Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR
Erick, Jemaat HKBP Filadelfia di Ciketing, Bekasi, Jawa Barat, itu sudah melakukan peribadatan disana, di tanah yang mereka punyai sendiri, sekitar 20 tahunan. Mereka sudah mengajukan permohonan ijin mendirikan bangunan (IMB) gerejanya lebih ke pemda setempat dari 2 tahun lamanya dan disertai bukti tanda tangan dukungan warga sekitar, yang bukan jumlahnya jauh melebihi persyaratan minimal yang ditentukan pemerintah, namun hingga terjadi kebiadaban selama 3 minggu berturut2 tersebebut ijin tidak diberikan. Bahkan tiba2 dikatakan warga setempat tidak menghendaki pembangunannya. Ada apa sebenarnya? Yang lebih dahsyatnya, pemerintah mendiamkan hal ini berlangsung dan media massa elektronik pun nyaris tidak ada yang 'berani' menyiarkan. Polisi yang menyaksikan para ibu dan anak yang dipukuli o/'ormas vigilante', yg kemudian dikatakan bukan FPI tapi FUI. Ada apa? Makin lama, bibit segregatif yang dapat memicu civil war makin keras 'dihembuskan secara sengaja' nampaknya. Peristiwa HKBP hanya salah satu di antaranya. Belum lagi jika kita melihat peristiwa yang menimpa kelompok Ahmadiyyah. Pasca kematian tokoh yang memiliki visi yang jelas atas keberagaman warna Indonesia, Gus Dur, kebancian para pejabat kita makin menemukan tempatnya. Semua mencari posisi aman dan enggan berdiri u/keutuhan NKRI ini. Ada apa? Akankah NKRI ingin diubah menjadi NEGARA ISLAM atau apa? Jika itu yang dikehendaki maka mari ubah dasar negara ini terlebih dahulu. ED Kita lihat semisal yang terjadi Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: "Erick Jr ~..~" Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Fri, 13 Aug 2010 11:40:36 To: Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR hehe, iyaa pak...cukup histeris nih ada yg keganggu dengan suara adzan lewat toa.. kalo untuk masalah disegel sih saya ga bisa koment banyak soalnya untuk pendiriannya kan ada aturan dr pemerintah atau daerah setempat... kmrn aja dikuningan ada mesjid yg disegel (nyambung gaa yaa ???hehe) salam. - Original Message - From: manneke budiman To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thursday, August 12, 2010 12:00 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR Waduh, hehehe, baru dikritik soal TOA dan speaker udah histeris. Gimana kalo rumah ibadahnya diserbu dan disegel? Kebayang gak? manneke --- On Wed, 8/11/10, Erick Jr ~..~ wrote: From: Erick Jr ~..~ Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Wednesday, August 11, 2010, 5:49 AM MAKSUDNYA APA ! siapa yg berani melarang adzan dengan menggunakan TOA ata loudspeaker ??!!! [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR
Kalo saya setuju pake speaker hanya volumenya aja disesuaikan.. supaya semua bisa aman nyaman dan tenang.. --- On Wed, 8/11/10, Haikal P. Ahmady wrote: From: Haikal P. Ahmady Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, August 11, 2010, 5:47 AM Yg diributin apa? di zaman nabi gak pernah ada azan dan zikir pake pengeras suara/speaker/TOA... bukan hanya non-muslim aja yg merasa terganggu dengan ibadah yg pake pengacau itu, tapi saya sebagai muslim juga merasa sangat benci, apalagi subuh... ibadah kok pake ngeganggu orang segala... From: Zulkifli To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tue, August 10, 2010 10:46:25 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR Konon, Gus Dur sedang rehat kopi di satu konferensi internasional antar-agama. Dalam satu kumpulan seorang bertanya, "Menurut Tuan-tuan siapakah yang paling akrab dengan tuhannya? Seorang dari agama Budha langsung semangat menjawab, "Penganut Budha donk karena kami menyapanya dengan Om." Yang dari Nasrani tidak mau kalah, "Kalian panggil Om, kami memamanggil-Nya Bapa, berarti kami donk yang lebih akrab." Gus Dur termangu-mangu sehingga ketiganya bertanya, "Gur Dur kok begitu, mengapa, bagaimana dengan kalian." Gus Dur menjawab: "Boro-boro akrab, memanggilnya saja pake speker!" Ada teman satu mesjid dan dia sekaligus pegiat mesjid yang terpaksa pindah rumah karena tidak tahan diteror oleh speker mesjid yang kalau berzikir sebelum subuh terdengar sampai ke rumah saya yang berjarak 650 meter sementara dia hanya berjarak 100 meter. Apakah ini kalau bukan karena keberisikan speker mesjid. (Diceritakan ulang tidak persis dari yang saya dengar dari televisi dalam satu acara mengenang Gus Dur.) Saya pernah tinggal di Jalan Sutami, Bandung. Ketika azan subuh, suara yang terdengar sudah menyerupai suara lebah yang pindah sarang yang memaksa saya harus menutup kuping. Ini berbeda dengan yang saya alami di kampung: orang azan hanya dipisah dinding tambah gang 1 meter. Suara azan tanpa speker memang asyk. Jadi, suara azan berspeker apalagi jor-joran seperti di Bandung memang sangat memberisikkan kuping. Salam, Zul --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "Arhumi Mannaungi" wrote: > > > > From: On Behalf Of helena siboro > > > APA MAKSUD ANDA DENGAN KALIMAT INI: > > .. apalagi ibadah tanpa membuat ribut, tanpa toa / loudspeaker.. > > Sebagai muslim, saya kok kurang nyaman dengan kalimat di atas. > > Memang azan itu bermakna panggilan sholat buat kami, buat seluruh muslim > sampai >sejauh mungkin. > > Jadi tidak ada maksud untuk membuat ribut seperti yang anda katakan. > > Tolong, hargai cara kami beribadah. Bahwa kami ada sholat, ada azan yang >menurut anda membuat ribut itu. > > > > Rgds, > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR
bagi saya masih enak kok didengar dengan speaker yg volumenya disesuaikan daripada suara org yg berteriak teriak memaksa org tidak boleh beribadah itu benar2 enggak enak didengar sebaiknya marilah kita saling menghargai dan menghormati beragama tanpa ada perbedaan spt ketika kita berjuang merebut kemerdekaan ini dahulu tanpa ada perbedaan --- On Wed, 8/11/10, Haikal P. Ahmady wrote: From: Haikal P. Ahmady Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, August 11, 2010, 5:47 AM Yg diributin apa? di zaman nabi gak pernah ada azan dan zikir pake pengeras suara/speaker/TOA... bukan hanya non-muslim aja yg merasa terganggu dengan ibadah yg pake pengacau itu, tapi saya sebagai muslim juga merasa sangat benci, apalagi subuh... ibadah kok pake ngeganggu orang segala... From: Zulkifli To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tue, August 10, 2010 10:46:25 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR Konon, Gus Dur sedang rehat kopi di satu konferensi internasional antar-agama. Dalam satu kumpulan seorang bertanya, "Menurut Tuan-tuan siapakah yang paling akrab dengan tuhannya? Seorang dari agama Budha langsung semangat menjawab, "Penganut Budha