Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan
Pak Zul, Kalo pengalaman pak Zul di Australia, beda dengan pengalaman saya di Jerman. Trend tidak mengakui agama lebih besar di Jerman, karena bila ia mengaku agama protestan atau katolik, maka akan dikenakan pajak Gereja, waktu itu kalau tidak salah 5% dari penghasilan. Tapi sebagian dari mereka yang keluar, iman kristennya tetap jalan, tapi ia tidak ikut Gereja yang disokong pemerintah, tapi bentuk Gereja masyarakat sendiri dan bahkan ada yang iman/agamanya tambah kuat. Bahkan ada kecenderungan kawin campur (antar agama, misalnya dengan orang Turki Islam atau Indonesia Islam) dijadikan moment untuk pindah agama menghindar pajak gereja. Karena kalau mengaku Islam tidak dikenakan pajak gereja. Fenomena apa ini? Salam Rizal --- On Sun, 7/18/10, Zulkifli wrote: From: Zulkifli Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Sunday, July 18, 2010, 7:11 PM Semoga dia berhasil memerintah di Australia dan menciptakan kesejahteraan yang tinggi bagi rakyatnya. Keberhasilannya itu penting buat saya pribadi agar saya dapat menjadi salah satu saksi atas Kerahmatan Allah swt. khususan buat orang yang tidak mengakui keberadaan-Nya. Semoga, Zul --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Satrio Arismunandar wrote: > > PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan > > > Rabu, 30 Juni 2010 08:35 WIB | Mancanegara | Asia/Pasifik | Dibaca 1005 kali > > > Brisbane (ANTARA News) - Australia tengah merajut sejarah baru dalam > asa politik nasionalnya, setelah penggulingan Perdana Menteri (PM) > Kevin Rudd oleh Partai Buruh (ALP) pada 24 Juni 2010. > > > > Kini penggantinya Julia Gillard menjadi PM perempuan, PM yang tidak menikah, > dan PM ateis pertama di Australia. > > > > Pernyataan terbuka PM Gillard tentang keyakinannya terhadap Tuhan > disampaikan dalam wawancara dengan radio ABC Melbourne kemarin, Senin > (29/6). > > > > "Saya bukan orang yang religius," kata PM Gillard (50) yang lebih > lanjut menegaskan bahwa dirinya tidak akan berpura-pura religius untuk > merebut hati publik Australia. > > > > PM Gillard menceritakan, "Saya dibesarkan dalam lingkungan Gereja > Baptis namun pada masa dewasa saya menemukan jalan yang berbeda. Saya > tentu punya hormat kepada para penganut agama, tapi kepercayaan itu > bukan hal yang saya yakini." > > > > Dengan lantang ia menegaskan "Saya tidak akan berpura-pura punya iman > yang tidak saya yakini. Saya tidak pernah berpikir untuk menjalani > ritual agama hanya demi citra. Saya adalah saya. Dan orang akan menilai > saya seperti itu." > > > > PM Gillard lahir di kota kecil di Barry, Inggris. Ia dibesarkan di > komunitas Kristen, dalam tradisi Kristiani yang kuat bahkan Gillard > pernah juara `catechism` - kompetisi menghapal ayat-ayat Alkitab. > > > > Pernyataan yang cukup kontroversial dari PM Gillard boleh jadi kurang > mengundang simpati dari para pemilih di Australia yang mayoritas > beragama Kristen. > > > > Tapi PM ke-27 Australia itu mengaku tidak gentar, sebab ia mengupayakan > kebijakan yang dibuat pemerintahannya tidak berdasarkan kepentingan > agama apapun dan tidak dipengaruhi filsafat agama. > > > > Pilihan Gillard berbeda dengan kelaziman politisi di Australia. Mantan > PM Kevin Rudd misalnya, kerap menyatakan keyakinan beragamanya dan > bersama sang istri Therese pun mereka kerap diberitakan beribadah di > gereja pada akhir pekan. > > > > Di Australia, sekitar 16-17 persen penduduknya mengaku tidak menyakini > agama apapun alias atheis. Dilihat dari trennya, angka mereka yang > memilih atheis terus meningkat dari waktu ke waktu dan mengikis porsi > penganut Kristen yang saat ini berada di kisaran 70 persen populasi. > > > > Selain pandangannya yang tidak mengakui Tuhan, PM Gillard juga > terang-terangan menjalani kehidupan tanpa pernah menikah. > > > > PM Gillard sejak tahun 2006 berpacaran dengan Tim Mathieson, yang > bekerja sebagai pemasar produk properti perusahaan yang dimiliki oleh > pelobi pro-Isreal Albert Dadon. > > (E012/A024) > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan
Apakah karena ini akibat dari membawa isue agama ke ranah politik. Agama dijadikan sebagai sumber pendapatan negara. Karena di Jerman mayoritas adalah kristen maka yang dikenakan pajak hanya yang beraga kristen saja, tentu yang beragam kristen keberatan karena ini tidak adill. Tentu ini menjadi pelajaran, biarkan segala sesuatu yang barbau agama itu mengalir begitu saja. Tanpa dicampuri oleh politik. Agus berbagi informasi seputar Kebudayaan Indonesia di: www.indonesia-budaya.blogspot.com --- On Mon, 7/19/10, Rizal Gueci wrote: From: Rizal Gueci Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, July 19, 2010, 6:51 AM Pak Zul, Kalo pengalaman pak Zul di Australia, beda dengan pengalaman saya di Jerman. Trend tidak mengakui agama lebih besar di Jerman, karena bila ia mengaku agama protestan atau katolik, maka akan dikenakan pajak Gereja, waktu itu kalau tidak salah 5% dari penghasilan. Tapi sebagian dari mereka yang keluar, iman kristennya tetap jalan, tapi ia tidak ikut Gereja yang disokong pemerintah, tapi bentuk Gereja masyarakat sendiri dan bahkan ada yang iman/agamanya tambah kuat. Bahkan ada kecenderungan kawin campur (antar agama, misalnya dengan orang Turki Islam atau Indonesia Islam) dijadikan moment untuk pindah agama menghindar pajak gereja. Karena kalau mengaku Islam tidak dikenakan pajak gereja. Fenomena apa ini? Salam Rizal --- On Sun, 7/18/10, Zulkifli wrote: From: Zulkifli Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Sunday, July 18, 2010, 7:11 PM Semoga dia berhasil memerintah di Australia dan menciptakan kesejahteraan yang tinggi bagi rakyatnya. Keberhasilannya itu penting buat saya pribadi agar saya dapat menjadi salah satu saksi atas Kerahmatan Allah swt. khususan buat orang yang tidak mengakui keberadaan-Nya. Semoga, Zul --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Satrio Arismunandar wrote: > > PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan > > > Rabu, 30 Juni 2010 08:35 WIB | Mancanegara | Asia/Pasifik | Dibaca 1005 kali > > > Brisbane (ANTARA News) - Australia tengah merajut sejarah baru dalam > asa politik