Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Peremas Payudara di Transjakarta Mengaku Iseng

2010-08-09 Thread Jaka Santika
Mas atau mBak,

Jangan kawatir! Perbuatan dia sama sekali tak bakalan merusak citra PNS. 
PNS yang tertangkap basah korupsi gede2an aja gak bisa membuat citra PNS rusak, 
koq.

--- On Wed, 4/8/10, wilma.sya...@yahoo.com  wrote:

From: wilma.sya...@yahoo.com 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Peremas Payudara di Transjakarta Mengaku 
Iseng
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Wednesday, 4 August, 2010, 9:11 AM

Ikutan komentar, PNS yg begitu yg merusak citra, copot aja PNS nya malu2in aja. 
Atau suruh ia bekerja di RAGUNAN tkg mandiin orang hutan.  
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: forum-pembaca-kompas-ow...@yahoogroups.com
Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wed, 04 Aug 2010 03:48:26 
To: 
Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Peremas Payudara di Transjakarta Mengaku Iseng

JAKARTA, KOMPAS.com - Ded As (35), pegawai Badan Pengawasan Keuangan dan 
Pembangunan yang meremas payudara dua mahasiswi di bus transjakarta, dinyatakan 
sehat. Karena itu, polisi menetapkan dia sebagai tersangka kasus pencabulan.

"Pada awalnya memang kami berencana menggunakan psikiater jika tersangka 
mengalami kelainan kejiwaan. Namun, dari hasil pemeriksaan hingga hari ini kami 
dapat menyimpulkan bahwa tersangka sehat," kata Kapolrestro Jakarta Pusat 
Kombes Hamidin kepada Warta Kota, Selasa (3/8/2010).

Menurut Hamidin, Ded melakukan pencabulan di angkutan umum itu bukan atas dasar 
terangsang atas kemolekan tubuh dua mahasiswi tersebut. "Menurut pengakuannya, 
perbuatan itu dia lakukan karena iseng," katanya.

Sebagaimana diberitakan, Ded As digebuki sejumlah penumpang transjakarta karena 
melakukan pencabulan terhadap dua mahasiswi, DA (20) dan NN (19), hari Senin 
(2/8/2010) sekitar pukul 12.00.

Ketika ditanya apakah Ded ditahan, Kapolres mengatakan, karena ancaman hukuman 
Pasal 281 KUHP (pencabulan) hanya 2 tahun 8 bulan, yang bersangkutan tidak 
ditahan. Kemarin Ded "menginap" di kantor polisi untuk kepentingan pemeriksaan, 
bukan karena penahanan.

Kepala BPKP Mardiasmo kepada wartawan mengatakan, Ded As diduga memiliki 
kondisi kejiwaan yang tidak stabil. Keluarganya akan membawa yang bersangkutan 
ke psikolog.

"Yang saya dengar memang seperti itu," ujarnya seraya menambahkan, pihaknya 
akan bertindak tegas jika Ded As terbukti bersalah.

Kurang bus

Sejumlah kalangan menilai salah satu penyebab terjadinya kasus pelecehan di bus 
transjakarta adalah ketidakmampuan BLU Transjakarta mengoperasikan bus jalur 
khusus ini secara maksimal. Akibatnya, sering terjadi desak-desakan 
antarpenumpang, baik di halte maupun di dalam bus.

Penumpukan penumpang terjadi di sejumlah halte, seperti di Harmoni, Dukuh Atas, 
dan Senen.

Ketua Komisi B DPRD DKI Selamat Nurdin menyatakan, penambahan sarana 
transportasi publik di DKI perlu segera dilaksanakan. "Bus transjakarta yang 
beroperasi perlu ditambah agar tidak terjadi penumpukan penumpang," katanya.

Anggota Komisi B DPRD, Aliman Aat, menambahkan, seharusnya BLU Transjakarta 
tidak merasa sebagai pihak paling tahu.

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sudaryatmo mengatakan, 
penambahan bus merupakan hal yang paling mendesak dilaksanakan untuk mengatasi 
berulangnya pelecehan seksual di bus dan di halte. (moe/get/tos)




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links






  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Peremas Payudara di Transjakarta Mengaku Iseng

2010-08-05 Thread wilma . syamsu
Ikutan komentar, PNS yg begitu yg merusak citra, copot aja PNS nya malu2in aja. 
Atau suruh ia bekerja di RAGUNAN tkg mandiin orang hutan.  
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: forum-pembaca-kompas-ow...@yahoogroups.com
Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wed, 04 Aug 2010 03:48:26 
To: 
Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Peremas Payudara di Transjakarta Mengaku Iseng

JAKARTA, KOMPAS.com - Ded As (35), pegawai Badan Pengawasan Keuangan dan 
Pembangunan yang meremas payudara dua mahasiswi di bus transjakarta, dinyatakan 
sehat. Karena itu, polisi menetapkan dia sebagai tersangka kasus pencabulan.

"Pada awalnya memang kami berencana menggunakan psikiater jika tersangka 
mengalami kelainan kejiwaan. Namun, dari hasil pemeriksaan hingga hari ini kami 
dapat menyimpulkan bahwa tersangka sehat," kata Kapolrestro Jakarta Pusat 
Kombes Hamidin kepada Warta Kota, Selasa (3/8/2010).

Menurut Hamidin, Ded melakukan pencabulan di angkutan umum itu bukan atas dasar 
terangsang atas kemolekan tubuh dua mahasiswi tersebut. "Menurut pengakuannya, 
perbuatan itu dia lakukan karena iseng," katanya.

