Sering sekali bank Standard Chartered Bank(setelah ini saya sebut SCB) dan HSBC telpon untuk cari orang yang namanya Novana Effendie. Tiap kali saya angkat saya bilang kalo saya ga kenal dengan bapak novana effendie, dan saya juga mempersilahkan pihak bank dateng ke rumah saya kalo memang ga percaya. Kalo menurut info dr hansip sekitar rumah saya, bapak novana itu adalah yang ngontrak rumah disini sebelumnya dan sudah pindah 1,5 - 2tahun yang lalu. Sampe puncaknya tanggal 22 juni 2010, ada debt collector dari bank (jujur saya udah ga sempet tanya dari bank yang mana karena kadang2 debt collector cuma menyebutkan bank) telpon saya dan menanyakan soal bapak novana effendie. Sekali lagi saya bilang kalo saya ga kenal, tapi si debt collector ga percaya dan bentak2 sambil memaksa saya untuk ngaku kemana bapak novana pindah. Yah tentu saja saya ngotot ga tau, karena memang saya ga kenal dengan pak novana effendie. Lah wong ga kenal suruh kasih tau kemana dia pindah kan aneh. Karena saya udah emosi diteror terus, akhirnya saya dengan kesel nanya balik "Pak tolong kasih tau saya harus gimana yah supaya percaya kalo saya ga ada hubungannya dengan pak Novana effendie"? Setelah itu si debt collector malah mengancam saya dengan bentakan "EH ANJ*NG (maaf tapi memang itu yang disebutkan oleh debt collector tsb) JANGAN MACEM-MACEM LU YAH. JANGAN SAMPE GUE PENGGAL PALA LU". Sehabis mengancam saya telponnya langsung ditutup oleh dia. Karena saya udah terlalu emosi setelah kejadian itu langsung saya menyempatkan diri untuk mampir ke standard chartered cabang kebon jeruk dan diterima oleh cust. service (mbak Widiawati) dengan no laporan ref. 10.228204. Mbak widiawati membantu saya membuatkan laporan dan menelpon call leader bagian collection yang bernama pak Rizal untuk menjelaskan duduk perkaranya. Sehabis itu saya juga ke bank HSBC cabang Puri Kencana dan bertemu dengan cust service yang bernama Rara. Saya juga dibuatkan laporan yang pada intinya bahwa saya tidak ada hubungannya dengan bapak novana effendie.Itupun setelah saya setengah mengamuk, tadinya cuma dibilang ga bisa bantu apa2. Setelah itu saya pikir masalah sudah selesai dan saya bisa pulang dengan tenang tanpa gangguan dan ancaman lagi dari SCB dan HSBC. Tapi ternyata saya salah. Teror dari bank SCB & HSBC belom berakhir. Tanggal 26 july 2010 saya masih diteror terus oleh bank SCB dan HSBC. Masih dengan cara yang sama yaitu dibentak2. Semenjak tanggal 22 juni 2010 s/d 26 juli 2010 pun beberapa kali saya menerima telpon dari pihak SCB dan HSBC, namun saya tetep mencoba bersabar dan menjelaskan masalahnya. Tapi kesabaran orang ada batasnya, dan hari ini (14 agustus 2010) saya didatengin debt collector dari HSBC yang bernama Jon. Karena saya ga dirumah akhirnya saya cuma bicara lewat telpon dengan bapak Jon melalui handphone pembantu rumah tangga saya. Saya berusaha menjelaskan lagi dengan baik2 bahwa saya sudah pernah ke HSBC cabang puri kencana dan saya sudah menjelaskan mengenai masalah ini. Akhirnya saya tanya gimana caranya supaya saya ga diganggu lagi, dia bilang dia akan meninggalkan no telpon bank yang bisa dihubungi. Saya bilang oke pak, makasih. Akan tetapi ketika saya sampai dirumah ternyata ada surat "cinta" dari pak jon yang berisi: -- Kepada orang penipu : Novana Eff Mizasukma Hall : Penagihan K-Card Master HSBC NO card : ---(sengaja saya samarkan) Balance : Rp. 26.891.000,- Kami minta jangan buat kami cape ke 5 kali. Segera lunasi dan ambil surat lunasnya di HSBC pusat. Gedung Menara Mulia lantai 18. Jalan Gatot Subroto kav 9-11. Jakarta. Telp : 5246222 ext 3218-16-17 Jon hp 9921 -- Surat tersebut saya ketik ulang kata per kata(kecuali pada no kartunya dan no telp debt collector). Pada
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] "Ibukota Tak Pindah, Rusuh 1998 Bisa Terulang"
Dengan melihat kondisi yang sekarang saya setuju Ibu Kota dipindahkan, biar adil persis ditengah-enggah Indonesia dan jangan di p.jawa. P jawa sudah terlalu sumpek. Yang perlu juga dipindahkan adalah markas2/kantor tentara, TNI AD, TNI AU, TNI AL, bukankah seharusnya/logikanya markas mereka jauh dari pemukiman penduduk. Setidaknya markas/kantor angakatan bersenjata tersebut jauh dari pemukiman penduduk, bukan malah ada ditengah tengah pemukiman pendududk. Coba seandainya terjadi perang, pasti markas2/kantor mereka akan menjadi sasaran peuluru. Apa rakyat mau dijadikan tameng hidup --- On Mon, 8/16/10, baswati wrote: From: baswati Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] "Ibukota Tak Pindah, Rusuh 1998 Bisa Terulang" To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, August 16, 2010, 7:10 AM Belajarlah dari mBah Marijan dari lereng Merapi dan Pak Mayar dalam buku Pak Beye On Fri, 2010-08-13 at 14:11 +0700, Paulus Tanuri wrote: > > Kalau seperti ini pandangan anda, maka saya sangat setuju dengan anda. > > Saya menanyakan ini karena cukup banyak bertemu dengan orang yang > berpandangan bahwa orang kaya harus menahan diri tidak boleh menikmati > hasil > kerja mereka dengan berpura-pura atau terlihat susah. Nah itu yang > saya > tidak setuju. Apa bedanya dengan menipu diri sendiri dan semua orang. > Walaupun saya juga kurang setuju melihat mereka yang gaya hidupnya > terlalu > mewah, tapi tetap itu adalah hak mereka masing-masing untuk menikmati > hasil > kerja keras mereka. > > Apalagi kalau sampai ada yang berpendapat bahwa orang-orang kaya harus > membagikan kekayaannya buat yang miskin, ini lebih tidak setuju lagi. > > Karena kita bukan menganut paham komunis. > > Regards, > Paulus T. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah
Yupe...bank jaman sekarang terlalu mudah kasih kta atau kartu kredit. Bikin kartu kredit cuma modal ktp doang. Udahannya org ga bersalah yang diteror gini thx marcel -Original Message- From: Lisman Manurung Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Sun, 15 Aug 2010 20:16:24 To: Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah Saya pikir etika bisnis juga perlu ditegakkan. Penegaknya adalah pelaku bisnis/penyedia jasa . Bentuknya apa? Perbankan papan atas (HSBC kan papan atas iya?) juga perlu cermat memilih konsumennya (apakah berpotensi memajukan bisnis atau merongrong?) dan tentu memilih rekan/mitra kerjanya (debt collector nya).
