Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Insiden di Laut China Selatan
Insiden di Laut China Selatan tidak begitu saja diadukan ke Amerika. Justru sudah saatnya kita mempertanyakan apa yang dikerjakan politisi dan tentu birokrasi (termasuk TNI AL lho?) kita? Kita tidak bisa begitu saja tinggal mengadu ke Amerika. Justru mestinya kita selayaknya bilang ke politisi dan birokrat kita: "Nah lho tidur (mangkir) saja sih kerjanya di DPR!". Atau ngedumel ke para birokrat kita: " Cuma ngutak-ngatik bagaimana menghabiskan uang rakyat saja sih yang dipikirkan, makanya pencuri ikan itu juga tahu kan?" Uang rakyat? Betul bro, uang rakyat!. Tahun 2009 yang lalu penerimaan pajak mencapai Rp. 650 triliun. Kalau kenyataannya 70 persen (memang begitulah praktiknya) digunakan untuk kehidupan 4,2 juta (semua) PNS, mereka bisa berpenghasilan rata-rata Rp. 108 juta per tahun. Ingat bro! upah minimum di sektor swasta sekitar Rp. 20 juta pertahun sudah bisa produktif! Dunia dan terutama para awak kapal pencuri ikan itu tahu bahwa negeri ini juga dijadikan sasaran pencurian para elitenya. Juga, bukan tidak mungkin mereka tahu dari internet bahwa kalangan birokrat dan politisi di negeri ini sibuk mengibuli rakyat dan cuma ngerjakan hal-hal yang mestinya urusan lsm saja macam urusan pornonya Ariel-Luna. - Original Message From: Tono Sanjaya To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wed, August 11, 2010 9:45:55 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Insiden di Laut China Selatan jaman skarang tidak perlu lagi peralatan canggih. kan, tinggal ngadu ke Amerika? On Wed, 11 Aug 2010 09:49:26 +0700, Kukuh Kumara wrote: > Berbulan-tahun kita asyiik dg isu2 dalam negeri dari korupsi, politik, > terorisme hingga pornographi. > > Namun yg tdk banyak diberitakan atau luput dari pengamatan media kita > adalah terjadinya ketegangan baru di Perairan Laut China Selatan belum > lama ini Juni 2010 antara Indonesia dan China. > > Kejadiannya berawal dg adanya 10 kapal ikan yg beroperasi di wilayah ZEE > Indonesia. Salah satu dr kapal ikan itu kemudian ditangkap oleh Patroli > Indonesia. > > Namun tdk berapa lama datanglah Kapal Administrasi Perikanan China yg > meminta agar kapal yg ditangkap dilepaskan. > Spt diberitakan oleh Mainichi Shimbun kapal administrasi China itu > bernama lambung "Yuzheng 311" yg tdk lain adalah kapal militer yg > dikonversi menjadi kapal adminstrasi perikanan yg tentunya masih > memiliki karakter/kemampuan sebagai kapal militer. > > Dalam insiden ini kapal ikan China akhirnya dilepaskan karena kapal > patroli Indonesia kalah persenjataan dg kapal administrasi perikanan > China. > > Insiden ini tentunya bukanlah yg pertama kali, gelagatnya China ingin > menguasai Laut China Selatan untuk mengamankan jalur lautnya dan > tentunya krn disana diduga ada potensi sumber minyak. > > Kita mengaku sebagai negara maritim, namun kita tidak memberikan > perhatian yg cukup dengan wilayah kelautan kita, kita mungkin baru > tersentak manakala ada kekuatan lain yg menjarah wilayah kita, namun > sayangnya kita sering pula tidak mampu berbuat banyak. > > Mungkinkah ini karena sejak jaman Mataram kita menarik diri dari bangsa > Maritim menjadi bangsa yg lebih bergantung pada kehidupan didarat dan > membiarkan wilayah laut kita dikuasai bangsa lain.? Pada saat itu > Surabaya sdh menjadi pelabuhan transit internasional. > > Salam > Kukuh Kumara > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > > > = > Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : > > 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS > > 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , > http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ > > 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan > ke anggota > > 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id > > 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com > > KOMPAS LINTAS GENERASI > = > Yahoo! Groups Links > > > = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Insiden di Laut China Selatan