nasionalnya, setelah penggulingan Perdana Menteri (PM) > Kevin Rudd oleh Partai Buruh (ALP) pada 24 Juni 2010. > > > > Kini penggantinya Julia Gillard menjadi PM perempuan, PM yang tidak menikah, > dan PM ateis pertama di Australia. > > > > Pernyataan terbuka PM Gillard tentang keyakinannya terhadap Tuhan > disampaikan dalam wawancara dengan radio ABC Melbourne kemarin, Senin > (29/6). > > > > "Saya bukan orang yang religius," kata PM Gillard (50) yang lebih > lanjut menegaskan bahwa dirinya tidak akan berpura-pura religius untuk > merebut hati publik Australia. > > > > PM Gillard menceritakan, "Saya dibesarkan dalam lingkungan Gereja > Baptis namun pada masa dewasa saya menemukan jalan yang berbeda. Saya > tentu punya hormat kepada para penganut agama, tapi kepercayaan itu > bukan hal yang saya yakini." > > > > Dengan lantang ia menegaskan "Saya tidak akan berpura-pura punya iman > yang tidak saya yakini. Saya tidak pernah berpikir untuk menjalani > ritual agama hanya demi citra. Saya adalah saya. Dan orang akan menilai > saya seperti itu." > > > > PM Gillard lahir di kota kecil di Barry, Inggris. Ia dibesarkan di > komunitas Kristen, dalam tradisi Kristiani yang kuat bahkan Gillard > pernah juara `catechism` - kompetisi menghapal ayat-ayat Alkitab. > > > > Pernyataan yang cukup kontroversial dari PM Gillard boleh jadi kurang > mengundang simpati dari para pemilih di Australia yang mayoritas > beragama Kristen. > > > > Tapi PM ke-27 Australia itu mengaku tidak gentar, sebab ia mengupayakan > kebijakan yang dibuat pemerintahannya tidak berdasarkan kepentingan > agama apapun dan tidak dipengaruhi filsafat agama. > > > > Pilihan Gillard berbeda dengan kelaziman politisi di Australia. Mantan > PM Kevin Rudd misalnya, kerap menyatakan keyakinan beragamanya dan > bersama sang istri Therese pun mereka kerap diberitakan beribadah di > gereja pada akhir pekan. > > > > Di Australia, sekitar 16-17 persen penduduknya mengaku tidak menyakini > agama apapun alias atheis. Dilihat dari trennya, angka mereka yang > memilih atheis terus meningkat dari waktu ke waktu dan mengikis porsi > penganut Kristen yang saat ini berada di kisaran 70 persen populasi. > > > > Selain pandangannya yang tidak mengakui Tuhan, PM Gillard juga > terang-terangan menjalani kehidupan tanpa
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan
Salam, Karena itulah maka diramalkan bahwa tahun 2035, agama Islam akan dominan di Eropa terutama di Jerman.Bagi negeri Belanda yang telah menjajah Indonesia, sudah menjadi kutukan meskipun sekarang dengan kemenangan PVV pimpinan Geert Wilders, rupaya masyarakat Belanda mulai terbuka matanya terrhadap orang asing yang mencari makan di negaranya tetapi tidak mau menyesuaikan dengan keadaan setempat .Karena itu mereka mulai tidak toleran . Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Sen, 19/7/10, Rizal Gueci menulis: Dari: Rizal Gueci Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 19 Juli, 2010, 8:51 PM Pak Zul, Kalo pengalaman pak Zul di Australia, beda dengan pengalaman saya di Jerman. Trend tidak mengakui agama lebih besar di Jerman, karena bila ia mengaku agama protestan atau katolik, maka akan dikenakan pajak Gereja, waktu itu kalau tidak salah 5% dari penghasilan. Tapi sebagian dari mereka yang keluar, iman kristennya tetap jalan, tapi ia tidak ikut Gereja yang disokong pemerintah, tapi bentuk Gereja masyarakat sendiri dan bahkan ada yang iman/agamanya tambah kuat. Bahkan ada kecenderungan kawin campur (antar agama, misalnya dengan orang Turki Islam atau Indonesia Islam) dijadikan moment untuk pindah agama menghindar pajak gereja. Karena kalau mengaku Islam tidak dikenakan pajak gereja. Fenomena apa ini? Salam Rizal --- On Sun, 7/18/10, Zulkifli wrote: From: Zulkifli Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Sunday, July 18, 2010, 7:11 PM Semoga dia berhasil memerintah di Australia dan menciptakan kesejahteraan yang tinggi bagi rakyatnya. Keberhasilannya itu penting buat saya pribadi agar saya dapat menjadi salah satu saksi atas Kerahmatan Allah swt. khususan buat orang yang tidak mengakui keberadaan-Nya. Semoga, Zul --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Satrio Arismunandar wrote: > > PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan > > > Rabu, 30 Juni 2010 08:35 WIB | Mancanegara | Asia/Pasifik | Dibaca 1005 kali > > > Brisbane (ANTARA News) - Australia tengah merajut sejarah baru dalam > asa politik nasionalnya, setelah penggulingan Perdana Menteri (PM) > Kevin Rudd oleh Partai Buruh (ALP) pada 24 Juni 2010. > > > > Kini penggantinya Julia Gillard menjadi PM perempuan, PM yang tidak menikah, > dan PM ateis pertama di Australia. > > > > Pernyataan terbuka PM Gillard tentang keyakinannya terhadap Tuhan > disampaikan dalam wawancara dengan radio ABC Melbourne kemarin, Senin > (29/6). > > > > "Saya bukan orang yang religius," kata PM Gillard (50) yang lebih > lanjut menegaskan bahwa dirinya tidak akan berpura-pura religius untuk > merebut hati publik Australia. > > > > PM Gillard menceritakan, "Saya dibesarkan dalam lingkungan Gereja > Baptis namun pada masa dewasa saya menemukan jalan yang berbeda. Saya > tentu punya hormat kepada para penganut agama, tapi kepercayaan itu > bukan hal yang saya yakini." > > > > Dengan lantang ia menegaskan "Saya tidak akan berpura-pura punya iman > yang tidak saya yakini. Saya tidak pernah berpikir untuk menjalani > ritual agama hanya demi citra. Saya adalah saya. Dan orang akan menilai > saya seperti itu." > > > > PM Gillard lahir di kota kecil di Barry, Inggris. Ia dibesarkan di > komunitas Kristen, dalam tradisi Kristiani yang kuat bahkan Gillard > pernah juara `catechism` - kompetisi menghapal ayat-ayat Alkitab. > > > > Pernyataan yang cukup kontroversial dari PM Gillard boleh jadi kurang > mengundang simpati dari para pemilih di Australia yang mayoritas > beragama Kristen. > > > > Tapi PM ke-27 Australia itu mengaku tidak gentar, sebab ia mengupayakan > kebijakan yang dibuat pemerintahannya tidak berdasarkan kepentingan > agama apapun dan tidak dipengaruhi filsafat agama. > > > > Pilihan Gillard berbeda dengan kelaziman politisi di Australia. Mantan > PM Kevin Rudd misalnya, kerap menyatakan keyakinan beragamanya dan > bersama sang istri Therese pun mereka kerap diberitakan beribadah di > gereja pada akhir pekan. > > > > Di Australia, sekitar 16-17 persen penduduknya mengaku tidak menyakini > agama apapun alias atheis. Dilihat dari trennya, angka mereka yang > memilih atheis terus meningkat dari waktu ke waktu dan mengikis porsi > penganut Kristen yang saat ini berada di kisaran 70 persen populasi. > > > > Selain pandangannya yang tidak mengakui Tuhan, PM Gillard juga > terang-terangan menjalani kehidupan tanpa pernah menikah. > > > > PM Gillard sejak tahun 2006 berpacaran dengan Tim Mathieson, yang > bekerja sebagai pemasar produk properti perusahaan yang dimiliki oleh > pelobi pro-Isreal Albert Dadon. > > (E012/A024) > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan