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah
Menurut saya lebih baik ganti nomer telpon aja pak, kalau lapor polisi sia-sia saja pak, debt collector dan bank lebih punya akses ke polisi alias kantong mereka lebih tebal, kecuali kalau bapak punya saudara jenderal yang masih aktif. Bapak masih ingat kan (lupa namanya) orang yg diwawancarai Metro TV tentang rahasia menjebol ATM malah mau dipidanakn oleh polisi karena seolah-olah mengajari masyarakat cara menjebol ATM, padahal dengan informasi tsbt masyarakat jadi lebih tahu berhati-hati dan lebih sialnya buat Bank, pihak bank tidak lagi bisa berdalih untuk tidak mengganti uang nasabah yg di jebol ATM nya. Hati hati pak, polisi bisa jadi teman tapi bisa juga lebih jahat dari perampok. Bisa merekayasa gituu Salam hormat buat penegak hukum yang masih punya hati nurani... --- On Mon, 8/16/10, aprinov...@yahoo.com wrote: From: aprinov...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, August 16, 2010, 8:54 AM Benar adanya yang didarankan mbak Aries. Selain tukar nomer tel rumah bapak juga harus melapor ke jalur hukum sudah demi keamanan dan keselamatan bapak dan keluarga. Sebelum bapak melapor bapak harus makesure bahwa memang di keluarga bapak tidak terlibat hutang piutang yang mana bapak dan anggota keluarga lainnya yg tidak menjadi penjamin juga. Powered by Telkomsel BlackBerry® - Original Message - From: marcel aditya To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Saturday, August 14, 2010 9:04 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah Selamat Malem Saya tinggal di tempat tinggal saya yang sekarang sejak bulan desember 2009. Sering sekali bank Standard Chartered Bank(setelah ini saya sebut SCB) dan HSBC telpon untuk cari orang yang namanya Novana Effendie. Tiap kali saya angkat saya bilang kalo saya ga kenal dengan bapak novana effendie, dan saya juga mempersilahkan pihak bank dateng ke rumah saya kalo memang ga percaya. Kalo menurut info dr hansip sekitar rumah saya, bapak novana itu adalah yang ngontrak rumah disini sebelumnya dan sudah pindah 1,5 - 2tahun yang lalu. Sampe puncaknya tanggal 22 juni 2010, ada debt collector dari bank (jujur saya udah ga sempet tanya dari bank yang mana karena kadang2 debt collector cuma menyebutkan bank) telpon saya dan menanyakan soal bapak novana effendie. Sekali lagi saya bilang kalo saya ga kenal, tapi si debt collector ga percaya dan bentak2 sambil memaksa saya untuk ngaku kemana bapak novana pindah. Yah tentu saja saya ngotot ga tau, karena memang saya ga kenal dengan pak novana effendie. Lah wong ga kenal suruh kasih tau kemana dia pindah kan aneh. Karena saya udah emosi diteror terus, akhirnya saya dengan kesel nanya balik "Pak tolong kasih tau saya harus gimana yah supaya percaya kalo saya ga ada hubungannya dengan pak Novana effendie"? Setelah itu si debt collector malah mengancam saya dengan bentakan "EH ANJ*NG (maaf tapi memang itu yang disebutkan oleh debt collector tsb) JANGAN MACEM-MACEM LU YAH. JANGAN SAMPE GUE PENGGAL PALA LU". Sehabis mengancam saya telponnya langsung ditutup oleh dia. Karena saya udah terlalu emosi setelah kejadian itu langsung saya menyempatkan diri untuk mampir ke standard chartered cabang kebon jeruk dan diterima oleh cust. service (mbak Widiawati) dengan no laporan ref. 10.228204. Mbak widiawati membantu saya membuatkan laporan dan menelpon call leader bagian collection yang bernama pak Rizal untuk menjelaskan duduk perkaranya. Sehabis itu saya juga ke bank HSBC cabang Puri Kencana dan bertemu dengan cust service yang bernama Rara. Saya juga dibuatkan laporan yang pada intinya bahwa saya tidak ada hubungannya dengan bapak novana effendie.Itupun setelah saya setengah mengamuk, tadinya cuma dibilang ga bisa bantu apa2. Setelah itu saya pikir masalah sudah selesai dan saya bisa pulang dengan tenang tanpa gangguan dan ancaman lagi dari SCB dan HSBC. Tapi ternyata saya salah. Teror dari bank SCB & HSBC belom berakhir. Tanggal 26 july 2010 saya masih diteror terus oleh bank SCB dan HSBC. Masih dengan cara yang sama yaitu dibentak2. Semenjak tanggal 22 juni 2010 s/d 26 juli 2010 pun beberapa kali saya menerima telpon dari pihak SCB dan HSBC, namun saya tetep mencoba bersabar dan menjelaskan masalahnya. Tapi kesabaran orang ada batasnya, dan hari ini (14 agustus 2010) saya didatengin debt collector dari HSBC yang bernama Jon. Karena saya ga dirumah akhirnya saya cuma bicara lewat telpon dengan bapak Jon melalui handphone pembantu rumah tangga saya. Saya berusaha menjelaskan lagi dengan baik2 bahwa saya sudah pernah ke HSBC cabang puri kencana dan saya sudah menjelaskan mengenai masalah ini. Akhirnya saya tanya gimana caranya supaya saya ga diganggu lagi, dia bilang dia akan meninggalkan
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Soal Sapi (Sapi beneran)
Ada apa? ehmmm dari sudut poandang ilmum manajemen sangat jelas, masalah koordinasi dan integrasi dalam proses manajemenm organisasi. Hulunya ? he... he lack of leadership On Sun, 2010-08-15 at 23:21 +, Kukuh Kumara wrote: > Ada apa ini? Menko Perekonomian menegaskan, impor daging sapi atau sapi tetap > diperlukan untuk menjaga stabilitas harga di tingkat pengecer. Atas dasar > itu, pasokan sapi harus dijamin mencukupi, berapa pun permintaan dari > masyarakat. (Kompas, 16 Agustus 2010). > Disisi lain pengusaha feedloter mengatakan bahwa penurunan impor yg > "mendadak" menyebabkan ketidak pastian usaha terkait dengan volume dan > kontinuitas pasokan sapi (impor?) bagi perusahaan produsen daging dan > penggemukan sapi. > Penurunan impor ini kata feedloter akan mengakibatkan utilisasi kapasitas > kandang 72% lebih rendah ketimbang posisi pada Desember 2009. > Padahal kemarin juga di Kompas, Direktur Jendral Peternakan mengatakan bahwa > penurunan impor alokasi impor sapi tidak dilakukan mendadak, karena Kemtan > sudah mengeluarkan surat edaran penghentian surat persetujuan pemasukan atau > izin impor sapi bakalan pada 20 Januari 2010. > Lebih lanjut dia mengatakan bahwa impor sapi bakalan yg terlalu besar > mengakibatkan harga sapi ditingkat peternak jatuh. Karena saat ini ada > surplus ketersediaan sapi hingga 198,000 ekor. Sapi2 tersebut tersebar di 18 > provinsi sentra produksi sapi. > Masih berita di Kompas, ditengah harga sapi yg melambung, ternyata peternak > didaerah kesulitan menjual sapi. Kalau ada pembeli, sapi ditawar dg harga > murah. > Dari yg saya tangkap dan cerna diatas mana sebeneranya yg betul dan benar2 > mengedepankan kepentingan nasional? > Saya bukan ahli dagang sapi, jadi mohon yg mempunyai pengetahuan atau > keahlian bersedia memberi pencerahannya. > > Salam > Kukuh Kumara > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -------- > > = > Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : > > 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS > > 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , > http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ > > 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke > anggota > > 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id > > 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com > > KOMPAS LINTAS GENERASI > = > Yahoo! Groups Links > > >
