--- roeslan12@... wrote: REFLEKSI : Sejak semuladimulainya pemerintahan Jokowi saya sudah menagnjurkan hal-hal antara lain sepertibrikut.Kitaharus memilih Urgensi bukangengsi, artinya bukan memilih High-technologi, yaituglamor-glamor teknologi; tapi memilih Urgensi yaitu membangun Kecerdasan kehidupan bangsa ,yang berarti menaikkan derajat kehidupannya sebagai bagian dari SDM,meningkatkan kemampuan pikiran dan kemampuan budaya, menghapus sikap-sikapinlander, yang penuh dengan minderwaardigheidscomplex. Jadi bukantehnologinnya yang pertamaharus kitabangun tapi Rakyat-lah yang harus kita bangun,berarti manusianya yang harus kita bangun. Tapisanyangnya rezim Jokowi tidak memilih itu, yang dipilih adalah Gengsi. Jaditidak heran jika bangsa Indonesia ketinggalan Zaman, karena Rezim Jokowi sejaksemula sangat getolmengejar gengsi. Ini tercermin dari kebijakannya yang menggantungkan dirinyapada Utang dari negara-negaralain dalam kontekspembangunan High-technologi,seperti kereta cepat, pabrik-pabik, gedung-gedung tinggi pencakar lannghit dll.Bukannya meningkatkan SDM, meningkatkan kemampuan pikiran dan kemampuan budayabangsa Indonesia, agar supaya bisa meraih posisinya spertinegara-negara maju yang ada sekarang ini. Harusdiketahui bahwaadanya negara-negara maju yang ada sekarang ini diawali dengan reformasisosial yang fundamental atau mendasar dalam berbagai aspek. Reformasisosial yang mendasar telah mendahului perkembangan ekonomi diseluruhnegara-negara maju yang ada sekarang ini. Tidak adasatupun dari negara maju yang ada sekarang ini, mulai dari kawasamAmerika Utara, Eropa Barat, dan Timur jauh yangberhasil meraih posisinya seperti sekarang ini, tanpa melalui prosesperombakan tatanan sosial-ekonomididalam negeri. Adapun tatanan sosoal-ekonomi yang secara mendasar dirombakitu adalah struktur sosial yang pincang yangmerefleksikan dirinya dalam dialektik hubungan ekonomi yang eksploitatif, yangmenghasilkan apa yang disebut``renten ekonomi`` ditangan sekelompok anggotamasyarakat,yangdi era rezim Jokowi adalah kelompok Oligarki ekonomi. Dampaknyaadalah gencarnya apa yang diutarakan strategiMega-Infrastruktur yang bersandar pada utang luar negeri,kemungkinan besar,tidak akan mencapai sasarannya dalam kaitannya dengan pemerataan pembangunan, selama basissosial masih didominasi oleh elemen-elemen yang memblokir proses emansipasisosial yang luas. Karena struktur atas yaitu pelakuekonomi yang melakukan kegiatan-kegiatan pencarian dan penumpukan rente ekonomi, akan berdampahsistemikterhadap pembangunan ekonomi. MengapaIndonesia terlihat ketinggalan Zamam dalam IPTEK? Sampaisekarang saya belum yakin bahwa strategiindustrialisasi yang dibangun oleh rezim Jokowi yang berdasarkan pada utangluarnegeri dapat membawa Indonesia kearah pembangunan ekonomi yang adiluntuk seluruh rakyat Indonesia. Juga sampai sekarang saya belum yakinbahwa akumulasi humam capital yang bermutu yang juga melandasi strtegiindustrialisasi ini dapat meluas secara effektif sehingga dapat menimbulkanspil-overs dalam ekonomi.Pesimismeini didasarkan atas kenyataan bahwa hingga kini selama 2 tahu lebih Jokowimeminpin negeri ini, Indonesia belum menjalankan TRISAKTI BUNG KARNO, sebagaisarana untuk melaksanakan reformasi sosial yang mendasar, seperti yang sudahdiutarakan diatas, sebagai sarana yang mutlak bagi emansipasi yang massif. Unit-unitekonomi yang melakukan kegiatan-kegiatan pencarian, dan penumpukan renten ekonomi,yang intensitas cengkeramannya cukup tinggi dalam realitas masyarakat kita, tidakakan dapat dirangsang untuk melakukan akkumulasi human capitalyang bermutu. Oleh karena keberhasilan unit-unit ekonomi baik yang domestikmaupun asing, hampir sepenuhnya ditentukan oleh pemanfaattan sociallyunproductive human capital dengan bayaran rendah . JadiPak Jokowi jangan mengeluh jika negara lain berbicara Ruang Angkasa, dan kita sudahketinggalan jaman, karena Indonesia yang Merdeka