NDH 20 7 2010 KONVERGENSI : PENGALAMAN JERMAN RIZAL GÜCI SAYA NDH MULAI JANUARI 1971 DI JERMAN : - Memang Generasipenerus masih belum tuntas penguasaan pemahaman Alamsemesta dalam ITSS Ilmiah Teknologi Sekuzlar Sakral. - Sudah saya risersi lacak jajaki Masyarakat Agama (Theis) juga Atheistis yang ITSS (Tinggi). - Dan saya Simpulkan, hidup Pakai Metode ITSS akan menenangkan diri apalagi sadar pahami kerja sendiri harus BBB Bersama Bekerjasama Bekerjabersama juga ! - Mohon reorientasi konsiderasi konfirmasi konvergensi jabarkan. - NDH Turut Pencerah GP Generasipenerus. Di HH. > > Original-Nachricht > Datum: Mon, 19 Jul 2010 21:51:44 +0800 (SGT) > Von: Rizal Gueci > An: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com > Betreff: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya > Tuhan > > > Pak Zul, > Kalo pengalaman pak Zul di Australia, beda dengan pengalaman saya di > Jerman. Trend tidak mengakui agama lebih besar di Jerman, karena bila ia > mengaku agama protestan atau katolik, maka akan dikenakan pajak Gereja, > waktu itu kalau tidak salah 5% dari penghasilan. Tapi sebagian dari > mereka yang keluar, iman kristennya tetap jalan, tapi ia tidak ikut > Gereja yang disokong pemerintah, tapi bentuk Gereja masyarakat sendiri > dan bahkan ada yang iman/agamanya tambah kuat. > > Bahkan ada kecenderungan kawin campur (antar agama, misalnya dengan > orang Turki Islam atau Indonesia Islam) dijadikan moment untuk pindah > agama menghindar pajak gereja. Karena kalau mengaku Islam tidak dikenakan > pajak gereja. > > Fenomena apa ini? > Salam > Rizal > > > --- On Sun, 7/18/10, Zulkifli wrote: > > From: Zulkifli > Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya > Tuhan > To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com > Date: Sunday, July 18, 2010, 7:11 PM > > > > Semoga dia berhasil memerintah di Australia dan menciptakan > kesejahteraan yang tinggi bagi rakyatnya. Keberhasilannya itu penting > buat saya pribadi agar saya dapat menjadi salah satu saksi atas > Kerahmatan Allah swt. khususan buat orang yang tidak mengakui > keberadaan-Nya. > > Semoga, > > Zul > > --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Satrio Arismunandar > wrote: > > > > PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan > > > > > > Rabu, 30 Juni 2010 08:35 WIB | Mancanegara | Asia/Pasifik | Dibaca > 1005 kali > > > > > > Brisbane (ANTARA News) - Australia tengah merajut sejarah baru dalam > > asa politik nasionalnya, setelah penggulingan Perdana Menteri (PM) > > Kevin Rudd oleh Partai Buruh (ALP) pada 24 Juni 2010. > > > > > > > > Kini penggantinya Julia Gillard menjadi PM perempuan, PM yang tidak > menikah, dan PM ateis pertama di Australia. > > > > > > > > Pernyataan terbuka PM Gillard tentang keyakinannya terhadap Tuhan > > disampaikan dalam wawancara dengan radio ABC Melbourne kemarin, Senin > > (29/6). > > > > > > > > "Saya bukan orang yang religius," kata PM Gillard (50) yang lebih > > lanjut menegaskan bahwa dirinya tidak akan berpura-pura religius untuk > > merebut hati publik Australia. > > > > > > > > PM Gillard menceritakan, "Saya dibesarkan dalam lingkungan Gereja > > Baptis namun pada masa dewasa saya menemukan jalan yang berbeda. Saya > > tentu punya hormat kepada para penganut agama, tapi kepercayaan itu > > bukan hal yang saya yakini." > > > > > > > > Dengan lantang ia menegaskan "Saya tidak akan berpura-pura punya iman > > yang tidak saya yakini. Saya tidak pernah berpikir untuk menjalani > > ritual agama hanya demi citra. Saya adalah saya. Dan orang akan > menilai > > saya seperti itu." > > > > > > > > PM Gillard lahir di kota kecil di Barry, Inggris. Ia dibesarkan di > > komunitas Kristen, dalam tradisi Kristiani yang kuat bahkan Gillard > > pernah juara `catechism` - kompetisi menghapal ayat-ayat Alkitab. > > > > > > > > Pernyataan yang cukup kontroversial dari PM Gillard boleh jadi kurang > > mengundang simpati dari para pemilih di Australia yang mayoritas > > beragama Kristen. > > > > > > > > Tapi PM ke-27 Australia itu mengaku tidak gentar, sebab ia > mengupayakan > > kebijakan yang dibuat pemerintahannya tidak berdasarkan kepentingan > > agama apapun dan tidak dipengaruhi filsafat
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan
Aku tinggal di Timur tengah, rasanya nggak ada penindasan disini. Justru semua senang tinggal di Timur Tengah. Sebagai statistic kasar : India Paling Banyak bisa 1.5 Penduduk asilnya (Arab), Kemudian Pilipino/Bangladesh dan banyak Negara-negara lain dari Asia/Eropa/Amerika. Kiita orang-orang Tenaga professional Indonesia biasanya dikira Pilipino, kalau disuruh nebak biasanya ditebak/Korea/Jepang/Thailand.bukan Indonesia. Karena Indonesia yang ada hanya di tingkat Pembantu RT.Kelas paling bontot. Masalah TKW yang terlantar itu adalah masalah ketidak beresan PJTKI Indonesia dan kebijakan Pemerinatah RI. Saya sudah hampir 4 tahun hidup di Timur Tengah rasanya nggak ada penindasan. Saya hidup di Kuwait rasanya sama dengan sewaktu saya merantau di Amerika. Bedanya hanya saya gampang sembahyang di Masjid. Harap and tahu...disana lebih aman lebih teratur, jalan lebar-lebar, mobil bagus-bagus dan lancar semua. Harap Bung Zulkifli kalau nulis jangan asal nulis..Masalah TKW yang terlantar itu..itu salahnya PJTKI.. Di timur Tengah Tenaga 2/3 penduduk Tim Teng itu orang asing semua...mereka bisa memnfaatkan