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] "Ibukota di Reformasi agar Rusuh 1998 Tidak Terulang"
Jika di satu lokasi Jakarta terjadi chaos, maka pihak yang berwajib tidak bisa berada di lokasi pada waktu yang ditentukan karena jalan yang macet. Maka dengan segera bisa saja musibah macam 1998 merebak. Keputusan pak SBY untuk ngantor di Cekeas ada benarnya. Ada baiknya pusat aktifitas administrasi, yakni kantor para menteri dibuat di luar kota Jakarta. Peran Jakarta sebagai pusat seluruh aktifitas harus dirubah. Ancaman kudeta militer AD sudah tidak ada. Kalaupun ada mungkin diperlukan jika memang ada kesalahan di tingkat pimpinan negara. Oleh sebab itu pusat kegiatan angkatan AU dan AL harus dialihkan ke luar kota Jakarta. Basis AL di samping Surabaya perlu dibangun di ujung Sumatera. Sembari mengantisipasi pembangunan jembatan yang menghubungkan Sumatera dan Jawa, maka disekitarnya perlu dimanfaatkan untuk penjagaan atas keamanan. Jadi pengamanan fasilitas jembatan yang nilainya mencapai puluhan triliun itu tidak perlu mempebanyak polisi, tetapi memanfaatkan AL saja. Perkembangan e government sudah harus diadopsi. Daripada cuma mengurusi porno, Kementerian Kominfo harus memanfaatkan uang rakyat yang bukan pajak dari ummat saja untuk merubah manajemen pemerintahan sehingga berbasis e government. Kominfo perlu mempelajari bagaimana ratusan ribu tenaga kerja di kota-kota India dan kota-kota Filipina bekerja siang malam untuk melayani call centre AS melakui jaringan internet/satelit. Maksudnya rebut penguasaan e government dan terapkan di sini. - Original Message From: "liman...@gmail.com" To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thu, August 12, 2010 2:22:49 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] "Ibukota Tak Pindah, Rusuh 1998 Bisa Terulang" Menurut Lee Kwan Yew, mantan orang NO.1 di Singapura, jika penegakan hukum tanpa pandang bulu, walaupun ada kesenjangan ekonomi dan kemiskinan, maka tetap kejahatan dan kerusuhan dapat dihilangkan. Dicontohkan di zaman pendudukan Jepang, tidak ada yang berani maling,mencuri apalagi merampok karena takut akan hukuman. Semua pelaku kejahatan, pemerkosaan dan penyelundupan disikat. Padahal kemiskinan dan kesenjangan ekonomi bukan main gap nya. Bandingkan dengan sebelum Jepang masuk ataupun setelah menyerah di Singapura. Penjarahan dan kejahatan di mana mana. Di mana-mana kerusuhan, revolusi Perancis dan Rusia, awalnya dari hukum yang amburadul. Sehingga ketika merasa perlakuan adil menyebabkan kesusahan di kehidupan, tinggal diprovokasi dan dihasut saja. Wass, Liman Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: Paulus Tanuri Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wed, 11 Aug 2010 16:47:30 To: Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] "Ibukota Tak Pindah, Rusuh 1998 Bisa Terulang" Jadi maksudnya penyebabnya adalah kesenjangan ekonomi ? Lalu semestinya bagaimana ? Apakah semua orang yang mampu harus pura-pura miskin atau pura-pura susah ? Atau semua yang mampu harus mendonasikan sebagian kekayaannya ? Regards, Paulus T. 2010/8/10 > Pak Wal Suparno yb; > Siapapun dalangnya, apakah elite TNI atau lainnya, kalau tdk ada segregasi > ekonomi yg tajam, massa kalangan bawah tidak mudah digerakkan utk menjarah > perumahan elite, pertokoan, bank dsb. > Berdasarkan kondisi sosial-ekonomi dan sistem ekonomi dengan risiko > politiknya, Indonesia punya teman seiring, Argentina. > Salam, > > Andrinof A Chaniago > Penulis buku, Gagalnya Pembangunan: Kajian Ekonomi politik akar krisis > Indonesia (LP3ES, 2001) > > [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] ============= Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah
Saya pikir etika bisnis juga perlu ditegakkan. Penegaknya adalah pelaku bisnis/penyedia jasa . Bentuknya apa? Perbankan papan atas (HSBC kan papan atas iya?) juga perlu cermat memilih konsumennya (apakah berpotensi memajukan bisnis atau merongrong?) dan tentu memilih rekan/mitra kerjanya (debt collector nya). From: Erick Jr ~..~ To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Mon, August 16, 2010 9:32:18 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah dh, Lapor polisi aja dulu pak, bilang aja ada ancaman pembunuhan, setelah itu bapak sertakan surat pernyataan yg diberikan dari kedua bank itu.. biasanya itu outsourching pak, bkn lgsg dari pihak bank nya.. salam. - Original Message - From: marcel aditya To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Saturday, August 14, 2010 9:04 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah Selamat Malem Saya tinggal di tempat tinggal saya yang sekarang sejak bulan desember 2009. Sering sekali bank Standard Chartered Bank(setelah ini saya sebut SCB) dan HSBC telpon untuk cari orang yang namanya Novana Effendie. Tiap kali saya angkat saya bilang kalo saya ga kenal dengan bapak novana effendie, dan saya juga mempersilahkan pihak bank dateng ke rumah saya kalo memang ga percaya. Kalo menurut info dr hansip sekitar rumah saya, bapak novana itu adalah yang ngontrak rumah disini sebelumnya dan sudah pindah 1,5 - 2tahun yang lalu. Sampe puncaknya tanggal 22 juni 2010, ada debt collector dari bank (jujur saya udah ga sempet tanya dari bank yang mana karena kadang2 debt collector cuma menyebutkan bank) telpon saya dan menanyakan soal bapak novana effendie. Sekali lagi saya bilang kalo saya ga kenal, tapi si debt collector ga percaya dan bentak2 sambil memaksa saya untuk ngaku kemana bapak novana pindah. Yah tentu saja saya ngotot ga tau, karena memang saya ga kenal dengan