ANALISIS
*Blunder Rezim Jokowi Sikapi Aksi #2019GantiPresiden*
*Ramadhan Rizki*, CNN Indonesia | Rabu, 29/08/2018 09:57 WIB
Bagikan :
Blunder Rezim Jokowi Sikapi Aksi #2019GantiPresidenJokowi dinilai
melakukan blunder politik karena terjebak pada pemerintahan antikritik
terhadap masyarakat atas penyikapan aksi #2019GantiPresiden. (ANTARA
FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Heboh pembubaran aksi *#2019GantiPresiden
<https://www.cnnindonesia.com/tag/2019-ganti-presiden>*dianggap
merugikan *Joko Widodo <https://www.cnnindonesia.com/tag/jokowi>*sebagai
pihak petahana yang maju kembali dalam*pemilihan presiden 2019
<https://www.cnnindonesia.com/tag/pilpres-2019>*.
Direktur Eksekutif Vox Pol Center Pangi Syarwi Chaniago menilai Jokowi
justru ikut andil membesarkan gerakan tersebut yang berpotensi
memunculkan simpati publik dan menguntungkan pihak oposisi.
"Ini jelas merugikan [Jokowi], masyarakat awalnya nggak tahu menjadi
paham dan tahu, panasaran menggapa digalang halangi, sama saja Jokowi
mengasih panggung ke oposisi," kata Pangi saat
dihubungi/CNNIndonesia.com/kemarin.
Lihat juga:
Jihad Rizieq Shihab di Balik Pengadangan #2019GantiPresiden
<https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180829065539-32-325718/jihad-rizieq-shihab-di-balik-pengadangan-2019gantipresiden/>
Selain itu, Pangi menilai Jokowi telah melakukan blunder politik karena
terjebak pada pemerintahan antikritik terhadap masyarakat.
Ia mengatakan pencekalan tersebut justru mencoreng citra Jokowi sebagai
pemimpin yang tak siap menjamin hak politik dan nilai-nilai demokrasi
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Jokowi sudah melakukan blunder besar dan terjebak dalam pusaran
pemerintahan yang antikritik dan membungkam dan memasung hak-hak minimal
warga negara yang dilindungi penuh konstitusi kita," kata dia
Blunder Jokowi Sikapi Aksi #2019GantiPresidenPolisi mengamankan seorang
pemuda dari amukan massa saat aksi deklarasi #2019GantiPresiden di
Surabaya. (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)
Lebih lanjut, Pangi mengatakan aksi #2019gantipresiden tak bertentangan
dengan aturan yang berlaku dan dijamin sebagai hak konstitusional warga
untuk menyalurkan aspirasi.
Bahkan, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menilai tagar #2019GantiPresiden
tidak termasuk dalam tindakan kampanye karena tidak melanggar
Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017.
"Ini jelas merugikan citra Jokowi di panggung politik Internasional
sebagai petahana yang enggak siap dengan nilai-nilai kebebasan
berpendapat, karena aksi semacam itu tak dilarang oleh undang-undang
kita," tambahnya
Lihat juga:
Bawaslu Sebut Gerakan #2019GantiPresiden Tak Langgar Aturan
<https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180828163653-32-325562/bawaslu-sebut-gerakan-2019gantipresiden-tak-langgar-aturan/>
Pangi juga menyarankan agar partai penguasa yakni PDIP dapat belajar
dari sejarah masa lalu ketika mengalami represi di zaman orde baru.
Saat itu, kata Pangi, kondisi PDIP yang tertekan oleh rezim justru
mendapatkan simpati yang luas dari masyarakat.
Hasilnya, dukungan bagi partai besutan Megawati Soekarnoputri itu terus
mengalir dan berhasil memenangkan Pemilu 1999 usai Orde Baru runtuh.
"Semakin banyak dukungan dan simpati publik maka semakin besar kans
dipilih masyarakat. Ingat dengan terminologi underdog effect, karena
terkesan dizalimi dan dirugikan maka masyarakat empati dan simpati,"
ungkapnya.
Melihat hal itu, Pangi menyarankan agar rezim tak perlu takut dan panik
terhadap gerakan tersebut jika kinerja Jokowi menunjukan hal yang
positif di mata masyarakat.
Ia mengatakan hasil kinerja pemerintah yang positif bakal berdampak
lurus terhadap dukungan masyarakat pada pemilu mendatang.
"Padahal kalau mereka kerja saja, masyarakat pasti puas dan pasti
memilihnya kembali. Yang menjadi kita habis berfikir bagaimana mereka
panik dan takut dengan sebuah hastag," ujarnya.
Blunder Jokowi Sikapi Aksi #2019GantiPresidenSeorang perempuan
menjajakan kaos #2019GantiPresiden. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
*Pemilih Mengambang*
Pengamat Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Adi
Prayitno menilai Jokowi dapat kehilangan pemilih mengambang (swing
voter) di pilpres mendatang usai peristiwa penolakan gerakan
#2019GantiPresiden.
Sebab, Adi menilai karakter swing voter kebanyakan memiliki perilaku
rasional yang mengedepankan kinerja dan isu pada suatu calon tertentu
untuk dipilih ketimbang ideologi dan identifikasi parpol.
"Jadi bisa beralih. Mereka melihat situasi rezim yang enggak adil bisa
beralih dukungannya ke oposisi ya," ujar Adi.
Lihat juga:
Dari Makkah, Rizieq Shihab Serukan Jihad Lawan Preman Bayaran
<https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180828214446-20-325689/dari-makkah-rizieq-shihab-serukan-jihad-lawan-preman-bayaran/>
Lembaga riset dan konsultan Saiful Mujani menyampaikan terdapat 38,4%
swing voters pada pemilu 2019.
Adi mengatakan angka tersebut sangat besar dan menentukan peluang
kemenangan bagi kandidat tertentu.
Oleh karena itu, ia menyarankan agar Jokowi dan tim suksesnya mampu
menyikapi dengan cara-cara yang elegan untuk menghadapi gerakan tersebut.
Sebab, kebanyakan pemilih swing voters bakal kecewa dengan kinerja
Jokowi yang bertindak represif dan tak demokratis terhadap kelompok
tertentu.
"Justru karena mereka rasional, mereka tahu dikecewakan dengan cara
pemerintah yang represif terhadap masyarakatnya, jadi ogah milih lagi,"
pungkasnya.
Pada Sabtu (25/8) lalu, penyanyi Neno Warisman diadang di Pekanbaru,
Riau, saat akan menghadiri aksi #2019GantiPresiden. Pembatalan aksi
serupa juga dialami Ahmad Dhani dan kelompoknya di Surabaya beberapa
waktu lalu.
Lihat juga:
Massa Pro-Kontra Jokowi Bakal 'Serbu' Karawang 2 September
<https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180828204935-32-325667/massa-pro-kontra-jokowi-bakal-serbu-karawang-2-september/>
*(pmg)*
---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com