Tiongkok Peringati HUT ke-40 Kawasan Ekonomi Khusus,
Xi Jinping Tekankan Reformasi dan Keterbukaan dari Titik Awal Lebih Tinggi
http://indonesian.cri.cn/20201014/a15d1126-9269-fe24-aa34-573a640a3f03.html
2020-10-14 16:32:13
Tiongkok Peringati HUT ke-40 Kawasan Ekonomi Khusus, Xi Jinping Tekankan
Reformasi dan Keterbukaan dari Titik Awal Lebih Tinggi_fororder_40n
Rapat peringatan hari ulang tahun ke-40 Kawasan Ekonomi Khusus Shenzhen
digelar di Shenzhen, Provinsi Guangdong pada 14 Oktober 2020. Presiden
Tiongkok Xi Jinping menyampaikan pidato di depan rapat peringatan
tersebut. Ia menunjukkan, Tiongkok kini berada pada masa krusial
menjelang revitalisasi bangsa Tionghoa. Pembangunan kawasan ekonomi
khusus pada era baru hendaknya bertolak dari situasi keseluruhan
pembangunan Tiongkok pada tahap baru, melaksanakan pedoman pembangunan
yang baru, dan mendorong reformasi dan keterbukaan dari garis awal yang
lebih tinggi. Tiongkok menyambut berbagai negara berpartisipasi dalam
reformasi, keterbukaan dan pembangunan kawasan ekonomi khusus Tiongkok
dalam rangka membina konfigurasi berkonsultasi bersama, membangun
bersama dan menikmati manfaat bersama.
Pembangunan kawasan ekonomi khusus (KEK) merupakan kebijakan inovatif
yang dijalankan pemerintah Tiongkok untuk mendorong reformasi dan
keterbukaan serta pembangunan modernisasi sosialis. Pada Agustus 1980,
empat KEK kelompok pertama diresmikan masing-masing di Shenzhen, Zhuhai,
Shantou (Swatow) dan Xiamen. Pada April 1988, KEK Hainan diresmikan di
Provinsi Hainan.
Selama 40 tahun terakhir, KEK selalu memainkan peranan pelopor dalam
pelaksanaan reformasi dan keterbukaan Tiongkok, dan telah menciptakan
keajaiban dalam sejarah pembangunan dunia. Ambillah Shenzhen sebagai
contoh. Produk domestik regional bruto (PDRB) Shenzhen melonjak dari 270
juta yuan RMB pada 1980 menjadi 2,7 triliun yuan pada 2019, dengan
agregat ekonominya beranjak ke peringkat kelima di Asia. Sementara itu,
volume total perdagangan luar negeri Shenzhen meningkat dari 18 juta
dolar AS pada 1980 menjadi 431,5 miliar dolar AS pada 2019. Pendapatan
disposabel per kapita warga Shenzhen pada 2019 menembus 60 ribu yuan
RMB. Dengan demikian kota Shenzhen telah mewujudkan lompatan historis
dari sebuah kota terbelakang di daerah terpencil menjadi sebuah kota
metropolitan yang berpengaruh di dunia.
Dalam pidatonya Xi Jinping menyimpulkan pengalaman berharga selama 40
tahun pembangunan KEK Shenzhen. Ia menegaskan perlunya mempertahankan
kepemimpinan PKT terhadap pembangunan kawasan ekonomi khusus, harus
mempertahankan dan menyempurnakan sistem sosialis yang berkarakteristik
Tiongkok, harus berpegang teguh pada pedoman yang berorientasi pada
pembangunan, harus berani melakukan percobaan dan terobosan reformasi
dengan dibimbing oleh pikiran inovatif, harus menggarisbawahi peran
percontohan KEK dalam mendorong perkembangan kawasan di sekitarnya agar
KEK dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan seluruh negeri.
Xi Jinping menekankan, “Harus mempertahankan keterbukaan yang menyeluruh
terhadap dunia luar, terus meningkatkan daya tarik ‘kebijakan menyerap’
dan ‘kebijakan mendunia’. Harus pertahankan inovasi sebagai daya
penggerak nomor satu. Harus pertahankan pedoman pembangunan yang
berorientasi pada rakyat, agar hasil reformasi lebih banyak
menyejahterakan rakyat.”
Xi Jinping menunjukkan, dewasa ini dunia tengah mengalami perubahan yang
tiada taranya selama seratus tahun terakhir. Pandemi COVID-19
mempercepat perubahan tersebut. Saat ini globalisasi ekonomi mengalami
arus perlawanan. Proteksionisme dan unilateralisme terus meningkat,
sehingga ekonomi dunia mengalami resesi serius. Dunia tengah mengalami
penyesuaian dan adaptasi mendalam dari ekonomi, iptek, kebudayaan hingga
keamanan dan politik. Sementara itu, Tiongkok tengah berada pada masa
krusial menjelang kebangkitan mulia bangsa Tionghoa, di mana
terbentuklah konfigurasi pembangunan baru dengan sirkulasi domestik
sebagai induk dan sirkulasi ganda domestik dengan sirkulasi
internasional saling melengkapi. Pembangunan kawasan ekonomi khusus pada
era baru harus berlandaskan pada pedoman pembangunan yang baru untuk
mendorong reformasi dan keterbukaan dari titik awal yang lebih tinggi.