pak novana effendie. Lah wong ga kenal suruh kasih tau kemana dia pindah kan aneh. Karena saya udah emosi diteror terus, akhirnya saya dengan kesel nanya balik "Pak tolong kasih tau saya harus gimana yah supaya percaya kalo saya ga ada hubungannya dengan pak Novana effendie"? Setelah itu si debt collector malah mengancam saya dengan bentakan "EH ANJ*NG (maaf tapi memang itu yang disebutkan oleh debt collector tsb) JANGAN MACEM-MACEM LU YAH. JANGAN SAMPE GUE PENGGAL PALA LU". Sehabis mengancam saya telponnya langsung ditutup oleh dia. Karena saya udah terlalu emosi setelah kejadian itu langsung saya menyempatkan diri untuk mampir ke standard chartered cabang kebon jeruk dan diterima oleh cust. service (mbak Widiawati) dengan no laporan ref. 10.228204. Mbak widiawati membantu saya membuatkan laporan dan menelpon call leader bagian collection yang bernama pak Rizal untuk menjelaskan duduk perkaranya. Sehabis itu saya juga ke bank HSBC cabang Puri Kencana dan bertemu dengan cust service yang bernama Rara. Saya juga dibuatkan laporan yang pada intinya bahwa saya tidak ada hubungannya dengan bapak novana effendie.Itupun setelah saya setengah mengamuk, tadinya cuma dibilang ga bisa bantu apa2. Setelah itu saya pikir masalah sudah selesai dan saya bisa pulang dengan tenang tanpa gangguan dan ancaman lagi dari SCB dan HSBC. Tapi ternyata saya salah. Teror dari bank SCB & HSBC belom berakhir. Tanggal 26 july 2010 saya masih diteror terus oleh bank SCB dan HSBC. Masih dengan cara yang sama yaitu dibentak2. Semenjak tanggal 22 juni 2010 s/d 26 juli 2010 pun beberapa kali saya menerima telpon dari pihak SCB dan HSBC, namun saya tetep mencoba bersabar dan menjelaskan masalahnya. Tapi kesabaran orang ada batasnya, dan hari ini (14 agustus 2010) saya didatengin debt collector dari HSBC yang bernama Jon. Karena saya ga dirumah akhirnya saya cuma bicara lewat telpon dengan bapak Jon melalui handphone pembantu rumah tangga saya. Saya berusaha menjelaskan lagi dengan baik2 bahwa saya sudah pernah ke HSBC cabang puri kencana dan saya sudah menjelaskan mengenai masalah ini. Akhirnya saya tanya gimana caranya supaya saya ga diganggu lagi, dia bilang dia akan meninggalkan no telpon bank yang bisa dihubungi. Saya bilang oke pak, makasih. Akan tetapi ketika saya sampai dirumah ternyata ada surat "cinta" dari pak jon yang berisi: -- Kepada orang penipu : Novana Eff Mizasukma Hall : Penagihan K-Card Master HSBC NO card : ---(sengaja saya samarkan) Balance : Rp. 26.891.000,- Kami minta jangan buat kami cape ke 5 kali. Segera lunasi dan ambil surat lunasnya di HSBC pusat. Gedung Menara Mulia lantai 18. Jalan Gatot Subroto kav 9-11. Jakarta. Telp : 5246222 ext 3218-16-17 Jon hp 9921 -- Surat tersebut saya ketik ulang kata per kata(kecuali pada no kartunya dan no telp debt collector). Pada
Bls: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR
Paparan Bung AA, seperti apa yang saya amati. Di Bali, para tetua muslim dari dua generasi sebelumnya mempunyai ikatan kekeluargaan yg erat dg masy Hindu Bali, dimana saya mellihat pembauran ajaran agama dg adat yg berlaku setempat, dan itu toh tidak mengurangi kekhusukan mereka beribadah, malah kami merasakan bahwa kami bisa berbaur dan bersatu tanpa ada yg merasa lebih tinggi atau rendah, mayor atau minor, walau tidak bisa dipungkiri bhw Hindu mayoritas di Bali, tp Hindu kami tidak pernah mempertentangkan hal itu, kita berjalan sejajar dan saling menghormati. Ketika mulai masuknya Islam Garis keras, dimana semua ajarannya cenderung menjiplak Islam ala timur tengah, dan selalu meng-kafirkan yg tidak sesuai dg yg berlaku di sana, dibarengi dg tumbuhnya generasi muda muslim yg mengadopsi semua ajaran2 itu tanpa melihat sejarah islam di Indonesia sendiri, kami merasakan pergeseran ego yg sangat keras. Mulai tumbuh rasa mayoritas yg tidak boleh diganggu gugat, dan dari sanalah keplurasisan Indonesia mulai dijajah oleh rakyatnya sendiri. Agung Dari: Adyanto Aditomo Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Terkirim: Rab, 11 Agustus, 2010 19:22:18 Judul: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR Saya sebagai Muslim tetap tidak yakin bahwa mayoritas Muslim menginginkan konflik dengan penganut agama Minoritas. Dalam kehidupan sehari - hari saya tidak melihat adanya tanda - tanda adanya konflik tersebut. Konflik baru tersulut ketika perbedaan agama diperuncing oleh kelompok tertentu seperti FPI dan secara diam - diam konflik tersebut didorong oleh "Aparat Pemerintah" agar menjadi lebih runcing, dengan cara melakukan pembiaran aksi kekerasan yang dilakukan oleh "Kelompok Islam Garis Keras" terhadap penganut agama Minoritas. Pembiaran yang dilakukan oleh Kepolisian (dan juga secara tidak langsung mendapat dukungan dari Presiden SBY), membuat "Kelompok Islam Garis Keras" seperti FPI merasa mendapat angin segar untuk bertindak lebih beringas lagi. Ketika konflik terjadi, Partai - Partai Islam koalisi Pemerintah cenderung berdiam diri. Organisasi Keagamaan Islam seperti NU dan Muhammadiyah hanya sekedar berkomentar mengecam tindak kekerasan tersebut, tetapi tidak melakukan tindakan konkrit untuk mencegah aksi kekerasan yang terjadi. Pada jaman Gus Dur masih hidup, biasanya NU mengerahkan Banser untuk mengamankan Gereja yang diserbu oleh Kelompok Islam Garis Keras. Setelah Gus Dur wafat, kelihatannya peran Banser untuk menjaga aksi kekerasan terhadap kelompok minoritas sudah tidak digunakan lagi. Banser lebih banyak Tidurnya. Jadi aksi kekerasan memang merupakan Program para elit politik kita, termasuk para petinggi di pemerintahan SBY, guna tujuan tertentu, misalnya mengalihkan perhatian masyarakat yang hidupnya makin sulit, banyaknya ledakan akibta penggunaan Tabung Gas LPG 3 Kg, dan sebagainya. Rakyat sendiri umumnya enggan untuk bertengkar karena sudah disibukkan oleh kesulitan hidup sehari - hari. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Rab, 11/8/10, Michael menulis: Dari: Michael Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 11 Agustus, 2010, 9:48 AM Di Zaman ORLA : Semua elemen masyarakat , baik minor dan mayor bersatu padu berjuang mempertahankan NKRI , padahal begitu banyak kalangan yang menginginkan pemisahan wlayah Negeri ini. Zaman Orba : Dengan satu komitmen yang tangguh di bawah kekuasaan bp Soeharto , NKRI tetap berkibar , si Mayor dan Si Minor tidak saling gontok2an , entah karena takut atau apalah, tapi yg jelas pada saat itu ada Penataran P4 dan BP 7 dan berbagai alat / fasilitas di kerahkan agar setiap warga negara lebih mencintai NKRI. Zaman Reformasi : era dimana Demokrasi sedang diperjuangkan dan korban2 telah jatuh bergelimpangan baik dari kaum Minor atau Mayor , tapi anehnya di Zaman inilah sesama anak bangsa ini saling bakar , mengusir dan menganiaya sesamanya ?? Demokrasi kah yang salah ? Zaman ..??? : Di era ini sebaiknya kita bertanya pada diri kita masing2 anak bangsa ini : Masihkah kita Mencintai NKRI ??? Atau sebaiknya memang kita harus rela bahwa Negeri ini di bagi saja sesuai Mayor / Minor nya ??? kalau mau jujur saja , saya dari kaum minor inginnya kalau diperbolehkan sebaiknya NKRI ini di ubah saja bentuknya ; apakah federal atau Serikat , silahkan ??? Supaya tidak ada Dusta lagi di antara kita. !!! --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Lisman Manurung wrote: > > > > > Ada fakta sosial yang tidak pernah mau diterima elite bangsa ini, padahal > teorinya ada. Negara jangan melakukan identifikasi formal menurut ras, suku >dan > > agama atas warganya. Kebodohan itu ditegur Harold Laski (1893-1950), Â
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR
Erick, Jemaat HKBP Filadelfia di Ciketing, Bekasi, Jawa Barat, itu sudah melakukan peribadatan disana, di tanah yang mereka punyai sendiri, sekitar 20 tahunan. Mereka sudah mengajukan permohonan ijin mendirikan bangunan (IMB) gerejanya lebih ke pemda setempat dari 2 tahun lamanya dan disertai bukti tanda tangan dukungan warga sekitar, yang bukan jumlahnya jauh melebihi persyaratan minimal yang ditentukan pemerintah, namun hingga terjadi kebiadaban selama 3 minggu berturut2 tersebebut ijin tidak diberikan. Bahkan tiba2 dikatakan warga setempat tidak menghendaki pembangunannya. Ada apa sebenarnya? Yang lebih dahsyatnya, pemerintah mendiamkan hal ini berlangsung dan media massa elektronik pun nyaris tidak ada yang 'berani' menyiarkan. Polisi yang menyaksikan para ibu dan anak yang dipukuli o/'ormas vigilante', yg kemudian dikatakan bukan FPI tapi FUI. Ada apa? Makin lama, bibit segregatif yang dapat memicu civil war makin keras 'dihembuskan secara sengaja' nampaknya. Peristiwa HKBP hanya salah satu di antaranya. Belum lagi jika kita melihat peristiwa yang menimpa kelompok Ahmadiyyah. Pasca kematian tokoh yang memiliki visi yang jelas atas keberagaman warna Indonesia, Gus Dur, kebancian para pejabat kita makin menemukan tempatnya. Semua mencari posisi aman dan enggan berdiri u/keutuhan NKRI ini. Ada apa? Akankah NKRI ingin diubah menjadi NEGARA ISLAM atau apa? Jika itu yang dikehendaki maka mari ubah dasar negara ini terlebih dahulu. ED Kita lihat semisal yang terjadi Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: "Erick Jr ~..~" Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Fri, 13 Aug 2010 11:40:36 To: Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR hehe, iyaa pak...cukup histeris nih ada yg keganggu dengan suara adzan lewat toa.. kalo untuk masalah disegel sih saya ga bisa koment banyak soalnya untuk pendiriannya kan ada aturan dr pemerintah atau daerah setempat... kmrn aja dikuningan ada mesjid yg disegel (nyambung gaa yaa ???hehe) salam. - Original Message ----- From: manneke budiman To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thursday, August 12, 2010 12:00 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR Waduh, hehehe, baru dikritik soal TOA dan speaker udah histeris. Gimana kalo rumah ibadahnya diserbu dan disegel? Kebayang gak? manneke --- On Wed, 8/11/10, Erick Jr ~..~ wrote: From: Erick Jr ~..~ Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Wednesday, August 11, 2010, 5:49 AM MAKSUDNYA APA ! siapa yg berani melarang adzan dengan menggunakan TOA ata loudspeaker ??!!! [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS)
keren tuh pak Lisman Manurung...itu pointnya yang paling penting sebenarnya...teman-teman,,kita harus sadar, sebenarnya bukan keberpihakan agama tersebut yang patut disesalkan (meskipun kalau bisa itu diusahakan seminimal mungkin)...Teman-teman sekalian, semua agama memang punya kecenderungan eksklusif, siapa yang bisa menyangkal bahwa, Kristen, Budha, Islam, Hindu, dan agama-agama lain pasti punya kecenderungan eksklusif artinya semua punya kecenderungan untuk mengunggulkan diri atau agamanya.Sangat naif jika kita mengabaikan realitas tersebut, karena menurut saya itu seratus persen tidak bisa disangkal..tapi kalau itu yang mau kita cegah mah bakalan susah, lama, ribet dan ga bakal dapet titik temunya, kecuali kalo agama di dunia ini tinggal satu...liat aja, ditengah forum ini aja,, udah banyak yang memperlihatkan kecenderungan untuk membela agamanya masing-masing...jadi kalo itu yang mau diubah ya ga bakal bisa...yang jadi poinnya itu,,gimana peran pemerintah dalam menjaga keseimbangan dan stabilitas masyarakat yang plural itu.Kalo pemerintahnya juga ikut-ikut masuk dalam kecenderungan konflik tersebut gimana caranya rakyatnya mo damai...apa yang pak Lisman Manurung utarakan itu saya kira merupakan poin yang paling penting dalam hal beragama. Kita harus meniru Australia, mengenai hubungan dari Agama dan negara. Mari kita upayakan hal tersebut [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah
Kok saya paling sering denger cerita dari Bank-bank ini, saya sering ditawari macam-macam seperti kartu kredit dll, selalu sy jawab "ngga mau, nanti nunggak sedikit aja kirim debt collector" Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Ronal Baharuddin Hutagaol" Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Mon, 16 Aug 2010 09:56:07 To: Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah Bilang gini sama debt collektornya.. Pak Tunggu sebentar gak usah kemanamana, kemudian bapak telepon POLISI.. Bilang lagi tunggu bentar, lalu panggil pak RT atau pak RW Bilang lagi tunggu bentar, panggil SATPAM sama warga disana Setelah itu baru tuh DEBT Collector tersebut kita keroyok rame2, kemudian pihak bank yang menyerahkan ini ke pihak ke 3, di TULIS besar2an aja dimedia-media Thx From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of marcel aditya Sent: 14 Agustus 2010 21:05 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah Selamat Malem Saya tinggal di tempat tinggal saya yang sekarang sejak bulan desember 2009. Sering sekali bank Standard Chartered Bank(setelah ini saya