donk karena kami menyapanya dengan Om." Yang dari Nasrani tidak mau kalah, "Kalian panggil Om, kami memamanggil-Nya Bapa, berarti kami donk yang lebih akrab." Gus Dur termangu-mangu sehingga ketiganya bertanya, "Gur Dur kok begitu, mengapa, bagaimana dengan kalian." Gus Dur menjawab: "Boro-boro akrab, memanggilnya saja pake speker!" Ada teman satu mesjid dan dia sekaligus pegiat mesjid yang terpaksa pindah rumah karena tidak tahan diteror oleh speker mesjid yang kalau berzikir sebelum subuh terdengar sampai ke rumah saya yang berjarak 650 meter sementara dia hanya berjarak 100 meter. Apakah ini kalau bukan karena keberisikan speker mesjid. (Diceritakan ulang tidak persis dari yang saya dengar dari televisi dalam satu acara mengenang Gus Dur.) Saya pernah tinggal di Jalan Sutami, Bandung. Ketika azan subuh, suara yang terdengar sudah menyerupai suara lebah yang pindah sarang yang memaksa saya harus menutup kuping. Ini berbeda dengan yang saya alami di kampung: orang azan hanya dipisah dinding tambah gang 1 meter. Suara azan tanpa speker memang asyk. Jadi, suara azan berspeker apalagi jor-joran seperti di Bandung memang sangat memberisikkan kuping. Salam, Zul --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "Arhumi Mannaungi" wrote: > > > > From: On Behalf Of helena siboro > > > APA MAKSUD ANDA DENGAN KALIMAT INI: > > .. apalagi ibadah tanpa membuat ribut, tanpa toa / loudspeaker.. > > Sebagai muslim, saya kok kurang nyaman dengan kalimat di atas. > > Memang azan itu bermakna panggilan sholat buat kami, buat seluruh muslim > sampai >sejauh mungkin. > > Jadi tidak ada maksud untuk membuat ribut seperti yang anda katakan. > > Tolong, hargai cara kami beribadah. Bahwa kami ada sholat, ada azan yang >menurut anda membuat ribut itu. > > > > Rgds, > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR
Salam Agama EKSTROVERT memang mengajarkan cara ibadah yang DEMONSTRATIF( a.l.KAOK2 dan DIDEPAN UMUM dsb) supaya banyak orang tahu bahwa melakukan ibadah dan dianggap orang suci. Sedangkan agama INTROVERT justru merahasiakan dan menganggap hubungan antar manusia dan Tuhan/Allah adalah hubungan pribadi yang KHUSUK dan TENANG YANG suci.. Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Rab, 11/8/10, Haikal P. Ahmady menulis: Dari: Haikal P. Ahmady Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 11 Agustus, 2010, 4:47 PM Yg diributin apa? di zaman nabi gak pernah ada azan dan zikir pake pengeras suara/speaker/TOA... bukan hanya non-muslim aja yg merasa terganggu dengan ibadah yg pake pengacau itu, tapi saya sebagai muslim juga merasa sangat benci, apalagi subuh... ibadah kok pake ngeganggu orang segala... From: Zulkifli To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tue, August 10, 2010 10:46:25 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR Konon, Gus Dur sedang rehat kopi di satu konferensi internasional antar-agama. Dalam satu kumpulan seorang bertanya, "Menurut Tuan-tuan siapakah yang paling akrab dengan tuhannya? Seorang dari agama Budha langsung semangat menjawab, "Penganut Budha donk karena kami menyapanya dengan Om." Yang dari Nasrani tidak mau kalah, "Kalian panggil Om, kami memamanggil-Nya Bapa, berarti kami donk yang lebih akrab." Gus Dur termangu-mangu sehingga ketiganya bertanya, "Gur Dur kok begitu, mengapa, bagaimana dengan kalian." Gus Dur menjawab: "Boro-boro akrab, memanggilnya saja pake speker!" Ada teman satu mesjid dan dia sekaligus pegiat mesjid yang terpaksa pindah rumah karena tidak tahan diteror oleh speker mesjid yang kalau berzikir sebelum subuh terdengar sampai ke rumah saya yang berjarak 650 meter sementara dia hanya berjarak 100 meter. Apakah ini kalau bukan karena keberisikan speker mesjid. (Diceritakan ulang tidak persis dari yang saya dengar dari televisi dalam satu acara mengenang Gus Dur.) Saya pernah tinggal di Jalan Sutami, Bandung. Ketika azan subuh, suara yang terdengar sudah menyerupai suara lebah yang pindah sarang yang memaksa saya harus menutup kuping. Ini berbeda dengan yang saya alami di kampung: orang azan hanya dipisah dinding tambah gang 1 meter. Suara azan tanpa speker memang asyk. Jadi, suara azan berspeker apalagi jor-joran seperti di Bandung memang sangat memberisikkan kuping. Salam, Zul --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "Arhumi Mannaungi" wrote: > > > > From: On Behalf Of helena siboro > > > APA MAKSUD ANDA DENGAN KALIMAT INI: > > .. apalagi ibadah tanpa membuat ribut, tanpa toa / loudspeaker.. > > Sebagai muslim, saya kok kurang nyaman dengan kalimat di atas. > > Memang azan itu bermakna panggilan sholat buat kami, buat seluruh muslim > sampai >sejauh mungkin. > > Jadi tidak ada maksud untuk membuat ribut seperti yang anda katakan. > > Tolong, hargai cara kami beribadah. Bahwa kami ada sholat, ada azan yang >menurut anda membuat ribut itu. > > > > Rgds, > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel
Mohon Dibaca. "Pancasila adalah rahmat terselubung bagi bangsa Indonesia sebab Pancasila adalah religiously friendly ideology yang membuat tidak ada alasan yang valid untuk mengganti Pancasila dengan ideologi lainnya..." , selanjutnya baca artikel dibawah ini: Revisitasi Pancasila Kompas, Selasa, 10 Agustus 2010 | 03:02 WIB KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA Puluhan tokoh lintas agama dan masyarakat menyalakan lilin dan bergantian membacakan doa bagi bangsa Indonesia dalam peringatan wafatnya Gus Dur, beberapa waktu lalu. Oleh Azyumardi Azra Revisitasi atau mengunjungi kembali Pancasila, bagi saya, selalu menyenangkan sekaligus menantang sebab saya pernah menggagas urgensi rejuvenasi dan revitalisasi Pancasila dalam transisi dan konsolidasi demokrasi Indonesia yang mendapat pengayaan penting dari berbagai kalangan publik, khususnya Tajuk Rencana ”Kompas” edisi 9, 11, dan 12 Juni 2004. Saya pun menulis tanggapan dalam Kompas 17 Juni 2004. Sejak itu, berbagai kalangan baik di dalam maupun di luar negeri sering mengundang saya mengelaborasi ihwal gagasan rejuvenasi Pancasila. Namun, dalam revisitasi Pancasila kali ini, setelah tahun-tahun terus berlalu, revitalisasi dan rejuvenasi Pancasila tetap belum memenuhi harapan. Pancasila sebagai basis ideologis dan garis haluan bersama negara-bangsa Indonesia yang plural dan multikultural masih tetap marjinal dalam diskursus kehidupan nasional. Padahal, sepanjang waktu itu, dalam berbagai forum, saya mencoba mengajak para pemangku kepentingan menggalang momentum bagi revitalisasi dan rejuvenasi Pancasila. Tiga faktor Kenyataan yang tak menggembirakan ini terkait erat dengan masih bertahannya tiga faktor yang membuat Pancasila tetap masih marjinal dalam