Sebelum terjun, pria yang menjabat sebagai wakil ketua yayasan Budha Tzu Chi ini mencoba menemui Master Cheng Yen, pendiri Tzu Chi di Taiwan. Dia meminta nasehat bagaimana memperbaiki Jakarta yang sudah luluh lantah akibat banjir.
Dari Master Cheng Yen itu Sugianto dapat petunjuk. Salah satunya melalui konsep 5P yakni pemompaan, pembersihan, penyemprotan, pengobatan dan perumahan. Dan langkah pertama yang ditempuh Sugianto Kusuma adalah membangun rumah susun, saat itu pertama kali di Cengkareng sebanyak 1100 unit. ... Pengusaha Ini Isi Hari Tua dengan Kegiatan Sosial Kamis, 1 Desember 2016 — 14:16 WIB JAKARTA (Pos Kota) – Bertambahnya usia bukan halangan bagi Sugianto Kusuma untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Rendah hati dan membantu sesama itulah yang kini dijalani pengusaha sukses sekaligus relawan di Yayasan Budha Tzu Chi Indonesia. Sebagai pengusaha, hari-hari Sugianto awalnya banyak dihabiskan di kantor. Namun sejak bergabung di Yayasan Tzu Chi, waktunya justru dia curahkan untuk menjalankan misi kemanusiaan. “Bersama relawan, saya bisa lebih banyak berbuat baik kepada orang yang memang membutuhkan pertolongan,” ujar Sugianto kepada wartawan. Bagi pria kelahiran Palembang ini, aktif di kegiatan sosial batinnya jauh lebih terpuaskan. “Tidak semua orang siap dengan konsekuensi ketika harus turun langsung untuk memberikan sedikit kemampuannya membantu orang lain,” sambung Bos Agung Sedayu Group ini. Sugianto merupakan satu dari ribuan relawan Tzu Chi yang juga sebagai pengusaha properti cukup terkenal di Indonesia. Aktivitasnya di dunia sosial sejak tahun 2002, telah banyak membawa kebaikan bagi dirinya dan orang lain. Baginya aktif sebagai relawan jauh lebih bernilai dan menyenangkan, ketimbang harus selalu dipusingkan dengan urusan bisnis. “Disini saya nggak pusing memikirikan perusahaan, disini juga saya jauh lebih tenang, sebab melalui kegiatan ini dapat berbuat banyak untuk mensucikan hati manusia,” jelasnya. Dia teringat bagaimana awalnya tertarik menjadi relawan di Yayasan Budha Tzu Chi. Tahun 2002, dimana Jakarta tengah mengalami bencana besar, hampir seluruh wilayah Jakarta terendam banjir. “Bagaimana banjir membuat warga Jakarta menjadi susah. Rumah, sekolah, rumah sakit rusak, dan segala fasilitas masyarakat lannya ikut rusak. Tidak hanya materi, banjir juga menelan korban jiwa,” urainya. Dari sanalah dia berfikir bagaimana caranya dapat membantu meringkan beban penderitaan yang dialami warga Jakarta pada saat itu. Sebelum terjun, pria yang menjabat sebagai wakil ketua yayasan Budha Tzu Chi ini mencoba menemui Master Cheng Yen, pendiri Tzu Chi di Taiwan. Dia meminta nasehat bagaimana memperbaiki Jakarta yang sudah luluh lantah akibat banjir. Dari Master Cheng Yen itu Sugianto dapat petunjuk. Salah satunya melalui konsep 5P yakni pemompaan, pembersihan, penyemprotan, pengobatan dan perumahan. Dan langkah pertama yang ditempuh Sugianto Kusuma adalah membangun rumah susun, saat itu pertama kali di Cengkareng sebanyak 1100 unit. Melalui filosofinya, bahwa membantu secara langsung akan jauh lebih baik, ketimbang melalui perantara. Itulah yang kini kerap dilakukan Sugianto ditengah-tengah kesibukannya sebagai pengusaha. “Tidak hanya saya, semua relawan terjun langsung saat memberikan bantuan. Bahkan para relawan rela memanggul beras yang akan diserahkan ke warga, dan saat mereka mengucapkan terimakasih itulah kita akan merasakan kebahagiaan yang luar biasa,” pungkas Sugianto. (embun/yp)