lowongan kerja yang ada Dari Penguasaha Mall..sampai Janitor...semua senang...termasuk saya.. Salam Damai Ridwan From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Zulkifli Sent: Thursday, July 22, 2010 7:17 AM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan Biasalah menggunakan agama untuk tujuan ekonomi (duit) yang berganti iman bukan karena kesadaran. Dengan menggumakan istilah kita di sini, mereka ini termasuk Katolik atau Protestan KTP. Hal serupa terjadi di kalangan orang-orang yang diayomi oleh Romo Mangun di Kali Code. Mudah2an mereka yang di Jerman ini tidak dikutuk oleh orang-orang yang tadinya seiman dengan mereka sebagai yang terjadi pada saudara-saudara kita yang dikutuk setelah mengikuti iman Romo. Hal yang lebih parah terjadi di daerah kami, yang sebelum kedatangan kolonialis Paderi nenek moyang kami masih animisme. Islam dikembangkan dengan cara-cara yang dipaksakan (yang tidak disuruh oleh Allah). Sangkin senangnya kolonialis ini "mengembangkan Islam," DNA sebagian warga di tempat tertentu tidak tidak murni DNA suku Batak lagi. Mungkin, karena doa nenek moyang kami yang ditindas itu didengar dan dikabulkan oleh-Nya, Dia selama beberapa tahun memperlihatkan tontonan penindasan yang terjadi di Timur Tengah untuk dijadikan sebagai bahan renungan buat saya dan umat Islam lainnya. Salam, Zul [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan
NDH 22 7 2010 SUDI DICERAH PM AUSSIE ITU KARENA IA PETUGAS GENERASI REGENERASI : TUHAN ADALAH YANG TERSEMPURNA DAPAT DIURAIKAN DI DALAM ITSS ILMIAH TEKNOLOGI SEKULAR SAKRAL KECUALI MAKSIMAL MANUSIA BEKERJA TBB TETAP PAMRIH PADA PENCIPTA SUPRANARURAKJUKTURAL TETAP ADA. NDH TURUT PENCERAH GP GENERASIPENERUS > > Original-Nachricht > Datum: Thu, 22 Jul 2010 04:16:41 - > Von: "Zulkifli" > An: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com > Betreff: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya > Tuhan > > > > Biasalah menggunakan agama untuk tujuan ekonomi (duit) yang > berganti iman bukan karena kesadaran. Dengan menggumakan istilah kita di > sini, mereka ini termasuk Katolik atau Protestan KTP. Hal serupa terjadi > di kalangan orang-orang yang diayomi oleh Romo Mangun di Kali Code. > Mudah2an mereka yang di Jerman ini tidak dikutuk oleh orang-orang yang > tadinya seiman dengan mereka sebagai yang terjadi pada saudara-saudara > kita yang dikutuk setelah mengikuti iman Romo. > > > Hal yang lebih parah terjadi di daerah kami, yang sebelum > kedatangan kolonialis Paderi nenek moyang kami masih animisme. Islam > dikembangkan dengan cara-cara yang dipaksakan (yang tidak disuruh oleh > Allah). Sangkin senangnya kolonialis ini "mengembangkan Islam," DNA > sebagian warga di tempat tertentu tidak tidak murni DNA suku Batak lagi. > Mungkin, karena doa nenek moyang kami yang ditindas itu didengar dan > dikabulkan oleh-Nya, Dia selama beberapa tahun memperlihatkan tontonan > penindasan yang terjadi di Timur Tengah untuk dijadikan sebagai bahan > renungan buat saya dan umat Islam lainnya. > > > Salam, > > Zul >
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan
Menyangkut ramal meramal, mungkin eropa akan berubah bukan lagi negara yang mayoritas Kristen, kalau ini menjadi benar, maka (ramalan/nubuat juga) Antikris (dajal) yang lambangnya 666 memang datang dari eropa. --- On Thu, 7/22/10, Zulkifli wrote: From: Zulkifli Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Thursday, July 22, 2010, 11:16 AM Biasalah menggunakan agama untuk tujuan ekonomi (duit) yang berganti iman bukan karena kesadaran. Dengan menggumakan istilah kita di sini, mereka ini termasuk Katolik atau Protestan KTP. Hal serupa terjadi di kalangan orang-orang yang diayomi oleh Romo Mangun di Kali Code. Mudah2an mereka yang di Jerman ini tidak dikutuk oleh orang-orang yang tadinya seiman dengan mereka sebagai yang terjadi pada saudara-saudara kita yang dikutuk setelah mengikuti iman Romo. Hal yang lebih parah terjadi di daerah kami, yang sebelum kedatangan kolonialis Paderi nenek moyang kami masih animisme. Islam dikembangkan dengan cara-cara yang dipaksakan (yang tidak disuruh oleh Allah). Sangkin senangnya kolonialis ini "mengembangkan Islam," DNA sebagian warga di tempat tertentu tidak tidak murni DNA suku Batak lagi. Mungkin, karena doa nenek moyang kami yang ditindas itu didengar dan dikabulkan oleh-Nya, Dia selama beberapa tahun memperlihatkan tontonan penindasan yang terjadi di Timur Tengah untuk dijadikan sebagai bahan renungan buat saya dan umat Islam lainnya. Salam, Zul
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan
Salam, Timur Tengah adalah luas.Tergantung di negara mana.Orang Nasrani sulit beribadah di Arab Saudi. Apa sebab PULUHAN JUTA orang dari Timur Tengah yang lari ke negara2 Barat termasuk Australia, tentu ada sebabnya . Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Kam, 22/7/10, Fakih, Ridwan menulis: Dari: Fakih, Ridwan Judul: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 22 Juli, 2010, 11:55 AM Aku tinggal di Timur tengah, rasanya nggak ada penindasan disini. Justru semua senang tinggal di Timur Tengah. Sebagai statistic kasar : India Paling Banyak bisa 1.5 Penduduk asilnya (Arab), Kemudian Pilipino/Bangladesh dan banyak Negara-negara lain dari Asia/Eropa/Amerika. Kiita orang-orang Tenaga professional Indonesia biasanya dikira Pilipino, kalau disuruh nebak biasanya ditebak/Korea/Jepang/Thailand.bukan Indonesia. Karena Indonesia yang ada hanya di tingkat Pembantu RT.Kelas paling bontot. Masalah TKW yang terlantar itu adalah masalah ketidak beresan PJTKI Indonesia dan kebijakan Pemerinatah RI. Saya sudah hampir 4 tahun hidup di Timur Tengah rasanya nggak ada penindasan. Saya hidup di Kuwait rasanya sama dengan sewaktu saya merantau di Amerika. Bedanya hanya saya gampang sembahyang di Masjid. Harap and tahu...disana lebih aman lebih teratur, jalan lebar-lebar, mobil bagus-bagus dan lancar semua. Harap Bung Zulkifli kalau nulis jangan asal nulis..Masalah TKW yang terlantar itu..itu salahnya PJTKI.. Di timur Tengah Tenaga 2/3 penduduk Tim Teng itu orang asing semua...mereka bisa memnfaatkan lowongan kerja yang ada Dari Penguasaha Mall..sampai Janitor...semua senang...termasuk