hiru biru perkembangan politik Indonesia. Pertama, dalam ingatan bersama banyak kalangan, Pancasila masih dipandang tercemar karena kebijakan rezim Soeharto yang pernah menjadikan Pancasila sebagai alat politik mempertahankan status quo kekuasaan. Rezim Soeharto juga mendominasi pemaknaan Pancasila yang diindoktrinasikan melalui penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4). Kedua, liberalisasi politik dengan penghapusan ketentuan oleh Presiden BJ Habibie tentang Pancasila sebagai satu-satunya asas setiap organisasi yang memberikan peluang bagi adopsi asas- asas ideologi lain, khususnya yang berbasiskan agama. Ketiga, desentralisasi dan otonom daerah yang sedikit banyak memperkuat semangat kedaerahan, berbau nasionalisme lokal yang tumpang-tindih dengan etnonasionalisme dan bahkan sentimen agama. Tetap kurangnya perhatian publik terhadap Pancasila cukup mencemaskan: lampu kuning jika kita ingin Indonesia yang tetap terintegrasi. Padahal, Pancasila sebagai dasar negara dan garis haluan bersama dalam kehidupan negara-bangsa Indonesia merupakan aktualisasi tekad bersama segenap warga untuk tetap bersatu di tengah berbagai keragaman. Pancasila sebagai kerangka dan dasar ideologis negara-bangsa Indonesia merupakan sebuah deconfessional ideology, ideologi yang tidak berbasiskan agama mana pun. Khususnya dengan sila pertama, Ketuhanan yang Mahaesa, Pancasila adalah sebuah ideologi yang sesuai dan bersahabat dengan agama. Sebagai deconfessional ideology, Mark Juergensmeyer, guru besar radikalisme agama UC Santa Barbara, dalam percakapan dengan saya, pernah menyatakan bahwa Pancasila adalah rahmat terselubung bagi bangsa Indonesia sebab Pancasila adalah religiously friendly ideology yang membuat tidak ada alasan yang valid untuk mengganti Pancasila dengan ideologi lainnya. Berbagai upaya mengganti Pancasila dengan ideologi lain—khususnya berbasis agama—tidak bakal mendapat dukungan mayoritas terbesar umat beragama Indonesia dan, karena itu, bakal gagal. Pada hemat saya, Pancasila telah terbukti sebagai garis haluan bersama ideologis negara-bangsa Indonesia yang paling feasible dan sebab itu lebih viable bagi kehidupan bangsa hari ini dan di masa datang. Saya tetap tidak melihat adanya alternatif garis haluan bersama ideologis lain, yang tidak hanya akseptabel bagi warga bangsa, tetapi juga dapat terus hidup dalam perjalanan negara-bangsa Indonesia ke depan. Pendorong usaha Meski masih terdapat disparitas dan diskrepansi antara cita ideal Pancasila dan realitas kehidupan negara-bangsa, ini semestinya tidak mengurangi pentingnya Pancasila. Adanya disparitas dan diskrepansi itu semestinya menjadi pendorong usaha lebih keras lagi untuk terus mengaktualkan semangat, prinsip, dan nilai-nilai Pancasila. Karena posisi Pancasila yang krusial itu, saya tetap melihat urgensi rehabilitasi dan rejuvenasi Pancasila. Jika tidak, ideologi-ideologi lain, khususnya yang berbasiskan agama, dapat terus memunculkan diri sebagai alternatif. Gejala meningkatnya pencarian dan upaya memasarkan ideologi berbasis agama masih tetap merupakan salah satu tendensi yang terlihat jelas dalam dinamika politik Indonesia pasca-Soeharto sampai sekarang. Rejuvenasi Pancasila dapat dimulai dengan kembali menjadikan Pancasila sebagai diskursus
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR
artinya masalah utama adalah Pemerintahannya yang gagal memotivasi Rakyat ( bersatu kita teguh bercerai kita runtuh ),Pemerintahan mandul mengimplementasikan keamanan dan keadilan yang merupakan otoritasnya berdasarkan aturan yang berlaku. jika demikian,akan dibawa kemana bangsa ini ??? sebagai pertimbangan : banyak sekali masyarakat dari sumatra mengadu nasib ke jawa dengan upaya sendiri,mungkin dengan menjual warisannya dengan harapan dapat meningkatkan taraf hidup ( karena dijawa tertumpu pembangunan yang berasal dari APBN ),tetapi ketika mereka hendak beribadah menurut kepercayaannya ( yang beragama kristen ) diperlakukan tidak manusiawi oleh kelompok fpi dkk dihadapan para penegak hukum dan penyelesaiannya hanya dengan himbauan dan pernyataan pernyataan dari para pejabat dinegri ini. disisi lain,sangat sangat banyak masyarakat dari jawa yang dimobilisasi,difasilitasi oleh APBN ditransmigrasi ke sumatra ( termasuk sumatra utara ),mereka merdeka dan bebas beribadah dan membangun tempat beribadah bahkan sangat diproteksi oleh Pemerintah dengan dikasih tanah ( tidak beli ),dikasih rumah,dikasih uang saku dan uang bulanan dan banyak dari mereka yang sukses dan menikmati hidupnya layaknya ditempat asalnya P.jawa ( sehingga ada istilah Pujakesuma ). jika disanding 2 hal diatas tentu sangat dipertanyakan netralitas Pemerintah terhadap masyarakatnya sendiri. yang satu begitu sangat diproteksi dan dipasilitasi sementara yang lain dibiarin jadi bulan bulanan kelompok lain. Pada tanggal 11/08/10, Michael menulis: > > Di Zaman ORLA : Semua elemen masyarakat , baik minor dan mayor bersatu padu > berjuang mempertahankan NKRI , padahal begitu banyak kalangan yang > menginginkan pemisahan wlayah Negeri ini. > Zaman Orba : Dengan satu komitmen yang tangguh di bawah kekuasaan bp > Soeharto , NKRI tetap berkibar , si Mayor dan Si Minor tidak saling > gontok2an , entah karena takut atau apalah, tapi yg jelas pada saat itu ada > Penataran P4 dan BP 7 dan berbagai alat / fasilitas di kerahkan agar setiap > warga negara lebih mencintai NKRI. > Zaman Reformasi : era dimana Demokrasi sedang diperjuangkan dan korban2 > telah jatuh bergelimpangan baik dari kaum Minor atau Mayor , tapi anehnya di > Zaman inilah sesama anak bangsa ini saling bakar , mengusir dan menganiaya > sesamanya ?? Demokrasi kah yang salah ? > Zaman ..??? : Di era ini sebaiknya kita bertanya pada diri kita masing2 > anak bangsa ini : Masihkah kita Mencintai NKRI ??? Atau sebaiknya memang > kita harus rela bahwa Negeri ini di bagi saja sesuai Mayor / Minor nya ??? > kalau mau jujur saja , saya dari kaum minor inginnya kalau diperbolehkan > sebaiknya NKRI ini di ubah saja bentuknya ; apakah federal atau Serikat , > silahkan ??? Supaya tidak ada Dusta lagi di antara kita. !!! > >
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR
Apakah ini hanya terjadi di Indonesia? --- On Wed, 8/11/10, Haikal P. Ahmady wrote: From: Haikal P. Ahmady Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, August 11, 2010, 4:47 PM Yg diributin apa? di zaman nabi gak pernah ada azan dan zikir pake pengeras suara/speaker/TOA... bukan hanya non-muslim aja yg merasa terganggu dengan ibadah yg pake pengacau itu, tapi saya sebagai muslim juga merasa sangat benci, apalagi subuh... ibadah kok pake ngeganggu orang segala...
