Agenda Bersama bagi Kawasan LTS: Peningkatan Kerja Sama dan
Kepercayaan Antara Satu Sama lain
http://indonesian.cri.cn/20200907/b2f7813e-21f2-c2e0-4d7c-dee1a657587f.html
2020-09-07 14:57:47
Komentar 1: Agenda Bersama bagi Kawasan LTS: Peningkatan Kerja Sama dan
Kepercayaan Antara Satu Sama lain_fororder_LTS
Sejak memasuki tahun ini, Amerika Serikat telah meningkatkan operasi
militernya di kawasan Laut Tiongkok Selatan (LTS), antara lain, kapal
perang AS berkali-kali memasuki perairan LTS untuk melakukan provokasi
dengan melancarkan apa yang disebut “operasi pelayaran bebas”. Selain
itu, tentara AS baru-baru ini kerap kali mengirim aneka pesawat
pengintai untuk melakukan kegiatan mata-mata di kawasan LTS.
Komentar 1: Agenda Bersama bagi Kawasan LTS: Peningkatan Kerja Sama dan
Kepercayaan Antara Satu Sama lain_fororder_LTS2
Seperti pepatah bilang " tidak ada asap kalau tidak ada api". Kawasan
LTS sebenarnya terus dalam keadaan tenteram, namun justru ada negara
tertentu yang menginginkan hal-hal sebaliknya. Seminar internasional
yang bertema “LTS dari Visi Kerja Sama” digelar secara virtual pada awal
September. Seminar tersebut dihadiri 160 pejabat, politisi dan
cendekiawan terkemuka dari Tiongkok, negara-negara ASEAN dan sejumlah
negara di luar kawasan LTS.
Komentar 1: Agenda Bersama bagi Kawasan LTS: Peningkatan Kerja Sama dan
Kepercayaan Antara Satu Sama lain_fororder_2020-09-07 145240
Saat ini peningkatan kerja sama dan kepercayaan adalah agenda bersama
bagi negara-negara di kawasan ini. Mantan Wakil Menlu Indonesia dan
sejumlah pembicara lainnya berpendapat, Deklarasi Perilaku (DoC) Laut
Tiongkok Selatan dan Kode Etik Perilaku Laut Tiongkok Selatan yang
tengah dalam perundingan sepenuhnya mencerminkan keinginan politik
Tiongkok dan negara-negara ASEAN untuk memelihara perdamaian dan
kestabilan kawasan LTS. Proses negosiasi Kode Etik Perilaku hendaknya
diintensifkan dan bidang kerja sama hendaknya terus diperluas, agar
sesama negara di kawasan ini dapat menemukan solusi untuk mengatasi
masalah dan kebuntuan melalui kerja sama dan pembangunan bersama. Jusuf
Wanandi, salah seorang pendiri CSIS menyatakan, negara-negara di sekitar
LTS dapat melakukan kerja sama di bidang perikanan, keamanan lalu lintas
maritim dan pelestarian lingkungan dengan mematuhi Konvensi Hukum Laut
Internasional PBB (UNCLOS).
Komentar 1: Agenda Bersama bagi Kawasan LTS: Peningkatan Kerja Sama dan
Kepercayaan Antara Satu Sama lain_fororder_2020-09-07 145245
Memang, Tiongkok dan negara-negara ASEAN adalah tetangga yang tetap
antara satu sama lain, merupakan masyarakat senasib sepenanggungan yang
wajar. Hubungan antara kedua pihak terjalin secara menyeluruh, dengan
masalah LTS hanya sebagian kecil daripadanya. Jika kita dapat menangani
masalah ini dengan sebaik-baiknya, maka hubungan Tiongkok dan ASEAN akan
meningkat lebih lanjut. Seminar yang diselenggarakan Tiongkok kali ini
justru telah mencerminkan keinginan Tiongkok untuk bertukar pendapat
dengan negara-negara lain di kawasan ini terkait masalah relevan, dan
juga telah menegaskan arah strategis Tiongkok dalam masalah LTS.
Komentar 1: Agenda Bersama bagi Kawasan LTS: Peningkatan Kerja Sama dan
Kepercayaan Antara Satu Sama lain_fororder_2020-09-07 145219
Sekjen ACC: Kedua Pihak Dapat Menemukan Kesamaan Dalam Perkembangan
Regional
2020-09-07 11:59:11
http://indonesian.cri.cn/20200907/14c1e159-18e9-5413-5fb8-9fd31dac3de3.html
Sekjen China-ASEAN Center (ACC), Chen Dehai hari Minggu kemarin (6/9) di
Xining, Provinsi Qinghai menyatakan, pada tahun 2020, wabah situasi
virus corona dengan serius mendampak ekonomi global. Tiongkok dan ASEAN
saling mendukung dan bekerja sama, perdagangan bilateral dan investasi
meningkat secara menyeluruh, kedua pihak dapat mencari kebutuhan yang
sama dalam perkembangan regional.
Menurut statistik resmi pemerintah, pada paro pertama tahun 2020, volume
perdagangan Tiongkok-ASEAN mencapai 297,89 miliar dolar AS. Tiongkok dan
ASEAN saling menjadi mitra perdagangan yang terbesar antara satu sama
lain. Sementara itu, investasi satu sama lain mewujudkan pertumbuhan
pesat. Jumlah investasi satu sama lain mencapai sekitar 240 miliar dolar
AS, ini menunjukkan ketangguhan dan potensi yang besar kedua pihak dalam
kerja sama.
Chen Dehai mengatakan, ASEAN adalah kawasan penting dalam kerja sama
Satu Sabuk Satu Jalan, Tiongkok dan kebanyakan negara anggota ASEAN
adalah negara berkembang, menghadapi banyak tantangan yang mirip,
diadakannya kerja sama industri ekologis, pembangunan berkelanjutan
adalah kebutuhan yang sama dalam perkembangan regional.
Dalam proses pendorongan pembangunan urbanisasi, pendorongan peradaban
ekologis dan transformasi yang hijau, potensi kerja sama antara Tiongkok
dan ASEAN adalah sangat besar. Di bawah bimbingan Visi Kemitraan
Strategis ASEAN-Tiongkok 2030, Kedua pihak harus meningkatkan dukungan
politik di bidang inovasi dan industri yang hijau, membangun jaringan
kerja sama di bidang Industri Ekologis Tiongkok-ASEAN. Hendaknya
mempercepat perkembangan industri tipe baru yang strategis, termasuk
eksploitasi energi yang bersih, energi yang baru, material yang baru,
sumber daya biologi serta teknologi informasi dan ekonomi digital,
meningkatkan pengembangan teknologi dan inovasi mandiri. Demikian
dikatakan Chen Dehai. Sementara itu, dengan aktif membangun platform
dialog dan pertukaran di bidang kebijakan industri ekologis
Tiongkok-ASEAN, meningkatkan efisiensi penyebarluasan ide perkembangan
yang hijau dan ekonomi ekologis, mendorong kerja sama pragmatis antar
pemerintah, perusahaan, berbagai kalangan sosial dalam pembangunan kota
ekologis dan perkembangan berkelanjutan.
Saat ini, hubungan Tiongkok-ASEAN sedang menghadapi kesempatan
perkembangan yang baru. Tahun ini adalah Tahun Kerja Sama Ekonomi
Digital Tiongkok-ASEAN. Kedua pihak akan membina titik pertumbuhan yang
baru di bidang kota cerdas, kecerdasan buatan dan big data, membantu
negara-negara di kawasan ini memulihkan perkembangan ekonomi dan sosial
dan menciptakan lebih banyak lowongan kerja.