GAUNG PERANG DINGIN: PERSEKUSI CHINA
by. Arum Kusumaningtyas
Perkembangan situasi global sungguh tidak menyenangkan. Agresifitas AS dibawah 
Trump dengan terus menerus melakukan sentimen Anti China membuat perkembangan 
penanganan wabah covid 19 ini menjadi seperti tidak ada jalan terang secara 
global.
Diawali dengan pernyataan Menteri Luar Negeri AS yang menyatakan memiliki 
"bukti cukup" bahwa virus covid ini dikembangkan di sebuah laboratorium di 
Beijing. Selanjutanya diperkuat oleh Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, 
Morgan Ortagus, yang menyatakan bahwa AS melihat ada indikasi usaha Beijing 
membungkam ilmuwan, jurnalis dan masyarakat terkait isu covid 19 ini dengan 
meberikan info yang tidak benar tentang covid, sehingga membahayakan sistem 
kesehatan global. 
Hal ini sejalan dan memperkuat pernyataan Trump tentang WHO yang dianggap 
kongkalikong dengan China saat ini. Sehingga sekutu-sekutu AS, yaitu Prancis 
dan Australia pun segera melakukan protes dan permintaan penyelidikan pada 
China. 
Beijing sudah memberi sedikit petunjuk mengenai situasi yang dihadapinya saat 
ini, dengan menyebut NOVIKOV TELEGRAM. Telegram tahun 1946, dari Dubes Rusia di 
Washington ke Moscow. Ketika, perpanjangan Perang Asia Pasifik, tumbuh menjadi 
cikal bakal Perang Dingin AS-Rusia saat itu. 
Dampak secara langsung pada Indonesia tentunya tidak ada. Tetapi bukan berarti 
Indonesia secara otomatis aman, damai dan sentosa ya. Proxy  cold war menjadi 
ancaman yang mau tidak mau kita hadapi. Dan tentu saja itu multi dimensional. 
Bukan cuman di sektor keuangan saja yang akan menjadi battle field nya, 
terutama di sektor CYBER SECURITY kita.  Garda terdepan Perang 4.0 saat ini 
(2020). 
Di era 1946-1949, kita mengalami beberapa peristiwa agresi militer yang muncul 
karena keinginan berpisah dari NKRI. Sebut saja proklamasi Negara Pasundan, 
Agresi Militer I, Peristiwa Wresteling, Serangan Umum 1 Maret 1949,  Perjanjian 
Linggarjati dan Indonesia menjadi negara serikat. Politik pecah belah terus 
menerus dilakukan untuk NKRI yang baru seumur jagung. 
Karena keuangan hanya 1 aspek belaka dan pola permainannya sudah old school.. 
Pola-pola baru pun ada dengan kegiatan yang banyak berkorelasi dengan 
masyarakat. Dan perkembangan teknologi militer. Oya,  pergerakan militer di 
sekitar Laut China Selatan dan Samudera Hindia sisi Timur Tenggara semakin 
kencang 
Siap atau tidak, inilah dunia yang kita hadapi. Pola AS tidak berubah dengan 
mematik isu global, spin doctor lah yg bekerja dengan topik: Anti China. Masih 
mau menari digenderang orang lain? Agen-agennya di Indonesia? Banyaaaak....

Exclusive: Internal Chinese report warns Beijing faces Tiananmen-like global 
backlash over virus
  
|  
|   
|   
|   |    |

   |

  |
|  
|    |  
Exclusive: Internal Chinese report warns Beijing faces Tiananmen-like global 
backlash over virus
 
Oleh Reuters Editorial
 
An internal Chinese report warns that Beijing faces a rising wave of hostility 
in the wake of the coronavirus outbreak that could tip relations with the 
United States into confrontation, people familiar with the paper told Reuters.
  |   |

  |

  |

  


Dikirim dari Yahoo Mail untuk iPhone

Kirim email ke