“Saat ini reformasi sudah di ambang historis yang baru. Kita perlunya
memperdalam reformasi di bidang dan rantai krusial dengan keberanian dan
kecerdasan politik dalam rangka meningkatkan efisiensi terpadu reformasi.”
Xi Jinping menyatakan, Saat ini ekonomi dunia menghadapi banyak
tantangan yang berat. Tiongkok sekali-kali tidak akan terhalang dan
berputar balik dalam perjalanan maju ke depan. Tiongkok akan dengan
teguh memperluas keterbukaan, mendorong pembangunan ekonomi dunia tipe
terbuka dan mendorong pembentukan komunitas senasib sepenanggungan
manusia. Ia menegaskan bahwa Shenzhen akan melakukan keterbukaan yang
menyeluruh.
“Harus mengoptimalkan sistem produksi, distribusi, logistik dan
konsumsi, memperdalam keterikatan ekonomi domestik, meningkatkan fungsi
sirkulasi domestik dan integrasinya dengan sirkulasi internasional,
mempercepat keterbukaan sistematis terkait penerapan standar dan
kelaziman internasional. Tiongkok akan melaksanakan kebijakan dan sistem
pengelolaan yang lebih luwes dan ilmiah di bidang-bidang pendanaan,
investasi, fiskal, perpajakan, inovasi keuangan dan isu keluar masuk
wilayah.”
Tahun 2019 Tiongkok menggiatkan pembangunan Kawasan Teluk Guangdong-Hong
Kong-Makao. Shenzhen dan sejumlah kawasan ekonomi khusus lainnya
hendaknya memainkan peran sebagai motor penggerak dalam pembangunan
tersebut. Xi Jinping menyatakan, KEK hendaknya memanfaatkan peluang
historis pembangunan Kawasan Teluk Guangdong-Hong Kong-Makao, dan
mendorong integrasi ekonomi ketiga daerah tersebut.
“Perlunya memperdalam reformasi dan keterbukaan kawasan kerja sama
Qianhai dan mengintensifkan pembangunan kawasan kerja sama Hengqin.
Dalam proses ini hendaknya meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan
Hong Kong dan Makao terkait sumber inovasi. Perlunya terus mendukung
saudara-saudara setanah air Hong Kong, Makao dan Taiwan serta perantau
Tionghoa di luar negeri menanam modal di tanah air, menarik pemuda Hong
Kong dan Makao untuk belajar, menciptakan usaha dan hidup di daratan,
mendorong pertukaran antar pemuda Guangdong, Hong Kong dan Makao agar
daya kohesi tanah air dapat ditingkatkan lebih lanjut.”
Xi Jinping akhirnya menegaskan, Tiongkok dengan teguh tak tergoyahkan
menjalankan strategi keterbukaan yang saling menguntungkan dan menang
bersama. Tiongkok tidak hanya menyerap daya penggerak dari dunia, tapi
juga ingin menyejahterakan dunia dengan hasil-hasil perkembangannya.
Tiongkok menyambut berbagai negara lebih banyak berpartisipasi dalam
reformasi dan keterbukaan yang dilakukan di kawasan ekonomi khusus
Tiongkok, guna membina konfigurasi baru berkonsultasi bersama, membangun
bersama dan menikmati bersama.
Xi Jinping: *Shenzhen Adalah Manifestasi Sosialisme Berciri Khas Tiongkok*
2020-10-14 15:35:16
Sidang perayaan genap 40 tahun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Shenzhen
diadakan di Shenzhen, Provinsi Guangdong hari ini. Presiden Tiongkok Xi
Jinping menghadiri sidang dan menyampaikan pidato penting.
Xi Jinping mengatakan, Guangdong adalah pendahulu dan ladang uji coba
reformasi dan keterbukaan, adalah provinsi yang paling awal dan paling
banyak membangun KEK. Shenzhen adalah kota baru yang dibangun oleh
partai dan rakyat pasca reformasi dan keterbukaan, adalah manifestasi
sosialisme berciri khas Tiongkok. Kader dan massa Shenzhen mengatasi
kesulitan dan giat bekerja, menggunakan waktu 40 tahun menyelesaikan
pekerjaan selama 100 tahun yang diadakan di sejumlah kota internasional
di luar negeri. Ini adalah keajaiban yang diciptakan rakyat Tiongkok
dalam sejarah pembangunan dunia.