Hallo Paul,
Terimakasih untuk tambahannya. Yang saya kirim itu, forwarding dari yang
saya terima dari milis lain.
Ya, benar, matematika perlu diajarkan dengan pengertian, tetapi juga supaya
menarik perlu pakai tricks
tertentu untuk membuatnya jadi sederhana.
Kalau jaman saya di SD, mesti apal perkalian, pembagian luar kepala. Waktu
klas 1 SD sekolah saya, depan rumah
dibakar. Saya dan kakak saya diajari oom di rumah. Dalam setahun sudah bisa
perkalian, pembagian tanpa salah.
Jadi selesai perang, boleh lompat masuk kelas 3. Saya pikir sekarang, kalau
hanya berhitung  nya, masuk kelas 5
pun sanggup. Jadi ya, saya tidak heran, kalau Prof. Dr. Yohannes Surya
sanggup membuat maju matematikanya
anak2 Papua.
Tetapi saya berusaha mengajar cucu saya, baru ulang tahun ke 7, semua
dengan pengertian dulu, baru diapalkan
sedikit demi sedikit. Rasanya kok kita dulu lebih pandai dan cepat
mengapalkan dari pada anak2 sekarang?
Ya, perhatian mereka lebih banyak pada main, pada I-pad, dan juga di
sekolahnya diajarkannya selangkah demi
selangkah. Dan cucu saya bilang, wah ini kan baru diajarkan nanti di kelas
berikutnya. Tetapi sekarang dia mulai
benar-benar senang berhitung.
Saya ajarkan 8 X 5 itu separuhnya 8 X 10, kaena 5 itu separuhnya sepuluh.
Jadi perkalian dengan lima buat dia gampang.
lalu saya ajarkan 8 X 6 = 8 x ( 5+1 ) = 40 + 8 = 48, atas basis angka 5.
Saya ilang kalau 8 X 9 boleh pilih, mungkin gampangan pakai basis 10, jadi
8 X ( 10 -1 ) = 80 -8 = 72
Saya lihat pada soal yang diajukan Prof. Yohannes : 99 X 97, kelihaannya
ruwet, kok mesti diselesaikan dalam 3 detik ?
Kalau dilihat sebagai : (100-1) X 97 = 9700- 97, dan 97 adalah 100 -3, maka
jawabnya luar kepala ya 9603
Pada perhitungan 125 X 46 X 8 , muridnya langsung lihat 125 X 8 = 1000,
jadi 125 X 46 X 8 = 46000
Kalau 2 X 55 kwadrat, saya tidak tahu bagaimana dia mengajarkannya, apa
atas dasar 55 itu terletak di antara 50 dan 60,
jadi hasilnya mesti 3000 = 5 X5 = 3025, dan 2 X 55 kwadrat = 6050.
Tetapi kalau pakai pengertian ( a + b ) X (a -b ) = a kwadrat -ab+ ab - b
kwadrat = a kwadrat - b kwadrat, kita bisa tulis
55 kwadrat = 55 kwadrat - 5 kwadrat + 25. Jadi sama dengan (55 + 5 ) X
(55-5) + 25 = 60 X 50 + 25 = 3025.
Jadi kalau ditanya 75 kwadrat berapa? Mengingat 75 terletak antara 70 dan
80, tulis saja 8 X 7 = 56 ditambah di
belakangnya angka 25, jadi 56 25
Kalau yang 1/1x2 + 1/2x3 dan seerusnya itu mungkin dia sudah ajarkan
perhitungan deret itu selangkah demi selangkah ?
1/1x2 + 1/2X3 = 3/6 + 1/6 = 4/6 = 2/3 . Jadi jawabannya adalah hasil bagi
dua angka terakhir 2 dibagi 3
Begitu juga : 1/1x2 + 1/2x3 + 1/3x4 = 6/12 + 2/12 + 1/ 1

---------- Forwarded message ---------

Date: Jum, 1 Mar 2019 pukul 15.28
Subject: Re: Yohns Surya
To: kh djie <dji...@gmail.com>

Kisah Perjuangan Prof. Yohanes Surya
https://www.youtube.com/watch?v=2c6N2oAdDwY

https://id.wikipedia.org/wiki/Yohanes_Surya

Op vr 1 mrt. 2019 om 09:14 schreef kh djie <dji...@gmail.com>:

> *https://youtu.be/xXZCVp4jdBQ <https://youtu.be/xXZCVp4jdBQ>       **17':
> 16”        **60,079 views*
>
> *From zero to infinity, a story of children and math: Yohanes Surya at
> TEDxJakarta*
>
> *TEDx Talks* <https://www.youtube.com/channel/UCsT0YIqwnpJCM-mx7-gSA4Q> 
> Published
> on Apr 9, 2014
>
> Math has never seem so thrilling!
>
>    -
>
>    A renowned physicist and science educator, Yohanes Surya scoured the
>    most remote areas in Indonesia and demonstrated what he always believed:
>    that math is easy, fun, and a blast for everyone.
>    -
>
>    Of course, he couldn't show this to us without the help of a few
>    adorable friends. In the spirit of ideas worth spreading,
>    -
>
>    TEDx is a program of local, self-organized events that bring people
>    together to share a TED-like experience.
>
>

Kirim email ke