Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Turunkan Bendera GAM, Kapolsek Dibacok

2010-08-11 Terurut Topik Haikal P. Ahmady
itu bukti bahwa bukan hanya yg waras aja pro GAM, pro merdeka, tapi yg gila pun 
ikut, heheheh...
jadi kalo demokrasi ditegakkan di aceh atas suara terbanyak dengan cara memilih 
ikut NKRI atau merdeka, pasti deh gak ada keraguan, heheheh... 



 






From: Alex Simanjuntak 
To: nasional-l...@yahoogroups.com; GELORA45 ; 
gsbi_pu...@yahoo.com; Fed Serikat Petani Indonesia ; 
sastra-pembeba...@yahoogroups.com; Kerja Pembebasan 
; reda...@serambinews.com; Forum Pembaca KOMPAS 

Cc: Inst Perempuan ; g...@groups.marhaenis.org
Sent: Wed, August 11, 2010 12:53:38 PM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Turunkan Bendera GAM, Kapolsek Dibacok

  
Sisa-sisa Separatisme
Turunkan Bendera GAM, Kapolsek Dibacok
Rabu, 11 Agustus 2010 | 02:39 WIB

Serambi Indonesia
Kapolsek Iptu M Hasyem Ibrahim saat dirawat di rumah sakit. 

TERKAIT:

Kalla: Tiro Pergi sebagai WNI 
BERITA FOTO: Hasan Tiro Tinggalkan Aceh 
TNI Diminta Hentikan Penangkapan Ilegal di Aceh 
Tim Gegana Polda NAD Temukan Bom di Jembatan 
Perdamaian Pemerintah dan GAM Ternodai 

ACEH, KOMPAS.com — Kepala Polsek Madat, Aceh Timur, Iptu M Hasyem Ibrahim (48), 
dibacok oleh Rusli B (30) gara-gara akan menurunkan bendera Gerakan Aceh 
Merdeka 
(GAM).

Saat dia hendak membacok lagi, barulah saya tembak kakinya. Selain itu, satu 
peluru anggota saya mengenai pinggang pelaku. 


Rusli yang diduga kurang waras itu tiba-tiba membacokkan parang panjang pada 
kelingking Kapolsek Madat hingga lengan kiri dan kelingking tangan kanan nyaris 
putus.

Peristiwa itu terjadi saat Hasyem melintas di sebuah jembatan yang 
menguhubungkan Desa Lueng Sa dan Matang Guru. Kapolsek saat itu hendak meminta 
Rusli agar segera menurunkan bendera GAM yang terpasang sejak 3 hari lalu di 
pekarangan rumah ibunya. 

Tiba-tiba, Rusli yang menyembunyikan parang di punggungnya langsung membacok 
Hasyem yang mendekatinya begitu turun dari mobil dinas.

Hasyem langsung dilarikan ke Puskesmas Pantonlabu, Aceh Utara. Namun, karena 
tidak sanggup ditangani dokter setempat, korban diboyong ke Rumah Sakit PMI 
Lhokseumawe. Setelah mendapat perawatan sementara, korban dirujuk ke Rumah 
Sakit 
Kesrem Lhokseumawe untuk dioperasi.

Kejadian ini bermula ketika Kapolsek Hasyem menerima informasi dari masyarakat 
bahwa ada orang yang mengibarkan tiga bendera GAM di Desa Pante Bayam, 
kecamatan 
yang sama. Pengibar bendera bulan bintang bergaris putih hitam itu dipastikan 
Rusli Basyah, warga Desa Tanjung Dalam, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara.

"Saat itu kami mau melihat dan ingin menurunkan bendera GAM yang dia kibarkan. 
Ketika sampai di jembatan Desa Lueng Sa, pelaku ternyata sudah menunggu sambil 
menyembunyikan parang di belakang punggungnya. Begitu saya turun dari mobil, 
langsung dibacoknya," ujar Kapolsek saat terbaring di rumah sakit.

Saat bacokan pertama, Kapolsek berhasil menangkis sehingga jari kelingking 
tangan kirinya putus. Tersangka membacok lagi dan mengenai lengan kiri 
Kapolsek. 

