https://dunia.tempo.co/read/news/2017/08/19/121901292/pewaris-taipan-di-india-jadi-buruh-miskin-begini-kisahnya


 Pewaris Taipan di India Jadi Buruh Miskin? Begini


 Kisahnya

Sabtu, 19 Agustus 2017 | 11:58 WIB
1 komentar <https://dunia.tempo.co/read/news/2017/08/19/121901292/pewaris-taipan-di-india-jadi-buruh-miskin-begini-kisahnya#comments>
200026

image: https://cdn.tmpo.co/data/2017/08/19/id_634005/634005_620.jpg

Keluarga miliarder Amerika Serikat mengirim anaknya AS yang kembali ke Hyderabad. intoday.in <https://dunia.tempo.co/read/news/2017/08/19/121901292/pewaris-taipan-di-india-jadi-buruh-miskin-begini-kisahnya#>

Keluarga miliarder Amerika Serikat mengirim anaknya AS yang kembali ke Hyderabad. intoday.in.

*TEMPO.CO*, *New* *Delhi* - Hitarth Dholakia, putra seorang taipan berlian dengan kekayaan lebih dari Rp 12,4 triliun di Gujarat, India <https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjzmJ7WwOLVAhWHpY8KHY8iDfYQFgg7MAY&url=https%3A%2F%2Fwww.tempo.co%2Fread%2Fnews%2F2017%2F07%2F27%2F121895024%2Fsi-jelita-dari-india-ini-jadi-kapten-boeing-777-termuda-di-dunia&usg=AFQjCNGP2rqipSmOG0XLg_dnQHuMJcAqLQ>, diperintahkan untuk menjalani kehidupan sebagai buruh miskin selama satu bulan.

Seperti dilansir /India Today/ pada pekan ini, Hitarth tiba di Hyderabad sebulan lalu dengan hanya diberi modal uang 500 rupee atau sekitar Rp 100 ribu dan tidak memiliki kenalan untuk mendapatkan pekerjaan.

Setelah menyelesaikan gelar bisnis di Universitas New York, Hitart kembali ke Mumbai pada pertengahan Juni.

Niatnya adalah menghabiskan waktu bersama keluarga tapi dia diperintahkan untuk belajar menjalani hidup yang jauh dan tidak menggunakan kekayaan keluarganya.

Alih-alih bertemu keluarga, setibanya di bandara, Hitarth diminta pergi ke Hyderabad untuk menjalani kehidupan seperti warga biasa di India selama sebulan.

"Saya tidak tahu kota, budaya, dan bahasa, saya khawatir tapi saya yakin dengan gaji 500 rupee di saku dan telepon saya, saya di Hyderabad akan memulai hidup baru," katanya kepada /India Today/.

Hitarth terpaksa mencari pekerjaan baru setiap pekan untuk memenuhi kebutuhan pangan, akomodasi, dan kebutuhan sehari-hari.

Berada di kota baru, dia tidak boleh menggunakan nama keluarganya atau apa pun yang berhubungan dengan identitas aslinya, termasuk kualifikasi pendidikan untuk memperoleh pekerjaan.

"Saya dididik di Amerika dan tidak ada yang membantu saya di Hyderabad. Segera saya mulai mencari pekerjaan karena saya tidak punya uang."

"Tinggal di persinggahan di Secunderbad dengan harga murah, saya berbagi kamar dengan 17 penghuni lainnya di sana."

"Tugas saya selanjutnya adalah mencari pekerjaan dan setelah tiga hari berjuang, saya mendapat pekerjaan di sebuah restoran. Sebagai bagian dari tantangan, saya bekerja di sana selama lima hari dan berhenti bekerja," katanya.

Hitarth mengatakan bahwa dia "cukup beruntung" untuk mendapatkan pekerjaan sebagai tenaga pemasaran di pabrik papan tulis dan digaji Rp 300 ribu.

Dia berganti-ganti pekerjaan dalam waktu empat pekan dan memperoleh 5.000 rupee atau setara Rp 1 juta di akhir bulan.

Keluarga Dholakia mempraktikkan tradisi selama bertahun-tahun dengan memerintahkan anak-anak mereka untuk menjalani kehidupan orang-orang biasa jauh dari kehidupan mewah.

Sebelumnya, Tulsi Bhai Dholakia, 31 tahun, juga dikirim ke Koci setelah lulus studi bisnis untuk mendapatkan pengalaman susah dalam hidup.

Dia sekarang diangkat sebagai Chief Executive Officer Hari Krishna Exports Pvt Ltd.

Taipan pedagang berlian, Savji Dholakia, dan kelompok bisnisnya yang dikelola oleh 32 anggota keluarga, terkenal karena penghargaan bonus bagi pegawainya.

Tahun lalu, perusahaan tersebut telah memberi 400 rumah dan 1.260 mobil kepada sekitar 1.716 karyawan perusahaan sebagai bonus.

Pada 2015, perusahaan tersebut telah menghadiahi 491 mobil dan 200 apartemen untuk para pegawainya.

Begitu pula pada 2014, perusahaan konglomerat di India <https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjzmJ7WwOLVAhWHpY8KHY8iDfYQFghHMAg&url=https%3A%2F%2Fdunia.tempo.co%2Fread%2Fnews%2F2017%2F05%2F02%2F121871571%2Fada-75-jarum-dalam-tubuh-pria-india-ini-kok-bisa&usg=AFQjCNGSVqFQAOuI4z8UzLyy52yyKsVTDA> ini menyumbangkan 491 mobil, mendanai 207 rumah susun, dan perhiasan untuk 1.200 karyawan.

*INDIA TODAY | TIMES OF INDIA | YON DEMA*


Read more at http://dunia.tempo.co/read/news/2017/08/19/121901292/pewaris-taipan-di-india-jadi-buruh-miskin-begini-kisahnya#VGYE6d0vtijKQjeg.99





Kirim email ke