DARI SEBUAH LAGU SAJA  Perihal kisah poligami si Mamad ini, ada beberapa 
kelompok dalam Islam:  > Ada kelompok yang mengakui bahwa agama Islam memang 
membolehkan mengawini anak umur    6 tahun.  > Ada kelompok yang menyatakan 
bahwa umur Aisyah ketika dilamar si Mamad adalah 6 tahun,     dan diowek-oweki 
pada umur 9 tahun.  > Ada pula yang menyatakan bahwa Aisyah dilamar pada umur 8 
tahun, dan diowek-oweki pada     umur 9 tahun.  > Ada pula sekelompok kecil 
yang berusaha menyangkali masalah “aib” sang nabi ini dengan    menyatakan umur 
Aisyah ketika menikah dengan si Mamad adalah 19 tahun.  > Ada yang menyatakan 
jumlah istri sang nabi 27 ekor.  > Ada yang menyatakan jumlahnya “cuma” 25 
helai.  > Raden Ajeng Kartini yang jelas memperjuangkan “emansipasi” wanita.  > 
Pemerintah RI, yang notabene pejabat-pejabatnya Islam, mempunyai sikap yang 
jelas    menjunjung perjuangan R.A. Kartini, dan menuangkannya dalam bentuk 
Undang-undang    Perkawinan. Suatu pantangan
 terhadap kehidupan poligami.  > Majelis Ulama Indonesia yang jelas menentang 
perkawinan anak dibawah umur.  > Ibu-ibu kumpulan pengajian AA. Gym, yang jelas 
sempat memboikot pengajian “beliau” ketika     mendengar AA. Gym kawin lagi. 
Naluri kewanitaannya terjaga – siuman - sadar! Bahwa yang    demikian itu 
“TIDAK BAIK.”  > Bisakah anda membayangkan seandainya sang nabi yang maha 
sempurna itu hidup di zaman ini     dan tinggal di Indonesia, dengan larangan 
poligaminya; kira-kira ke mana “beliau” hendak     menyalurkan hasrat 
seksualnya? Apakah nggak mendirikan Ponper[Pondok Permesuman] dan      
diselubungkan dalam bentuk Panti pijat tradisional?      Lalu, diobrak-obrak 
sama SATPOL PP?!      Adakah Islam itu agama yang berpaham bahwa hidup itu 
untuk kawin saja? Wanita itu cuma      “sampah” yang tidak mempunyai jiwa untuk 
hidup merdeka yang berkuasa/berdaulat atas diri       dan hak-haknya sendiri? 
Wanita itu diciptakan untuk beranak-pinak saja?!      
 Bagaimana suara anda, wanita-wanita Muslim? Adakah akal budi anda begitu gelap 
untuk       mengetahui tugas-tugas mulia seorang wanita; bahwa anda diciptakan 
bukan melulu untuk       hawa nafsu syahwat saja? Bahwa hidup itu ada 
nilai-nilai yang sangat tinggi untuk digali dan       dikembangkan supaya kita 
bisa menemukan mutiara-mutiara yang berharga, yang jauh lebih       mulia dari 
sekedar kenikmatan seksual saja? – Sadarlah, keluarlah dari pengaruh sihir nabi 
      sesat itu!        Kalau bangsa ini dikenal korup, tidakkah anda, kaum 
perempuan, bisa lepas tangan begitu saja?      Apakah sebagai istri anda sudah 
mengontrol pekerjaan suami, atau justru andalah penyebab       suami korupsi?! 
Jika anak-anak anda nakal dan bengal, bisakah anda lepas tangan begitu saja?    
  Apakah sebagai ibu anda sudah berusaha mendidik dan memberikan contoh yang 
baik buat       mereka? Jangan-jangan justru andalah penyebab kenakalan 
anak-anak itu?      Jadi, tahukah anda bahwa anda
 mempunyai tugas yang amat besar dan berat, yang tidak bisa       anda 
selesaikan dengan goyang pinggul saja?! SBY dan anggota-anggota Dewan yang 
brengsek-      brengsek seperti sekarang ini adalah hasil dari pekerjaan anda 
juga!      Mengapa bukan tanggung-jawab kaum laki-laki? Sebab laki-laki sudah 
diberi tanggung-jawab       dibidang nafkah! Lagi pula dosa berawal dari 
perempuan[Hawa], karena itu tanggung-jawab       besar juga ALLAH bebankan ke 
atas diri perempuan. Karena itu, jangan main-main dengan       kedudukan anda. 