Sebagaimana diberitakan, Ded As digebuki sejumlah penumpang transjakarta karena 
melakukan pencabulan terhadap dua mahasiswi, DA (20) dan NN (19), hari Senin 
(2/8/2010) sekitar pukul 12.00.

Ketika ditanya apakah Ded ditahan, Kapolres mengatakan, karena ancaman hukuman 
Pasal 281 KUHP (pencabulan) hanya 2 tahun 8 bulan, yang bersangkutan tidak 
ditahan. Kemarin Ded "menginap" di kantor polisi untuk kepentingan pemeriksaan, 
bukan karena penahanan.

Kepala BPKP Mardiasmo kepada wartawan mengatakan, Ded As diduga memiliki 
kondisi kejiwaan yang tidak stabil. Keluarganya akan membawa yang bersangkutan 
ke psikolog.

"Yang saya dengar memang seperti itu," ujarnya seraya menambahkan, pihaknya 
akan bertindak tegas jika Ded As terbukti bersalah.

Kurang bus

Sejumlah kalangan menilai salah satu penyebab terjadinya kasus pelecehan di bus 
transjakarta adalah ketidakmampuan BLU Transjakarta mengoperasikan bus jalur 
khusus ini secara maksimal. Akibatnya, sering terjadi desak-desakan 
antarpenumpang, baik di halte maupun di dalam bus.

Penumpukan penumpang terjadi di sejumlah halte, seperti di Harmoni, Dukuh Atas, 
dan Senen.

Ketua Komisi B DPRD DKI Selamat Nurdin menyatakan, penambahan sarana 
transportasi publik di DKI perlu segera dilaksanakan. "Bus transjakarta yang 
beroperasi perlu ditambah agar tidak terjadi penumpukan penumpang," katanya.

Anggota Komisi B DPRD, Aliman Aat, menambahkan, seharusnya BLU Transjakarta 
tidak merasa sebagai pihak paling tahu.

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sudaryatmo mengatakan, 
penambahan bus merupakan hal yang paling mendesak dilaksanakan untuk mengatasi 
berulangnya pelecehan seksual di bus dan di halte. (moe/get/tos)




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Peremas Payudara di Transjakarta Mengaku Iseng

2010-08-05 Thread Ridwan Nyak Baik
Iseng kok 2 mahasiswi.itu mah sengaja. Ganjar dia maksimal biar
jera.

 

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of
forum-pembaca-kompas-ow...@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, August 04, 2010 10:48 AM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Peremas Payudara di Transjakarta Mengaku
Iseng

 

  

JAKARTA, KOMPAS.com - Ded As (35), pegawai Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan yang meremas payudara dua mahasiswi di bus transjakarta,
dinyatakan sehat. Karena itu, polisi menetapkan dia sebagai tersangka
kasus pencabulan.

"Pada awalnya memang kami berencana menggunakan psikiater jika tersangka
mengalami kelainan kejiwaan. Namun, dari hasil pemeriksaan hingga hari
ini kami dapat menyimpulkan bahwa tersangka sehat," kata Kapolrestro
Jakarta Pusat Kombes Hamidin kepada Warta Kota, Selasa (3/8/2010).

Menurut Hamidin, Ded melakukan pencabulan di angkutan umum itu bukan
atas dasar terangsang atas kemolekan tubuh dua mahasiswi tersebut.
"Menurut pengakuannya, perbuatan itu dia lakukan karena iseng," katanya.

Sebagaimana diberitakan, Ded As digebuki sejumlah penumpang transjakarta
karena melakukan pencabulan terhadap dua mahasiswi, DA (20) dan NN (19),
hari Senin (2/8/2010) sekitar pukul 12.00.

Ketika ditanya apakah Ded ditahan, Kapolres mengatakan, karena ancaman
hukuman Pasal 281 KUHP (pencabulan) hanya 2 tahun 8 bulan, yang
bersangkutan tidak ditahan. Kemarin Ded "menginap" di kantor polisi
untuk kepentingan pemeriksaan, bukan karena penahanan.

Kepala BPKP Mardiasmo kepada wartawan mengatakan, Ded As diduga memiliki
kondisi kejiwaan yang tidak stabil. Keluarganya akan membawa yang
bersangkutan ke psikolog.

"Yang saya dengar memang seperti itu," ujarnya seraya menambahkan,
pihaknya akan bertindak tegas jika Ded As terbukti bersalah.

Kurang bus

Sejumlah kalangan menilai salah satu penyebab terjadinya kasus pelecehan
di bus transjakarta adalah ketidakmampuan BLU Transjakarta
mengoperasikan bus jalur khusus ini secara maksimal. Akibatnya, sering
terjadi desak-desakan antarpenumpang, baik di halte maupun di dalam bus.

Penumpukan penumpang terjadi di sejumlah halte, seperti di Harmoni,
Dukuh Atas, dan Senen.

Ketua Komisi B DPRD DKI Selamat Nurdin menyatakan, penambahan sarana
transportasi publik di DKI perlu segera dilaksanakan. "Bus transjakarta
yang beroperasi perlu ditambah agar tidak terjadi penumpukan penumpang,"
katanya.

Anggota Komisi B DPRD, Aliman Aat, menambahkan, seharusnya BLU
Transjakarta tidak merasa sebagai pihak paling tahu.

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sudaryatmo mengatakan,
penambahan bus merupakan hal yang paling mendesak dilaksanakan untuk
mengatasi berulangnya pelecehan seksual di bus dan di halte.
of the information contained in this communication nor for any delay in its 
receipt.
*


[Non-text portions of this message have been removed]