Kapal RRC menghardik TNI AL yang menangkap kapal ikan di Laut Cina Selatan? Dan berita itu didiamkan saja serta kurang menarik perhatian politisi di negeri ini yang asyik membangun koloni di surga sana? Kita lebih sibuk dengan urusan teroris dan penodaan agama? weleh... weleh Bulan ini tercatat di dalam sejarah bahwa RRC (menurut Newsweek edisi 16 Agustus) telah melampaui Jepang sebagai ekonomi terbesar di dunia. Meskipun secara penduduk (karena penduduk China 4 kali lebih banyak dari Jepang), namun sukses itu sudah luar biasa. Di tahun 2004 selalu saya lontarkan di milis ini bahwa RRC akan menjadi superpower di tahun 2018. Nyatanya mereka sukses 7 tahun lebih cepat. AS kini mendekati musuhnya Vietnam untuk bekerja sama. Tampaknya usaha AS untuk membangun kerja-sama dan menggaet Indonesia terhambat oleh kelompok rese dari aliran Islam radikal. Saya pikir Obama akan mengunjungi Vietnam. Kenapa Vietnam? AS membuka buku lama, bahwa musuh bebuyutan bisa menjadi mitra hebat dan seterusnya menjadi kolaboratir sejati, yakni Jepang. Masa depan ekonomi Indonesia sangat mungkin terhadang oleh cara pandang kita yang aneh-aneh... - Original Message From: Kukuh Kumara To: angk...@yahoogroups.com; forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com; koral-aup-...@yahoogroups.com Sent: Wed, August 11, 2010 9:49:26 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Insiden di Laut China Selatan Berbulan-tahun kita asyiik dg isu2 dalam negeri dari korupsi, politik, terorisme hingga pornographi. Namun yg tdk banyak diberitakan atau luput dari pengamatan media kita adalah terjadinya ketegangan baru di Perairan Laut China Selatan belum lama ini Juni 2010 antara Indonesia dan China. Kejadiannya berawal dg adanya 10 kapal ikan yg beroperasi di wilayah ZEE Indonesia. Salah satu dr kapal ikan itu kemudian ditangkap oleh Patroli Indonesia. Namun tdk berapa lama datanglah Kapal Administrasi Perikanan China yg meminta agar kapal yg ditangkap dilepaskan. Spt diberitakan oleh Mainichi Shimbun kapal administrasi China itu bernama lambung "Yuzheng 311" yg tdk lain adalah kapal militer yg dikonversi menjadi kapal adminstrasi perikanan yg tentunya masih memiliki karakter/kemampuan sebagai kapal militer. Dalam insiden ini kapal ikan China akhirnya dilepaskan karena kapal patroli Indonesia kalah persenjataan dg kapal administrasi perikanan China. Insiden ini tentunya bukanlah yg pertama kali, gelagatnya China ingin menguasai Laut China Selatan untuk mengamankan jalur lautnya dan tentunya krn disana diduga ada potensi sumber minyak. Kita mengaku sebagai negara maritim, namun kita tidak memberikan perhatian yg cukup dengan wilayah kelautan kita, kita mungkin baru tersentak manakala ada kekuatan lain yg menjarah wilayah kita, namun sayangnya kita sering pula tidak mampu berbuat banyak. Mungkinkah ini karena sejak jaman Mataram kita menarik diri dari bangsa Maritim menjadi bangsa yg lebih bergantung pada kehidupan didarat dan membiarkan wilayah laut kita dikuasai bangsa lain.? Pada saat itu Surabaya sdh menjadi pelabuhan transit internasional. Salam Kukuh Kumara Powered by Telkomsel BlackBerry® = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Insiden di Laut China Selatan
ibarat pepatah " dirumah garaong diluar gagu " lihatlah betapa hebatnya mereka berpekara dengan janda pejuang kemerdekaan atau berebut tanah dengan warga memakai senjata. dimana,mengapa, para jendral ??? Pada tanggal 11/08/10, Kukuh Kumara menulis: > Berbulan-tahun kita asyiik dg isu2 dalam negeri dari korupsi, politik, > terorisme hingga pornographi. > > Namun yg tdk banyak diberitakan atau luput dari pengamatan media kita adalah > terjadinya ketegangan baru di Perairan Laut China Selatan belum lama ini > Juni 2010 antara Indonesia dan China. > > Kejadiannya berawal dg adanya 10 kapal ikan yg beroperasi di wilayah ZEE > Indonesia. Salah satu dr kapal ikan itu kemudian ditangkap oleh Patroli > Indonesia. > > Namun tdk berapa lama datanglah Kapal Administrasi Perikanan China yg > meminta agar kapal yg ditangkap dilepaskan. > Spt diberitakan oleh Mainichi Shimbun kapal administrasi China itu bernama > lambung "Yuzheng 311" yg tdk lain adalah kapal militer yg dikonversi menjadi > kapal