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR
Yg diributin apa? di zaman nabi gak pernah ada azan dan zikir pake pengeras suara/speaker/TOA... bukan hanya non-muslim aja yg merasa terganggu dengan ibadah yg pake pengacau itu, tapi saya sebagai muslim juga merasa sangat benci, apalagi subuh... ibadah kok pake ngeganggu orang segala... From: Zulkifli To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tue, August 10, 2010 10:46:25 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR Konon, Gus Dur sedang rehat kopi di satu konferensi internasional antar-agama. Dalam satu kumpulan seorang bertanya, "Menurut Tuan-tuan siapakah yang paling akrab dengan tuhannya? Seorang dari agama Budha langsung semangat menjawab, "Penganut Budha donk karena kami menyapanya dengan Om." Yang dari Nasrani tidak mau kalah, "Kalian panggil Om, kami memamanggil-Nya Bapa, berarti kami donk yang lebih akrab." Gus Dur termangu-mangu sehingga ketiganya bertanya, "Gur Dur kok begitu, mengapa, bagaimana dengan kalian." Gus Dur menjawab: "Boro-boro akrab, memanggilnya saja pake speker!" Ada teman satu mesjid dan dia sekaligus pegiat mesjid yang terpaksa pindah rumah karena tidak tahan diteror oleh speker mesjid yang kalau berzikir sebelum subuh terdengar sampai ke rumah saya yang berjarak 650 meter sementara dia hanya berjarak 100 meter. Apakah ini kalau bukan karena keberisikan speker mesjid. (Diceritakan ulang tidak persis dari yang saya dengar dari televisi dalam satu acara mengenang Gus Dur.) Saya pernah tinggal di Jalan Sutami, Bandung. Ketika azan subuh, suara yang terdengar sudah menyerupai suara lebah yang pindah sarang yang memaksa saya harus menutup kuping. Ini berbeda dengan yang saya alami di kampung: orang azan hanya dipisah dinding tambah gang 1 meter. Suara azan tanpa speker memang asyk. Jadi, suara azan berspeker apalagi jor-joran seperti di Bandung memang sangat memberisikkan kuping. Salam, Zul --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "Arhumi Mannaungi" wrote: > > > > From: On Behalf Of helena siboro > > > APA MAKSUD ANDA DENGAN KALIMAT INI: > > .. apalagi ibadah tanpa membuat ribut, tanpa toa / loudspeaker.. > > Sebagai muslim, saya kok kurang nyaman dengan kalimat di atas. > > Memang azan itu bermakna panggilan sholat buat kami, buat seluruh muslim > sampai >sejauh mungkin. > > Jadi tidak ada maksud untuk membuat ribut seperti yang anda katakan. > > Tolong, hargai cara kami beribadah. Bahwa kami ada sholat, ada azan yang >menurut anda membuat ribut itu. > > > > Rgds, > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS)
Saya confuse, di semua stasiun TV disebutkan masuk wilayah Kota Bekasi bukan Kabupaten Bekasi. Ini bukan soal salah tulis, tapi sudah menyangkut nama seseorang. Kita sibuk mengkritisi Bupati Bekasi, eh ternyata lokasinya di Kota Bekasi yg mjd kewenangan Walikota. Yang bener yg mana? Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Dapati Giawa Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Thu, 5 Aug 2010 18:10:06 To: Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS) bagi kaum semacam bupati bekasi itu, negara adalah wadah adu kuat. jadi, siapa yang kuat dan berkuasa boleh melakukan apa saja. bagi mereka keyakinan pun bisa diperkosa. dan itu sah. FDG --- Pada Kam, 5/8/10, szhathe...@gmail.com menulis: Dari: szhathe...@gmail.com Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS) Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 5 Agustus, 2010, 7:15 AM Keren.. Setuju pak.. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR
Salam, Sialnya Obama TRAUMA, ke Indonesia karena KENYATAANNYA masa kecilnya di Indonesia adalah kehidupannya yang sangat menyedihkan dengan ayah tiri dan sebagai anak yang ditelantarkan ibunya yang lebih banyak di Yogya untuk research dan promosinya.Sehingga ia sampai meminta makan tetangganya yaitu Ny Pattiasina yang tinggal di depan rumah dan anaknya kawan seklasnya di SD Assisi. Hanya BASA BASI DIPLOMATIK yang memaksa ia pura2 ingin ke Indonesia. Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Jum, 30/7/10, Lisman Manurung menulis: Dari: Lisman Manurung Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Jumat, 30 Juli, 2010, 11:15 PM Jangan diduga komunitas nasrani di AS dan negara-negara barat tidak mengikuti perkembangan penyegelan gereja di Indonesia. Sebagaimana yang saya tangkap, jika ada tindakan-tindakan yang mempersulit komunitas kristen lokal, demikian mereka menyebutnya, mereka menilai bahwa pemerintahlah yang membiarkan tindakan-tindakan itu terjadi. Dulu Cina melarang kebaktian kristiani. Namun belakang ini aktifitas kebaktian semakin marak dan terbuka di sana. Perubahan sikap China terhadap agama Nasrani tidak lepas dengan agenda George Bush tatkala mengunjungi Beijing, yang juga disempatkan olehnya mengikuti suatu misa/kebaktian minggu di Beijing. Biasa, negara adidaya macam Amerika Serikat selalu menata kunjungan presidennya seefektif mungkin sebagai sarana untuk memberitahu kehadiran mereka di dunia. Saya menduga jika Obama datang ke Indonesia dia juga akan beribadah di sini. Dia tidak akan mau kalah dengan George Bush. Bangsa Indonesia harus dapat melepaskan diri dari kurungan pola pikir sempit. Kita harus dapat meyakinkan dunia bahwa bangsa kita cukup beradab, dan tidak menentang nilai agama yang manapun yang ada di muka bumi ini. Kita juga harus mulai menyadari pentingnya Indonesian Incorporated, agar tidak ada elemen-elemen bangsa, apakah menurut ras dan agama, merasa tidak aman mempercayakan dirinya kepada NKRI. From: Wal Suparmo To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Cc: ptan...@gmail.com; zulkifli harahap ; evi douren Sent: Fri, July 30, 2010 12:59:38 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR Salam, Aalagi terhadap agama lain.Sedangkan terhadap agamnya sendiri saja juga begitu karena doktrinnya adalah yang mayoritas atau yang banyak, adalah yang memang.Lihat saja hari ini di Kuningan. Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Sab, 24/7/10, Paulus Tanuri menulis: Dari: Paulus Tanuri Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Sabtu, 24 Juli, 2010, 1:30 AM Saran yang aneh.. Menyuruh orang menghibur diri dengan melihat penderitaan orang lain. Agamanya ngajarin seperti itu ? Regards, Paulus T. 2010/7/23 Zulkifli > Bersabarlah sajalah, hiburlah diri Anda sendir dengan melihat penzaliman > yang hebat yang dilakukan terhadap saudara seiman orang yang menzolimi Anda > dan teman-teman. Allah tidak selalu menghubung langsung si penzolim; banyak > cara yang bisa dilakukan oleh Yang Mahaadil. > > Salam, > > > Zul > > --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "evi douren" > wrote: > > > > Agus yang baik, > > > > Mohon numpang dimasukin ke milis FPK, ya, meski bukan berita dari KOMPAS > tapi isu ini sangat penting karena sudah terus menerus terjadi tapi > senantiasa didiamkan o/pemerintah. > > > > Terima kasih u/kebaikanmu, Agus. > > > > > > ED > > > > [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS)