sebut SCB) dan HSBC telpon untuk cari orang yang namanya Novana Effendie. Tiap kali saya angkat saya bilang kalo saya ga kenal dengan bapak novana effendie, dan saya juga mempersilahkan pihak bank dateng ke rumah saya kalo memang ga percaya. Kalo menurut info dr hansip sekitar rumah saya, bapak novana itu adalah yang ngontrak rumah disini sebelumnya dan sudah pindah 1,5 - 2tahun yang lalu. Sampe puncaknya tanggal 22 juni 2010, ada debt collector dari bank (jujur saya udah ga sempet tanya dari bank yang mana karena kadang2 debt collector cuma menyebutkan bank) telpon saya dan menanyakan soal bapak novana effendie. Sekali lagi saya bilang kalo saya ga kenal, tapi si debt collector ga percaya dan bentak2 sambil memaksa saya untuk ngaku kemana bapak novana pindah. Yah tentu saja saya ngotot ga tau, karena memang saya ga kenal dengan pak novana effendie. Lah wong ga kenal suruh kasih tau kemana dia pindah kan aneh. Karena saya udah emosi diteror terus, akhirnya saya dengan kesel nanya balik "Pak tolong kasih tau saya harus gimana yah supaya percaya kalo saya ga ada hubungannya dengan pak Novana effendie"? Setelah itu si debt collector malah mengancam saya dengan bentakan "EH ANJ*NG (maaf tapi memang itu yang disebutkan oleh debt collector tsb) JANGAN MACEM-MACEM LU YAH. JANGAN SAMPE GUE PENGGAL PALA LU". Sehabis mengancam saya telponnya langsung ditutup oleh dia. Karena saya udah terlalu emosi setelah kejadian itu langsung saya menyempatkan diri untuk mampir ke standard chartered cabang kebon jeruk dan diterima oleh cust. service (mbak Widiawati) dengan no laporan ref. 10.228204. Mbak widiawati membantu saya membuatkan laporan dan menelpon call leader bagian collection yang bernama pak Rizal untuk menjelaskan duduk perkaranya. Sehabis itu saya juga ke bank HSBC cabang Puri Kencana dan bertemu dengan cust service yang bernama Rara. Saya juga dibuatkan laporan yang pada intinya bahwa saya tidak ada hubungannya dengan bapak novana effendie.Itupun setelah saya setengah mengamuk, tadinya cuma dibilang ga bisa bantu apa2. Setelah itu saya pikir masalah sudah selesai dan saya bisa pulang dengan tenang tanpa gangguan dan ancaman lagi dari SCB dan HSBC. Tapi ternyata saya salah. Teror dari bank SCB & HSBC belom berakhir. Tanggal 26 july 2010 saya masih diteror terus oleh bank SCB dan HSBC. Masih dengan cara yang sama yaitu dibentak2. Semenjak tanggal 22 juni 2010 s/d 26 juli 2010 pun beberapa kali saya menerima telpon dari pihak SCB dan HSBC, namun saya tetep mencoba bersabar dan menjelaskan masalahnya. Tapi kesabaran orang ada batasnya, dan hari ini (14 agustus 2010) saya didatengin debt collector dari HSBC yang bernama Jon. Karena saya ga dirumah akhirnya saya cuma bicara lewat telpon dengan bapak Jon melalui handphone pembantu rumah tangga saya. Saya berusaha menjelaskan lagi dengan baik2 bahwa saya sudah pernah ke HSBC cabang puri kencana dan saya sudah menjelaskan mengenai masalah ini. Akhirnya saya tanya gimana caranya supaya saya ga diganggu lagi, dia bilang dia akan meninggalkan no telpon bank yang bisa dihubungi. Saya bilang oke pak, makasih. Akan tetapi ketika saya sampai dirumah ternyata ada surat "cinta" dari pak jon yang berisi: -- Kepada orang penipu : Novana Eff Mizasukma Hall : Penagihan K-Card Master HSBC NO card : ---(sengaja saya samarkan) Balance : Rp. 26.891.000,- Kami minta jangan buat kami cape ke 5 kali. Segera lunasi dan ambil surat lunasnya di HSBC pusat. Gedung Menara Mulia lantai 18. Jalan Ga
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR
kalo di perumahan kami, tiap 200meter ada musola (pada hal bukan perumahan khusus muslim ) malah yg non muslim nya hampir imbang dgn yg muslim... tapi mulai puasa minggu ini..mereka dah ga saling sahut2an adzanya artinya mungkin di sedikit kalangan sudah ada kesadaran peace ah --- On Fri, 8/13/10, Erick Jr ~..~ wrote: From: Erick Jr ~..~ Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Friday, August 13, 2010, 12:36 AM saya setuju dengan kalimat ini ::: Di muka bumi setiap orang harus saling menghargai dan menjaga ketentraman dan kenyamanan orang lain beribadah,,, :) truss ko urusan toa nyambung ke gereja disegel ?? maksudnya apa yaa ?? kalo gereja disegel itu urusan lain bu, beda dengan urusan adzan lewat toa. kalo masalah di segel ngomongnya ke pemerintah aja. - Original Message - From: helena siboro To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thursday, August 12, 2010 7:51 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR Maksudnya semua orang punya kebebasan beribadah,,, dan ga ada hak manusia untuk menghakimi orang lain dengan melarang mereka beribadah... baik pake Toa/loudspeaker maupun tanpa toa/loadspeaker... Jadi, ga pantes seseorang menyegel gereja... :). begituuu Di muka bumi setiap orang harus saling menghargai dan menjaga ketentraman dan kenyamanan orang lain beribadah,,, :) = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Giro 555 dan banjir Pakistan
Rekans milis yang baik, Seminggu menjelang ramadan, Pakistan diterjang banjir akbar. Kompas, 2 Agustus 2010 memuat artikel berjudul "Banjir Pakistan tewaskan 1.100 orang". Koran Belanda De Telegraaf kemarin memuat artikel berjudul "Giro 555 dan banjir Pakistan". Giro 555 adalah nomor rekening bank di Belanda yang dibuka khusus untuk mengumpulkan sumbangan kemanusiaan setiap kali terjadi bencana alam akbar di luar Belanda. Artikel De Telegraaf itu telah saya terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan unggah ke www.kintjirangin.com di bawah rubrik "Berita-berita Pendek". Beberapa waktu lalu Turki dan Libya secara demonstratif mengirim kapal berisi bantuan kemanusiaan ke Palestina. Kapal Turki dicegat oleh pasukan komando Israel, terjadi tembak-menembak dan tewaslah sembilan penumpang kapal. Kapal Libya tak diserbu oleh pasukan Israel sebab berhasil dibelokkan ke Mesir. Barang-barang bantuan diturunkan di sana untuk kemudian disalurkan ke warga Jalur Gaza lewat darat. Kini terjadi bencana banjir akbar di Pakistan dan tanpa terasa seminggu telah berlalu. Rakyat Pakistan amat membutuhkan bantuan kemanusiaan. Pertanyaan yang muncul: "Apakah Turki dan Libya akan mengirm kapal bantuan kemanusiaannya ke Pakistan?" Menarik untuk dicermati lebih lanjut. Met vriendelijke groeten, Danny Lim www.kintjirangin.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ada apa dg KOMPAS dan Kebijakan Daging Sapi?