adminstrasi perikanan yg tentunya masih memiliki karakter/kemampuan > sebagai kapal militer. > > Dalam insiden ini kapal ikan China akhirnya dilepaskan karena kapal patroli > Indonesia kalah persenjataan dg kapal administrasi perikanan China. > > Insiden ini tentunya bukanlah yg pertama kali, gelagatnya China ingin > menguasai Laut China Selatan untuk mengamankan jalur lautnya dan tentunya > krn disana diduga ada potensi sumber minyak. > > Kita mengaku sebagai negara maritim, namun kita tidak memberikan perhatian > yg cukup dengan wilayah kelautan kita, kita mungkin baru tersentak manakala > ada kekuatan lain yg menjarah wilayah kita, namun sayangnya kita sering pula > tidak mampu berbuat banyak. > > Mungkinkah ini karena sejak jaman Mataram kita menarik diri dari bangsa > Maritim menjadi bangsa yg lebih bergantung pada kehidupan didarat dan > membiarkan wilayah laut kita dikuasai bangsa lain.? Pada saat itu Surabaya > sdh menjadi pelabuhan transit internasional. > > Salam > Kukuh Kumara > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > > > = > Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : > > 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS > > 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , > http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ > > 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke > anggota > > 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id > > 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com > > KOMPAS LINTAS GENERASI > = > Yahoo! Groups Links > > > >
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Insiden di Laut China Selatan
jaman skarang tidak perlu lagi peralatan canggih. kan, tinggal ngadu ke Amerika? On Wed, 11 Aug 2010 09:49:26 +0700, Kukuh Kumara wrote: > Berbulan-tahun kita asyiik dg isu2 dalam negeri dari korupsi, politik, > terorisme hingga pornographi. > > Namun yg tdk banyak diberitakan atau luput dari pengamatan media kita > adalah terjadinya ketegangan baru di Perairan Laut China Selatan belum > lama ini Juni 2010 antara Indonesia dan China. > > Kejadiannya berawal dg adanya 10 kapal ikan yg beroperasi di wilayah ZEE > Indonesia. Salah satu dr kapal ikan itu kemudian ditangkap oleh Patroli > Indonesia. > > Namun tdk berapa lama datanglah Kapal Administrasi Perikanan China yg > meminta agar kapal yg ditangkap dilepaskan. > Spt diberitakan oleh Mainichi Shimbun kapal administrasi China itu > bernama lambung "Yuzheng 311" yg tdk lain adalah kapal militer yg > dikonversi menjadi kapal adminstrasi perikanan yg tentunya masih > memiliki karakter/kemampuan sebagai kapal militer. > > Dalam insiden ini kapal ikan China akhirnya dilepaskan karena kapal > patroli Indonesia kalah persenjataan dg kapal administrasi perikanan > China. > > Insiden ini tentunya bukanlah yg pertama kali, gelagatnya China ingin > menguasai Laut China Selatan untuk mengamankan jalur lautnya dan > tentunya krn disana diduga ada potensi sumber minyak. > > Kita mengaku sebagai negara maritim, namun kita tidak memberikan > perhatian yg cukup dengan wilayah kelautan kita, kita mungkin baru > tersentak manakala ada kekuatan lain yg menjarah wilayah kita, namun > sayangnya kita sering pula tidak mampu berbuat banyak. > > Mungkinkah ini karena sejak jaman Mataram kita menarik diri dari bangsa > Maritim menjadi bangsa yg lebih bergantung pada kehidupan didarat dan > membiarkan wilayah laut kita dikuasai bangsa lain.? Pada saat itu > Surabaya sdh menjadi pelabuhan transit internasional. > > Salam > Kukuh Kumara > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > > > = > Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : > > 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS > > 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , > http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ > > 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan > ke anggota > > 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id > > 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com > > KOMPAS LINTAS GENERASI > = > Yahoo! Groups Links > > > = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/