Selama ini komentar2 Sandi jauh lebih baik dan cerdas dibanding Ma'ruf. Disatu 
sisi menunjukkan hormat disisi lain menggunakan membalik kekuatan lawan dirubah 
jadi kelemahan.
---“Kalau untuk urusan ngaji, salat, kita semua harus belajar sama Pak Kiai 
Ma’ruf. Beliau adalah ulama, guru kita” ujar mantan Wagub DKI Jakarta itu.
....
Sandi soal Lomba Ngaji dan Bahasa Arab: Harus Belajar dari Kiai Ma'ruf


| 
| 
| 
|  |  |

 |

 |
| 
|  | 
Sandi soal Lomba Ngaji dan Bahasa Arab: Harus Belajar dari Kiai Ma'ruf

Sandiaga merespons tantangan dari kubu Jokowi-Ma'ruf untuk lomba ngaji dan 
debat bahasa Arab.
 |

 |

 |





kumparanNEWS
Jumat 14 September 2018 - 03:09

Pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Kartanegara, 
Jakarta, Jumat (7/9) (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)

Cawapres Sandiaga Uno menjawab tantangan kubu Jokowi-Ma'ruf Amin untuk berdebat 
dengan menggunakan bahasa Arab dan sekaligus mengaji. Sandi mengatakan, ia 
enggan menanggapi tantangan yang dilontarkan Sekjen PKB Abdul Kadir 
Karding.Sebab, jika terus ditanggapi, akan memicu perpecahan.“Jadi saya enggak 
akan berkomentar sama hal-hal yang negatif. Terima kasih Pak Karding, tentunya 
ini juga mungkin ajakan kita semua untuk menggunakan pilpres ini untuk tidak 
saling menjatuhkan,” kata Sandi usai menghadiri kongres GMKI, di Bogor Green 
Forest, Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/9).Justru Sandi mengatakan, jika ingin 
pandai mengaji dan berbahasa Arab, alangkah baiknya semua pihak belajar kepada 
cawapres Jokowi, KH Ma’ruf Amin. Sandi mengatakan, Ma’ruf adalah ulama besar 
sekaligus guru bagi semua orang.“Kalau untuk urusan ngaji, salat, kita semua 
harus belajar sama Pak Kiai Ma’ruf. Beliau adalah ulama, guru kita” ujar mantan 
Wagub DKI Jakarta itu.Sandi melanjutkan, jika ingin belajar tentang bagaimana 
pemerintahan yang kuat dan ketahanan bangsa, hal itu bisa didapat dari sosok 
Prabowo Subianto. Sedangkan, tentang perekonomian dan wirausaha bisa didapat 
dari Sandi.“Kalau tentang ketahanan bangsa, pemerintahan yang kuat ya merupakan 
kekuatannya Pak Prabowo. Saya bisa menawarkan kewirusahaan, ini yang menjadi 
pilihan buat semuanya, bukan kita melakukan kontes seperti itu yang kemungkinan 
akan memecah belah,” tegas Sandi. Sandi menilai, debat pilpres harusnya tetap 
menggunakan bahasa Indonesia. Sehingga, semua masyarakat dapat memahami apa 
yang disampaikan oleh calon presiden dan wakil presiden yang akan 
dipilih.“(Pakai) bahasa Indonesia. Kita dari tadi Sabang sampai Merauke, semua 
mengerti bahasa Indonesia. Kita harus jaga jati diri bangsa kita, gunakan 
bahasa indonesia dan karena kita ingin menjangkau, memberikan sosialisasi 
pemahaman kepada seluruh rakyat Indonesia tentang keadaan ekonomi kita 
terkini,” ucap Sandi. 




Kirim email ke