Dulu sy pernah ke Argentina, di sana Sapi murah banget, ketika saya tanya ke orang sana kenapa kita tidak impor sapi dari Argentina jawabnya ijin impor sapi dikuasai oleh beberapa importir org dekat dan semua importnya diarahkan ke Australia. Ketika ada yg coba masukin dari Argentina atau brazil ada aja issue yg dihembuskan seperti penyakit kuku dan mulut dll. Padahal logikanya kalau memang ada penyakit tsb WHO pasti udah ribut. persaingan dagang bisa saja seperti itu. Cuma memang harus ada reformasi pada bidang ini. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Haniwar Syarif Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Mon, 16 Aug 2010 09:39:59 To: Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ada apa dg KOMPAS dan Kebijakan Daging Sapi? sayapikir sih Kompas telahberitakan dari smeua kepentingan , makanya kita tahuada berbagaiversi pendapat lalu gak baik ah suudzon hanya kepada asosiasi importir menurut saya yg namanya asosiasi peternak/petani juga bisa hanya mengatas namakan peternak banyak kok asosasi peternak/petani yang begitu .. soal suara pemerintah... ? ya banyak juga kok yang salah.. kalau soal semangat , lebih banyak yg merah putih di semua pihak...cuma data aja yg gakberes.. HS = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah
Sialnya tiap kali debt collector dateng pas gue dan istri ga dirumah ti... thx marcel -Original Message- From: "t i t i r u s d i" Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Mon, 16 Aug 2010 02:52:44 To: Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah kalo bank gak kasih tanggapan baik dan menyelesaikan, lapor polisi aja cel. Pas orangnya dateng langsung telp polisi aja. regards, titi twi...@titirusdi http://7Langit.com people can't see deep inside ur heart, they only read what u write -Original Message- From: "marcel" Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Mon, 16 Aug 2010 02:41:35 To: Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah Saya udah coba bikin laporan ke kedua bank tersebut. Tp tetep aja pihak bank masih menelpon. Kalau sekedar menelpon kita bisa cuekin ato ganti nomor telpon. Tp kalo didatengin itu yg repot fik. Bentak2 pembantu didepan rumah sambil ngancem2. Pencemaran nama baik di lingkungan. thx marcel [Non-text portions of this message have been removed]
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah
Bilang gini sama debt collektornya.. Pak Tunggu sebentar gak usah kemanamana, kemudian bapak telepon POLISI.. Bilang lagi tunggu bentar, lalu panggil pak RT atau pak RW Bilang lagi tunggu bentar, panggil SATPAM sama warga disana Setelah itu baru tuh DEBT Collector tersebut kita keroyok rame2, kemudian pihak bank yang menyerahkan ini ke pihak ke 3, di TULIS besar2an aja dimedia-media Thx From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of marcel aditya Sent: 14 Agustus 2010 21:05 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah Selamat Malem Saya tinggal di tempat tinggal saya yang sekarang sejak bulan desember 2009. Sering sekali bank Standard Chartered Bank(setelah ini saya sebut SCB) dan HSBC telpon untuk cari orang yang namanya Novana Effendie. Tiap kali saya angkat saya bilang kalo saya ga kenal dengan bapak novana effendie, dan saya juga mempersilahkan pihak bank dateng ke rumah saya kalo memang ga percaya. Kalo menurut info dr hansip sekitar rumah saya, bapak novana itu adalah yang ngontrak rumah disini sebelumnya dan sudah pindah 1,5 - 2tahun yang lalu. Sampe puncaknya tanggal 22 juni 2010, ada debt collector dari bank (jujur saya udah ga sempet tanya dari bank yang mana karena kadang2 debt collector cuma menyebutkan bank) telpon saya dan menanyakan soal bapak novana effendie. Sekali lagi saya bilang kalo saya ga kenal, tapi si debt collector ga percaya dan bentak2 sambil memaksa saya untuk ngaku kemana bapak novana pindah. Yah tentu saja saya ngotot ga tau, karena memang saya ga kenal dengan pak novana effendie. Lah wong ga kenal suruh kasih tau kemana dia pindah kan aneh. Karena saya udah emosi diteror terus, akhirnya saya dengan kesel nanya balik "Pak tolong kasih tau saya harus gimana yah supaya percaya kalo saya ga ada hubungannya dengan pak Novana effendie"? Setelah itu si debt collector malah mengancam saya dengan bentakan "EH ANJ*NG (maaf tapi memang itu yang disebutkan oleh debt collector tsb) JANGAN MACEM-MACEM LU YAH. JANGAN SAMPE GUE PENGGAL PALA LU". Sehabis mengancam saya telponnya langsung ditutup oleh dia. Karena saya udah terlalu emosi setelah kejadian itu langsung saya menyempatkan diri untuk mampir ke standard chartered cabang kebon jeruk dan diterima oleh cust. service (mbak Widiawati) dengan no laporan ref. 10.228204. Mbak widiawati membantu saya membuatkan laporan dan menelpon call leader bagian collection yang bernama pak Rizal untuk menjelaskan duduk perkaranya. Sehabis itu saya juga ke bank HSBC cabang Puri Kencana dan bertemu dengan cust service yang bernama Rara. Saya juga dibuatkan laporan yang pada intinya bahwa saya tidak ada hubungannya dengan bapak novana effendie.Itupun setelah saya setengah mengamuk, tadinya cuma dibilang ga bisa bantu apa2. Setelah itu saya pikir masalah sudah selesai dan saya bisa pulang dengan tenang tanpa gangguan dan ancaman lagi dari SCB dan HSBC. Tapi ternyata saya salah. Teror dari bank SCB & HSBC belom berakhir. Tanggal 26 july 2010 saya masih diteror terus oleh bank SCB dan HSBC. Masih dengan cara yang sama yaitu dibentak2. Semenjak tanggal 22 juni 2010 s/d 26 juli 2010 pun beberapa kali saya menerima telpon dari pihak SCB dan HSBC, namun saya tetep mencoba bersabar dan menjelaskan masalahnya. Tapi kesabaran orang ada batasnya, dan hari ini (14 agustus 2010) saya didatengin debt collector dari HSBC yang bernama Jon. Karena saya ga dirumah akhirnya saya cuma bicara lewat telpon dengan bapak Jon melalui handphone pembantu rumah tangga saya. Saya berusaha menjelaskan lagi dengan baik2 bahwa saya sudah pernah ke HSBC cabang puri kencana dan saya sudah menjelaskan mengenai masalah ini. Akhirnya saya tanya gimana caranya supaya saya ga diganggu lagi, dia bilang dia akan meninggalkan no telpon bank yang bisa dihubungi. Saya bilang oke pak, makasih. Akan tetapi ketika saya sampai dirumah ternyata ada surat "cinta" dari pak jon yang berisi: -- Kepada orang penipu : Novana Eff Mizasukma Hall : Penagihan K-Card Master HSBC NO card : ---(sengaja saya samarkan) Balance : Rp. 26.891.000,- Kami minta jangan buat kami cape ke 5 kali. Segera lunasi dan ambil surat lunasnya di HSBC pusat. Gedung Menara Mulia lantai 18. Jalan Gatot Subroto kav 9-11. Jakarta. Telp : 5246222 ext 3218-16-17 Jon hp 9921 -- Surat tersebut saya ketik ulang kata per kata(kecuali pada no kartunya dan no telp debt collector). Padahal waktu di telpon sepertinya pak jon sudah mengerti bahwa saya bukan orang yang dimaksud, bahkan saya masih bermaksud baik dengan bilang sama pak jon coba tanya2 sama hansip disitu. siapa tau mereka lebih tau. Yang saya mau tanyakan pada bank SCB dan HSBC, gimana yah caranya saya supaya bisa hidup ten
