Pasukan yang sudah ada, yaitu termasuk yang didatangkan dari daerah luar
Jawa, seperti diberitakan jumlahnya 34.000. Agaknya jumlah ini tidak cukup
untuk keamanan dan ketertiban ibukota kerajaan neo-Mojopahit, jadi perlu
ditambah. Monggo-monggo plisss tambah lagi agar banyak pasukan luar jawa
bisa menikmati kehidupan Jakartsa.


https://nasional.tempo.co/read/1217723/tambah-pasukan-untuk-jaga-mk-polri-hasil-analisa-intelijen/full&view=ok



*Tambah Pasukan untuk Jaga MK, Polri: Hasil Analisa Intelijen*

Reporter:
*Halida Bunga*

Editor:
*Syailendra Persada*

Senin, 24 Juni 2019 15:27 WIB



<https://statik.tempo.co/data/2019/06/24/id_850758/850758_720.jpg>*Sejumlah
massa aksi Halal bi Halal Persaudaraan Alumni 212 mulai berdatangan ke
Gedung Mahkamah Konstitusi , Senin, 24 Juni 2019. TEMPO /Taufiq Siddiq*

*TEMPO.CO <http://TEMPO.CO>*, *Jakarta* - Kepala Biro Penerangan Masyarakat
Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan berdasarkan hasil
analisis intelijen polisi memang harus meningkatkan pengamanan di sekitar
Mahkamah Konstitusi (MK <https://www.tempo.co/tag/mk>).

Baca: Pengamat: MK Tak Boleh Memutus PHPU Diluar Wewenang
<https://pilpres.tempo.co/read/1217682/pengamat-mk-tak-boleh-memutus-phpu-diluar-wewenang>

Dari prediksi dan analisa intelijen, hal ini perlu untuk mengantisipasi
segala macam potensi gangguan keamanan dan ketertiban. "Artinya polisi
berpikir tidak boleh *underestimate *dan kami tahu di akhir keputusan MK
itu masa yang cukup rawan," kata Dedi di Jakarta, Senin, 24 Juni 2019.

Jika merujuk pada jadwal Mahkamah Konstitusi, maka pembacaan putusan
sengketa Pilpres akan digelar pada Jumat, 28 Juni 2019. Saat ini, Hakim MK
sedang menggelar rapat untuk menentukan putusan sengketa tersebut.



Dedi mengatakan, keseluruhan kekuatan aparat yang terlibat dalam pengamanan
di gedung MK dan sekitarnya ada kurang lebih 47 ribu personel. Penambahan
aparat itu antara lain adalah aparat TNI sekitar 17 ribu personel, Polri
lebih dari 28 ribu personel, dan Pemerintah Daerah kurang lebih 2 ribu
personel.

Sisanya, aparat akan mengamankan objek vital nasional seperti Istana,
Kantor Komisi Pemilihan Umum, Kantor Badan Pengawas Pemilu, dan beberapa
perwakilan duta besar asing di Jakarta. Hal ini dilakukan juga untuk
menjaga aktivita perekonomian di Jakarta tidak terganggu


Baca: Halal Bihalal di MK, Polisi: Aksi Super Damai Tetap Ada Perusuh
<https://metro.tempo.co/read/1217642/halal-bihalal-di-mk-polisi-aksi-super-damai-tetap-ada-perusuh>

"Kami belajar dari peristiwa 21-22 Mei kemarin. Dengan kekuatan yang saat
ini akan digelar sampai pasca putusan MK, itu memberikan jaminan keamanan
bagi masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya," kata Dedi.

Kirim email ke