Pekan Emas Saksikan Ketangguhan dan Dinamika Ekonomi Tiongkok
http://indonesian.cri.cn/20201010/64b2a5e2-3ef6-4580-d02e-1361fc5ca2d4.html
2020-10-10 14:43:26
Pekan Emas Saksikan Ketangguhan dan Dinamika Ekonomi
Tiongkok_fororder_ruiping3
Pekan emas Harian Nasional Tiongkok selalu dianggap sebagai jendela
untuk mengamati ekonomi Tiongkok. Serangkaian data telah memperlihatkan
antusiasme konsumsi warga Tiongkok dalam liburan panjang selama 8 hari
itu. Dari tanggal 1 hingga 8, omzet penjualan eceran dan katering di
seluruh negeri tercatat sekitar 1,6 triliun yuan, jumlah total wisatawan
domestik tercatat 637 juta orang, pendapatan pariwisata di dalam negeri
tercatat 466 miliar 560 juta yuan RMB, pendapatan box office di seluruh
Tiongkok senilai 3 miliar 952 juta yuan RMB dan jumlah total penonton
tercatat 100 juta orang. New York Times melaporkan bahwa ini merupakan
sinyal paling jelas yang menunjukkan Tiongkok sudah pulih dari wabah.
Pekan Emas Saksikan Ketangguhan dan Dinamika Ekonomi
Tiongkok_fororder_ruiping1
Kini, andalan pertumbuhan ekonomi Tiongkok sedang berubah dari
mengandalkan investasi dan ekspor ke dengan lebih banyak mengandalkan
kebutuhan domestik terutamanya kebutuhan konsumsi di dalam negeri. Tren
peningkatan level konsumsi warga Tiongkok tetap berlangsung terus,
khususnya kemakmuran pertumbuhan ekonomi digital berhasil mempercepat
proses tersebut dan telah menyediakan dukungan kuat kepada pemulihan
ekonomi Tiongkok.
Pekan Emas Saksikan Ketangguhan dan Dinamika Ekonomi
Tiongkok_fororder_ruiping2
Jurnal keuangan Amerika Serikat (AS) Mingguan Barron dalam artikelnya
menilai pemulihan ekonomi Tiongkok selama beberapa bulan ini sebagai
contoh sukses di seluruh dunia. Pemulihan ekonomi Tiongkok memang sangat
mengesankan, salah satu sebabnya adalah kepemimpinan kuat pemerintah
Tiongkok dan kepercayaan tinggi rakyat Tiongkok atas keadaan ekonomi.
Kini, ekonomi global sedang melesu akibat gangguan wabah Covid-19, maka
pemulihan cepat Tiongkok sebagai ekonomi kedua besarnya ternyata
menguntungkan dirinya sendiri dan juga menguntungkan negara lain, dan
akan membantu pemulihan ekonomi dunia.
Kenapa Donald Trump Sengaja Remehkan Pandemi Covid-19?
http://indonesian.cri.cn/20201010/b2bcbae8-a6b0-12da-51ef-2ecbcb9e2294.html
2020-10-10 19:09:10
Dokumen terbaru yang dirilis Komite Penyelidikan Covid-19 Majelis
Perwakilan AS menunjukkan, para pejabat teras pemerintah Donald
meremehkan pandemi Covid-19. Gedung Putih sejak bulan Juni sudah tahu
kasus positif Covid-19 menanjak di seluruh negeri, tapi pemerintah
Donald tetap berulang kali menghimbau pembukaan kembali ekonomi. Komite
mengumumkan, dalam masa tersebut totalnya terjadi kasus meninggal ekstra
sebanyak 580 ribu orang. Kenapa Presiden Trump dengan sengaja meremehkan
pandemi Covid-19?
Sebelum pandemi, ekonomi AS mulai secara pelan-pelan keluar dari resesi
dan tingkat pengangguran dipelihara pada level yang relatif rendah.
Presiden Trump omong besar bahwa pertumbuhan itu merupakan prestasinya.
Padahal, karena eonomi pasar emerging bertumbuh secara kontinu dan
pangsa AS dalam ekonomi dunia terus menurun. Karena AS merupakan negeri
yang paling banyak kasus positif Covid-19, dari bulan April hingga Juni
lalu, ekonomi AS terus merosot dengan laju 32,9 persen dan ini merupakan
anjlok paling serius dalam sejarahnya. Bursa efek juga mengalami
kekandasan. Perusahaan besar dan grup kepentingan golongan konservatif
yang mendukung Trump berharap agar ekonomi AS tetap perkasa dan terus
berjaya. Inilah sebabnya kenapa Trump selalu memperhatikan kinerja bursa
efek AS tapi meremehkan pandemi.
Kini sudah waktunya pemimpin AS sadar kembali dan dengan lebih
sungguh-sungguh memperlakukan keselamatan jiwa rakyat. Sebelum pemilu
bulan November, tidak akan ada obat mujarab apapun. Jalan satu-satunya
pembukaan kembali ekonomi AS ialah dengan terlebih dulu mengontrol pandemi.