saya.. Salam Damai Ridwan From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Zulkifli Sent: Thursday, July 22, 2010 7:17 AM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan Biasalah menggunakan agama untuk tujuan ekonomi (duit) yang berganti iman bukan karena kesadaran. Dengan menggumakan istilah kita di sini, mereka ini termasuk Katolik atau Protestan KTP. Hal serupa terjadi di kalangan orang-orang yang diayomi oleh Romo Mangun di Kali Code. Mudah2an mereka yang di Jerman ini tidak dikutuk oleh orang-orang yang tadinya seiman dengan mereka sebagai yang terjadi pada saudara-saudara kita yang dikutuk setelah mengikuti iman Romo. Hal yang lebih parah terjadi di daerah kami, yang sebelum kedatangan kolonialis Paderi nenek moyang kami masih animisme. Islam dikembangkan dengan cara-cara yang dipaksakan (yang tidak disuruh oleh Allah). Sangkin senangnya kolonialis ini "mengembangkan Islam," DNA sebagian warga di tempat tertentu tidak tidak murni DNA suku Batak lagi. Mungkin, karena doa nenek moyang kami yang ditindas itu didengar dan dikabulkan oleh-Nya, Dia selama beberapa tahun memperlihatkan tontonan penindasan yang terjadi di Timur Tengah untuk dijadikan sebagai bahan renungan buat saya dan umat Islam lainnya. Salam, Zul [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan
Bung Parmo Saya pernah di Dubai dan tinggal di Kuwait ngga ada masalah…Bung… (2 tempat ini yang paling banyak expatnya).Saya pikir kalau mau beribadah tinggal sembahyang di rumah khan bisa… Saya di Amerika,masjid jauh yah sembahyang dirumah…apa susahnya?... Salam Ridwan fakih From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Wal Suparmo Sent: Friday, July 23, 2010 6:52 PM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Cc: Fakih, Ridwan; zulkifli harahap Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan Salam, Timur Tengah adalah luas.Tergantung di negara mana.Orang Nasrani sulit beribadah di Arab Saudi. Apa sebab PULUHAN JUTA orang dari Timur Tengah yang lari ke negara2 Barat termasuk Australia, tentu ada sebabnya . Wasalam, Wal Suparmo
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan
Salam, Yakinknlah pendapat Anda kepada orang beragama tentang peroalan beribadah. Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Kam, 29/7/10, Fakih, Ridwan menulis: Dari: Fakih, Ridwan Judul: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 29 Juli, 2010, 4:39 PM Bung Parmo Saya pernah di Dubai dan tinggal di Kuwait ngga ada masalah…Bung… (2 tempat ini yang paling banyak expatnya).Saya pikir kalau mau beribadah tinggal sembahyang di rumah khan bisa… Saya di Amerika,masjid jauh yah sembahyang dirumah…apa susahnya?... Salam Ridwan fakih From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Wal Suparmo Sent: Friday, July 23, 2010 6:52 PM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Cc: Fakih, Ridwan; zulkifli harahap Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan Salam, Timur Tengah adalah luas.Tergantung di negara mana.Orang Nasrani sulit beribadah di Arab Saudi. Apa sebab PULUHAN JUTA orang dari Timur Tengah yang lari ke negara2 Barat termasuk Australia, tentu ada sebabnya . Wasalam, Wal Suparmo [Non-text portions of this message have been removed]
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan
Tetangga saya orang Pilipino beragama kristen, orang India beragama hindu….. Nggak ada masalah apa-apa. Bung Suparmo anda tinggal dimana???Siapa tetangga anda dan apa agamanya, terus agama anda apa??? Supaya anda yakin bahwa yang saya tulis benar, datang saja ke Kuwait…baru anda yakin. From: Wal Suparmo [mailto:wal.supa...@yahoo.com] Sent: Sunday, August 01, 2010 11:16 AM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Cc: Fakih, Ridwan Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan Salam, Yakinknlah pendapat Anda kepada orang beragama tentang peroalan beribadah. Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Kam, 29/7/10, Fakih, Ridwan menulis: Dari: Fakih, Ridwan Judul: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 29 Juli, 2010, 4:39 PM Bung Parmo Saya pernah di Dubai dan tinggal di Kuwait ngga ada masalah…Bung… (2 tempat ini yang paling banyak expatnya).Saya pikir kalau mau beribadah tinggal sembahyang di rumah khan bisa… Saya di Amerika,masjid jauh yah sembahyang dirumah…apa susahnya?... Salam Ridwan fakih From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com <http://id.mc762.mail.yahoo.com/mc/compose?to=Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com> [mailto:Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com <http://id.mc762.mail.yahoo.com/mc/compose?to=Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com> ] On Behalf Of Wal Suparmo Sent: Friday, July 23, 2010 6:52 PM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com <http://id.mc762.mail.yahoo.com/mc/compose?to=Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com> Cc: Fakih, Ridwan; zulkifli harahap Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan Salam, Timur Tengah adalah luas.Tergantung di negara mana.Orang Nasrani sulit beribadah di Arab Saudi. Apa sebab PULUHAN JUTA orang dari Timur Tengah yang lari ke negara2 Barat termasuk Australia, tentu ada sebabnya . Wasalam, Wal Suparmo [Non-text portions of this message have been removed]
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan
