https://fokus.tempo.co/read/1121794/pemerintah-kembali-impor-beras-ini-kata-kementan/full&view=ok
Pemerintah Kembali Impor Beras, Ini Kata
Kementan
Reporter:
Tempo.co
Editor:
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 29 Agustus 2018 17:47 WIB
kapal MV. Vinh Hung kapal pengangkut enam beras impor Vietnam akhirnya
bersandar di Pelabuhan Indah Kiat Merak Banten, 14 Februari 2018,
sejumlah pekerja melakukan bongkar muatan enam ribu ton beras.
<https://statik.tempo.co/data/2018/02/15/id_684734/684734_720.jpg>
kapal MV. Vinh Hung kapal pengangkut enam beras impor Vietnam akhirnya
bersandar di Pelabuhan Indah Kiat Merak Banten, 14 Februari 2018,
sejumlah pekerja melakukan bongkar muatan enam ribu ton beras.
*TEMPO.CO*, *Jakarta* - Keputusan pemerintah melakukan impor beras
<https://bisnis.tempo.co/read/1091964/data-rujukan-impor-beras-disebut-tidak-akurat>
tak menyurutkan tingkat produksi komoditas itu di dalam
negeri. Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung
Hendriadi tetap optimistis panen besar di akhir tahun bakal berjalan
lancar. "Produksi beras sampai akhir tahun akan sampai 1 juta ton,"
ujarnya pada /Tempo/, Selasa, 28 Agustus 2018.
*Baca:* DPR Minta Penjelasan Menteri Perdagangan Soal Impor Beras
<https://bisnis.tempo.co/read/1120199/dpr-minta-penjelasan-menteri-perdagangan-soal-impor-beras>
Agung sebelumnya pihaknya akan mempertahankan cadangan beras pemerintah
sebanyak 2 juta ton. Oleh karena itu, meskipun cadangan beras itu akan
digunakan untuk stabilisasi harga, pemerintah akan berupaya mengisinya
kembali, salah satunya melalui produksi dalam negeri.
“Pemerintah tetap dan wajib mengutamakan pasokan beras dari dalam negeri
terlebih dahulu sebelum mengimpor beras. Ketentuan ini telah diatur
dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 17/2015 tentang Ketahanan Pangan
dan Gizi," ucapnya.
Seorang petani menanam padi di kawasan Depok, Jawa Barat, Rabu (27/01).
Pemerintah menargetkan produksi beras nasional 2010 meningkat 120 persen
untuk mencadangkan keamanan kekurangan pasokan dalam negeri. TEMPO/Ayu
Ambong
CBP dapat digunakan untuk bantuan sosial, kebutuhan beras sejahtera
(rastra), stabilitas harga, hingga bantuan kepada korban bencana alam.
Agung mencatat, stok beras Perum Bulog saat ini terdiri atas pengadaan
dalam negeri sebanyak 1,3 juta ton, dan sisanya beras impor 529.523 ton.
Jumlah itu, katanya, melebihi batas aman yang ditentukan sebanyak 1,5
juta ton.
Sementara itu, cadangan beras pemerintah juga ada di tingkat
penggilingan yakni di gudang-gudang penggilingan di seluruh Indonesia.
Per 21 Agustus 2018, jumlahnya mencapai 1,23 juta ton.
Agung mengatakan pengadaan bakal difokuskan dari dalam negeri karena tak
ada lagi rencana pemerintah menambah kuota impor. Kementerian Pertanian
mengklaim area persawahan yang terkena kekeringan hingga pertengahan
Agustus 2018 seluas 127 ribu hektare dan puso 25.405 hektare dengan
potensi panen sekitar 8 juta ton.