*Ahmad Jefri <https://www.kompasiana.com/ahmadjefri10.blogspot.com>*
karyawan swasta
*"**hidup yang sesa'at harus bermanfaat untuk orang lain**"*
EDUKASI
Belajar Arti Cinta Tanah Air dari Siauw Giok Tjhan
Diperbarui: 9 September 2018 22:59
https://www.kompasiana.com/ahmadjefri10.blogspot.com/5b62fdd86ddcae7d55629ec8/belajar-arti-cinta-tanah-air-dari-siaw-giok-tjhan?page=all
/''SIAUW GIOK TJHAN'' /adalah salah satu dari keturunan etnik tionghoa
di negara ini, beliau lahir di kapasan, surabaya, jawa timur pada 23
maret 1914 silam, lalu meninggal di belanda, di karenakan sakit jantung
yang di deritanya pada november 1981 ketika usianya 67 tahun, dalam
sejarah panjang berdirinya negara kesatuan republik indonesia (NKRI),
sosok/ ''siauw giok tjhan'' /tidaklah dapat di hapuskan perananya dalam
memperjuangkan kemerdekaan indonesia, ide-ide nya, serta
gagasan-gagasanya, sumbanganya dalam pendidikan tidaklah terbantahkan,
meskipun sosok /''siauw''/ bukanlah asli pribumi serta memiliki RAS
berbeda dari golongan mayoritas masyarakat indonesia, namun hal itu
tidak menghalangi kecintaan beliau akan tanah kelahiranya, oleh karena
itu beliau berjuang dengan sepenuh hati untuk kemerdekaan indonesia.
pergulatanya dengan keadilan di mulai saat/ ''siauw''/ kecil, ketika itu
orang-orang dari etnik tionghoa sering mendapatkan perlakuan
diskriminatif dari mayoritas pribumi, maupun penjajah
belanda,/ ''siauw''/ kecil sering mendapatkan ejekan cina loleng//dari
teman-temanya di sekitar rumahnya, maupun teman-teman di sekolahnya,
ejekan cina loleng di masa itu adalah ejekan penghinaan bagi golongan
tionghoa, hal itu membuat /''siauw''/ kecil marah sehingga
/''siauw''/ kecil sering berkelahi dengan anak-anak belanda, ambon,
maupun surabaya itu sendiri, dari kecil/ ''siauw'' sudah/memperlihatkan
sikap berani//dan// sangat keras jika melihat ketidak adilan di lakukan
kepada dirinya, maupun pembelaanya kepada teman tionghoa lainya.
/''siauw'' /kecil tumbuh di dalam keluarga berkecukupan di wilayah
tempat tinggalnya, hal ini memungkinkanya mendapatkan pendidikan
terbaik di masa nya, sampai saat/ ''siauw'' /mendapatkan kesempatan
bersekolah di /''hogere burger school (HBS)'', /HBS adalah pendidikikan
menengah setara SMP, sekolah ini memang di peruntukan untuk orang-orang
belanda, eropa, maupun elit pribumi, jadi tidak semua orang dapat
memasuki sekolah ini, namun nasib /''siauw''/ berubah total kala kedua
orang tua/ ''siauw''/ meninggal dalam waktu berdekatan, hal itu terjadi
pada tahun 1932, di saat usia /''siauw''/18 thn, keadaan ini
membuat/ ''siauw''/ remaja harus menghadapi berbagai macam cobaan sulit,
karena di satu sisi /''siauw''/ harus menangung biyaya hidup adiknya
/''siauw giok bie'',/ sementara kakeknya sudah lama pulang ke negeri
asalnya (tiongkok), guru-guru di dalam sekoah HBS sangat peduli dengan
pendidikan /''siauw''/, sehingga biyaya pendidikanya selama di HBS di
tangung oleh guru-gurunya dengan berpatungan, sementara di sisi lain
untuk menangung biyaya hidup diri nya dan adiknya,/ ''siauw''/ menjual
barang-barang bekas dan menjalankan usaha taksi.
Pergulatan dengan dunia perpolitikan di mulai, ketika pada tahun 1932
/''siauw''/ bergabung dengan/ ''partai tionghoa indonesia (PTI)''/, yang
di pelopori oleh/ ''liem koen hian'',/ dan/ ''siauw''/ menjadi salah
seorang anggota termuda, /''siauw''/ memberi pembaruan, dan
gagasan-gagasan yang menginginkan proses persatuan itu sendiri, di
antaranya adalah/ ''mendorong semua etnik tionghoa di kawasan hindia
belanda untuk mengakui indonesia sebagai tanah air nya''/, dan
argumentasi ini sangatlah obyektif serta kontekstual, karena semua
golongan etnik tionghoa di hindia belanda baik itu peranakan maupun
golongan totok, mereka lahir , besar dan meninggal di indonesia.
