*Kehidupan kurang manis atau malah tidak manis, maka oleh sebab itu perlu
dimaniskan dengan gula.*

https://money.kompas.com/read/2020/05/26/135925126/harga-gula-pasir-masih-mahal-ini-penyebabnya-menurut-kemendag#utm_source=insider&utm_medium=web_push&utm_campaign=harga_gula_pasir&webPushId=NTkxMzM=


*Harga Gula Pasir Masih Mahal, Ini Penyebabnya Menurut Kemendag *
Kompas.com - 26/05/2020, 13:59 WIB

Editor Sakina Rakhma Diah Setiawan
JAKARTA, KOMPAS.com - Harga gula pasir di tingkat konsumen di dalam negeri
masih cukup mahal.

Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) mencatat sampai
tanggal 21 Mei 2020 lalu, harga gula masih masih bertengger jauh di atas
harga patokan yang sebesar Rp 12.500 per kilogram.

Menurut catatan PIHPSN harga gula pasir premium rerata masih Rp 18.650 per
kilogram. Sementara harga gula pasir lokal masih di kisaran Rp 17.200 per
kilogram.

Baca juga: Mimpi Setengah Abad Indonesia Bisa Swasembada Gula Kementerian
Perdagangan (Kemendag) mengakui pasokan gula kristal putih (GKP) di pasar
dalam negeri mengalami kekurangan.

Penyebabnya kegiatan impor dari sejumlah negara seperti India, Thailand dan
Australia terganggu pasca penerapan lockdown guna mengurangi penyebaran
Covid-19.

Akibatnya, impor Gula Kristal Mentah (GKM) sebagai bahan baku GKP yang
semula diperkirakan bakal masuk Indonesia pada Maret dan April 2020 menjadi
mundur hingga akhir Mei atau Juni 2020.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Indrasari Wisnu
Wardhana menjelaskan, akibat lockdown jalur saat ini transportasi dan
logistik dari sentra produksi menuju pelabuhan muat di negara importir
terganggu.

*Baca juga*: *Kemendag: Pasokan Gula Terhambat Protokol Kesehatan *

"Importir gula juga mengalami kesulitan mendapatkan kapal pengangkut karena
adanya protokol kesehatan yang harus diikuti di negara asal impor,"
ujarnya, Minggu (24/5/2020).

Karena adanya masalah itu, sejumlah pabrik gula yang sudah mendapatkan izin
impor mengalihkan sumber impor ke negara yang belum menerapkan lockdown
secara ketat seperti dari Brazil dan beberapa negara di Afrika.

Namun, waktu tempuh untuk impor gula menjadi lebih lama. Yang jelas,
Kemendag akan terus memantau proses importasi yang dilakukan pabrik gula
yang sudah mendapatkan izin impor.

Dengan begitu, pihaknya dapat menjamin ketersediaan stok dan stabilisasi
harga nasional.

 Adapun persetujuan impor tersebut salah satunya diberikan kepada anak
perusahaan Perum Bulog yakni PT Gendhis Multi Manis (GMM).

*Baca juga:* *Temukan Harga Gula Mahal, Mendag Minta Masyarakat Laporkan
Lewat WA *

Selain soal impor kurangnya pasokan GKP di pasar lantaran bergesernya musim
giling tebu akibat perubahan iklim yang biasanya mulai pada Maret, bergeser
menjadi Juni.

(Lidya Yuniartha, Syamsul Ashar)   Berita ini telah tayang di Kontan.co.id
dengan judul: Harga gula pasir masih mahal, ini penyebabnya menurut
Kementerian Perdagangan


Editor : Sakina Rakhma Diah Setiawan

Kirim email ke