Jangan bermanja-manja dan menyembunyikan diri dibalik laki-laki, meski      pun 
soal derajat anda berada dibawah laki-laki. ALLAH akan menuntut dan memburu     
  anda di manapun anda berada. Sekalipun suami anda adalah jendral ataupun 
nabi! >  Bagaimana dengan anda yang bergelar dokter, dokter spesialis 
kewanitaan, dokter jiwa, dan       lain-lainnya, mengapa anda bungkam saja soal 
resiko perkawinan dini? Adakah akal budi       anda juga telah terkunci
 kegelapan itu? Mari, datanglah kepada saya, saya akan cerahkan       pikiranmu 
yang tumpul itu, agar saya keluarkan Setan-setan, Tuyul-tuyul dan Jin-jin yang  
     dimuliakan oleh Islam itu.  > Sekarang, ditengah-tengah maraknya lagu-lagu 
perselingkuhan, yang seolah bangsa kita ini     sudah nggak mempunyai moral 
lagi, tiba-tiba muncul sebuah lagu yang syairnya, seperti ini:          
===================== Satu pasangan tak cukup=======================      
======================Dua simpanan juga tak cukup===================      
======================(emang dasar ah emang dasar)===================      
=======================Eh dasar kamu "bajingan" ====================        
Katanya: “Eh dasar kamu bajingan.”       Nah, tahukah anda, kira-kira lagu ini 
cocoknya untuk siapa? Apakah cocok untuk pak Kris?       Atau, pak Gao yang 
mesam-mesem itu? Apakah cocok untuk sejenis Syeikh Puji?! Bagaimana       
dengan   AA. Gym?! Bagaimana dengan si Mamad, penjual martabak Mesir
 itu?  Mudah-mudahan pemaparan saya ini bisa membawakan kesegaran dan 
pencerahan bagi jiwa-jiwa yang terperangkap dalam kegelapan, sehingga terlalu 
buta untuk mengenali mana yang salah dengan mana yang benar.  Saya memang harus 
melakukan “penghinaan-penghinaan” yang demikian ini agar anda boleh belajar 
mengenali apa yang baik dan apa yang tidak baik. Supaya anda mengetahui 
kehinaan dari sesuatu yang hina dan kenajisan dari sesuatu hal yang najis. Dan 
saya tahu akan resiko saya dalam berbicara seganas ini. Semua itu sudah masuk 
dalam perhitungan saya. Karena itu setiap pernyataan saya sudah terpikir kan 
dengan masak-masak. Tidak akan keluar ucapan bahwa ini adalah kekhilafan saya.  
Koran melaporkan bahwa semakin tahun semakin banyak perkawinan di bawah umur. 
Ini akarnya dari mana? Cukupkah hanya menyalahkan mereka? Cukupkah hanya 
menyalahkan Syeikh Puji atau AA. Gym saja?!  > Reporter saya yang bertugas 
meliput acara Haji di negeri Arab melaporkan bahwa dalam musim     
 haji kali ini banyak orang Indonesia yang mengalami kecelakaan lalu-lintas, 
terjadi kebakaran      kamar hotel dan terjatuh dari lift yang kawatnya putus.  
   Kita mengatakan bahwa Jamaah Haji itu adalah merupakan “TAMU ALLAH.” Nah, 
adakah allah     anda itu tidak bisa menjadi tuan rumah yang baik?!   > Lift 
yang kapasitasnya 4 orang dimuati lebih dari kapasitasnya, adakah ini tentang 
akal budi yang     cerdas? Atau, tentang akal budi yang suka terjang, suka 
melanggar aturan atau hukum?     Diberitakan juga bahwa banyak Jemaah Haji yang 
berusaha menyelundupkan rokok; lho ini      niatnya   ibadah atau menyiarkan 
“kebaikan” dan “kesempurnaan” Islam? > Mengapa kebenaran Islam itu 
disembunyi-sembunyikan kayak Durian Monthong; luarnya duri     yang     
tajam-tajam, tapi di dalamnya enak sekali, katanya. Mengapa Islam tidak bisa 
seperti     Aquarium     yang transparan, yang semua orang secara sambil lalu 
bisa menyaksikannya dan bisa     membedakan     mana ikan
 yang beneran dengan mana ikan yang palsu, yang terbuat dari plastik?!  >  
Kristen bagaimana?       Kalau Kristen itu agama pasar loak; jadi isinya memang 
barang-barang loakan, barang-barang       yang sudah rusak-rusak, ditampung di 
sini dan dibikin betul. Nggak ada malaikat di dalam       Kristen!     Tukang 
reparasi/servicenya adalah pak Kris! Yang membikin betul adalah pak Kris,       
bukan barang       yang rusak itu yang kerja membetulkan dirinya sendiri. Mana 
bisa?!       Kristen itu agama Rumah Sakit; jadi isinya ya orang-orang yang 
sakit semuanya. Nggak ada       orang     yang sehat di agama Kristen. 
