Polri gandeng PPATK telusuri dana dari luar negeri biayai kelompok JAD
Rabu, 24 Juli 2019 23:46 WIB
Polri gandeng PPATK telusuri dana dari luar negeri biayai kelompok JAD
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo (tengah), Kabag
Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra (kiri) dan Anjak
Madya Divisi Humas Polri AKBP Muhammad Iqbal Alkudusi (kanan) memberikan
keterangan pers pengungkapan kasus tindak pidana terorisme di Divhumas
Polri, Jakarta, Selasa (23/7/2019). Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror
Polri berhasil meringkus seorang anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD)
Sumatera Selatan bernama Novendri alias Abu Zahran alias Abu Jundi di
Padang, Sumatera Selatan pada 18 Juli 2019 lalu yang merupakan salah
satu bendahara JAD Indonesia yang bertugas mengatur pergerakan keuangan
JAD. ANTARA FOTO/Reno Esnir/hp.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol
Dedi Prasetyo mengatakan Polri berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan dan
Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri aliran dana dari
luar negeri yang masuk ke rekening kelompok teroris Jamaah Ansharut
Daulah (JAD).
"Tentunya bekerja sama dengan PPATK dan beberapa negara lain untuk
melacak aliran dana," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu.
Pengiriman dana dari 12 penyandang dana di luar negeri tercatat
dilakukan sejak Maret 2016 hingga September 2017 ke rekening Saefulah
alias Daniel alias Chaniago hingga mencapai Rp413 juta.
Saefulah sendiri diketahui sebagai pengendali kelompok JAD. Ia kini
diduga berada di Khurasan, area yang berada di irisan antara Iran,
Uzbekistan, dan Afghanistan.
Dengan kerja sama Polri dengan polisi di negara-negara lain diharapkan
dapat membantu membongkar peranan para penyandang dana tersebut. Sampai
saat ini Polri hanya mengetahui nama 12 orang penyandang dana dan asal
negara pengirim.
"Mereka kelompok ISIS yang ada di negara-negara tersebut," tutur Dedi.
Sebelumnya polisi juga telah menangkap penyandang dana asal Indonesia
yakni pemimpin JAD Bekasi.
Pihaknya pun mensinyalir adanya penyandang dana lainnya di dalam negeri.
"Ya sedang didalami dulu, karena masih ada beberapa DPO yang ada di
dalam negeri maupun luar negri," katanya.
*Baca juga:Polri membeberkan peta jaringan ISIS di Indonesia
<https://www.antaranews.com/berita/972558/polri-membeberkan-peta-jaringan-isis-di-indonesia>
Baca juga:32 terduga teroris Kalteng ikuti program deradikalisasi BNPT
<https://www.antaranews.com/berita/926799/32-terduga-teroris-kalteng-ikuti-program-deradikalisasi-bnpt>*
Polri pastikan pelaku bom bunuh diri Kartasura masih hidup
Play Video
Play
Unmute
Current Time 0:00
/
Duration 1:40
Loaded:0%
Seek to live, currently playing liveLIVEFullscreen
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Budi Suyanto
---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com