"Saat pembacokan kedua, langsung saya tarik pistol dan menembak ke atas. Saya 
juga perintahkan anggota saya untuk menembak pelaku. Saat dia hendak membacok 
lagi, barulah saya tembak kakinya. Selain itu, satu peluru anggota saya 
mengenai 
pinggang pelaku," sebut Kapolsek.

Editor: yuli   |   Sumber :Serambi Indonesia Dibaca : 26144 

[Non-text portions of this message have been removed]


 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Turunkan Bendera GAM, Kapolsek Dibacok

2010-08-11 Terurut Topik Alex Simanjuntak
Sisa-sisa Separatisme
Turunkan Bendera GAM, Kapolsek Dibacok
Rabu, 11 Agustus 2010 | 02:39 WIB
 
Serambi Indonesia
Kapolsek Iptu M Hasyem Ibrahim saat dirawat di rumah sakit. 


TERKAIT:


Kalla: Tiro Pergi sebagai WNI 
BERITA FOTO: Hasan Tiro Tinggalkan Aceh 
TNI Diminta Hentikan Penangkapan Ilegal di Aceh 
Tim Gegana Polda NAD Temukan Bom di Jembatan 
Perdamaian Pemerintah dan GAM Ternodai 

ACEH, KOMPAS.com — Kepala Polsek Madat, Aceh Timur, Iptu M Hasyem Ibrahim (48), 
dibacok oleh Rusli B (30) gara-gara akan menurunkan bendera Gerakan Aceh 
Merdeka (GAM).


Saat dia hendak membacok lagi, barulah saya tembak kakinya. Selain itu, satu 
peluru anggota saya mengenai pinggang pelaku. 

Rusli yang diduga kurang waras itu tiba-tiba membacokkan parang panjang pada 
kelingking Kapolsek Madat hingga lengan kiri dan kelingking tangan kanan nyaris 
putus.

Peristiwa itu terjadi saat Hasyem melintas di sebuah jembatan yang 
menguhubungkan Desa Lueng Sa dan Matang Guru. Kapolsek saat itu hendak meminta 
Rusli agar segera menurunkan bendera GAM yang terpasang sejak 3 hari lalu di 
pekarangan rumah ibunya. 
Tiba-tiba, Rusli yang menyembunyikan parang di punggungnya langsung membacok 
Hasyem yang mendekatinya begitu turun dari mobil dinas.

Hasyem langsung dilarikan ke Puskesmas Pantonlabu, Aceh Utara. Namun, karena 
tidak sanggup ditangani dokter setempat, korban diboyong ke Rumah Sakit PMI 
Lhokseumawe. Setelah mendapat perawatan sementara, korban dirujuk ke Rumah 
Sakit Kesrem Lhokseumawe untuk dioperasi.

Kejadian ini bermula ketika Kapolsek Hasyem menerima informasi dari masyarakat 
bahwa ada orang yang mengibarkan tiga bendera GAM di Desa Pante Bayam, 
kecamatan yang sama. Pengibar bendera bulan bintang bergaris putih hitam itu 
dipastikan Rusli Basyah, warga Desa Tanjung Dalam, Kecamatan Langkahan, Aceh 
Utara.

"Saat itu kami mau melihat dan ingin menurunkan bendera GAM yang dia kibarkan. 
Ketika sampai di jembatan Desa Lueng Sa, pelaku ternyata sudah menunggu sambil 
menyembunyikan parang di belakang punggungnya. Begitu saya turun dari mobil, 
langsung dibacoknya," ujar Kapolsek saat terbaring di rumah sakit.

Saat bacokan pertama, Kapolsek berhasil menangkis sehingga jari kelingking 
tangan kirinya putus. Tersangka membacok lagi dan mengenai lengan kiri 
Kapolsek. 
"Saat pembacokan kedua, langsung saya tarik pistol dan menembak ke atas. Saya 
juga perintahkan anggota saya untuk menembak pelaku. Saat dia hendak membacok 
lagi, barulah saya tembak kakinya. Selain itu, satu peluru anggota saya 
mengenai pinggang pelaku," sebut Kapolsek.







Editor: yuli   |   Sumber :Serambi Indonesia Dibaca : 26144 



[Non-text portions of this message have been removed]