Dokternya adalah dr. Kris, ahli bedah otak!       Asal nggak keliru dengan 
dokter gadungan [Kristen-kristen Minggu, penyembah Dewa       Matahari],      
maka penyakit apa saja bisa disembuhkan oleh dr. Kris, Sbo. – Spesialis bedah   
    otak!     Kalau pak Mamad, disuruh ALLAH mengubah Harimau menjadi Kucing 
dengan cara       mengganti      kulitnya, pak Kris dengan
 cara mengganti otaknya. Sepintas lalu Harimau       bikinannya pak Mamad      
itu kayak seekor Kucing asli. Padahal masih asli Harimau! Tapi       Harimau 
bikinannya pak Kris sudah bukan Harimau lagi. Hanya tampangnya yang tampang     
  Harimau, tapi jiwanya adalah jiwa   Kucing. Sebab otaknya yang diganti.       
Itulah Serigala yang berbulu domba; menyesatkan sekali! Dibilang bahwa 
perbuatan itu tidak       bisa  menyelamatkan kita, tapi mereka itu masih juga 
ngotot. Mereka menolak keras campur       tangan   ALLAH melalui ISA AL MASIH 
[Al = Seorang, Masih=Juruselamat]. Cuma papan       namanya   saja dipampang 
besar-besar, bahwa ISA itu AL MASIH[JURUSELAMAT], tapi jiwa       mereka 
menyangkalinya; syariat Islamlah juruselamat mereka! – Suatu kumpulan orang 
yang       aneh sekali!       Kalau  tuntutan  “perbuatan”, itu kelasnya 
malaikat. Sebab hanya malaikat yang sanggup       mendemontrasikan 
perbuatan-perbuatan yang baik secara sempurna. Tapi terhadap manusia
 yang       bertabiat dosa, ALLAH hanya menuntut “iman” saja, sebab demonstrasi 
perbuatannya pasti       buruk   sekali.       Sama seperti kita membeli tiket 
pertunjukan “sirkus” yang berharga mahal; sebab kita       menyaksikan   suatu 
atraksi yang indah-indah dan selalu berhasil dengan sempurna. Semua       
penonton dibuat   berdecak kagum dan bertepuk tangan. Sebab mereka adalah 
orang-orang yang       sudah terlatih dengan    baik, bukan sedang belajaran. 
Berbeda dengan tontonan atraksinya kaum       Muslim. Sekalipun nonton   
gratis, tapi orang enggan menontonnya. Sebab selalu gagal.       Beritanya 
berita kegagalan melulu.       Kalau sholat sudah diteriak-teriakkan lantang 
dengan speaker yang “krek-krek-krek-krek.”       Semua   orang sudah dipaksa 
untuk mendengar kesholehan mereka; bahwa mereka sendirilah       orang-orang   
yang bertaqwa kepada allah. Kalau ke mesjid sudah ditandai dengan sarung dan    
   peci hitamnya.  Kalau  berhaji sudah ditandai
 dengan jubah putih – suci, meskipun untuk       Ka’abahnya diwarnai   hitam 
yang gelap pekat – tanda kegelapan? Tapi, demonstrasi tabiat anda       
kelihatannya masih dalam   taraf latihan. Masih belajar menjadi Muslim – masih 
belajar menjadi       orang sholeh – masih belajar  menjadi haji yang mabrur – 
masih belajar menjadi seorang syeikh.       Eeh........masih belajaran koq ya  
sudah dijual [ditiketkan]?!        
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx             KASIH 
ITU EGOISTIS?  Saya akan ungkapkan satu kebenaran yang sederhana kepada anda, 
bahwa kasih sejati itu sifatnya adalah “mementingkan dirinya sendiri.” Kaget?! 