bagi kaum semacam bupati bekasi itu, negara adalah wadah adu kuat. jadi, siapa yang kuat dan berkuasa boleh melakukan apa saja. bagi mereka keyakinan pun bisa diperkosa. dan itu sah. FDG --- Pada Kam, 5/8/10, szhathe...@gmail.com menulis: Dari: szhathe...@gmail.com Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS) Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 5 Agustus, 2010, 7:15 AM Keren.. Setuju pak..
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] RE: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR
NDH 5 8 2010 DEMOKRASI DISKUSAN - Serba Demokrasi memang kita idealkan utopikan mulai dari kita. - Konsep Ideal Utopi ada, tahap dicapai langkah-langkah demokrasi sederhana ke ideal utopi itu ada, kita tentu perlu lakukan. - Di masyarakat manusia, lihat setiap masyarakat, etnis, ada "humarujur" (B) = tak sabaran, tergesa-gesa. kalau pasang bubu tidak dapat besoknya, lalu bubunya disepaki, tapi perantau Cina di Indonesia kiranya lebih pengalaman, ia tiddak sepaki tapi perikas yang salah diperbaiki sampai ketiga kali ternyata "aha erlebnis" tahu yang tbb tepat baik benar (ideal utopis) tangkapan bubu nya ada di dalam. - Maka itu ada Demokrasi Dunia III II I bahkan yang I itu perlu kini disempurnakan karena pengalaman itu adalah liberal total tanpa konvergensi rem seperlunya (dari Zaman Kolonialisme Abad 16-20 Masa Latihan Civilisasi). - Perlu juga ditanyak mengapa Masyarakat lain itu lamban apa klrena bodoh atau karena sengaja demikian, bahkan pertanyaan itu harus lengkap dijawab ITSS Ilmiah Teknologi Sekular Sakral, Peranana Supranaturalkultural dalam Ekliptik Organistik Universum.. - Diskusi kami di IASI Ikatan Ahli Sarjana Indonesai Se Jerman / Eropa, dalam Intergenerasi (Alumnitua @ Alumnimuda) termasuk dapat memahami bagaimana menanggulangi cq Mentutwurihandayani Masyarakat Variasi Itu (Atas Tengah Bawah), kita tetap sebagai Edukator : Sabar Dynamis !!! - Mohon Reorientasi Konsiderasi Konfirmasi Konvergensi Jabaran. - NDH Turut Pencertah GP Generasipenerus. HAHAHA Original-Nachricht Datum: Tue, 3 Aug 2010 21:49:32 -0700 (PDT) Von: manneke budiman An: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Betreff: [Forum-Pembaca-KOMPAS] RE: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR Demokrasi itu bukan sekadar prosedur. Demokrasi itu sebuah semangat dan cita-cita. Kalo cuma mau memakai demokrasi sebagai prosedur doang menuju ke kekuasaan, dan setiba di sana lalu melakukan tindakan-tindakan anti-demokrasi, itu namanya PEMBAJAK. Dan pembajak itu manusia tak tahu malu dan tak punya etika serta moral. Menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan. Jadi, contoh Obama itu kaga cocok sama sekali. Ini pemberian contoh yang tidak cerdas. manneke --- On Tue, 8/3/10, Fakih, Ridwan wrote: From: Fakih, Ridwan Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR To: "forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com" , "lanogan ginting" Received: Tuesday, August 3, 2010, 1:11 AM Dalam alam demokrasi …itu sangat sangat wajar……Presiden Obama juga dipilih dari suara mayoritas ( lebih dari 50%)….. Itulah demokrasi………konsekwensi, hidup berdemokrasi….. Salam Ridwan fakih From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Wal Suparmo Sent: Sunday, August 01, 2010 6:05 PM To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com; lanogan ginting Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR Salam Founding fathers kita terdiri golongan mayoritas dan minori- tas.Tetapi generasi baru sekarang jenderung ke mayoritas, berkat hasutan dari agamanya. Wasalam, Wal Suparmo [Non-text portions of this message have been removed] Reply to sender | Reply to group |Reply via web post | Start a New Topic Messages in this topic (47) Recent Activity: -New Members 14 Visit Your Group = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Switch to: Text-Only, Daily Digest • Unsubscribe • Terms of Use > > > -- Neu: GMX De-Mail - Einfach wie E-Mail, sicher wie ein Brief! Jetzt De-Mail-Adresse reservieren: http://portal.gmx.net/de/go/demail [No
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel
dari 3 hal yang disampaikan,satu hal No 2 ( umat minoritas membiarkan ) jadi pemikiran bagi saya,apakah kita takut dan pengecut ? apakah kita kasih ? apakah kita tak peduli ? Apakah lembaga lembaga Gereja didalam negri dan atau luar negri telah melakukan sesuatu upaya dan sikap atas kesewenang wenangan yang terjadi ? Pada tanggal 31/07/10, reuben sihite menulis: > Tentang gereja banyak yang disegel, hal itu menandakan: > 1. Umat mayoritas negeri ini tidak melindungi minoritas (meskipun ada > semacam > 'himbauan' di kitab suci umat mayoritas) > 2. Umat minoritas terlalu membiarkan. > 3. Pemerintah (dalam pengertian luas: eksekutif, legislatif,yudikatif) > melakukan > pembiaran terhadap masalah ini. > Terimakasih. > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > >
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS)
Keren.. Setuju pak.. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: manneke budiman Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tue, 3 Aug 2010 21:30:10 To: Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS) Kalo di Afghan soalnya dipaksa sama Taliban, Pak. Jika tak nurut, bisa hilang nyawa. Paling mujur disiram air keras mukanya. makanya di dalam persepsi Barat, burqa dianggap sebaga simbol penindasan perempuan. Namun di negeri-negeri Barat kini ada sejumlah perempuan Muslim yang tetap memakai burqa atau niqab sesudah berimigrasi ke sana. Kemungkinannya dua: keluarganya menekan mereka untuk tetap memakai, atau mereka sendiri tetap mau memakainya (mungkin karena sudah terbiasa sejak kecil waktu masih tinggal di negeri asal). Yang terpenting adalah kita mesti pasti bahwa perempuan itu memakai jilbab/chador/niqab/burqa karena kesadaran dan pilihan sendiri, bukan atas tekanan orang lain. Dan tugas negara adalah melindungi kebebasan untuk memilih busana terbaik untuk diri sendiri itu. manneke --- On Tue, 8/3/10, Samali Djono wrote: From: Samali Djono Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS) To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Tuesday, August 3, 2010, 6:27 AM selamat sore (waktu Jakarta) Pa'Manneke ... ketemu lagi, masih di FPK saya pernah membaca disuatu majalah bahwa seorang wanita Afghanistan yang harus memakai burqa itu sebetulnya menderita ... ? salam, djs From: manneke budiman To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Fri, 30 July, 2010 14:22:50 Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS) Hehehe, ini logikanya morat-marit banget. Tidak ada satupun negara Eropa melarang umat Muslim ke mesjid dan menunaikan shalat. Swiss melarang pendirian menara mesjid atau minaret, tapi tidak melarang pembangunan mesjid. Prancis tidak hanya melarang burqa dan niqab, tapi juga melarang pemakaian simbol-simbol agama lainnya di tempat umum. Belgia, belanda dan Inggris kini sedang mewacanakan pelarangan burqa dan niqab, tapi bukan pelarangan shalata ataupun ibadah di mesjid. Siria yang negara Arab pun melarang burqa dan niqab di tempat umum. Apa Anda pikir Siria itu mayoritas bukan orang Islam? Atau Siria sudah pindah lokasinya ke benua Eropa? Terakhir, kalau ada negara lain (apalagi yang dicap "kafir") melakukan kebodohan, situ yang ngaku lebih ber-Tuhan jangan ikut-ikutan bodoh dengan meniru-niru ulah mereka. Kok demi membenarkan perbuatan tercela di negeri sendiri, lalu pake negara lain sebagai dalih? Kaya anak baru belajar gnompol aja :) Tugas sebuah negara adalah melindungi semua warganya dari tindak diskriminasi ataupun tekanan apapun. MInoritas justru lebih perlu dilindungi sebab selalu terancam oleh ulah bully kaum mayoritas yang mentang-mentang dan aji mumpung. manneke --- On Fri, 7/30/10, arrur...@yahoo.co.id wrote: From: arrur...@yahoo.co.id Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Friday, July 30, 2010, 12:32 AM Tidak hanya di Indonesia saja, minoritas selalu dipersulit dalam beribadah, di negara-negara Eropa lainnya seperti itu juga. Contohnya saja, Swiis yang tidak pernah menerapkan aturan pelarangan agama, malah ikut-ikutan menyetujui pelarangan Burqa atau jilbab. Demikian juga di Prancis, Belgia dan negara Eropa lainnya. Justru sebaliknya, Amerika Serikat berdasarkan jajak pendapat di sana tidak mempersoalkan Burqa atau jilbab tersebut. Minoritas tetap minoritas. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel
Salam, Ini baru fikiran baru. Memang rupanya sekarang lama2 dengan merajalelanya korupsi dikalangan pimpinan negara dan bangsa, pemberantasan komunis adalah keliru.Dan dengan cara ini mungkin diharapkan timbulnuya komunis lagi. Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Sel, 3/8/10, lanogan ginting menulis: Dari: lanogan ginting Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 3 Agustus, 2010, 2:39 PM Mungkin Pemerintah mamaksa secara halus, kaum minoritas ini kalau tidak mau ikut agama mayoritas ya jadi komunis aja. Kenapa saya bilang Pemerintah sengaja memaksa secara halus? Karena Pemerintah juga ikut menyegel dan membiarkan kaum minoritas diintimidasi saat beribadah. Heran, masa mau membangun rumah ibadah harus ada ijin dan syaratnya?? Kalau ijin dan syarat tidak cukup maka tidak boleh membangun rumah ibadah, akibatnya sulitlah beribadah. Artinya: klo lu ga mau ikut gue, jadi komunis aje. Mantep bener: maksa secara halus. --- On Sat, 7/31/10, reuben sihite wrote: From: reuben sihite Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Saturday, July 31, 2010, 9:37 AM Tentang gereja banyak yang disegel, hal itu menandakan: 1. Umat mayoritas negeri ini tidak melindungi minoritas (meskipun ada semacam 'himbauan' di kitab suci umat mayoritas) 2. Umat minoritas terlalu membiarkan. 3. Pemerintah (dalam pengertian luas: eksekutif, legislatif,yudikatif) melakukan pembiaran terhadap masalah ini. Terimakasih. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR
Yang paling tidak disadari Bupati Bekasi ialah bahwa SK 3 Menteri itu telah dipertanyakan di surga. Kok berani-beraninya teken-teken surat macam itu. Pendiri RI saja betul-betul yakin kul yakin bahwa RI itu untuk semua agama. Mau bukti? Bung Karno pernah ngasi lokasi gereja di Jalan Thamrin untuk kaum minoritasnya minoritas kristen, yakni (denominasi) advent. Penganut advent itu sedikit saja di antara kaum kristen. Sayangnya kaum pengurus ummat ada saja yang kemaruk, dan tidak takut ketemu Bung Karno di dunia sana. Itu tanah pemberian Bung Karno sudah dijual bro! --- On Tue, 8/3/10, lanogan ginting wrote: From: lanogan ginting Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, August 3, 2010, 3:10 PM Yang saya tau ada minoritas yang melawan mau bikin negara sendiri.Di Filipina dan Thailand misalnya. Masalahnya minoritas di republik ini lebih memilih damai, tapi kalau mayor merasa terganggu dengan minor, ya usulkan saja agar republik ini dipisah menurut mayor minor. Tokh, minor di republik ini juga punya asal usul di republik ini, bukan pendatang dan daerahnya ga miskin2 amat. Di kampung saya, mayor secara nasional hanya perantau, bkn penduduk asli, tokh penduduk setempat yang mayor tidak protes sura keras keras di pagi subuh, karena mereka sadar semuanya adalah makhluk Tuhan dan maklum ada cara2 yang berbeda menyembah Tuhan. Lha ini di Bekasi koq ga sadar soal itu ya...
