Australia upayakan pembebasan penulis yang ditahan di China
Jumat, 30 Agustus 2019 08:58 WIB
Australia upayakan pembebasan penulis yang ditahan di China
Australia "sangat kecewa" karena seorang warganya keturunan China,
penulis Yang Hengjun, dipindahkan ke tahanan kejahatan di China
(i.guim.co.uk/img/media/5950f4a5fbcc)
Sydney (ANTARA) - Australia akan menyarankan pembebasan penulis
Australia kelahiran China yang ditahan oleh Beijing dengan tuduhan
mata-mata, kata Perdana Menteri Scott Morrison pada Kamis, yang menolak
peringatan China agar tidak ikut campur.
Yang Hengjun, matan diplomat China yang beralih jadi wartawan daring dan
blogger, pekan lalu secara resmi ditangkap oleh pemerintah China, tujuh
bulan setelah ia ditahan di negeri itu.
China telah memperingatkan Australia agar tidak mencampuri proses
hukumnya, tapi Morrison mengatakan Australia takkan diam.
"Kami akan membela warga negara kami dan kami berharap dia diperlakukan
dengan layak dan hak asasi manusianya dihormati," kata Morrison kepada
televisi Channel 9, sebagaimana dikutip Reuters --yang dipantau Antara
di Jakarta, Kamis malam. Ia mengatakan pendapat bahwa Yang adalah
mata-mata buat Australia "sama seklai tidak benar".
*Baca juga:Australia "sangat kecewa" atas penahanan seorang penulis di
China
<https://www.antaranews.com/berita/966014/australia-sangat-kecewa-atas-penahanan-seorang-penulis-di-china>*
"Kami tidak minta maaf karena membela seorang warga negara kami," katanya.
Penangkapan tersebut dilakukan di tengah peningkatan ketegangan
diplomatik antara Canberra dan Beijing, termasuk tuduhan mengenai campur
tangan China dalam urusan politik dalam negeri Australia, tuduhan yang
dibantah oleh China.
Hubungan dagang kuat antara kedua pihak menambah kepekaan kasus
diplomatik, sementara China adalah pasar ekspor terbesar Australia.
*Baca juga:Penulis Australia Dr Yang Hengjun dituduh spionase oleh
otoritas China
<https://www.antaranews.com/berita/1031616/penulis-australia-dr-yang-hengjun-dituduh-spionase-oleh-otoritas-china>*
Komentar Morrison dikeluarkan saat Yang memohon kepada perdana menteri
Australia tersebut "untuk membantu saya pulang sesegera mungkin" selama
kunjungan 27 Agustus oleh staf dari Kedutaan Besar Australia di Beijing,
kata satu sumber yang mengetahui perincian kasus itu kepada Reuters.
China tak memberi Yang, yang nama hukumya adalah Yang Jun, akses ke
pengacaranya atau keluarganya sejak penahanannya, kata pemerintah Australia..
Yang (53) secara resmi ditangkap pada 23 Agustus. Dituduh sebagai
mata-mata ia menghadapi ancaman hukuman mati di China.
*Baca juga:Pengacara penulis Australia tuduh China hadang akses ke klien
<https://www.antaranews.com/berita/794515/pengacara-penulis-australia-tuduh-china-hadang-akses-ke-klien>*
Sumber: Reuters
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Mohamad Anthoni
---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com