Yenny Wahid: Warga NU Sudah Punya Pilihan Cagub DKI 
http://www.cnnindonesia.com/kursipanasdki1/20170208074125-516-191982/yenny-wahid-warga-nu-sudah-punya-pilihan-cagub-dki/
 Rosmiyati Dewi Kandi
 Rabu, 08/02/2017 07:46 WIB
 
 Sebarkan: 

 
 Direktur The Wahid Institute Yenny Wahid. (Detikcom/Ari Saputra)
 
 Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur The Wahid Institute, Yenny Wahid, 
menyatakan warga Nahdlatul Ulama (NU) telah menentukan pilihan dalam pemilihan 
kepala daerah DKI Jakarta 2017. Pilihan politik warga NU disebut merata untuk 
tiga pasangan calon gubernur DKI yaitu Agus Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki 
Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Yenny yang saat ini menjabat Ketua V Pimpinan Pusat Muslimat NU ini 
menjelaskan, memang masih ada satu kali debat terbuka di antara tiga pasangan 
calon untuk pilkada DKI, namun debat itu dianggap tak akan memberi dampak 
signifikan bagi warga NU.

“Warga NU sudah punya nalar kritis masing-masing, mereka tersebar merata di 
semua pasangan calon, nomor 1, 2, dan 3 ada semua,” tutur Yenny kepada 
CNNIndonesia.com, Senin (6/2).

Bukan hanya debat, bagi Yenny, tudingan yang sempat dilontarkan Ahok kepada 
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga Rois Am PBNU Ma’ruf Amin 
tidak akan memengaruhi pilihan politik yang sudah ditentukan setiap warga NU.


 Apalagi, lanjut Yenny, Ma’ruf telah memaafkan Ahok yang seharusnya dapat 
meredam kemarahan warga Nahdliyin tersebut. “Sikap Kiai Ma’ruf yang memaafkan 
Pak Ahok justru yang punya pengaruh besar meredam suasana,” kata Yenny.

Sementara itu, pernyataan dukungan yang diklaim oleh setiap warga NU tidak 
berarti mewakili Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Hal ini, menurut Yenny, 
lantaran PBNU secara organisasi, dan setiap pengurus, tidak memiliki hak untuk 
mengklaim suara politik NU untuk calon gubernur tertentu.

Yenny memastikan, NU merupakan organisasi yang netral dalam berpolitik dan 
tidak mengarahkan warganya untuk memilih pasangan tertentu.

“Karena kami terikat pada khittah NU yang mewajibkan seluruh pengurus netral 
dalam berpolitik. Kalau ada yang membawa nama PBNU yang diklaim pasangan 
tertentu, itu hanya klaim semata, tidak mewakili sikap NU,” ujar Yenny.

Namun, kata Yenny, jika ada pengurus dan warga NU yang menjadi tim sukses 
pasangan calon gubernur tertentu, juga merupakan hak politik masing-masing.

Pada Minggu (5/2), sejumlah tokoh NU yang selama ini menyatakan dukungan untuk 
Ahok menghadiri istighasah di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Mereka yang hadir 
di antaranya Ketua Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja 
Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid, politikus Djan Faridz, dan pengasuh Pondok 
Pesantren Abdurrahman Wahid Soko Tunggal, Nuril Arifin.

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI menyatakan, acara istigasah bersama 
Ahok tak terkait dengan mereka. "Acara itu tanpa sepengetahuan dan tidak ada 
sangkut pautnya dengan PWNU DKI Jakarta," kata Rais Syuriah PWNU DKI Mahfudz 
Asirun. (rdk)

 

 

Kirim email ke