----- Pesan yang Diteruskan ----- Dari: Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [nasional-list] <nasional-l...@yahoogroups.com>Terkirim: Jumat, 11 Oktober 2019 10.41.27 GMT+2Judul: [nasional-list] PPM_95: Kami Tolak Permintaan Maaf Wiranto
https://tabaos.id/ppm_95-kami-tolak-permintaan-maaf-wiranto/ PPM_95: Kami Tolak Permintaan Maaf Wiranto By Redaksi 05/10/2019 MenkopolhukamWiranto bersama para tokoh Maluku dalam pertemuan di KantorMenkopolhukam. Dalam kesempatan tersebut, Wiranto menyatakanpermintaan maaf atas pernyataannya yang dianggap menusuk perasaanpengungsi gempa Maluku, pada Jumat (4/10/2019). TABAOS.ID,-Sepertinya pernyataan maaf Menkopolhukam Wiranto kepadamasyarakat Maluku tidak saja berakhir di kantor Kementrian PolhukamJakarta, jumat (4/102019) kemarin. Kali ini, permintaan Wirantodianggap tidak etis oleh masyarakat Maluku lainnya karena hanyadilakukan di hadapan para masyarakat yang menyatakan diri merekaadalah tokoh Maluku. “Tidaktepat dan kurang etis permintaan maaf Wiranto terhadap rakyat Malukuterkait pernyataannya beberapa hari lalu. Tentu selaku putra Malukusecara pribadi dan atas nama rakyat Maluku yang tergabung dalamPaparisa Perjuangan Maluku (PPM_95 DJAKARTA) kami tidak bisa menerimapermintaan maaf Wiranto, terlebih pernyataan maafnya disampaikan didepan para tokoh Maluku yang berdomisili di Jakarta dan dinyatakan diJakarta,” ungkap Koordinator Paparisa Perjuangan Maluku (PPM) AdhyFadhly, dalam rilisnya ke tabaos.id,jumat kemarin. MenurutAdhy, pernyataan maaf Menkopolhukam Wiranto dihadapan para tokohMaluku yang dilakukan di Jakarta merupakan langkah yang sangat tidaktepat. Mereka yang hadir (para tokoh Maluku) bukan merupakanrepresentatif dari masyarakat Maluku. Kemudian mereka bukan korbangempa dan tidak pernah merasakan penderitaan rakyat Maluku yang adadi tanah Maluku. “Untukitu kami tetap menolak permintaan maaf tersebut yang menurut kamisalah sasaran dan ini merupakan hal yang dianggap ampuh untukselalu meredam berbagai gejolak interupsi dan kritikan dari Malukuyang kesemuanya merupakan akumulasi kekecewaan terhadap perlakuannegara terhadap Maluku,” ujar Adhy. Kendatidemikian, PPM tetap menghargai para tokoh Maluku yang hadir. Merekatetap merupakan orang tua kita. “Namun tidak selamanya apa yangdilakukan para orang tua itu benar. Iya kan,” kata Dia. Terkaitpersoalan ini sekali lagi ingin kami tegaskan, lanjut Adhy, PaparisaPerjuangan Maluku (PPM_95Djakarta) tetap menolak permintaan maafWiranto karena tidak tepat sasaran. BacaJuga ProKontra Legalisasi Sopi, Wagub dan Bupati MBD Berupaya. Murad : SayaMenolak Sopi Dilegalkan “Kamitetap berkomitmen pada apa yang telah kami sampaikan dalam Aksi Diam1000 koin untuk Menkopolhukam Wiranto, sebagaimana dalam pernyataansikap pada point satu, bahwa; Menuntut permintaan maaf Wirantoterhadap rakyat Maluku khususnya korban gempa dan itu dilakukan ditanah Maluku. Jadi sudah jelas, bukan di depan para tokoh Maluku diJakarta yang diundang ke kantor Menkopolhukam,” tegas Adhy lagi. Adhymenambahkan, kami -PPM dan masyarakat Maluku- sepakat denganpernyataan salah satu tokoh senior Maluku, Amir Hamzah. “Beliaumenyarankan Menkopolhukam meminta maaf kepada rakyat Maluku dan itudilakukan dengan cara mengunjungi Maluku. Janganlah kita mencaripanggung di atas duka saudara – saudara kita,” ujar Adhymenirukan pesan mantan Ketua Pokja Penyelesaian Konflik Maluku ini. Dalamkesempatan yang sama Adhy juga menyampaikan pesan janganlah kitamenjadi para safety player di atas duka saudara – saudara kita diMaluku. Jika ini yang terus terjadi sama halnya akan ada prosesmenuju pembenaran sebuah kalimat bahwa “Maluku adalah bangsa yangrendah dari yang terendah”. “Kitabisa lihat akibat dari cara – cara ini, semua penghinaan yangdialamatkan kepada Maluku tidak satupun di tindaklanjuti. Tentu kitasemua masih ingat sekitar dua tahun lalu, disaat Baju Adat BangsaMaluku yang dikenakan Presiden kita yang terhormat Bapak Joko Widodo,dihina. Kasus itupun setelah di laporkan