Dear Pembaca FPK Saya kira nggak ada kaitannya Agama dengan Budaya korupsi Bangsa ini. Menurut saya Budaya Korupsi terkait dengan Sistem Tata Adminstrasi dan Hukum Negara yang bersangkutan. Lihat saja dulu Korea, Cina juga Negara yang pemimpinnya sangat korup tetapi setelah Tata administrasi/hukum tertata pemimpin tak berani korupsi, karena ada penegasan tentang hukumannya. Di Indonesia, kalau ditengok dari sejarah, kemungkinan bangsa ini bangsa ini kemerdekaan dengan merebut, sehingga para pemimpinnya menjadi lupa bahwa Mereka menjadi Team Leader bangsa Indonesia yang tidak punya atasan. Sehingga menjadi raja-raja kecil, yang sak-maunya- sendiri’=, karena tidak ada supervisor diatasnya lagi. Tidak ada Pengawas yang bertindak sebagai “Coach Parenting”, sehingga mereka tak terkontrol. Lihat Persiden pertama setelah posisi kuat mengangkat dirinya seumur hidup, tak sungkan beristri banyak jelas butuh kekayaan yang banyak semua Presiden kedua berusaha sama, berusaha jadi presiden seumur hidup dan berpikir supaya keluarganya kaya semua. Padahah kalau keluaganya disuruh sekolah semua jadi Doktor, mereka kayapun tak akan ada yang menggugat Padahal Presiden pertama dan kedua diiharapkan harus membangun FONDASI Rumah bangsa ini dulu yang kuat (Karena kedua presiden ini masa jabatannya lama semua). Apa PONDASI rumah bangsa , Yaitu system administrasi negra dan tata hukum dan system masayarakat yang “solid”. Kalau system administrasi & hukum sudah solid, disitu “semua yang berbau koruptif’ tak akan ada kesempatan. Sehingga presiden-presiden berikutnya tinggal bikin rumah bangsa yang bagus, presiden berikutnya lagi, tinggal mengisi rumah bangsa dengan Isi rumah yang lebih bagus. Tetapi kenyataan angan-angan saya tentang Rumah Bangsa itu tak terwujud, itulah kenapa saya menilai Negara kita ini bernasib sial? Kenapa saya menyebut “bernasib sial”Marilah kita berandai-andai , mungkin ini disebabkan: 1. Kalau Jepang tidak Kalah Perang (Tidak dibom Atom sama Sekutu), Negara kita RI merdeka dengan “Coach Parenting” dari Jepang Mungkin para pemimpin kita semua berpendidikan Jepang. Semua tahu Bangsa Jepang bangsa yang disiplin. Secara logika Bangsa Indonesia akan dipimpin tetap oleh Bung Karno dengan model admistrasi gaya Jepang yang dikenal Disiplin. Pasti Budaya Korupsi tak akan tumbuh di Indonesia. Mungkin kita juga diajarai budaya “sumimaseng’ sambil menunduk mohon maaf kalau berbuat salah, dan ada budaya malu ala Jepang. Pemimpin akan malu berbudaya korupsi. Nggak ada itu pegawai pajak model “Gayus” apalagi ada istilah “mafiapajak”, akan nggak ada Team Anti Korupsi Gaya Presidena pertama, nggak perlu KPK. Karen Gaya Manajeman Perusahan kita akan menganut Manajemen Gaya Jepang. 2. Kemungkinan ke-2, kalau Belanda itu lebih bijak sewaktu numpang sekutu masuk Indonesia lagi. Mungkin Kita dan Arek-arek Surabaya tak akan berteriak” Kumpeni Go to hell”, dan Indonesia Merdeka dengan tetap mesra dengan Belanda. Kemungkinan para pemimpin kita dapat bea siswa ke Belanda dan kita juga dapat “Coach Parenting” dari Negara belanda dalam menata Negara diawal-awal kepemimpinan Presiden Pertama kita. Semua orang tau. Bahwa nenek-kita yang dapat pendidikan Belanda, sangat kental rasa disiplinnya. Rasanya para pemimpin Negara ini sebagai Team Leader suarau Rumah Bangsa yang baru akan ada Rasa “sungkan” dengan Supervisor bayangan dari bentuk”Coach Parenting” dari Negara bekas penjajahnya memalui para pemimpin hasil pendidikan Eropa/Belanda. Praktis Budaya korupsi nggak aka nada. 3. Agama nggak ada hubungannya dengan budaya korupsi. Lihat Korea dulu juga ada budaya korupsi, nggak ada hubungannya dengan Agama rakyat Korea yang Budha. Demikian juga Cina dulu juga subur dengan Budaya Korupsi, Pilipina yang agama rakyatnya Kristen dari barat juga dikenal subur korupsi, di Arfika juga demikian. Semua korupsi itu berhubungan system administrasi Negara yang tidak solid. Sang pemimpin seakan tak punya supervisi . Kenapa point 1 dan 2 perlu saya tulis karena setelah saya mencoba mengaitkan adanya cerita-rerita rakyat kita, seperti Kancil Nyolong Timun (KNT), Kura-Kura lawan Kancil (Saya pernah menulis KNT Vs Budaya Korupsi). Juga “memedi Sawah”. Didalam dunia pertanian ada teknologi memdi Sawah. Saya sedang corat coret tulisan’ (Memedi Sawah Vs Manajeman Perusahaan di Indonesia). Sehingga ada karena bangsa ini lama dijajah sehingga tak sadar masuk dalam kaitannya Budaya masyarakat Indonesia kita kalau nggak pakai “Coach Parenting” kita nggak pede (PD) untuk bisa hidup tertata. Kadang perusahaan Indonesia perlu Manager ‘Bule/Asing untuk bisa lebih tertata kedisiplinannya. Jadi Taka da kaitannya Kurupsi di Indonesia denga Agama yang dianut. Sifat religious bangsa Indonesia itu karena budaya kita yang lebih mengarah ke pasrahn nrimo. (Yang pasrah dan nrimo adalah rakyatnya sehingga memberi kesempatan sang pemimpin menjadi rakus da
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan
Salam, Sudah saya jawab. Kalau belum2 Anda sudah tanya mengenai agama saya.Sudah jelas di bawah tempurung apa Anda bersembunyi. Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Ming, 1/8/10, Fakih, Ridwan menulis: Dari: Fakih, Ridwan Judul: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan Kepada: "Wal Suparmo" , Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 1 Agustus, 2010, 5:00 PM Tetangga saya orang Pilipino beragama kristen, orang India beragama hindu….. Nggak ada masalah apa-apa. Bung Suparmo anda tinggal dimana???Siapa tetangga anda dan apa agamanya, terus agama anda apa??? Supaya anda yakin bahwa yang saya tulis benar, datang saja ke Kuwait…baru anda yakin. From: Wal Suparmo [mailto:wal.supa...@yahoo.com] Sent: Sunday, August 01, 2010 11:16 AM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Cc: Fakih, Ridwan Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan Salam, Yakinknlah pendapat Anda kepada orang beragama tentang peroalan beribadah. Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Kam, 29/7/10, Fakih, Ridwan menulis: Dari: Fakih, Ridwan Judul: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 29 Juli, 2010, 4:39 PM Bung Parmo Saya pernah di Dubai dan tinggal di Kuwait ngga ada masalah…Bung… (2 tempat ini yang paling banyak expatnya).Saya pikir kalau mau beribadah tinggal sembahyang di rumah khan bisa… Saya di Amerika,masjid jauh yah sembahyang dirumah…apa susahnya?... Salam Ridwan fakih From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com <http://id.mc762.mail.yahoo.com/mc/compose?to=Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com> [mailto:Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com <http://id.mc762.mail.yahoo.com/mc/compose?to=Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com> ] On Behalf Of Wal Suparmo Sent: Friday, July 23, 2010 6:52 PM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com <http://id.mc762.mail.yahoo.com/mc/compose?to=Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com> Cc: Fakih, Ridwan; zulkifli harahap Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan Salam, Timur Tengah adalah luas.Tergantung di negara mana.Orang Nasrani sulit beribadah di Arab Saudi. Apa sebab PULUHAN JUTA orang dari Timur Tengah yang lari ke negara2 Barat termasuk Australia, tentu ada sebabnya . Wasalam, Wal Suparmo [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan
Salam, Saya menyinggung korupsi di Indonesia dan bukan di negara2 lain serta yang sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan sejarah apalagi budaya. 1) Kedua agama import di Indonesia yang berasal dari Timur Tengah , selalu mempropagandakan keharusan untuk MEMILIKI MORAL YANG TINGGI kepada para pemeluknya dan bangga akan moral yang tinggi tersebut sehingga, SAMPAI SEKARANG para pemeluknya diindoktrinasi bahwa seorang beragama adalah orang baik dan yang tidak beragama adalah orang jahat. Semua orang harus beragama dan tidak ada kebebasan un- tuk tidak beragama .Semuanya untuk menjamin KETINGGIAN dan KEAGUNGAN MORAL bangsa ini. Dan tercermin dalam pemaksaan orang untuk harus mencantum isi kolom agama dalam KTP. 3) Tercermin pula bahawa Indonesia adalah negara dengan rumah ibadah ( mesyid) yang paling banyak( mungkin di dunia).Karena satu jalan sampai memiliki 4 sampai 5 rumah ibadah.Rumah saya yang dulu dikelilingi 4 rumah ibadah sekarang sudah menjadi 7 buah (seiring dengan pelarangan dan penghancuran rumah ibadah agama serumpunnya).. Setiap kantor PNS mempunyai rumah ibadah,padahal jelas PNS adalah koruptor terbanyak dan terbesar di Indonesia Bagaimana orang yang TAKWA akan agamanya dapat mempertangungjawab hal ini sedangkan SEMUA tindakannya dan moralnya ERAT hubungannya dengan agama.Se-olah2 korupsi itu tidak dianggap perbuatan DOSA. 6) Belum disebut mengenai fatwa2 haram yang diobral oleh MUI dan tindakan kekerasan yang dilakukan massa penghikut suatu agama,untuk membrantas tindakan2 yang dianggap membuat dosa oleh rakyat kecil dan sederhana yang terpaksa dan ingin hidup sampai terjadi penganiaan dan penghancuran/pembakaran, sedangkan hal semacam tidak pernah terjadi terhadap orang2 atau golongan2 yang super kaya karena korupsi, dengan alasan tidak mau main hakim sendiri. . Masih dapat saya sambung jika ini kurang meyakinkan. Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Sen, 2/8/10, Fakih, Ridwan menulis: Dari: Fakih, Ridwan Judul: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 2 Agustus, 2010, 12:39 PM Dear Pembaca FPK Saya kira nggak ada kaitannya Agama dengan Budaya korupsi Bangsa ini. Menurut saya Budaya Korupsi terkait dengan Sistem Tata Adminstrasi dan Hukum Negara yang bersangkutan. Lihat saja dulu Korea, Cina juga Negara yang pemimpinnya sangat korup tetapi setelah Tata administrasi/hukum tertata pemimpin tak berani korupsi, karena ada penegasan tentang hukumannya. Di Indonesia, kalau ditengok dari sejarah, kemungkinan bangsa ini bangsa ini kemerdekaan dengan merebut, sehingga para pemimpinnya menjadi lupa bahwa Mereka menjadi Team Leader bangsa Indonesia yang tidak punya atasan. Sehingga menjadi raja-raja kecil, yang sak-maunya- sendiri’=, karena tidak ada supervisor diatasnya lagi. Tidak ada Pengawas yang bertindak sebagai “Coach Parenting”, sehingga mereka tak terkontrol. Lihat Persiden pertama setelah posisi kuat mengangkat dirinya seumur hidup, tak sungkan beristri banyak jelas butuh kekayaan yang banyak semua Presiden kedua berusaha sama, berusaha jadi presiden seumur hidup dan berpikir supaya keluarganya kaya semua. Padahah kalau keluaganya disuruh sekolah semua jadi Doktor, mereka kayapun tak akan ada yang menggugat Padahal Presiden pertama dan kedua diiharapkan harus membangun FONDASI Rumah bangsa ini dulu yang kuat (Karena kedua presiden ini masa jabatannya lama semua). Apa PONDASI rumah bangsa , Yaitu system administrasi negra dan tata hukum dan system masayarakat yang “solid”. Kalau system administrasi & hukum sudah solid, disitu “semua yang berbau koruptif’ tak akan ada kesempatan. Sehingga presiden-presiden berikutnya tinggal bikin rumah bangsa yang bagus, presiden berikutnya lagi, tinggal mengisi rumah bangsa dengan Isi rumah yang lebih bagus. Tetapi kenyataan angan-angan saya tentang Rumah Bangsa itu tak terwujud, itulah kenapa saya menilai Negara kita ini bernasib sial? Kenapa saya menyebut “bernasib sial”Marilah kita berandai-andai , mungkin ini disebabkan: 1. Kalau Jepang tidak Kalah Perang (Tidak dibom Atom sama Sekutu), Negara kita RI merdeka dengan “Coach Parenting” dari Jepang Mungkin para pemimpin kita semua berpendidikan Jepang. Semua tahu Bangsa Jepang bangsa yang disiplin. Secara logika Bangsa Indonesia akan dipimpin tetap oleh Bung Karno dengan model admistrasi gaya Jepang yang dikenal Disiplin. Pasti Budaya Korupsi tak akan tumbuh di Indonesia. Mungkin kita juga diajarai budaya “sumimaseng’ sambil menunduk mohon maaf kalau berbuat salah, dan ada budaya malu ala Jepang. Pemimpin akan malu berbudaya korupsi. Nggak ada itu pegawai pajak model “Gayus” apalagi ada istilah “mafiapajak”, akan nggak ada Team Anti Korupsi Gaya Presidena pertama, nggak perlu KPK. Karen Gaya Manajeman Perusahan kita akan menganut Manajemen Gaya Jepang. 2. Kemungkinan ke-2, kalau Belanda itu lebih bijak sew
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan
Salam, Saya menduga Anda dan juga orang atau golongan Anda yang menganjurkan supaya semua WN Indonesia, harus mengisi kolom agama dalam KTP. Betulkan? Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Sel, 3/8/10, Fakih, Ridwan menulis: Dari: Fakih, Ridwan Judul: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan Kepada: "Wal Suparmo" Tanggal: Selasa, 3 Agustus, 2010, 4:51 PM Tanya agama khan nggak papa tho……. Mas Parmo. Aku nggak sembunyi…identitas saya asli. Kalau mau tahu saya bisa diketik nama saya di Google…. Dari gaya bahasanya Mas Parmo mungkin masih belum muslim bukan? Maaf kalau saya salah Salam Ridwan Fakih From: Wal Suparmo [mailto:wal.supa...@yahoo.com] Sent: Tuesday, August 03, 2010 12:03 PM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Cc: Fakih, Ridwan Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan
Saya bisa pastikan, surat kontrak kerja yang dikirim oleh perusahan barat terhadap saya lebih banyak dibanding surat kontrak kerja yang dikirim ke anda. Otak saya jauh lebih pintar dari otak anda 2010/8/4 manneke budiman > > > Hehehe, artinya bagi mereka duit lebih penting daripada kebebasan beragama > gitu? Gak mutu banget booo! > > Tuh liat di Eropa, banyak yang tak punya keahlian dan harus hidup dari > santunan pemerintah. Yang di Australia itu diiming-imingi keistimewaan apa? > Lha datangnya aja naik perahu secara gelap jauh-jauh dari Afghanistan sana, > sampai nyasar di Indonesia segala. Green Card apanya? > > Di Cina penganut Falun Gong yang punya duit udah pada minggat. Yang masih > tinggal itu tak punya pilihan lain sebab mau kabur kaga punya modal. Kalo > ada kesempatan, siapa yang mau tinggal di Cina sebagai pengikut Falun Gong? > kalo ketangkep, bisa ilang tanpa jejak dan organ tubuhnya dipreteli untuk > diperdagangkan. > > Kalo Anda, hehehe, saya yakin bahwa mau pindah ke negara Barat manapun tak > akan diterima. Lha wong kapasitas mikirnya udah keliatan banget kok sampe di > mana :) > > manneke > > --- On Tue, 8/3/10, M. Irwan Hrp > > wrote: > > From: M. Irwan Hrp > > Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan > To: > Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, > "Naek Djaoloan Hutabarat" > > Received: Tuesday, August 3, 2010, 6:19 AM > > > > > Hehe. Itu karena penduduk lokalnya sudah banyak yg males kali. > Ditawari Green Card ke US dengan gaji 120 rb/year + bonus masa gak mau > diambil. > > Di Sillicon Valley tuh banyak orang China, India, Pakistan karena > perusahaan di US butuh dan pendatang juga butuh (uang). Bahkan waktu > itu pemerintah US sempat di "demo" karena banyaknya H1B yg diberi. > Penduduk lokal minta gaji besar, expat digaji 3/4 nya jg mau, apalagi > orang India dan Pakistan, digaji 1/2 nya jg mereka ambil. > > Beberapa rekanku ku yg Australian citizen ternyata malah asli orang > vietnam dan turki. Gak ada hubungannya dengan tidak betahnya mereka > (due to relligion reason)di negara asal kok. > > Even di china bantak anggota Falun Gong yg dimutilasi, orang china > tetap asik-asik aja di china. Orang Arab asik-asik di Arab walaupun > suhu disana beberapa hari yg lalu sempat naik jadi 62 derajat C. > > Sampeyan bangga-banggain banget Eropa, US dan Aussie. Sekali-kali > banggain diri anda dong, jgn orang lain terus yg dibangga-banggakan :p > > > -- - Irwan - [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan
hebat juga si PM Australia itu ya? gak percaya tapi bikin kita2 yg percaya ikut2an gak percaya ;) On Tue, 03 Aug 2010 16:03:29 +0700, Wal Suparmo wrote: > Salam, > Sudah saya jawab. > Kalau belum2 Anda sudah tanya mengenai agama saya.Sudah jelas di bawah > tempurung apa Anda bersembunyi. > > Wasalam, > Wal Suparmo >
Zulkifli ngarang -- RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan
Zulkifli ngarang. Berhalusinasi. Tolong berikan bukti kalau di Kali Code Romo Mangun melakukan apa yg Anda tuliskan. Siapa tahu bukti itu bisa jadi tambahan info untuk saya yg sekian tahun belakangan ini meneliti kekaryaan Romo Mangun. Saya punya bukti tulisan berikut yg saya kutip dari buku "Menuju Kampung Pemerdekaan" (Darwis Khudori, Yayasan Pondok Rakyat, Yogyakarta, 2002). Silakan unduh pendahuluan buku ini dengan mengunjungi http://pita.wordpress.com . Kebetulan saya yang mengedit dan menata halaman buku itu. Darwis Khudori ini seorang budayawan asal Kotagede, berlatar Muhammadiyah, yg kini mengajar di Perancis, aktif sebagai pegiat kemanusiaan internasional. Bersama Romo Mangun, ia terlibat langsung pada peristiwa Code pada awal 80-an sampai medio 80-an. Baca yang cermat, Zul! Biar nggak diketawain banyak orang. :) --- Tentu saja motif yang akan kita ungkapkan di sini bukanlah motif dari penduduk, melainkan motif dari Romo Mangun, karena dialah yang punya inisiatif. Seperti sudah dikemukakan sebelumnya, masuknya Romo Mangun ke ledok Gondolayu tidaklah dilandasi oleh motif ekonomi ataupun politik. Motif yang mungkin melandasi kegiatan Romo Mangun ini ialah motif "keagamaan", atau lebih tepatnya barangkali "keimanan", karena istilah "motif keagamaan" sering diartikan sebagai "usaha untuk membawa orang untuk menganut agama tertentu". Sedangkan sikap dan tindakan Romo Mangun tidaklah demikian. Memang dia seorang pastur. Tetapi kehadirannya di ledok Gondolayu tidaklah untuk melakukan "kristenisasi" atau "mengkristenkan orang". Memang, seperti dikatakannya, dia seorang pengikut Jesus dan ingin menjadi pengikut Jesus yang baik. Tetapi, atau justru karena itu, dia tidak percaya bahwa dunia akan menjadi lebih baik kalau semua orang menjadi pemeluk agama Kristen atau Katolik. Masalah yang dihadapi dunia bukanlah bagaimana membawa seluruh umat manusia kepada satu agama, melainkan bagaimana mengajak seluruh umat manusia dari berbagai agama atau keyakinan bekerjasama untuk membangun dunia yang lebih baik. Menjadi pengikut Jesus yang baik, menurut Romo Mangun, tidak identik dengan berusaha mengkristenkan orang, melainkan mewujudkan cinta kasih dan mengarahkannya, sebagaimana dilakukan Jesus, untuk melayani anggota masyarakat yang paling lemah. "Seandainya Jesus berkunjung ke suatu kantor atau perusahaan," kata Romo, "dia tidak akan berbincang-bincang dengan majikannya, melainkan dengan para buruh atau tukang sapunya." Bagian yang paling lemah dari masyarakat tsb., kata Romo, ialah kaum miskin, terutama kaum miskin perkotaan yang telah diperlakukan secara tidak adil oleh struktur yang ada. - Horas! Erwin Nb. Zul, di milis ini Anda beberapa kali sudah memberikan info yg salah mengenai Romo Mangun. Coba ganti sumber info Anda. Anda nggak malu? -Original Message- From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Zulkifli Sent: 22 Juli 2010 11:17 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan Biasalah menggunakan agama untuk tujuan ekonomi (duit) yang berganti iman bukan karena kesadaran. Dengan menggumakan istilah kita di sini, mereka ini termasuk Katolik atau Protestan KTP. Hal serupa terjadi di kalangan orang-orang yang diayomi oleh Romo Mangun di Kali Code. Mudah2an mereka yang di Jerman ini tidak dikutuk oleh orang-orang yang tadinya seiman dengan mereka sebagai yang terjadi pada saudara-saudara kita yang dikutuk setelah mengikuti iman Romo.