Dahlan Iskan harap "IVLP" tetap dilanjutkan
Sabtu, 4 Juli 2020 06:00 WIB
Dahlan Iskan harap "IVLP" tetap dilanjutkan
Dahlan Iskan, Dirut PLN tahun 2009-2011. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aa
Jakarta (ANTARA) - Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan
Iskan mengharapkan/Program Kepemimpinan Pengunjung
Internasional/(International Visitor Leadership Program/IVLP) yang
mengirim warga Indonesia ke Amerika Serikat untuk bertukar pengalaman di
berbagai bidang agar tetap dilanjutkan.
"Kerja sama yang bisa ditingkatkan antara Indonesia dengan Amerika
Serikat seperti berlanjutnya International Visitor Leadership Program
(IVLP) itu," ujar Dahlan Iskan dalam siaran program sapa alumni AS
melalui Instagram, Jakarta, Jumat (3/7).
Dahlan Iskan yang merupakan alumni IVLP tahun 1985 itu mengatakan
program untuk bertukar pengalaman itu sangat penting untuk diteruskan.
Pasalnya, warga Indonesia yang dikirim ke Amerika Serikat bisa
mendapatkan sesuatu yang positif di AS dan kemudian dapat
diimplementasikan di tanah air demi kemajuan negeri.
"Saya berkunjung ke AS pertama kali pada tahun 1985 melalui program ini.
Kunjungan tersebut mengubah hidup saya. Bahkan, mengubah pers Indonesia
secara keseluruhan," kata dia.
Ketika di AS waktu itu, lanjut dia, ternyata tiap kota besar maupun
kecil memiliki surat kabar dan mereka memiliki pembacanya masing-masing.
Masa depan surat kabar di Indonesia itu koran daerah seperti Washington
Post yang tidak semuanya beredar di seluruh negara bagian Amerika Serikat.
"Balik ke Indonesia, saya memutuskan untuk mendirikan koran di
daerah-daerah di Indonesia. Karena saya ingin mendorong otonomi daerah.
Tidak ada lagi kota yang sangat dominan. Karena Jakarta pada waktu itu
waktu sangat dominan. Dengan otonomi daerah maka daerah akan lebih maju
dan berkembang sehingga semua orang tidak harus ke Jakarta," kata dia.
Koran daerah, lanjut dia, juga mendorong demokratisasi di daerah.
Sehingga, terbukalah sistem informasi dan sistem demokrasi di daerah.
"Cara saya ini kemudian ditiru dan diikuti oleh media-media lain," ujar dia.
Di samping itu, Dahlan mengharapkan kerja sama Indonesia dan Amerika
Serikat di sektor pertanian dapat ditingkatkan.
"Saya ingin kerja sama di sektor pertanian dapat ditingkatkan. Karena
untuk teknologi, saya rasa swasta sudah sering bolak-balik ke AS," ujar dia.
Dahlan Iskan bergabung dengan Kuasa Usaha ad Interim (Chargé d'Affaires)
Kedutaan Besar AS untuk Indonesia Heather Variava dan Konsul Jenderal di
Konsulat Jenderal AS di Surabaya Mark McGovern, berdiskusi secara
virtual tentang demokrasi.
Acara ini diadakan dalam rangka peringatan kemerdekaan Amerika Serikat
ke-244 tahun pada 4 Juli dan merupakan bagian dari seri virtual "Sapa
Alumni A.S”. Sesi ini merupakan merupakan rangkaian sesi virtual yang
diluncurkan oleh MyAmerica Surabaya di Konsulat Jenderal AS di Surabaya
untuk merayakan peringatan ke-80 International Visitor Leadership
Program (IVLP) yang mengirim warga Indonesia ke Amerika Serikat untuk
bertukar pengalaman di berbagai bidang. Kali ini adalah sesi ke-44.
Kisah kemerdekaan AS secara resmi dimulai dengan Deklarasi Kemerdekaan,
yang dengan lugas mengungkapkan kepercayaan para pendiri negara Amerika
Serikat dalam demokrasi, dan bahwa semua orang memiliki hak untuk hidup,
kebebasan, dan mengejar kebahagiaan.
IVLP merupakan salah satu dari banyak program pertukaran yang ditawarkan
Amerika Serikat untuk memperkuat hubungan antar warga negara Indonesia
dengan Amerika Serikat. Nilai-nilai demokrasi yang kuat - termasuk
kebebasan, supremasi hukum, hak asasi manusia, dan keragaman agama -
adalah inti dari hubungan ini. Amerika Serikat bangga dapat bermitra
dengan Indonesia untuk mempromosikan dan melindungi nilai-nilai ini di
negara-negara demokrasi kita, dan dengan di dunia.
*Baca juga:AS bangga bermitra dengan Indonesia promosikan demokrasi yang
kuat
<https://www.antaranews.com/berita/1588702/as-bangga-bermitra-dengan-indonesia-promosikan-demokrasi-yang-kuat>*
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Arief Mujayatno