Pendpat teman dari milis lain :
Tidak ada negara di dunia ini yang mampu mengubah kebijakan hegemoninya AS tanpa menimbulkan perang. Hanya rakyat AS sendiri yang bisa mengubahnya. Itu akan terjadi bila rakyatnya sudah capai akan perang atau bila rakyatnya mengalami bangkitnya kesadaran spiritual sehingga memaksakan perubahan dari dalam. Dalam hal ini kita ingat kepada orang2 semacam Chomsky dan Jenderal Wesley Clark yang bisa jadi pemicunya. Apakah pemerintahan Trump akan berujung seperti pemerintahannya Gorbachev yang merontokkan Uni Sovyet? Time will tell. AS tidak akan rontok tetapi AS bisa meninggalkan politik hegemoninya. Porsi wajib militer AS lumayan besar dan mereka ini juga dikirim ke medan tempur. Mereka ini bisa menjadi sumber kesadaran spiritual yang barusan disebut. Apalagi kalau dihitungnya secara agregat, jumlah yang merasa ditipu pemerintahnya sendiri akan sangat besar sehingga punya potensi untuk memaksakan perubahan. Saat ini kekuatan moral AS yang dianggap besar adalah bahwa AS adalah identik dengan penyebar, pembela dan pemelihara demokrasi diantara bangsa2. Rakyat AS sendiri kini mulai mengerti bahwa suatu negara bisa maju pesat tanpa mengadopsi nilai2 dan sistem2 demokrasi AS ataupun Inggris. RRT pun sadar akan bom waktu yang ditanam oleh pihak Barat. Karena itu RRT dengan sadar berupaya memajukan kualitas hidup orang2 di Tibet dan Xinjiang dengan pembangunan infrastruktur dalam wilayah2 itu. Ini adalah kebalikannya dari membiarkan suku2 disana tetap underdeveloped agar gampang dikuasai. Sebaliknya, pembangunan fisik dan pemberdayaan ekonomi dijadikan fokus. Posisi India terhadap Kashmir berbeda karena sistim politik yang dianut India sudah terlalu jauh tercemar oleh sistim Inggris. Inggris tidak sempat mencemari Hong Kong sehingga sejak hand over tahun 1997 keadaannya disana relatif kondusif bagi RRT. Satu2nya pengungkit yang dipegang pihak AS, Eropa dan Jepang terhadap RRT adalah masalah Taiwan. Tetapi dengan majunya teknologi militer, meski belum setaraf AS, disertai semangat nasionalisme PLA akan menimbulkan efek deterrent yang bisa mencegah terjadinya perang terbuka. Tinggal RRT menekan terus di dua front yaitu Kesepakatan Potsdam dan kembalinya Taiwan kedalam pangkuannya. Upaya awalnya sudah dilakukan yaitu di Laut Tiongkok Selatan. Besar kemungkinannya AS juga kuatir jika Jepang dan Taiwan menjadi terlalu kuat secara militer karena ini bisa memicu konflik militer antara Jepang dan RRT atau antara Taiwan dan RRT. Kalau terjadi konflik militer, maka RRT diperkirakan akan melakukan pemukulan secara cepat dan mematikan sebelum pihak Barat bisa melakukan konsolidasi. AS dan sekutunya tidaklah terlalu bodoh untuk tidak menyadari ini dan juga tidak terlalu bodoh untuk mengantagonisasi kemajuan2 iptek yang mau diraih oleh RRT. Baru2 ini Jerman melalui suatu interview yang diberikan oleh dubesnya menuntut agar RRT membuka pasarnya untuk perusahaan2 asing sebab bila tidak, maka akan merugikan RRT sendiri, begitu ujarnya. Dubes itu juga keberatan bahwa perusahaan asing harus berjoint venture bila mau beroperasi di RRT. RRT sudah menelan pil pahit sejak abad ke 19 dengan pemberian berbagai konsesi kepada Barat. Sebagai suatu contoh, bila perusahaan2 asing diberi kebebasan maka bisa terjadi suatu keadaan dimana konsentrasi industri dalam suatu wilayah tertentu. Hal ini tentunya akan menyebabkan masalah sosial seperti yang terjadi di semua negara berkembang termasuk Indonesia. Inilah suatu keadaan yang sangat merugikan kepentingan nasional dalam waktu panjang. Seperti pepatah bilang bahwa seekor keledai pun tidak akan menyandungkan kakinya untuk kedua kalinya kepada batu yang sama. Pihak Barat harus menyadari hal ini. Bukannya owe membela RRT, tetapi owe cuma membeberkan hal yang sedang terjadi dan kemungkinan akibatnya. Jalan yang paling aman untuk semua pihak adalah berdamai, bertoleransi dan berilah haknya Tuhan kepada Tuhan dan berilah haknya suatu negara kepada negara itu. Apakah lalu perlombaan senjata akan berhenti? Rasanya tidak, tetapi akan tercipta suatu keadaan keseimbangan dimana semua pihak menahan diri. Barangkali teman2 bisa share pandangannya untuk memperluas cakrawala owe? Kamsia sebelumnya.