Di dalam partai tionghoa indonesia (PTI) /''siauw''/ muda banyak
menyuarakan aspirasinya, tulisan-tulisan kritisnya waktu itu banyak di
muat oleh surat kabar lokal di surabaya, tulisan-tulisan kritis nya
banyak berkaitan tentang kesetaraan etnik tionghoa, serta pelepasan diri
kepulauan nusantara dari pemerintah hindia belanda menjadi wilayah
merdeka, walaupun keadaan di waktu itu, pemerintah hindia belanda banyak
membuat kebijakan spesial untuk orang-orang tionghoa di banding
masyarakat pribumi, sehingga memang kehidupan orang-orang tionghoa lebih
terjamin kehidupanya, namun hal itu tidak membuat /''siauw''/ membela
pemerintahan belanda, justru ia tetap menyuarakan dengan
lantang/ ''kemerdekaan indonesia'', /tidak sedikit orang dari golonganya
sendiri mengkritik dan membencinya umumnya ini lebih di dominasi oleh
golongan /''totok''./
/'tokoh-tokoh nasional sekaliber dr.wahidin, dr.sutomo (pendiri budi
utomo), dr.douwers dekker, dr. tjipto mangunkusumo, ki hajar dewantoro,
serta soekarno pun tidak pernah mempersoalkan latar belakang ras
seseorang dalam berjuang, yang mereka utamakan adalah usaha
mempersatukan semua kekuatan rakyat yang ada dalam perjuangan melawan
penjajahan belanda''. ''siauw'' /membaca ini sebagai semangat integrasi
untuk menyatukan orang-orang tionghoa tanpa harus menyisihkan identitas
kesukuanya menjadi bagian dari mayoritas pribumi.
Selepas kemerdekaan babak baru perpolitikan/ ''siauw''/ di
mulai,/ ''siauw''/ di pilih menjadi salah satu anggota komite nasional
indonesia pusat (KNIP) oleh presiden terpilih /''ir;soekarno'',/ KNIP
merupakan badan pembantu presiden , yang keangotaanya terdiri dari
pemuka masyarakat dari berbagai golongan serta daerah-daerah, termasuk
mantan anggota panitia persiapan kemerdekaan indonesia, dengan ini
kedekatan /''siauw'' /dengan / ''soekarno'' /di mulai, /''siauw''
/berada di garis terdepan dalam//membela semua
kebijakan-kebijakan/ ''soekarno'',/ dari mulai nasionalisme religius,
sosialisme indonesia,sampai dengan demokrasi terpimpin, namun dirinya
juga dapat berteman dengan baik dengan partai sayap kiri partai
komunisme indonesia (PKI), yaitu D.N aidit, serta sayap kanan partai
masyumi yaitu saudara M.natsir.
/''bangsa tiongkok dalam perspektif ekonomi dan akumulasi modal
sebenarnya ada dalam posisi yang bersebrangan dengan indonesia, ketika
melihat tiongkok sebagai pesaing dalam akumulasi kapital, pandangan
''siaw'' sama dengan ''soekarno'' yang menilai RRT sebagai bagian dari
kapitalisme internasional yang juga harus di perangi oleh masyarakat
sosialisme indonesia''./
Selepas kemerdekaan banyak dari golongan tionghoa baik itu peranakan
maupun golongan totok mepertanyakan setatus kewarganegaraanya, apakah
dirinya bagian dari warga negara indonesia, atau malah warga negara
asing, isu ini di bawa dalam perjanjian konferensi meja bundar (KMB)
pada 23 agustus-2 november 1949, selain isi terpenting belanda mengakui
kedaulatan republik indonesia menjadi negara republik indonesia serikat
(RIS), di dalamnya juga termuat pengesahan UU kewarganegaraan
berdasarkan stelsel pasif, di dalamnya ada batas waktu memilih sampai
tanggal 27 desember 1951, ternyata lebih dari 300.000 orang tionghoa
kebanyakan dari golongan totok yang menolak kewarganegaraan indonesia
dan memilih menjadi orang asing.
