Diprotes, CEO Uber Mundur dari Dewan Penasihat Ekonomi Trump

Fatimah Kartini Bohang - Kompas Tekno 
Jumat, 3 Februari 2017 | 08:44 WIB



CEO Uber Travis Kalanick

KOMPAS.com - CEO Uber, Travis Kalanick, mengundurkan diri dari dewan penasihat 
ekonomi Presiden AS, Donald Trump. Ia bakal segera bertemu dengan dewan 
penasihat Trump untuk membicarakan hal ini lebih lanjut. 

"Saya telah berbicara pada Trump tentang kebijakan anti-imigran yang berdampak 
buruk. Saya juga memberi tahu bahwa saya tak bisa lagi berpartisipasi pada 
dewan penasihat ekonomi," begitu isi memo Kalanick untuk para karyawannya, 
sebagaimana dihimpun KompasTekno, Jumat (3/2/2017) dari TechCrunch. 

Dalam memo panjang itu, Kalanick menegaskan bahwa keterlibatannnya pada dewan 
penasihat Trump bukan berarti ia setuju pada setiap kebijakan administratif 
yang ditetapkan sang Presiden. Ia menyebut dirinya adalah salah satu pihak yang 
paling menentang kebijakan Trump soal imigran. 

Diketahui, Kalanick menuai banyak kritikan karena bergabung pada dewan 
penasihat Trump. Beberapa saat lalu kantor pusat Uber di San Francisco, AS, 
didemo karena Kalanick dianggap sebagai antek-antek Trump. 

Para netizen menyebarkan kampanye dengan tagar #DeleteUber sebagai bentuk 
kekecewaan terhadap Kalanick. Alhasil, untuk pertama kalinya Lyft yang 
merupakan kompetitor Uber meraup lebih banyak unduhan di toko aplikasi. 

Bukan cuma dari masyarakat umum, Kalanick pun diprotes di internal perusahaan. 
Para pengemudi Uber mengaku kecewa atas sikap Kalanick, namun belakangan 
tersentuh dengan surat yang diedarkan Kalanick tentang pengunduran dirinya dari 
tim Trump. 

Kalanick secara informal telah lepas dari tanggung jawabnya sebagai dewan 
penasihat ekonomi Trump. Meski demikian, ia harus menyelesaikan tahapan-tahapan 
pengunduran diri yang resmi.

Baca: Pendapatan Sopir Tak Sesuai, Uber Didenda Rp 266 Miliar
| Penulis | : Fatimah Kartini Bohang |
| Editor | : Reska K. Nistanto |
| Sumber | : TechCrunch, |

Kirim email ke