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel
Betul, ngurus ijin juga susah, giliran Ada gereja yang kepenuhan karena warga dari jauh ikut ibadah disitu Ga boleh, BEKASI o BEKASI... ---Original Message--- From: lanogan ginting Date: 08/04/10 10:29:10 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Mungkin Pemerintah mamaksa secara halus, kaum minoritas ini kalau tidak mau ikut agama mayoritas ya jadi komunis aja. Kenapa saya bilang Pemerintah sengaja memaksa secara halus? Karena Pemerintah juga ikut menyegel dan membiarkan kaum minoritas diintimidasi saat beribadah. Heran, masa mau membangun rumah ibadah harus ada ijin dan syaratnya?? Kalau ijin dan syarat tidak cukup maka tidak boleh membangun rumah ibadah, akibatnya sulitlah beribadah. Artinya: klo lu ga mau ikut gue, jadi komunis aje. Mantep bener: maksa secara halus. --- On Sat, 7/31/10, reuben sihite wrote: From: reuben sihite Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Saturday, July 31, 2010, 9:37 AM Tentang gereja banyak yang disegel, hal itu menandakan: 1. Umat mayoritas negeri ini tidak melindungi minoritas (meskipun ada semacam 'himbauan' di kitab suci umat mayoritas) 2. Umat minoritas terlalu membiarkan. 3. Pemerintah (dalam pengertian luas: eksekutif, legislatif,yudikatif) melakukan pembiaran terhadap masalah ini. Terimakasih. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS)
selamat sore (waktu Jakarta) Pa'Manneke ... ketemu lagi, masih di FPK saya pernah membaca disuatu majalah bahwa seorang wanita Afghanistan yang harus memakai burqa itu sebetulnya menderita ... ? salam, djs From: manneke budiman To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Fri, 30 July, 2010 14:22:50 Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS) Hehehe, ini logikanya morat-marit banget. Tidak ada satupun negara Eropa melarang umat Muslim ke mesjid dan menunaikan shalat. Swiss melarang pendirian menara mesjid atau minaret, tapi tidak melarang pembangunan mesjid. Prancis tidak hanya melarang burqa dan niqab, tapi juga melarang pemakaian simbol-simbol agama lainnya di tempat umum. Belgia, belanda dan Inggris kini sedang mewacanakan pelarangan burqa dan niqab, tapi bukan pelarangan shalata ataupun ibadah di mesjid. Siria yang negara Arab pun melarang burqa dan niqab di tempat umum. Apa Anda pikir Siria itu mayoritas bukan orang Islam? Atau Siria sudah pindah lokasinya ke benua Eropa? Terakhir, kalau ada negara lain (apalagi yang dicap "kafir") melakukan kebodohan, situ yang ngaku lebih ber-Tuhan jangan ikut-ikutan bodoh dengan meniru-niru ulah mereka. Kok demi membenarkan perbuatan tercela di negeri sendiri, lalu pake negara lain sebagai dalih? Kaya anak baru belajar gnompol aja :) Tugas sebuah negara adalah melindungi semua warganya dari tindak diskriminasi ataupun tekanan apapun. MInoritas justru lebih perlu dilindungi sebab selalu terancam oleh ulah bully kaum mayoritas yang mentang-mentang dan aji mumpung. manneke --- On Fri, 7/30/10, arrur...@yahoo.co.id wrote: From: arrur...@yahoo.co.id Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Friday, July 30, 2010, 12:32 AM Tidak hanya di Indonesia saja, minoritas selalu dipersulit dalam beribadah, di negara-negara Eropa lainnya seperti itu juga. Contohnya saja, Swiis yang tidak pernah menerapkan aturan pelarangan agama, malah ikut-ikutan menyetujui pelarangan Burqa atau jilbab. Demikian juga di Prancis, Belgia dan negara Eropa lainnya. Justru sebaliknya, Amerika Serikat berdasarkan jajak pendapat di sana tidak mempersoalkan Burqa atau jilbab tersebut. Minoritas tetap minoritas. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR
Yang saya tau ada minoritas yang melawan mau bikin negara sendiri.Di Filipina dan Thailand misalnya. Masalahnya minoritas di republik ini lebih memilih damai, tapi kalau mayor merasa terganggu dengan minor, ya usulkan saja agar republik ini dipisah menurut mayor minor. Tokh, minor di republik ini juga punya asal usul di republik ini, bukan pendatang dan daerahnya ga miskin2 amat. Di kampung saya, mayor secara nasional hanya perantau, bkn penduduk asli, tokh penduduk setempat yang mayor tidak protes sura keras keras di pagi subuh, karena mereka sadar semuanya adalah makhluk Tuhan dan maklum ada cara2 yang berbeda menyembah Tuhan. Lha ini di Bekasi koq ga sadar soal itu ya... --- On Fri, 7/30/10, andryans...@yahoo.com wrote: From: andryans...@yahoo.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Friday, July 30, 2010, 3:38 PM Lha...khan dunia ini sudah membuktikan apa yang baru diusulkan itu?? Hasilnya ya seperti ini. Kalau pernah hidup di negara lain, maka akan tahu persis bahwa yang diusulkan itu sedang terjadi. Emangnya ada di dunia ini yang mayoritas tidak mengusik yang minoritas? Jangan-jangan kita ini kalau jadi mayoritas juga mengusik yang minoritas, karena dunia ini membuktikan hal itu. Selamat merenung. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, lanogan ginting wrote: > > Daripada cape berdebat, bagaimana kalau Republik ini kita bagi saja menurut > agama mayoritas dan minoritas (penduduk aslinya). Misalnya Bali penduduk > aslinya Hindu, ya sudah biarkan saja orang Bali bikin negara sendiri, yang > bukan Hindu ikiut peraturan orang Bali. Begitu juga di daerah lain. Saya > bagian dari minoritas sama sekali tidak keberatan. Paling tidak si > mayoritas ini punya pikiran kalau si minoritas ini juga mayoritas di daerah > tertentu. tapi samasekali tidak pernah mengusik yang lain. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel
Mungkin Pemerintah mamaksa secara halus, kaum minoritas ini kalau tidak mau ikut agama mayoritas ya jadi komunis aja. Kenapa saya bilang Pemerintah sengaja memaksa secara halus? Karena Pemerintah juga ikut menyegel dan membiarkan kaum minoritas diintimidasi saat beribadah. Heran, masa mau membangun rumah ibadah harus ada ijin dan syaratnya?? Kalau ijin dan syarat tidak cukup maka tidak boleh membangun rumah ibadah, akibatnya sulitlah beribadah. Artinya: klo lu ga mau ikut gue, jadi komunis aje. Mantep bener: maksa secara halus. --- On Sat, 7/31/10, reuben sihite wrote: From: reuben sihite Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Saturday, July 31, 2010, 9:37 AM Tentang gereja banyak yang disegel, hal itu menandakan: 1. Umat mayoritas negeri ini tidak melindungi minoritas (meskipun ada semacam 'himbauan' di kitab suci umat mayoritas) 2. Umat minoritas terlalu membiarkan. 3. Pemerintah (dalam pengertian luas: eksekutif, legislatif,yudikatif) melakukan pembiaran terhadap masalah ini. Terimakasih. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR
Jangan diduga komunitas nasrani di AS dan negara-negara barat tidak mengikuti perkembangan penyegelan gereja di Indonesia. Sebagaimana yang saya tangkap, jika ada tindakan-tindakan yang mempersulit komunitas kristen lokal, demikian mereka menyebutnya, mereka menilai bahwa pemerintahlah yang membiarkan tindakan-tindakan itu terjadi. Dulu Cina melarang kebaktian kristiani. Namun belakang ini aktifitas kebaktian semakin marak dan terbuka di sana. Perubahan sikap China terhadap agama Nasrani tidak lepas dengan agenda George Bush tatkala mengunjungi Beijing, yang juga disempatkan olehnya mengikuti suatu misa/kebaktian minggu di Beijing. Biasa, negara adidaya macam Amerika Serikat selalu menata kunjungan presidennya seefektif mungkin sebagai sarana untuk memberitahu kehadiran mereka di dunia. Saya menduga jika Obama datang ke Indonesia dia juga akan beribadah di sini. Dia tidak akan mau kalah dengan George Bush. Bangsa Indonesia harus dapat melepaskan diri dari kurungan pola pikir sempit. Kita harus dapat meyakinkan dunia bahwa bangsa kita cukup beradab, dan tidak menentang nilai agama yang manapun yang ada di muka bumi ini. Kita juga harus mulai menyadari pentingnya Indonesian Incorporated, agar tidak ada elemen-elemen bangsa, apakah menurut ras dan agama, merasa tidak aman mempercayakan dirinya kepada NKRI. From: Wal Suparmo To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Cc: ptan...@gmail.com; zulkifli harahap ; evi douren Sent: Fri, July 30, 2010 12:59:38 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR Salam, Aalagi terhadap agama lain.Sedangkan terhadap agamnya sendiri saja juga begitu karena doktrinnya adalah yang mayoritas atau yang banyak, adalah yang memang.Lihat saja hari ini di Kuningan. Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Sab, 24/7/10, Paulus Tanuri menulis: Dari: Paulus Tanuri Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Sabtu, 24 Juli, 2010, 1:30 AM Saran yang aneh.. Menyuruh orang menghibur diri dengan melihat penderitaan orang lain. Agamanya ngajarin seperti itu ? Regards, Paulus T. 2010/7/23 Zulkifli > Bersabarlah sajalah, hiburlah diri Anda sendir dengan melihat penzaliman > yang hebat yang dilakukan terhadap saudara seiman orang yang menzolimi Anda > dan teman-teman. Allah tidak selalu menghubung langsung si penzolim; banyak > cara yang bisa dilakukan oleh Yang Mahaadil. > > Salam, > > > Zul > > --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "evi douren" > wrote: > > > > Agus yang baik, > > > > Mohon numpang dimasukin ke milis FPK, ya, meski bukan berita dari KOMPAS > tapi isu ini sangat penting karena sudah terus menerus terjadi tapi > senantiasa didiamkan o/pemerintah. > > > > Terima kasih u/kebaikanmu, Agus. > > > > > > ED > > > > [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR
Maaf pak, setahu saya, Ulama diseluruh Dunia sudah ijtima kalo Ahmadiyah itu bukan Islam. karena menurut mereka Nabi Muhammad SAW bukanlah Nabi/Rasul terakhir. kalo ngga salah di Negaranya sendiri Ahmadiyah sudah dianggap agama sendiri. cmiiw... saya ngga bilang yang di Kuningan itu bener ya. cuman meluruskan saja. -- Rachmat Gerhantara 664/SPA/01 YM : Mamat_664 GTalk : eclipsebeat twitter n plurk : Gerhantara flickr : http://bit.ly/gerhantara Pada 30 Juli 2010 00:59, Wal Suparmo menulis: > > > Salam, > Aalagi terhadap agama lain.Sedangkan terhadap agamnya sendiri saja juga > begitu karena doktrinnya adalah yang mayoritas atau yang banyak, adalah yang > memang.Lihat saja hari ini di Kuningan. > > Wasalam, > Wal Suparmo > > --- Pada Sab, 24/7/10, Paulus Tanuri > > menulis: > > [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR
Salam, Aalagi terhadap agama lain.Sedangkan terhadap agamnya sendiri saja juga begitu karena doktrinnya adalah yang mayoritas atau yang banyak, adalah yang memang.Lihat saja hari ini di Kuningan. Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Sab, 24/7/10, Paulus Tanuri menulis: Dari: Paulus Tanuri Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Sabtu, 24 Juli, 2010, 1:30 AM Saran yang aneh.. Menyuruh orang menghibur diri dengan melihat penderitaan orang lain. Agamanya ngajarin seperti itu ? Regards, Paulus T. 2010/7/23 Zulkifli > Bersabarlah sajalah, hiburlah diri Anda sendir dengan melihat penzaliman > yang hebat yang dilakukan terhadap saudara seiman orang yang menzolimi Anda > dan teman-teman. Allah tidak selalu menghubung langsung si penzolim; banyak > cara yang bisa dilakukan oleh Yang Mahaadil. > > Salam, > > > Zul > > --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "evi douren" > wrote: > > > > Agus yang baik, > > > > Mohon numpang dimasukin ke milis FPK, ya, meski bukan berita dari KOMPAS > tapi isu ini sangat penting karena sudah terus menerus terjadi tapi > senantiasa didiamkan o/pemerintah. > > > > Terima kasih u/kebaikanmu, Agus. > > > > > > ED > > > > [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR
Saran yang aneh.. Menyuruh orang menghibur diri dengan melihat penderitaan orang lain. Agamanya ngajarin seperti itu ? Regards, Paulus T. 2010/7/23 Zulkifli > Bersabarlah sajalah, hiburlah diri Anda sendir dengan melihat penzaliman > yang hebat yang dilakukan terhadap saudara seiman orang yang menzolimi Anda > dan teman-teman. Allah tidak selalu menghubung langsung si penzolim; banyak > cara yang bisa dilakukan oleh Yang Mahaadil. > > Salam, > > > Zul > > --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "evi douren" > wrote: > > > > Agus yang baik, > > > > Mohon numpang dimasukin ke milis FPK, ya, meski bukan berita dari KOMPAS > tapi isu ini sangat penting karena sudah terus menerus terjadi tapi > senantiasa didiamkan o/pemerintah. > > > > Terima kasih u/kebaikanmu, Agus. > > > > > > ED > > > > [Non-text portions of this message have been removed]