Lumrah! Sebab selama ini anda malas mikir dan bisanya cuma manggut-manggut 
ketika mendengarkan omongan orang.  Tapi sekarang saya ajak anda untuk mikir 
dan lebih waspada terhadap ajaran-ajaran yang sepintas lalu “baik” dan enak 
didengar oleh telinga, padahal itu sangat menyesatkan.  Ketika mendengar kata:
 “kasih” mungkin yang terbayang dalam benak anda adalah tentang seseorang yang 
memberi sesuatu kepada orang yang lainnya? Begitukah? Itu bukan kasih! Itu 
adalah pemelihara anjing sedang memberi makan “tulang” kepada anjingnya, 
sedangkan dagingnya sudah habis dimakannya sendiri.  Tapi YESUS KRISTUS, ANAK 
ALLAH KHALIQ PENCIPTA mengajari kita: “Kasihilah sesamamu manusia seperti 
DIRIMU SENDIRI.” - Itulah sabda agung YESUS KRISTUS selengkapnya.  Jadi, pada 
saat kita menolong seseorang, kita diminta untuk masuk menjelma sebagai orang 
yang kita tolong itu. Bahwa orang yang sedang ada di depan kita itu bukanlah 
orang lain melainkan diri kita sendiri. Nah, kalau orang itu adalah diri kita 
sendiri, maka apakah yang pasti  akan kita berikan kepadanya? “Tulang” atau 
“daging?” - Nggak mungkin kita akan memberi diri sendiri “tulang”, bukan?  
Dalam ajaran Kristen tidak ada konsep “orang lain” itu. Semua orang adalah 
“SAMA.” - “sesama.”  Sebab tidak
 mungkin ada orang yang mau memberikan sesuatu kepada orang yang lainnya. Itu 
mustahil sekali! Kecuali dipaksa oleh ajaran yang memberikan iming-iming 
sorga-neraka, pahala-dosa, maka terpaksalah kita ini memberikan sesuatu kepada 
orang lain. Karena itu apa yang kita berikan kepada orang lain itu adalah 
“tulang”, nggak pernah “daging.”  Konsep ALLAH sendiri juga begitu: “AKU ini 
TUHAN, itulah namaKU; AKU tidak akan memberikan kemuliaanKU kepada yang 
lain..............” - Yesaya 42:8.  YESUS KRISTUS turun ke dunia menjadi 
PENEBUS dosa kita, itu juga atas dasar konsep kasih yang sama, yaitu kasih yang 
egoistis. YESUS “membayangkan” jika diriNYA sebagai manusia[kita], DIA juga 
akan bernasib sama seperti kita. Jika YESUS itu lahir di Lamongan, maka DIA 
akan menjadi seperti Amrozi liarnya. Jika YESUS itu lahir di Banten, maka DIA 
bisa menjadi seperti Imam Samudera ganasnya. Jika YESUS itu lahir di Jerman, 
maka DIA akan seperti Hitler. Jika lahir di Semarang pasti
 juga akan seperti Syekh Puji yang mengawini bocah 12 tahunan itu. Jika lahir 
di Tanah Arab pasti juga akan melakukan poligami dengan 25 istri kayak si Mamad 
itu. Begitu juga jika lahir  di Beijing-China, maka DIA akan menjadi penyembah 
pak Gao yang mesam-mesem juga. Jika lahir di Amerika akan menjadi George Bush 
yang membombarder negeri Irak juga. Jadi, sama aja, nggak ada bedanya!  Karena 
kenyataan demikian itulah YESUS mengambil langkah-langkah untuk memberikan 
pertolongan kepada kita. Ketidakmampuan-ketidakmampuan kita ditanggung ke atas 
bahuNYA, sebab DIA tahu secara pasti bahwa kita ini tidak berdaya.  Bahwa si 
Rudy bisa menjadi Amrozi dan Amrozi bisa menjadi Rudy. Antara George Bush 
dengan Osama bin Laden itu sama saja. Antara anda dengan saya itu sama saja.  
Itulah sebabnya YESUS nggak berani turun ke dunia secara telanjang seperti 
kita, melainkan dikawal secara ketat oleh ROHKUDUS semenjak kejadianNYA. Supaya 
konsep-konsep dunia tidak sempat meracuni akal budiNYA.
