One Billion Rising Against Demolition!! Berbagai macam bentuk untuk 
memanifestasikan perlawanan terhadap ketidak adilan dan kesewenang-wenangan. 
Jelas rakyat tidak butuh basis militer!! Hanya kaum imperialis dan kaum 
sosial-imperialis Tiongkok yang membutuhkan basis militer. Praktek kolonial 
sedang dipraktekkan oleh kaum sosial-imperialis Tiongkok di segala pelosok 
dunia untuk terus memperluas pengaruhnya. Pembagian kembali dunia/daerah 
pengaruh sedang terjadi; Imperialis AS berusaha kuat untuk mempertahankan 
dominasinya sedangkan sosial imperialisme Tkk sedang berusaha mengembangkan 
pengaruh dan dominasinya...Kontradiksi antar-imperialis akan terus meningkat!!! 
Jangan meleng dan tertipu oleh ocehan kaum remo dan antek-anteknya!!!
Warga Kapuk Poglar Melawan Penggusuran Lewat Tarian One Billion Rising

  
|  
|   
|   
|   |    |

   |

  |
|  
|    |  
Triana Kurnia Wardani
 ONE BILLION RISING Women Rising Against Demolition! ✊  |   |

  |

  |

 
(Dok:FMN)

Jakarta (11/02/2018), Guyuran hujan yang melanda Ibukota Jakarta sejak pagi tak 
menyurutkan warga Kapuk Poglar yang tergabung dalam Komite Tolak Penggusuran 
(KTP) Kapuk Poglar untuk melakukan kampanye Tolak Penggusuran Kapuk Poglar RT 
007/RW 004. Sejak pagi pukul 07.00 wib warga sudah mulai berkumpul dan 
berangkat menuju bundaran Hotel Indonesia untuk melakukan One Billion Rising 
(OBR) di tempat Car Free Day (CFD). OBR merupakan sebuah tarian atas pembebasan 
perempuan dari diskriminasi dan kekerasan.

KTP-Kapuk Poglar melakukan tarian OBR sebagai rangkaian kampanye dalam 
penolakan penggusuran. Tercatat sekitar 50 orang terlibat dalam kampanye di 
Bundaran Hotel Indonesia. Tuntutan yang dibawa oleh warga ialah menuntut 
pembatalan penggusuran terhadap tempat tinggal warga kapuk poglar. Selain 
melakukan tarian OBR, KTP-Kapuk Poglar juga membentangkan poster tuntutan dan 
juga melakukan pembagian selebaran.
 (Dok: FMN)Sejak Tahun 2016 lalu, warga Kapuk Poglar telah menghadapi ancaman 
penggusuran. Ancaman ini terus berulang sejak tahun 1995, 1997, dan 2002. Dalam 
hal ini, Ancaman penggusuran tersebut lahir dari Kepolisian Daerah Metro Jaya 
(POLDA Metro Jaya). Polda Metro Jaya berencana akan membangun Rusun Asrama 
Polri (dua Tower) dengan alas Hukum Sertifikat Hak Pakai diatas tanahseluas 
15.900 yang ditempati oleh 166 Kepala Keluarga (KK) dengan 641 Jiwa di Kapuk 
Poglar.
Dalam sejarahnya warga Kapuk Poglar sudah menepati sejak tahun 1982 hingga 
sekarang. Warga juga membayar Pajak Bumi Bangunan. Mendapatkan KTP, dan Kartu 
Tanda penduduk dari pemerintah setempat. Pihak polda sangat ngotot untuk 
mengambil tanah warga, setidaknya beberapa kali warga mengalami tindak 
intimidasi mulai dari memasuki kawasan kapuk Poglar dengan menggunakan 
kendaraan bermotor dan bersenjata lengkap, merampas Handphone warga saat 
merekam kedatangan polda, hingga intimidasi dalam bentuk verbal. Akibat hal 
ini, warga mengalami trauma mendalam atas tindak tanduk dari pihak Polda Metro 
Jaya..
“Tarian ini merupakan bentuk dari ekspresi rakyat dalam menyampaikan 
tuntutannya. Selain mewakili aspirasi rakyat Kapuk Poglar yang menolak 
penggusuran, tarian OBR ini merupakan bentuk suara anti terhadap kekerasan 
terhadap perempuan. Termasuk rencana penggusuran yang erat kaitannya dengan 
berbagai tindak kekerasan, termasuk kepada perempuan.”,Tutur Symphati Dimas 
selaku Ketua Umum FMN 
Aksi Kampanye ditutup pada pukul 10.00 wib dengan berbaris bersama dan 
membentangkan poster-poster tuntutan.  
Diposting Yesterday oleh Pimpinan Pusat FmnLabel: Berita FMN Pilihan Publikasi

Kirim email ke