Hal ini membuat /''siauw'' /kecewa terhadap keputusan mayoritas golongan
totok, karena sikap memilih menjadi golongan asing membuat udara
diskriminatif bersemilir kencang terhadap golongan tionghoa, /''siauw''
/berfikir keras untuk menyelesaikan masalah ini, pada tanggal 13 maret
1954 bertempat di gedung sing ming hui (candra naya), jakarta,
berkumpulah seluruh tokoh dan pemimpin tionghoa, lalu di bentuklah
/''badan permusjawaratan kewarganegaraan indonesia''/ atau di singkat
dengan/ baperki, /dengan /''siauw'' /menjadi pemimpinya/, /awalnya badan
ini di bentuk untuk melindung golongan tionghoa di indonesia, namun
/''siauw''/ menitik beratkan keinginanya untuk tidak mengentalkan aroma
tionghoa di dalam organisasi baperki,
Oleh itu cabang/ baperki /di bentuk di jakarta pada tahun//14 maret 1954
yang di ketuai langsung oleh orang asli pribumi yang bernama /''sudarjo
cokrosisworo''/, pada 1955 /baperki/ ikut serta dalam pemilu untuk
memilih angota DPR dan konstituante, dalam kedua pemilu ini baperki
memperoleh 178,887, untuk DPR, serta 160.456 untuk konstituante, dengan
jumlah suara mencapai 70% /baperki /berhak mengirim wakilnya ke DPR, di
tunjuklah saudara /''siauw''/ untuk memiliki satu kursi di perlemen , di
dalam parlemen /''siauw'' /gencar menyuarakan pembelaanya dalam proses
integrasi utuk semua warga tionghoa, namun bak gayung bersambut,
gagasan ini di tentang oleh /''lembaga pembina kesatuan bangsa (LPKB)''
/angota sayap kanan yang di linduingi oleh angkatan darat, anggota LPKB
lebih menginginkan asimilasi total di banding dengan proses itegrasi
gagasan/ ''siauw''/, namun kedekatan/ ''siauw''/dengan/ ''soekarno''
/membuat gagasan /''siauw''/ di terima dengan tangan terbuka.
Tentang itegrasi bagi/ ''siauw'';,, ''kecintaan terhadap tanah air tidak
di landasi oleh warna kulit, bahasa, suku, budaya, agama tertentu ,
baginya mencintai tanah air dapat di hayati oleh siapa saja, tanpa harus
menanggalkan kesukuanya, tanpa harus meleburkan diri menjadi bagian dari
mayoritas, jadi kesukuan, tradisi,bahasa adalah sesuatu yang harus di
junjung tinggi, karena itu adalah bagian dari hak asasi manusia''./
Pada tahun 1958 atas desakan para petinggi /baperki, ''siauw''/ di
tuntut untuk membuat wadah pendidikan setara universitas, di masa itu
sangat sedikit sekali universitas di indonesia, oleh itu
/''siauw''/mendirikan /universitas baperki, /pada saat itu juga di
bukalah akademi fisika dan matematika, hal ini bertujuan untuk mendidik
guru-guru sekolah kelas menengah , lalu pada bulan september 1959 di
buka fakultas kedokteran gigi lalu di susul dengan fakultas teknik sipil
dan elektro, lalu pada tahun berikutnya di dirikan fakultas kedokteran,
sastra, hukum dan ekonomi, lalu pada tahun 1963,
universitas/ baperki/berganti nama menjadi /universitas res publica/ di
singkat menjadi /URECA,/ universitas ini adalah cikal bakal berdirinya
universitas/ TRISAKTI/ sampai sekarang ini.
Runtuhnya rezim ORDE LAMA (soekarno), serta penumpasan G/30 SPKI 1965,
membuat nasib/ ''siauw'' /berada di ujung tanduk, tanpa bukti otentik,
dan status hukum yang jelas , secara sepihak /baperki/ di bubarkan,
elit-elit petinginya di jebloskan kepenjara, sementara
universitas-universitas yang di dirikan oleh beperki di bumi hanguskan
tanpa menyisahkan satu pun bangunan yang tersisa, asumsi rezim orde baru
yang di komandoi oleh /''soeharto''/ itu menuduh organisasi baperki
menjadi salah satu partai oposisi yang mendukung pergerakan PKI di
indonesia, hal itu di dasari oleh kedekatan /''siauw''
/dengan//soekarno sang penggagas nasional sosialis, maupun sayap kiri
saudara/ aidit/ ketua/ PKI, /lalu pertimbangan//orde baru melihat
baperki sebagai organisasi tionghoa yang memiliki garis kedekatan dengan
pemimpin tiongkok saat itu, /''mao zedong''./
/"15 oktober 1965, di antara reruntuhan bangunan yang di dirikan ''badan
permusjawaratan kewargaan indonesia (BAPERKI)'', seorang pria baya
mengucurkan air mata, di kelilingi ratusan mahasiswa, ia berjanji akan
membangun lagi universitas res publica (URECA)''/
Tumbangnya/ ''soekarno'', /serta penumpasan G/30 S-PKI adalah babak
kelam bagi perjalanan /''siauw giok tjhan'', /selain
pembubaran/ BAPERKI, ''siauw''/ beserta seluruh elit/ BAPERKI/ di
penjarakan tanpa status hukum yang jelas, karena
tuduhan/ ''soeharto''/ terhadap /BAPERKI/tidaklah pernah dapat di
buktikan, di sisi lain harapan/ ''siauw''/tentang sebuah konsep
integrasi untuk eksistensi etnik tionghoa di indonesia di hancur
leburkan tak bersisa, keinginan terdalam dari hati seorang /''siauw giok
tjhan'' /adalah melihat bangsa indonesia menjadi bangsa yang cerdas,
serta menjadi bangsa yang menghargai arti ''/multikulturalisme'' /serta
bersatu di bawah naungan payung yang sama/ ''bhineka tunggal ika'',
/karena sejatinya sumbangan terbesar seorang/ ''siauw giok tjhan''
/adalah, mampu meyakinkan seluruh orang-orang tionghoa di bumi indonesia
untuk mengucap sumpah menjadi warga negara indonesia.
