*Maksudnya menteri agama? Sepatutnya kementian agama dipertiadakan sebab
tidak bisa memberi jaminan dengan sertifikat Kemenag atau pun MUI untuk
umat masuk surga dan juga Taman Firdausnya yang indah permai penuh dengan
bidadari cantik bin molek, siap sedia untuk melayani . Bukankah Kementrian
adalah sarang penyamun?*


*https://www.jawapos.com/nasional/politik/21/10/2019/pemuda-muhammadiyah-jangan-ada-lagi-menteri-yang-sekolah-di-kpk/
<https://www.jawapos.com/nasional/politik/21/10/2019/pemuda-muhammadiyah-jangan-ada-lagi-menteri-yang-sekolah-di-kpk/>
*


*Pemuda Muhammadiyah: Jangan Ada Lagi Menteri Yang ‘Sekolah’ di KPK*

POLITIK <https://www.jawapos.com/nasional/politik/>

21 Oktober 2019, 16:02:11 WIB


*JawaPos.com* – Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf harus menyiapkan sosok menteri
yang bisa menghilangkan catatan buruk pada periode sebelumnya. Sebab,
Kabinet Kerja I terdapat sejumlah catatan negatif. Yakni, ada beberapa
menteri tersangkut kasus korupsi. Hal itu membuat mereka harus “sekolah” di
KPK.

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto memberi catatan kepada Presiden
Jokowi dalam menetapkan siapa pembantunya. “Hal terpenting jangan sampai
ada lagi menteri “sekolah” atau “mondok” di KPK,” ungkap Sunanto kepada
*JawaPos.com*, Senin (21/10).

Diketahui pada Kabinet Kerja I, sejumlah oknum menteri yang tersangkut
kasus korupsi adalah Idrus Marham, mantan Menteri Sosial; dan Imam Nahrawi,
mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). Keduanya terpaksa dicopot
karena tersangkut kasus dugaan kasus korupsi yang ditangani KPK. Untuk
Idrus Marham pada kasus dugaan suap PTLU Riau-1 dan Imam Nahrawi dalam
kasus dana hibah KONI.

Cak Nanto–begitu Sunanto–disapa menyoroti pidato Presiden Jokowi pada
pelantikan, Minggu (20/10). Pada pidato itu, kata Cak Nanto, Presiden
menyoroti pembangunan sumber daya manusia (SDM). Artinya, SDM dari
komposisi menteri di Kabinet Kerja II ini harus memumpuni di bidangnya.
Sebab, sosok yang hebat di luar pemerintahan belum tentu cakap ketika
berada di pemerintahan.

Dia mencontohkan Nadiem Makarim. Founder Gojek itu adalah salah seorang
figur yang dipanggil ke Istana Merdeka pada Senin (21/10). Dia
disebut-sebut sebagai calon menteri. Potensi Nadiem Makarim menjadi menteri
terlihat dalam keberhasilannya membangun bisnis digital Gojek.

Menurut Cak Nanto, kapasitas Nadiem Karim di Gojek perlu diuji nantinya
ketika berada di pemerintahan, jika dia benar-benar dilantik sebagai
menteri.

Begitu juga dengan Wishnutama Kusubandio. Meski dia dikenal dengan orang
yang berhasil dalam dunia pertelevisian, belum tentu dia bisa menata
birokrasi dan menerjemahkan visi misi presiden-wakil presiden,
Jokowi-Ma’ruf Amin.

Selain Wishnutama dan Nadiem Makarim yang dipanggil ke Istana, Presiden
Jokowi juga mengundan Erick Thohir. Figur ini dikenal dengan
keberhasilannya ketika memimpin pelaksanaan Asian Games 2018. Kesuskses
Asian Games 2018 tidak terlepas dari tangan dingin Erick Thohir.

“Ke depan kita lihat saja nanti sejauh mana kompetensi mereka jika
benar-benar berawda di kabinet,” kata Nanto. Dia berharap figur-figur ini
mampu membawa Indonesia ke level lebih baik lagi di dunia internasional
sebagaimana bidangnya masing-masing di kementerian nanti.

Kirim email ke