sejak jamannya Orde sampaisaat ini telah mejadi Negara Jajahan Model Baru,Penjajahnya adalah kaum kapitalis Neoliberal yang sudah menggelobal dibawahpimpimpinan Imperialisme Amerika Serikat. Dampaknya adalah Indonesia terusmenjadi pemasok surplus ekonomi yang setia pada pihak asing sehinggakemajuan IPTEK terhambat. Roeslan Von:temu_eropa@... http://nasional.kompas.com/read/2017/05/18/14184671/jokowi.gregetan.negara.lain.bicara.ruang. angkasa.kita.berkutat.demo.fitnah.hujat Jokowi 'Gregetan', Negara Lain Bicara Ruang Angkasa, Kita Berkutat Demo, Fitnah, Hujat Fabian Januarius Kuwado Kompas.com - 18/05/2017, 14:18 WIB Presiden Joko Widodo saat berpidato di acarapembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Internal Pemerintah Tahun 2017di Istana Negara, Kamis (18/5/2017).(Fabian JanuariusKuwado) JAKARTA, KOMPAS.com -Presiden Joko Widodo 'gregetan' terhadap hal-hal yang tidak produktif. Ia menyerukan peningkatan disiplin dan etos kerja, baik dibirokrasi pemerintahan atau masyarakat. Dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan InternalPemerintah Tahun 2017 di Istana Negara, Kamis (18/5/017) siang, Jokowimengatakan, dunia berubah sedemikian cepatnya akibat teknologi. "Baru kita belajar internet, sudah ganti ke mobileinternet. Mobile internet kita baru 'apa sih ini?' ganti lagi artificialintelegence," ujar Jokowi. "Kita belum rampung belajar satu, sudah berubah ke yanglain. Inilah yang sering saya katakan, perubahan sangat cepat sekali karenateknologi," lanjut dia. (baca: Jokowi: Kalau PKI Nongol, Gebuk Saja) Jokowi kemudian mencontohkan lagi tokoh Elon Musk yang sudahmengembangkan mobil masa depan, teknologi hyperloop serta pemanfaatanruang angkasa bagi manusia. "Bagaimana dia sudah mengelola ruang angkasa agar bergunabagi manusia. Kita masih berkutat pada hal-hal yang tidak produktif. Urusandemo, urusan fitnah, urusan hujat menghujat yang tidak produktif," ujarJokowi. "Kita selalu mengembangkan negative thinkingkita kepada yang lain, selalu su'udzon kepada yang lain. Fitnah, kabar bohong.Apakah ini mau diterus-teruskan?" lanjut dia.\ (baca: Jokowi Sebut Dua Kepentingan Panaskan Situasi Menuju Pemilu2019) Presiden juga menyinggung mengenai kinerja kementeriannya yangmengurus nelayan dan petani. "Nelayan, misalnya, bagaimana kita membawa mereka ke offshore. Aqua culture, misalnya. Petani juga kita bawa ke modern. Kita hanyaterus menerus, masalah irigasi masih enggak rampung-rampung. Masalah benihenggak rampung-rampung. Nelayan masalah cantrang enggak rampung-rampung. Kitamau ke mana?" ujar Jokowi. Jokowi menyerukan kebangkitan disiplin nasional serta etoskerja, baik di birokrasi pemerintah atau masyarakat. "Inilah yang harus kita bangkitkan. Disiplin nasional.Etos kerja. Harus kita ubah. Mindset kita juga harus kita ubah. Enggak bisakita seperti yang kemarin-kemarin. Saya sudah gregeten betul denganmasalah-masalah yang tidak produktif itu," ujar Jokowi. PenulisFabian Januarius Kuwado EditorSandro Gatra Berita Terkait Jokowi,Dongeng dan Masa Depan Anak-anak... JokowiTepati Janji, Setiap Tanggal 17 Gratis Kirim Buku di Kantor Pos VideoSaat Jokowi Mendongeng "Lutung Kasarung"... Jokowi:Perppu No 1/2017 agar Indonesia Tak Masuk Negara Ecek-ecek Mendikbud:Pak Jokowi Tidak Kalah dengan Pendongeng Profesional
Re: [GELORA45] AW: [temu_eropa] Jokowi 'Gregetan', Negara Lain Bicara Ruang Angkasa, Kita Berkutat Demo, Fitnah, Hujat [1 Attachment]
ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45] Fri, 19 May 2017 06:59:49 -0700
- [GELORA45] Jokowi 'Gregetan'... 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45]
- [GELORA45] AW: [temu_er... roeslan roesla...@googlemail.com [GELORA45]
- [GELORA45] Re: [nas... 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]
- Re: [GELORA45] AW: ... ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]
- Re: [GELORA45] Joko... ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]