/ORDE BARU /adalah saat di mana LPKB menari-nari di atas penghardikan
hak asasi manusia, era ini menjadi puncak dari gagasan asimilasi total,
di mana warna/ diskriminasi/ berwarna sangat kental, asimilasi di
jalankan secara paksa, berbagai kebijakan di buat untuk memasung
orang-orang tionghoa, dari mulai pergantian nama tionghoa menjadi nama
pribumi, melarang mengunakan bahasa tionghoa, melarang merayakan
tradisi-tradisi tionghoa, semua akses keperluan di lembaga publik,
sampai surat izin melakukan usaha sangat di persulit, dan hampir tidak
ada satu pun orang-orang tionghoa menjalani profesi di pemerintahan.
/''satu hal yang pasti sejak 1965 masyarakat tionghoa telah di hantui
oleh suatu ketakutan, rezim ORDE BARU telah berhasil menempatkan
masyarakat tionghoa dalam suatu lingkaran ketidakpastian dan
ketidakberdayaan yang mendalam''/
Untuk itu ketika sejarah mencoba menghilangkan satu nama (siauw giok
tjhan) yang sangat berjasa untuk negeri kita yang kita cintai ini, kita
akan terus melawan lupa dan memilih mengingat dan mewariskan ke generasi
penerus, apa yang di hadirkan oleh seorang/ ''siauw giok tjhan''/ itu
sendiri adalah sebuah bentuk ketulusan cintanya akan tanah kelahiranya
(indonesia), di sini kita belajar bahwa indonesia bukan milik satu suku
tertentu, kepercayaan (agama) tertentu, budaya tertentu, bahasa
tertentu, tetapi indonesia adalah milik sekumpulan manusia dari latar
belakang yang sangat beragam yang di dalam hatinya tersimpan rasa cinta
yang mendalam untuk melindungi tanah air nya.
Belajar dari sosok/ ''siauw giok tjhan''/ adalah belajar untuk mencintai
arti sebuah perbedaan, konsep itegrasi yang beliau tawarkan adalah
konsep di mana kita belajar untuk menghargai sebuah/ ''martabat
manusia'', /bahwa jalan terbukanya gerbang perdamaian yang membuat hidup
ini berjalan secara harmonis adalah jalan di mana setiap manusia saling
menghargai identitas nya yang berbeda-beda, dengan itu kita semua
sepakat bahwa eksistensi minoritas tionghoa adalah sesuatu yang harus
kita lindungi sama-sama dengan segenap jiwa raga, karena kita semua
hidup di dalam multikulturalisme, dan kita berlindung di bawah naungan
yang sama, /''bhineka tunggal ika''./
Sampai /''siauw giok tjhan''/ mengembuskan nafas terakhir di rumah sakit
di leiden, belanda pada 20 november 1981, pada saat usia beliau 67
tahun, /''siauw''/ tetap mengorbankan semangatnya untuk sebuah indonesia
yang bersatu di dalam perbedaan, meskipun lebih dari tiga dekade
sosok/ ''siauw'' /meninggalkan kita semua, tetapi jejak yang di
tinggalkanya akan terus tumbuh di dalam hati kita, karena kita adalah
manusia indonesia, sebuah negara yang di bentuk oleh sebuah penderitaan
panjang (350+3,5 thn) yang mencintai arti kemanusiaan.
***
-KET; tionghoa totok adalah etnik yang menjaga kemurnian,baik tradisi,
agama, bahasa, dan budaya.
tionghoa peranakan adalah etnik yang sudah berbaur dengan masyarakat
pribumi, sehingga sudah tidak lagi murni karena sudah terkontaminasi
dengan masyarakat pribumi.
***
*-REFRENSI:*
*rowlandpasaribu.files.wordpress.com*
*wikipedia.org*
---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com