WTO: Pembatasan perdagangan di antara G20 berlanjut pada level tinggi
Selasa, 25 Juni 2019 06:56 WIB
WTO: Pembatasan perdagangan di antara G20 berlanjut pada level tinggi
Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Roberto Azevedo.
WTO mengatakan pembatasan perdagangan di antara negara-negara G20
berlanjut pada level tinggi dalam sejarah. (Denis Balibouse/Reuters)
Temuan ini harus menjadi perhatian serius bagi seluruh komunitas
internasional
Jenewa (ANTARA) - Laporan Pemantauan ke-21 Organisasi Perdagangan Dunia
(WTO) tentang langkah-langkah perdagangan G20 yang dikeluarkan pada
Senin (24/6/2019) menunjukkan bahwa cakupan perdagangan langkah-langkah
pembatasan impor baru yang diperkenalkan pada periode Oktober 2018
hingga Mei 2019 lebih dari 3,5 kali lipat dari rata-rata sejak Mei 2012.
Periode 2012 adalah ketika laporan dimulai termasuk angka-angka cakupan
perdagangan, kata WTO dalam laporan yang dikeluarkan menjelang KTT G20
di kota Osaka, Jepang, pada 28 Juni dan 29 Juni.
Laporan tersebut menemukan bahwa cakupan perdagangan sebesar 335,9
miliar dolar AS selama periode tersebut adalah angka tertinggi kedua
dalam catatan, setelah mencapai 480,9 miliar dolar AS yang dilaporkan
pada periode sebelumnya.
"Laporan ini memberikan bukti lebih lanjut bahwa turbulensi yang
dihasilkan oleh ketegangan perdagangan saat ini terus berlanjut, dengan
arus perdagangan terpukul oleh pembatasan perdagangan baru pada tingkat
tinggi secara historis," komentar Direktur Jenderal WTO Roberto Azevedo.
Laporan WTO mencakup perdagangan baru dan langkah-langkah terkait
perdagangan yang dilaksanakan oleh ekonomi-ekonomi G20 antara 16 Oktober
2018 hingga 15 Mei 2019.
Selama periode ini, ketegangan perdagangan terus mendominasi berita
utama dan menambah ketidakpastian seputar perdagangan internasional dan
ekonomi dunia, kata WTO.
"Tren stabil yang kami lihat selama hampir satu dekade sejak krisis
keuangan telah digantikan dengan peningkatan tajam dalam ukuran dan
skala langkah-langkah pembatasan perdagangan selama setahun terakhir,"
kata kepala WTO, dilansir Xinhua.
WTO mengatakan periode-periode yang disebutkan dalam laporan itu
mewakili lonjakan dramatis dalam cakupan perdagangan dari
langkah-langkah pembatasan impor dan mereka medorong Azevedo menyerukan
ekonomi-ekonomi G20 untuk bekerja bersama secara mendesak untuk
mengurangi ketegangan perdagangan.
"Temuan ini harus menjadi perhatian serius bagi seluruh komunitas
internasional. Kami sangat perlu melihat kepemimpinan dari G20 untuk
meredakan ketegangan perdagangan dan menindaklanjuti komitmen mereka
terhadap perdagangan dan sistem perdagangan internasional berbasis
aturan," kata Azevedo.
*Baca juga:Ketua WTO berharap KTT G20 bantu redakan ketegangan
perdagangan
<https://www.antaranews.com/berita/921608/ketua-wto-berharap-ktt-g20-bantu-redakan-ketegangan-perdagangan>
Baca juga:AS-China sepakat tunda sengketa kekayaan intelektual di WTO
<https://www.antaranews.com/berita/914398/as-china-sepakat-tunda-sengketa-kekayaan-intelektual-di-wto>
Baca juga:Mendag: Reformasi WTO kembalikan fungsi penyelesaian sengketa
dagang
<https://www.antaranews.com/berita/911203/mendag-reformasi-wto-kembalikan-fungsi-penyelesaian-sengketa-dagang>*
RI Upayakan Peningkatan Kerjasama Ekonomi Antar Negara
---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com