bahkan seluruh Tokoh Adat(Majelis Latupati) Maluku datang ke Jakarta, namun hasilnya tidakpernah ditindaklanjuti. Ini akibat dari budaya kita yang selalumenerima dengan gampang sebuah ketidakadilan,” geram Adhy. SebelumnyaProtes dan kecaman terhadap pernyataan Menteri Koordinator BidangPolitik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam)Wiranto terus dilakukanoleh masyarakat Maluku. BacaJuga BMKG: Tsunami di Selat Sunda Beberapa Waktu Lalu, Juga Bisa Terjadi diMaluku. Apa Alasannya ? Pernyataanyang menyebutkan warga Maluku yang saat ini masih mengungsi sangatmembebani Pemerintah Pusat, sepertinya berbuntut panjang. Kaliini kecaman datang dari sejumlah pemuda yang menamakan diri merekaPaparisa Perjuangan Maluku 95Djakarta atau PPM_95Djakarta yangmelakukan aksi protes terhadap pernyataan Menkopolhukam tersebut. Kecamanterhadap mantan panglima ABRI ini dilakukan dengan penggalangan danaaksi diam 1000 koin di sejumlah ruas jalan utama di kota ambon danjuga tempat keramaian. Daripantauan jurnalis tabaos.id dilapanagan terlihat, massa bergerak menuju depan lampu merah pos kotatepat di depan kantor pengadilan tinggi ambon untuk membagi-bagikanselebaran dan juga menggalang uang koin 1000 rupiah dari pengendara. Denganmemakai tagar #Maluku tidak minta gempa, para pemuda ini berjalankaki menghampiri warga di sejumlah ruas jalan, yaitu Sultan Hairun,Slamet Riyadi, hingga Jalan Ay Patty, Kota Ambon, Rabu (2/10/2019). Terlihat,para pengendara maupun pejalan kaki memberikan uang pecahan koinseribu rupiah secara sukarela. Mereka memasukan uang koin itu kedalam kardus yang tertulis “AksiDiam #Seribu (1000) koin dari Maluku untuk Wiranto Menkopolhukam.” Taksaja di jalan umum, para pemuda ini bergerak di sejumlah pertokoanmaupun kafe di jalan A.Y. Patty Ambon. Selain menggalang dana merekajuga membagi-bagikan selebaran pernyataan sikap untuk Wiranto. Koordinatoraksi Rido saat diwawancarai mengatakan aksi yang dilakukan olehmereka merupakan kekesalan sebagai anak Maluku yang merasa telahdiinjak martabatnya oleh Wiranto. Bahkan dirinya mengatakan,pernyataan Wiranto tersebut merupakan kekonyolan berpikir dariseorang pejabat negara. “Wirantotidak menyadari dan paham betul fungsi dan kewajiban negara terhadapnegaranya. Terkait apa yang terjadi di Maluku, pasca gempa, itu bukankeinginan orang Maluku,” tegasnya saat berjalan meminta uang koinpecahan 1.000 di sepanjang pertokoan A.Y.Patty. BacaJuga MalukuRawan Tsunami, BMKG Himbau Warga di Sekitar Pantai Waspada PernyataanWiranto, tambah Rido, sungguh membuat luka mendalam bagi segenaprakyat Maluku, apalagi Maluku saat ini baru mengalami bencana gempayang mengakibatkan jatuhkan korban jiwa. pernyataan Wiranto tersebut menurut Dia, terkesan menganggap nyawa rakyat Maluku tidaklebih berharga dari sejumlah bantuan pemerintah yang telah disalurkankurang lebih 3 sampai 4 miliar rupiah. Meskipundemikan tegas Rido, aksi Paparisa Perjuangan Maluku(PPM_95Djakarta) tidak bisa dihentikan oleh apapun atausiapapun,selain permintaan maaf Wiranto di tanah Maluku. KembalikanBantuan Pemerintah Baru-baruini gempa berkekuatan 6,5 SR melanda Maluku. Kondisi Maluku pun luluhlantankan rumah warga di tiga kabupaten kota di Maluku. Masyarakatmenyalamatkan diri ke dataran yang lebih tinggi agar terhindar darigempa susulan maupun tsunami. Bantuan untuk masyarakat Maluku yangmengungsi sudah mulai berdatangan. Pun bantuan yang digalang PPM 95Djakarta sudah terdistribusi pada pengungsi di lima titik pengungsianyang terletak di gunung. Tidakkurang juga bantuan dari pemerintah telah sampai ke pengungsi. Namunapa yang dialami dan dirasakan masyarakat Maluku, saat menerimabantuan tapi dibarengi pula pernyataan pejabat pemerintah pusat yangsungguh menusuk hati. “Untukmasalah bantuan ini kami sempat mendapat informasi bahwa parapengungsi sudah siap mengembalikan apa yang pemerintah berikan,”pungkas Adhy. Mengakhiriperbincangan, Adhy menandaskan, tidak semua persoalan harga diriMaluku harus diselesaikan di Jakarta. (T05)