Hegemonis AS Bener2 Adalah Perusak Tata Tertib Internasional
http://indonesian.cri.cn/20190724/4d8c6a08-92df-c01e-46a6-188d4a67f591.html
2019-07-24 15:57:38
Belakangan ini, seratus lebih tokoh fraksi hawk AS yang disebut menanda
tangan sepucuk surat terbuka untuk mengkritik Tiongkok yang tidak peduli
prinsip dan peraturan tata tertib internasional yang berlaku dan
menghasut agar bertentangan dengan Tiongkok. Lontaran sejumlah orang ini
tidak memutarbalikkan kenyataan, apalagi dipenuhi kesombongan,
ketidaktahuan dan prasangka.
Fakta telah membuktikan, hegemonis AS yang merupakan unilateralimse,
proteksionisme dan egoisme ekstrem sebagai karakternya baru adalah
perusak sebenarnya bagi tata tertib internasional.
AS selalu berpendapat bahwa tata tertib harus merupakannya sebagai
intinya untuk memelihara hegemonis monopole yang dipimpin AS. Ketika AS
tidak mewujudkan tujuannya melalui sistem PBB, AS akan melancarkan
serangan bunuh diri terhadap tata tertib yang didirikannya, mencoba
memelihara hegemonis AS melalui merusak tata tertib kini. Setelah
pemerintahan AS berkuasa, perusakan terhadap tata tertib bahkan di luar
bayangan komunitas internasional.
Di satu bidang, AS menggunakan tongkat bea cukai, menimbulkan pergesekan
perdagangan dengan Tiongkok, Meksiko, Kanada, Uni Eropa serta India,
secara terbuka melanggar kewajiban internasional WTO, mengakibatkan
serangan serius tehadap rantai industri global dan rantai nilai yang
terbentuk berdasarkan sistem perdagangan bebas, struktur pembagian kerja
industri internasional serta peraturan perdagangan multilateral.
Di bidang lain, AS berturut-turut mundur dari beberapa organisasi
internasional atau perjanjian antara lain Dewan HAM PBB, UNESCO,
persetujuan perubahaan iklim Paris dan perjanjian nuklir Iran, merusak
operasi IAEA, menghalangai proses reformasi WTO, dan mencoba mundur diri
dari yurisdiksi internasional mana pun.
Tiongkok adalah salah satu pendiri tata tertib yang berlaku kini,
sementara itu pun adalah penerima dan pemelihara, tantangan akan tata
tertib internasional tidak sesuai dengan kepentingan Tiongkok.
Belakangan ini, seratus tokoh AS dalam surat terbuka kepada Presiden AS
Donald Trump dan kongres AS menekankan, ambil bagian Tiongkok dalam
sistem internasional tidak boleh dikurangi terhadap hidupnya sistem ini
serta pengambilan aksi bersama mengenai masalah-masalah antara lain
perubahan iklim.
Karena tata tertib internasional kini bermanfaat bagi kepentingan Barat
antara lain AS di bidang desain sistem, jadi terdapatlah ketidakadilan,
sebagai negara yang bertanggung jawab, Tiongkok mempunyai keperluan
memainkan peranan demi reformasi tata tertib internasional dan mendorong
penanganan global. Tiongkok tidak mempunyai gene hegemonis, tidak
berniat untuk menjadi bos dunia, rancangan mekanisme baru yang
dianjurkannya tidak bermaksud mendirikan sistem lain, dan tidak
ditujukan kepada siapa pun, melainkan adalah pengisian dan penyempurnaan
terhadap mekanisme penanganan global, dan mewujudkan kemenangan bersama
dan berkembang bersama dengan berbagai negara.
Kini dunia menghadapi perubahaan yang tidak pernah ada, tata tertib
internasional apa dan sistem penanganan global yang dibutuhkan berbagai
negara, tidak bisa ditetapkan oleh sebuah negara, melainkan dibahas
berbagai negara.
---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com