[Forum-Pembaca-KOMPAS] pendaftaran judicial review uu apbnp ke mk
Indonesian Human Rights Committee for Social Justice (IHCS), diwakili oleh Gunawan (Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif); Prakarsa Masyarakat Untuk Negara Kesejahteraan Dan Pembangunan Alternatif (PRAKARSA). diwakili oleh Purnama Adil Marata (Interim Executive Director/Sekretaris Badan Pengurus); Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA), diwakili oleh Yuna Farhan (Sekretaris Jenderal); PERKUMPULAN INISIATIF, diwakili oleh DOHNY SETIAWAN (Ketua); Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) diwakili oleh Abdul Wahid (Sekretaris); dan Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil (ASPPUK), diwakili oleh Ramadhaniati (Sekretaris Eksekutif Nasional) . Dengan kuasa hukum yang terdiri dari Ecoline Situmorang, S.H. Janses E. Sihaloho, S.H. M. Taufiqul Mujib, S.H. Riando Tambunan, S.H. Ridwan Darmawan, S.H. Ah. Maftuchan, SHI M. Zaimul Umam, S.H, M.H B.P. Beni Dikty Sinaga, S.H. Henry David Oliver Sitorus, S.H.. Anton Febrianto, S.H. Friadi S.H Kesemuanya adalah Advokat dan Pengabdi Bantuan Hukum yang tergabung dalam TIM ADVOKASI TOLAK RUU APBNP 2010 yang berdomisili hukum di kantor Jl. Mampang Prapatan XV No. 8A RT 03/04, Kel. Tegal Parang, Jakarta Selatan (Kantor IHCS) Hari pukul 11. 00, akan mendaftarkan gugatan judicial review terhadap UU APBNP ke Mahkamah Konstitusi. UUD 1945 memberikan amanat bahwa fakir miskin dan anak terlantar ditanggung oleh negara dan negara menjamin pemenuhan hak-hak asasi manusia seperti hak hidup yang layak, kesehatan, jaminan sosial dan sebagianya. Bahwa salah satu tujuan utama negara adalah untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara. Bahwa salah satu instrumen negara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) di tingkat pusat dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di tingkat propinsi dan kabupaten/ kota. Tetapi, setidaknya 10 tahun setelah reformasi, APBN belum berpihak kepada warga negara, terutama orang miskin. Di mana prioritas belanja APBN belum diperuntukkan untuk pengentasan kemiskinan, memberdayakan warga negara yang miskin atau mendekatkan akses bagi orang miskin supaya segera terbebas dari beban kemiskinannya. Dalam APBNP 2010 misalnya, orang miskin sepertinya bukan sebagai subyek pembangunan. Dalam aturan perundang-undangan, dua aktor kunci perencanaan sampai penetapan APBN adalah Pemerintah dan DPR. Kedua institusi besar ini pula yang diharapkan dapat memikul amanah mengupayakan agar APBN bisa benar-benar cenderung dan berpihak kepada orang miskin. Pemerintah menjadi pembuat rancangan APBN dan implementator di lapangan, bagaimana agar rancangan tersebut benar-benar berangkat dari kebutuhan riil masyarakat dan diselenggarakan dengan mekanisme yang menjamin implementasinya tidak diselewengkan. Dan DPR merupakan penentu diterima dan tidaknya APBN, maka diharapkan agar lebih ketat dan kritis untuk menjamin prioritas kegiatan angka-angka yang dialokasikan dekat dengan kepentingan orang miskin. Terkait dengan fungsi parlemen, terutama Panitia Anggaran, ada beberapa hipotesis mengapa peran mulia pembelaan terhadap orang miskin belum bisa maksimal. Pertama, DPR memiliki tugas kerja yang sangat banyak tetapi supporting systemnya belum memadai. Kedua, belum ada kerjasama antara DPR dengan institusi masyarakat sipil dalam pembahasan anggaran. Jika masyarakat sipil tersebut bisa lebih banyak terlibat, barang kali itu bisa menjadi alternatif sementara untuk supporting data dan alternatif kepada anggota dewan terutama yang ada di komisi dan panitia anggaran. Dan ketiga, secara substansi orang miskin (poor) sebagai pendekatan masih merupakan hal yang baru dalam penyusunan anggaran negara. Bahwa dalam UUD 1945 yang sangat jelas menyatakan fakir miskin sebagai subyek APBN , sama sekali diabaikan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2010. Hal ini terlihat dengan tidak terakomodirnya anggaran untuk jaminan social, kesehatan dan ketidakadilan dalam hal perimbangan anggaran antara daerah dan pusat. Bukan hanya itu, proses penyusunan undang-undang aquo juga banyak mengalami cacat prosedur. Padahal, dalam UUD 1945 menjamin Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. UUD 1945 juga menjamin Setiap orang berhak atas jaminan Sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat termasuk memastikan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara. Di sisi lain, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2010 juga bertentangan dengan Pasal 22A UUD 1945 yang menyatakan bahwa, “Ketentuan lebih lanjut tentang tata cara pembentukan undang-undang diatur dengan undang-undang”. Dan faktanya, proses formil maupun norma dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2010 ini juga tampak tidak selaras dengan beberapa kebijakan lain yang terkait dengan ekonomi dan anggaran. Singkat kata,
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah
Bung Marcel, Setelah lapor Rt terus ke Rw dan lanjutkan ke Polisi. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: "marcel" Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Mon, 16 Aug 2010 02:45:04 To: Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah Barusan sudah saya laporkan ke RT daerah sini. thx marcel -Original Message- From: fadhil naufal Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Mon, 16 Aug 2010 09:53:56 To: Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah Saya melihat ada pengalaman di tetangga,...jika debt collectornya keras,harus dibalas keras,..jangan takut Ternyata,..jika kita berani keras juga sama debt collector,..mereka juga akan takut. Usahakan perilaku tsb, dilaporkan ker RT RW,..sehingga hal tsb menjadi persoalan kelompok warga,pasti debt collector tsb takut juga. Salam = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/