 Itu saja yang membedakan antara kita dengan DIA.  Jadi, YESUS mengasihi kita 
itu adalah atas dasar kasih terhadap diriNYA sendiri itulah! Dari sanalah kita 
ini mendapatkan derajat kemuliaan yang sama seperti DIA. YESUS memberikan apa 
yang terbaik dan apa yang IA punyai [nyawaNYA], sebab DIA sedang mengasihi 
diriNYA sendiri. Dan kita menikmati itu sebagai suatu pemberian yang amat luar 
biasa, sebab kita yang manusia ini bisa menikmati fasilitas sebagai anak-anak 
ALLAH!  Bukankah keinginan kita: “andaikata masuk ke sorga itu bisanya 
dimudahkan, nggak dibelat-belit, nggak usah harus begini atau begitu, nggak 
usah dituntut harus suci, tetapi bisa secara apa adanya kita?!”  Nah, apa yang 
kita rindukan itulah yang YESUS berikan kepada kita. Sebab YESUS-pun nggak mau 
disulit-sulit seandainya DIA menjadi kita. Pinginnya pasti yang praktisnya itu 
yang gimana?! YESUS sangat mengerti keinginan kita! Bukankah anda pingin 
menjadi pegawai negeri yang gratis? Bukankah anda pingin
 harga barang-barang murah? Bukankah anda pingin sekolah gratis? “Presiden di 
republik mimpi” itu pun membayangkan seandainya dia yang menjadi rakyat seperti 
kita saat ini, bukankah itu pula yang akan dia rindukan? Nah, karena bayangan 
“presiden di republik mimpi” itu seperti itu, yaitu membayangkan tentang 
dirinya sendiri yang menjadi rakyat, maka itulah sebabnya kita sekarang ini 
menikmati semua itu.  Tapi karena presiden kita yang nyata sekarang ini adalah 
“pemelihara anjing”, maka tidaklah salah kalau yang kita nikmati sekarang ini 
adalah tulang-belulangnya saja. Sebab kita ini anjing di matanya!  YESUS tidak 
demikian! Kita adalah diri YESUS sendiri. YESUS mengasihi kita seperti YESUS 
sedang mengasihi diriNYA sendiri. Kita bukan orang lain bagiNYA!  Nah, ternyata 
enak 'kan model kasih yang egoistis itu?! Sangat menguntungkan kita 'kan?! 
Berbeda dengan model kasih yang ditawarkan oleh si Mamad, bukan? Suatu kasih 
yang sangat tidak realistis, yang nggak
 mungkin bisa dijangkau oleh kita. Bagaimana kita akan memberikan sesuatu yang 
terbaik untuk orang lain?! Nggak mungkin itu! Paling yang bisa kita berikan ke 
orang lain adalah tulang.  Tapi kasih YESUS sangat sederhana, sangat mudah 
untuk kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Syaratnya cuma satu saja; 
siapakah orang yang ada di hadapanmu itu? Dirimu sendirikah ataukah anjing 
peliharaanmukah?! Mata yang mana yang engkau pakai untuk melihat agar orang 
lain itu bisa terlihat sebagai diri kita sendiri? Mata jasmani kita atau mata 
rohani kita? Asal mata kita beres maka pemberian kita juga akan beres. - Baca 
tulisan saya: “Melihat ALLAH.”  Dengan kasih yang egoistis ini kita nggak 
mungkin akan membenci seorangpun. Nggak akan mencubit orang apalagi mengebom 
orang. Nggak akan lahir Amrozi-Amrozi lagi!  Pola hidup jemaat yang mula-mula 
di kitab Kisah Para Rasul akan bisa kita nikmati;  “Dan semua orang yang telah 
menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan
 mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta 
miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan 
masing-masing. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap 
hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara 
bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil 
memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah 
jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.” - Kisah 2:44-47.   “Adapun 
kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak 
seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya 
sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. 
.............Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; 
karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, 
dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki
 rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan 
keperluannya. - Kisah 4:32-35.   Tapi, bukankah makan daging sendiri dan 
memberikan tulang kepada orang lain itu yang dimaksud dengan egois? Bukan! Itu 
bukan egois, tapi kebodohan! Orang itu nggak mikir bahwa setiap saat dirinya 
bisa dirubah hidupnya menjadi seperti orang yang diberinya tulang itu. Daya 
pikirnya nggak sampai sejauh itu. Karena itu, itu bukanlah egois melainkan 
kebodoh an.   Bukankah Paulus katakan bahwa kasih itu tidak mementingkan 
dirinya sendiri? Adakah itu bertentangan dengan perkataan saya? Jelas tidak. 
Paulus membahas/melihat dari sisi permukaannya, sedangkan saya dari sisi 
hakekatnya. Apa yang saya sebut sebagai kebodohan, itulah yang Paulus maksudkan 
sebagai mementingkan dirinya sendiri. 
       
---------------------------------
  Apakah wajar artis ikut Pemilu?  
 Temukan jawabannya di Yahoo! Answers!
       
---------------------------------
 Firefox 3: Lebih Cepat, Lebih Aman, Dapat Disesuaikan dan Gratis.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke